Anda di halaman 1dari 18

PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

Logo Poltekkes

Disusun Oleh :

Dea Nadia Ulfa


(NIM : PO.71.39.0.14.003)
Hikma Utary
(NIM : PO.71.39.0.14.012)
Nina Karlina Dwi Putri
(NIM : PO.71.39.0.14.021)
Rindy Triana
(NIM : PO.71.39.14.0.030)
Yuliastri Putri Utami
(NIM : PO.71.39.0.14.039)

Kelas :
Reguler 1 A

Jurusan :
DIII FARMASI
POLTEKKES KEMENKES
PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Daftar Isi

Cover...........................................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................ii
Kata Pengantar.............................................................................................1
I. Pendahuluan
I.1 Latar Belakang.........................................................................2
I.2 Tujuan Pembahasan..................................................................2
I.3 Rumusan Masalah.....................................................................2
II. Isi
II.1 Hakekat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945....................3
II.2 Pengertian dan Kedudukan Undang-Undang Dasar 1945..........
III.3 Fungsi dan Pokok Pikiran Undang-Undang Dasar 1945...........
III.4 Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh, Pancasila, dan
Proklamasi 17 Agustus 1945.................................................
III. Penutup
Kesimpulan...................................................................................
Kumpulan Soal...............................................................................................
Lampiran........................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang mana telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kewarganegaraan tentang Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 dengan baik.

Adapun makalah kewarganegaraan tentang Pembukaan Undang-Undang Dasar


1945 ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu, kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita semua. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan disana-
sini, dan masih jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang-orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Palembang, April 2015


Penyusun,

BAB I
PEMBUKAAN
I.1 Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, memberikan
pedoman-pedoman tertentu untuk mengisi kemerdekaan nasional
kita, untuk melaksanakan ke-Negaraan kita, untuk mengetahui
tujuan dalam memperkembangkan kebangsaan kita, untuk setia
kepada suara batin yang hidup dalam kalbu rakyat kita. UUD 1945
ialah hukum dasar yang tertulis, sedang di samping UUD 1945 itu
sendiri juga berlaku hukum dasar yang tidak tertulis, ialah aturan-
aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis.
Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok-pokok kaidah
negara yang fundemental. Maka di samping merupakan suasana
kerohaniannya dari UUD 1945, juga merupakan sumber penjabaran
normatif, oleh karena itu dalam pembukaan UUD 1945 terkandung
sendi-sendi kehidupan negara.

I.2 Tujuan Pembahasan


1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman Pembukaan UUD
1945
2. Memberikan pengatahuan dan pemahaman mengenai arti dan
tujuan Pembukaan UUD 1945

I.3 Rumusan Masalah


1. Hakekat Pembukaan UUD 1945
2. Pengertian dan kedudukan UUD 1945
3. Fungsi dan pokok pikiran UUD 1945
4. Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh, Pancasila, dan
Proklamasi 17 Agustus 1945

BAB II
ISI

II.1 Hakekat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945


1. Pembukaan UUD 1945 Sebagai Tertib Hukum Tertinggi
Kedudukan UUD 1945 dalam kaitannya dengan tertib
hukum Indonesia, memiliki dua aspek yang sangat penting,
yaitu memberikan faktor-faktor mutlak bagi terwujudnya tertib
hukum Indonesia dan termasuk dalam tertib hukum Indonesia
sebagai tertib hukum tertinggi. Sementara kedudukan
Pancasila, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD
1945 adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum.
Berdasarkan penjelasan tentang isinya, Pembukaan UUD
1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang meliputi suasana
kebatinan Negara Indonesia setra yang mewujudkan suatu cita-
cita hukum dengan menguasai dasar tertulis (UUD) maupun
tidak tertulis. Adapun pokok-pokok pikiran tersebut
mewujudkan dalam pasal-pasal UUD 1945 sebagai sumber
hukum positif Indonesia.
Sebagaimana isi yang terkandung dalam penjelasan
resmi Pembukaan UUD 1945, nilai-nilai yang terkandung
dalam Pembukaan UUD 1945 selanjutnya diwujudkan ke
dalam pasal-pasal UUD 1945 dan kemudian dijabarkan dalam
peraturan-peraturan hukum positif dibawahnya seperti
Ketetapan MPR. Maka seluruh peraturan perundang-undangan
di Indonesia harus bersumber pada Pembukaan UUD 1945
yang mengandung asas kerohanian negara atau dasar filsafat
negara RI.

2. Pembukaan UUD 1945 Sebagai Pokok Kaidah Negara yang


Fundemental
Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara
yang fundemental yang menurut ilmu hukum tata negara
memiliki beberapa unsur mutlak antara lain :
a. Dari segi isinya, Pembukaan UUD 1945 memuat dasar-
dasar pokok negara sebagai berikut :
Dasar tujuan negara
Ketentuan diadakannya UUD negara
Bentuk negara
Dasar filsafat negara (asas kerohanian negara)
b. Dalam hubungannya dengan pasal-pasal (batang tubuh)
UUD 1945, Pembukaan UUD 1945 mempunyai hakikat
dan kedudukan sebagai berikut :
Dalam hubungannya dengan tertib hukum
Indonesia, Pembukaan UUD 1945 mempunyai
hakikat kedudukan yang terpisah dari batang tubuh
UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum
tertinggi dan pada haikatnya mempunyai kedudukan
lebih tinggi dari pada batang tubuh UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah
negara yang menentukan adanya UUD 1945 yang
menguasai hukum dasar negara yang tertulis
maupun tidak tertulis, jadi merupakan sumber
hukum dasar negara.
Pembukaan UUD 1945 sebagai pokk kaidah negara
yang mengandung pokok-pokok pikiran yang harus
dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945
Para ahli hukum memang berbeda pendapat mengenai
hakikat dan kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam
hubungannya dengan pasal-pasal UUD 1945, walaupun pada
akhirnya mereka tiba pada suatu kesimpulan yang sejalan. Di
satu pihak ada pendapat yang mengatakan bahwa Pembukaan
UUD 1945 dan pasal-pasalnya merupakan suatu kesatuan,
sedangkan di pihak lain ada yang menyatakan bahwa keduanya
terpisah.
Namun karena hakikat kedudukan Pembukaan UUD
1945 tersebut memiliki kedudukan fundemental bagi
kelangsungan hidup negara, kedua pendapat tersebut akhirnya
tiba pada kesimpulan sebagai berikut :
a. Sebagai pokok kaidah negara yang mempunyai kedudukan
yang tetap dan tidak berubah serta melekat pada
kelangsungan hidup negara yang telah dibentuk
b. Dalam tertib hukum, Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok
kaidah negara yang fundemental memiliki kedudukan
tertinggi, lebih tinggi dari pada pasal-pasal UUD 1945,
sehingga secara hukum dapat dikatakan terpisah dari pasal-
pasal UUD 1945

3. Pembukaan UUD 1945 Tetap pada Kelangsungan Hidup


Negara RI
Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan hukum
yang kuat bahkan secara yuridis tidak dapat diubah serta
melekat ada kelangsungan hidup negara, hal ini berdasarkan
alasan-asalan sebagai berikut :
a. Menurut tata hukum, suatu peraturan hukum hanya dapat
diubah atau dihapuskan oleh penguasa yang
menetapkannya.
b. Pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya merupakan suatu
tertib hukum yang tertinggi di negara RI. Selain itu,
Pembukaan UUD 1945 mengandung faktor-faktor mutlak
bagi adanya suatu tertib hukum di Indonesia.
c. Selain dari segi yuridis formal juga secara material, yaitu
hakikat isi, Pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah dan
senantiasa melekat pada kelangsungan hidup negara RI.

II.2 Pengertian dan Kedudukan Undang-Undang Dasar 1945


1. Pengertian Isi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
a. Terkandung suatu pengakuan tentang hak kodrati.
Yang menjadi prinsip bagi bangsa Indonesia dalam
pergaulan internasional dalam merealisasikan hak asasi
manusia baik sebagai individu maupun sebagai makhluk
sosial.
b. Terkandung suatu pengakuan.
Pengakuan nilai religius dalam pernyataan Atas
berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa...5, mengandung
makna bahwa bangsa Indonesia mengakui nilai-nilai
religius, bahkan menjadi dasar negara (sila pertama).
Secara filosofis bangsa Indonesia mengakui bahwa manusia
adalah makhluk Tuhan Yang Mahakuasa, sehingga
kemerdekaan negara Indonesia di samping merupakan hasil
jerih payah perjuangan bangsa Indonesia sendirit, juga
merupakan rahmat dari Tuhan Yang Mahakuasa.
Pengakuan nilai moral dalam pernyataan
...didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas..., mengandung makna bahwa
negara dan hak kodrati adalah untuk segala bangsa.
Pernyataan kembali proklamasi yang tersimpul
dalam kaliamat ...maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya..., mengandung makna
sebagai penegasan dan rincian lebih lanjut naskah
proklamasi 17 Agustus 1945.
c. Setelah alinea pertama, kedua, dan ketiga menjelaskan
alasan dasar serta hubungan langsung dengan kemerdekaan,
alinea keempat memperinci lebih lanjut prinsip-prinsip
serta pokok-pokok kaidah pembentukan pemerintah negara
Indonesia yang dapat disimpulkan dari kalimat
...kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan Negara Indonesia.... Yang dimaksud dengan
pemerintahan dalam frasa pemerintahan negara Indonesia
adalah penyelenggara keseluruhan aspek kegiatan negara
dan segala kelengkapannya (government), yang berbeda
dari pemerintahan yang hanya menyangkut salah satu aspek
dari kegiatan penyelenggara negara, yaitu aspek
pelaksanaan (executive).

2. Kedudukan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945


1. Pembukaan UUD 1945 sebagai Pernyataan Kemerdekaan
yang Terperinci
Dalam Pembukaan UUD 1945, pernyataan
proklamasi (pada alines III), maupun tindakan-tindakan
tentang pembentukan Negara RI diperinci sejak alinea III.
Kemudian alinea IV diawali dengan ...kemudian daripada
itu... yang berarti setelah berdirinya negara RI maka
dibentuklah suatu pemerintahan negara yang :
Melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia.
Memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ikut serta dalam melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
Untuk melaksanakan tujuan negara ini
menyusun Undang-Undang Dasar negara
Indonesia.
Membentuk Undang-Undang yang
dimaksud itu dalam suatu susunan Negara RI
yang berkedaulatan rakyat.

2. Kedudukan dan Fungsi Pembukaan UUD 1945 sebagai


Dasar, Rangka, dan Suasana bagi Kehidupan Negara dan
Tertib Hukum Indonesia
Isi pembukaan UUD 1945 bilamana terperinci
secara sistematis merupakan satu kesatuan yang bertingkat
dan berfungsi sebagai dasar, rangka, dan suasana bagi
negara dan tertib hukum Indonesia sebagai berikut :
a. Pancasila sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD
1945 yang berkedudukan sebagai pandangan hidup
bangsa adalah falsafat, azas kerohanian dan basis bagi
berdirinya NKRI6 (sebagai dasar).
b. Di atas dasar tersebut berdirilah negara Indonesia
dengan azas politik negara yang berupa bentuk republik
yang berkedaulatan rakyat.
c. Selanjutnya, di atas kedua basis tersebut diwujudkanlah
pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara Indonesia
yang tercantum dalam peraturan pokok hukum positif
Indonesia yang termuat dalam UUD 1945 sebagai
Undang-Undang Negara RI.
d. Selanjutnya, UUD merupakan basis berdirinya bentuk,
susunan, dan sistem pemerintahan serta seluruh
peraturan hukum positif yang mencakup segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dalam
hidup bersama secara kekeluargaan.
e. Keseluruhan itu adalah dalam rangka mewujudkan
suatu tujuan bersama, seluruh tumpah darah bangsa
Indonesia, untuk mencapai kebahagiaan baik jasmanai
maupun rohani.

3. Pembukaan UUD 1945 memuat Sendi-sendi Mutlak


Kehidupan Negara
Pembukaan UUD 1945 mengandung sendi-sendi mutlak
bagi kehidupan negara sebagai berikut :
Hakikat dan Sifat Negara
Tujuan Negara
Kerakyatan (Demokrasi)
Bentuk Susunan Persatuan

II.3 Fungsi dan Pokok Pikiran Undang-Undang Dasar 1945


1. Pembukaan UUD 1945 Merupakan Suasana Kebatinan UUD
1945
Menurut ilmu hukum untuk menyelidiki suatu hukum
dasar suatu negara tidak cukup hanya menyelidiki pasal-pasal
UUD, tetapi juga harus menyelidiki bagaimana prakteknya
dan kebatinannya. UUD negara maupun di dunia tidak akan
dapat dimengerti kalau hanya dibaca teksnya saja.
Kita juga perlu memahami hakikat suasana kebatinan
dalam Pembukaan UUD 1945. UUD negara Indonesia
memiliki nilai-nilai kebatinan religius, nilai moral dan kodrat
manusia. Suasana kebatinan atau kerohanian persatuan dan
kerakyatan menunjukan bahwa UUD negara Indonesia
merupakan satu kesatuan dengan peraturan Perundang-
undangnannya.

2. Pembukaan UUD 1945 Merupakan Sumber Semangat bagi


UUD 1945
Semangat yang terkandung dalam pokok-pokok pikiran
adalah,
a. Semangat persatuan, seperti terkandung dalam pokok-
pokok pikiran pertama, yaitu pelaksanaan UUD dan
hukum positif lainnya harus merupakan sumber semangat
dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Semangat keadilan sosial, sebagaimana dalam pokok
pikiran kedua, yaitu pelaksanaan yang dinamis dari UUD
1945 harus dijiwai oleh semangat keadilan sosial yang
tubuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara.
c. Semangat kenyataan berdasarkan
permusyawaratan/perwakilan, sebagaimana terkandung
dalam pokok pikiran ketiga harus dijiwai oleh asas
kekeluargaan yang merupakaan ciri demokrasi Pancasila.
d. Semangat ketuhanan dan semangat kemanusiaan yang adil
dan beradab sebagaimana terkandung dalam pokok pikiran
keempat, harus senantiasa dijiwai oleh semangat religius
dan moral kemanusiaan.

II.4 Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh Undang-


Undang Dasar 1945, Pancasila, dan Proklmasi 17 Agustus
1945
Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan langsung
dengan pasal-pasal UUD karena pokok pikiran yang diwujudkan
pada UUD 1945 itu terkandung dalam pembukaan UUD 1945.
1. Hubungan antara bagian Pembukaan UUD 1945 dan batang
tubuh adalah sebagai berikut :
Bagian pertama, kedua, dan ketiga Pembukaan UUD 1945
merupakan sekelompok pernyataan yang tidak mempunyai
hubungan kausal organis dengan batang tubuh UUD 1945.
Bagian keempat pembukaan UUD 1945 mempunyai
hubungan yang bersifat kausal organis dengan batang tubuh
UUD 1945, yaitu :
a. UUD akan ditentukan.
b. Yang diatur dalam UUD adalah pembentukan
pemerintahan negara yang memenuhi berbagai
persyaratan dan meliputi segala aspek penyelenggaraan
negara
c. Negara Indonesia berbentuk republik yang berkedaulatan
rakyat
d. Ditetapkannya dasar kerohanian negara (dasar filsafat
negara Pancasila).
2. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dan Proklamasi 17
Agustus 1945
Hubungan yang menyatu antara Pembukaan UUD 1945 dan
Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah sebagai berikut :
Pertama, Pembukaan menjelaskan pelaksanaan Proklamasi.
Kedua, Pembukaan menegaskan pelaksanaan Proklamasi.
Ketiga, Pembukaan merupakan pertanggungjawaban
terhadap pelaksanaan Proklamasi.
Pembukaan UUD 1945 tidak hanya menjelaskan dan
menegaskan Proklamasi 17 Agustus 1945, tetapi
mempertanggungjawabkannya, sehingga hubungan
keduanya secara organis menyatu. Apa yang terkandung
dalam Pembukaan merupakan suatu amanat yang luhur dan
suci dari Proklamasi. Sampai Sidang Tahunan 2002, MPR
masih mempertahankan keaslian Pembukaan UUD 1945,
karena berbagai pertimbangan yuridis maupun filosofis8
seperti telah diuraikan sebelumnya.

BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Jadi, kesimpulan dari makalah tentang Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 ini adalah, kedudukan UUD 1945 ialah
wujud dari tertib hukum di Indonesia, sedangkan kedudukan
Pancasila ialah sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
Antara Pembukaan UUD 1945 ialah batang tubuh UUD 1945
memiliki hubungan yang saling menyatu. Hubungannya ialah
batang tubuh UUD 1945 merupakan perwujudan dari pokok
pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945.
Sedangkan hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan
Proklamasi 17 Agustus 1945 ialah Pembukaan UUD 1945 bukan
hanya sekedar menjelaskan proklamasi 17 Agustus 1945,
melainkan pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan
proklamasi. Sehingga hubungan keduanya bersifat menyatu.
Untuk menyelidiki hukum dasar suatu negara tidak cuckup
hanya menyelidiki pasal-pasal UU saja, tetapi juga harus
menyelidiki bagaimana praktiknya serta suasana kebatinannya.
UUD negara manapun tidak akan dapat dimengerti kalau hanya
dibaca teksnya saja.
KUMPULAN SOAL

Soal Essay :
1. Bagaimana peranan kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam
keterlibatan dengan tertib hukum di negara Indonesia ?
Jawaban :
Kedudukan UUD 1945 dalam kaitannya dengan tertib hukum
Indonesia, memiliki dua aspek yang sangat penting, yaitu memberikan
faktor-faktor mutlak bagi terwujudnya tertib hukum Indonesia dan
termasuk dalam tertib hukum Indonesia sebagai tertib hukum tertinggi.
Berdasarkan penjelasan tentang isinya, Pembukaan UUD 1945
mengandung pokok-pokok pikiran yang meliputi suasana kebatinan
Negara Indonesia setra yang mewujudkan suatu cita-cita hukum dengan
menguasai dasar tertulis (UUD) maupun tidak tertulis.

2. Sebutkan dasar-dasar negara menurut isi Pembukaan UUD 1945 !


Jawaban :
Dari segi isinya, Pembukaan UUD 1945 memuat dasar-dasar pokok
negara sebagai berikut :
a. Dasar tujuan negara
b. Ketentuan diadakannya UUD negara
c. Bentuk negara
d. Dasar filsafat negara (asas kerohanian negara)

3. Sebutkan dan jelaskan kedudukan dan hakekat Pembukaan UUD 1945


dalam hubungannya dengan pasal-pasal UUD 1945 !
Jawaban :
Dalam hubungannya dengan pasal-pasal (batang tubuh) UUD 1945,
Pembukaan UUD 1945 mempunyai hakikat dan kedudukan sebagai
berikut :
a. Dalam hubungannya dengan tertib hukum Indonesia, Pembukaan
UUD 1945 mempunyai hakikat kedudukan yang terpisah dari batang
tubuh UUD 1945.
b. Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi dan pada
haikatnya mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pada batang tubuh
UUD 1945.
c. Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara yang
menentukan adanya UUD 1945 yang menguasai hukum dasar negara
yang tertulis maupun tidak tertulis, jadi merupakan sumber hukum
dasar negara.
d. Pembukaan UUD 1945 sebagai pokk kaidah negara yang
mengandung pokok-pokok pikiran yang harus dijabarkan dalam
pasal-pasal UUD 1945

4. Apa yang menyebabkan, Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan


hukum yang kuat bahkan secara yuridis tidak dapat diubah serta melekat
ada kelangsungan hidup negara ? Jelaskan !
Jawaban :
Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan hukum yang kuat bahkan
secara yuridis tidak dapat diubah serta melekat ada kelangsungan hidup
negara, hal ini berdasarkan alasan-asalan sebagai berikut :
a. Menurut tata hukum, suatu peraturan hukum hanya dapat diubah
atau dihapuskan oleh penguasa yang menetapkannya.
b. Pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya merupakan suatu tertib
hukum yang tertinggi di negara RI. Selain itu, Pembukaan UUD
1945 mengandung faktor-faktor mutlak bagi adanya suatu tertib
hukum di Indonesia.
c. Selain dari segi yuridis formal juga secara material, yaitu hakikat
isi, Pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah dan senantiasa
melekat pada kelangsungan hidup negara RI.

5. Sebutkan sendi-sendi mutlak yang terkandung dalam Pembukaan UUD


1945 !
Jawaban :
Pembukaan UUD 1945 mengandung sendi-sendi mutlak bagi
kehidupan negara sebagai berikut :
a. Hakikat dan Sifat Negara
b. Tujuan Negara
c. Kerakyatan (Demokrasi)
d. Bentuk Susunan Persatuan
Soal Pilihan Ganda :
1. Dalam pembukaan UUD 1945 memuat dasar-dasar pokok negara
sebagai berikut, kecuali....
A. Dasar tujuan negara
B. Ketentuan diadakannya UUD negara
C. Bentuk negara
D. Dasar filsafat negara (asas kerohanian negara)
E. Pancasila Negara

2. Karena hakikat kedudukan Pembukaan UUD 1945 tersebut memiliki


kedudukan fundemental bagi kelangsungan hidup negara, maka
pendapat tersebut akhirnya tiba pada kesimpulan sebutkan salah
satunya...
A. Sebagai pokok kaidah negara yang mempunyai kedudukan
yang tetap dan tidak berubah serta melekat pada
kelangsungan hidup negara yang telah dibentuk
B. Semangat persatuan, seperti terkandung dalam pokok-pokok
pikiran pertama, yaitu pelaksanaan UUD dan hukum positif
lainnya harus merupakan sumber semangat dalam kehidupan
bermasyarakat.
C. Semangat keadilan sosial, sebagaimana dalam pokok pikiran
kedua, yaitu pelaksanaan yang dinamis dari UUD 1945 harus
dijiwai oleh semangat keadilan sosial yang tubuh dan berkembang
dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
D. Semangat kenyataan berdasarkan permusyawaratan/perwakilan,
sebagaimana terkandung dalam pokok pikiran ketiga harus dijiwai
oleh asas kekeluargaan yang merupakaan ciri demokrasi Pancasila.
E. Semangat ketuhanan dan semangat kemanusiaan yang adil dan
beradab sebagaimana terkandung dalam pokok pikiran keempat,
harus senantiasa dijiwai oleh semangat religius dan moral
kemanusiaan.

3. Pembukaan UUD 1945 mengandung sendi-sendi mutlak bagi kehidupan


negara sebagai berikut, kecuali...
A. Hakikat dan Sifat Negara
B. Tujuan Negara
C. Ketentuan diadakannya UUD 1945
D. Kerakyatan (Demokrasi)
E. Bentuk Susunan Persatuan
4. Sumber dari segala sumber hukum adalah....
A. Pancasila
B. UUD 1945
C. Bhineka tunggal ika
D. Pasal 27 ayat 1
E. Ketuhanan Yang Maha Esa

5. Dari segi isinya, Pembukaan UUD 1945 memuat dasar-dasar pokok


negara,kecuali....
A. Dasar tujuan negara
B. Ketentuan diadakannya UUD negara
C. Bentuk negara
D. Dasar filsafat negara (asas kerohanian negara).
E. Pancasila
6.
B. Jj
C. jj
LAMPIRAN

1
Lihat : Berita RI tahun II No.7
2
Selain Ketetapan MPR, masih ada peraturan yang lainnya seperti : UU,
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, PP, dan Keputusan
Presiden.
3
Yuridis artinya berdasarkan hukum
4
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
(Pembukaan UUD 1945, Alinea pertama)
5
Lihat : (Pembukaan UUD 1945, Alinea kedua)
6
NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)
7
(Darmodiharjo, 1979;232,233)
8
Filosofi yaitu filsafat, yang artinya pengetahuan dan penyelidikan dengan
akal budi mengenai sebab-sebab, asas-asas, atau pun mengenai kebenaran.

DAFTAR PUSTAKA

Judul Buku : Pendidikan Pancasila


Pengarang : Prof.Dr.Kaelan, M.S.
Penerbit : Paradigma Yogyakarta
Tahun Terbit : Tahun 2010

Anda mungkin juga menyukai