Oleh :
Rizky Ernanda
P 17420613069
PROSDUR KHUSUS
ANALISA GAS DARAH (AGD/BGA)
A. Pengertian
Analisa Gas Darah (AGD) merupakan pemeriksaan untuk mengukur keasaman
(pH), jumlah oksigen, dan karbondioksida dalam darah. Pemeriksaan ini digunakan untuk
menilai fungsi kerja paru-paru dalam menghantarkan oksigen ke dalam sirkulasi darah
dan mengambil karbondioksida dalam darah. Analisa gas darah meliputi PO 2, PCO3, pH,
HCO3, dan saturasi O2.
B. Indikasi
1. Penyakit pernapasan
a. Pasien dengan penyakit obstruksi paru kronik
Penyakit paru obstruktif kronis yang ditandai dengan adanya hambatan aliran udara
pada saluran napas yang bersifat progresif non reversible ataupun reversible parsial.
Terdiri dari 2 macam jenis yaitu bronchitis kronis dan emfisema, tetapi bisa juga
gabungan antar keduanya.
b. Pasien dengan edema pulmo
Pulmonary edema terjadi saat alveoli dipenuhi cairan yang merembes keluar dari
pembuluh-pembuluh darah dalam paru sebagai gantinya udara. Ini dapat
menyebabkan persoalan-persoalan dengan pertukaran gas (oksigen dan karbon
dioksida), berakibat pada kesulitan bernapas dan pengoksigenan darah yang
buruk. Pulmonary edema dapat disebabkan oleh banyak faktor-faktor yang berbeda.
dapat dihubungkan pada gagal jantung, disebut cardiogenic pulmonary edema, atau
dihubungkan pada sebab-sebab lain, dirujuk sebagai non-cardiogenic pulmonary
edema.
2. Menilai fungsi respirasi (ventilasi)
3. Menilai kapasitas oksigenasi (pemberian oksigen)
4. Menilai keseimbangan asam-basa
5. Mengetahui keadaan O2 dan metabolisme sel
6. Efisiensi pertukaran O2 dan CO2.
D. Prosedur Kerja
1. Baca status dan data klien untuk memastikan indikasi pengambilan AGD
2. Cek alat-alat yang akan digunakan
3. Beri salam dan panggil klien sesuai dengan namanya
4. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien
5. Jelaskan tujuan tindakan yang dilakukan
6. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
7. Posisikan klien dengan nyaman
8. Cuci tangan dan pakai sarung tangan sekali pakai
9. Palpasi arteri radialis
10. Lakukan allens tes
11. Hiperekstensikan pergelangan tangan klien
12. Raba kembali arteri radialis dan palpasi pulsasi yang paling keras dengan
menggunakan jari telunjuk dan jari tengah
13. Desinfeksi area yang akan dipungsi menggunakan kapas alkohol
14. Sambil mempalpasi arteri, masukkan jarum dengan sudut 45 sambil menstabilkan
arteri klien dengan tangan yang lain
15. Observasi adanya pulsasi (denyutan) aliran darah masuk spuit (apabila darah tidak
bisa naik sendiri, kemungkinan pungsi mengenai vena)
16. Ambil darah 1 sampai 2 ml
17. Tarik spuit dari arteri, tekan bekas pungsi dengan menggunakan kasa 5 menit
18. Buang udara yang berada dalam spuit, sumbat spuit dengan gabus atau karet
19. Bereskan alat yang telah digunakan, lepas sarung tangan
20. Cuci tangan
21. Kirim segera darah ke laboratorium