Anda di halaman 1dari 2

Jenis Ngompol

Ngompol dianggap gangguan jika anak sudah berusia lebih dari 3


tahun. Biasanya terjadi pada malam hari (nocturnal) tetapi tidak menutup
kemungkinan terjadi pada siang hari (Diurnal). Faktor penyebab ngompol
adalah; kelainan fungsi fisiologis pada vesica urinaria dan urethra, lubang
kencing sempit, epilepsi, tidur yang terlalu nyenyak, ketidakmatangan
fisiologis jaringan syaraf otonom akibatnya ketidakmampuan kandung kemih
untuk menyimpan air kencing menjadi kurang, gangguan tingkah laku,
gangguan emosional, regresi kearah stadium, penelantaran toilet training,
intelegensi rendah, dan keturunan.

Enuresis merupakan tidakmampuan berkemih pada usia


dimana kontrol mikturisi seharusnya sudah dimiliki. 1 Ngompol
atau nokturnal enuresis adalah keluarnya urine tanpa disadari
saat tidur. Adakalanya pengertian ngompol juga dipakai untuk
merujuk pada anak yang gagal mengontrol pengeluran urinenya
saat ia terjaga. Sejauh ini ada dua jenis ngompol, yakni:

a. Ngompol Primer

Ngompol ini terjadi sejak bayi. Diduga terjadi


keterlambatan proses pematangan sistem saraf anak. Pada
anak pengompol primer, otaknya belum mampu menangkap
sinyal yang dikirim kandung kemih (yang penuh) saat
terlelap. Di sini, tentu saja kapasitas kandung kemih anak
pengompol jauh lebih kecil dibandingkan dengan anak normal
(bukan pengompol).

Selain itu, ada yang mengaitkan ngompol primer


dengan kebiasaan orangtua pada waktu kecil. Jika salah

1 Roy Meadow & Simon Newell, Lecture Notes Pediatrika, (Jakarta:


Erlangga, 2005), hal. 132
orangtua punya kebiasaan ngompol pada waktu kecil,
kemungkinan 45% anaknya juga pengompol.

Menghadapi ngompol primer, diperlukan peran serta


dan kesabaran orangtua. Jangan mudah frustasi ketika anak
terus saja ngompol. Teruslah memotivasinya mengontrol
Buang Air kecil (BAK). Berikan penghargaan padanya jika ia
tidak ngompol. Dengan cara ini, diharapkan ada dalam
kemampuannya mengontrol BAK. Beberapa pakar
mengatakan, biasanya ngompol primer akan terus berkurang
ketika anak melewati usia 5 tahun. Namun, sebenarnya ada
pula yang pada usia 2 tahun, seorang anak sudah tidak
ngompol lagi saat tidur.

b. Ngompol Sekunder

Yakni ngompol yang kembali terjadi setelah anak tidak


mengompol minimal 6 bulan. Ngompol sekunder disebabkan
penyakit. Diperkirakan jumlah pengompol sekunder ini hanya
sekitar 2-3 persen dari seluruh pengompol. Penyakit
penyebab ngompol sekunder, diantaranya infeksi saluran
kemih, kencing manis usia dini, tekanan berlebih pada
kandung kecing, dan gangguan saraf tulang belakang. Jika
anak Anda diduga mengalami ngompol sekunder akibat
penyakit, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.2

2 Eveline PN SpA & Nanang Djamaludin, Panduan Pintar Merawat Bayi


& Balita, (Jakarta: PT WahyuMedia, 2010), hal. 105-107

Anda mungkin juga menyukai