Anda di halaman 1dari 22

Latest News

Asal Usul Alam Semesta 6/25/2014

About

Contact

Home

Sains

o Fisika

o Biologi

o Astronomi

o Kimia

o Elektronika

Islam

Tutorial/Cara

Artikel Umum

Teknologi
o Komputer

o Mesin

o Digital

Daftar Isi

Home Elektronika Fisika Sains Laporan Elektronika "Karakteristik Dioda"

Laporan Elektronika "Karakteristik Dioda"


Andi Ikhsan Maulana
Add Comment
Elektronika, Fisika, Sains
Wednesday, May 21, 2014

Karakteristik Dioda

Andi Ikhsan Maulana


Fitri Febriani, Fitriani Supriadi, La Jamsari
Fisika 2012
Abstrak
Telah dilakukan praktikum yang berjudul Karakteristik Dioda. Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu
Menggambarkan dan menginterpretasi kurva karakteristik Arus Tegangan (IV) dari dioda penyerah dan dioda
zener; menentukan garis beban dan titik kerja berdasarkan kurva I V dioda penyearah; menentukan tegangan zener
berdasarkan kurva I V dioda zener. Data-data yang dikumpulkan meliputi, tegangan output, tegangan input serta
nilai dari resistor. Percobaan ini menggunakan dua jenis dioda yaitu dioda penyearah dan dioda zener dengan
menguji pada dua keadaan, bias maju dan bias mundur. Tegangan sumber yang digunakan untuk bias maju sebesar 2
Volt untuk kedua zener, untuk bias mundur sebesar 10 Volt pada dioda penyearah dan 15 Volt pada dioda zener.
Berdasarkan kurva I V dioda penyearah, diperoleh titik kerja dioda penyearah pada tegangan 0.52 Volt dan kuat
arus 9.48 mA untuk keadaan bias maju, sedangkan 5.24 Volt dan kuat arus 4.20 x 10 -4 mA untuk keadaan bias
mundur. Berdasarkan kurva I V dioda zener, diperoleh tegangan zener sebesar 3.36 Volt dan kedua dioda berbahan
germanium dengan tegangan barier 0.3 Volt.
Kata kunci : Dioda penyearah, dioda zener, garis beban, titik kerja, bias maju, bias mundur.

1. Metode Dasar

Dioda memegang peranan penting dalam elektronika, diantaranya adalah untuk menghasilkan
tegangan searah dari tegangan bolak balik, untuk membuat berbagai gelombang isyarat, untuk
mengatur tegangan searah agar tidak berubah dengan beban maupun dengan perubahan tegangan
jala jala (PLN), untuk saklar elektronik, LED, laser semikonduktor, mengesan gelombang
mikro dan lain lain (Martawijaya, 2008).
Dioda merupakan perangkat semikonduktor sambungan P N paling sederhana yang memiliki
sifat mengalirkan arus hanya dalam satu arah. Penipisan dan penebalan lapisan deplesi antar
persambungan menjadi kunci dari sifat dioda sambungan P N. Berbeda dengan sebuah resistor,
sebuah dioda tidak berperilaku linier terhadap tegangan yang diberikan melainkan dioda
menghasilkan karakteristik I V yang eksponensial. Notasi atau simbol dioda sambungan P N
ditunjukkan pada gambar berikut.

Ada dua daerah operasi dioda sambungan P N dan ada tiga kondisi bias yang dapat diberikan:
1. Zero Bias kondisi di mana tidak ada potensial eksternal yang diberikan kepada kedua ujung
dioda menghasilkan keseimbangan jumlah pembawa mayoritas, elektron dan hole, dan keduanya
bergerak dalam arah yang berlawanan. Kondisi keseimbangan ini dikenal sebagai keseimbangan
dinamis (dynamic equilibrium).
2.
Reverse Bias kondisi di mana kutub positif sumber potensial eksternal dihubungkan ke sisi N
dioda dan kutub negatif sumer potensial eksternal dihubungkan ke sisi P dioda.
Kondisi ini menghasilkan suatu nilai resistansi yang tinggi antar persambungan dan praktis tidak
menghasilkan aliran pembawa muatan mayoritas dengan meningkatnya potensial sumber.
Namun, sejumlah arus kebocoran yang sangat kecil akan melewati persambungan yang dapat
diukur dalam orde mikroampere (A).
3. Forward Bias Kondisi di mana kutub positif sumber potensial eksternal dihubungkan ke sisi P
dioda dan kutub negatif sumer potensial eksternal dihubungkan ke sisi N dioda.
Kondisi ini menghasilkan suatu nilai resistansi persambungan P N yang sangat rendah sehingga
memungkinkan arus yang sangat besar mengalir walaupun hanya dengan potensial sumber yang
relatif kecil. Perbedaan potensial aktual yang timbul pada kedua ujung persambungan dioda akan
bernilai tetap akibat aksi dari lapisan deplesi yang bernilai sekitar 0,3 V untuk germanium dan
0,7 V untuk silikon (Boylestad, 1989).
Dioda Zener
Telah dibahas sebelumnya bahwa dioda menahan arus dalam kondisi reverse bias dan akan
menghasilkan kerusakan (breakdown) bila tegangan balik yang diberikan terlalu besar. Berbeda
halnya dengan dioda zener atau biasa disebut dioda breakdown, pada dasarnya sama dengan
dioda sambungan P N standar kecuali dirancang secara khusus menghasilkan tegangan balik
atau breakdown yang lebih rendah dan relatif konstan sehingga sangat baik digunakan dalam
arah reverse bias sebagai regulator tegangan. Titik di mana dioda zener mengalami breakdown
atau konduksi disebut tegangan zener VZ (Malvino, 2003).

2. Identifikasi Variabel
a. Variabel manipulasi : tegangan output (V)
b. Variabel respon : arus dioda (V)
c. Variabel kontrol : Resistansi resistor () dan tegangan input (V)

3. Definisi Operasional Variabel


a. Tegangan input adalah beda potensial dari power supply ke dalam rangkaian yang dibaca melalui
multimeter digital dan dinyatakan dalam satuan Volt.
b. Tegangan dioda adalah adalah beda potensial pada dioda yang dibaca melalui multimeter digital
dan dinyatakan dalam satuan Volt.
c. Resistansi resistor adalah besarnya nilai hambatan pada resistor yang dapat dibaca dari warna
cincin pada badan resistor dalam satuan .
d. Kapasitas kapasitor adalah besarnya nilai tampungan yang dapat menyimpan muatan didalam
kapasitor dan dinyatakan dalam satuan Farad.

4. Alat dan Bahan


a. Power Supply 20 Vdc, 1 buah
b. Voltmeter 0 10 Vdc, 1 buah
c. Ammeter 0 1 Adc, 1 buah
d. Potensiometer,1 buah
e. Dioda Penyearah, 1 buah
f. Dioda Zener, 1 buah
g. Kabel Penghubung.

5. Prosedur Kerja
Kondisi Forward Bias
a. Membuat rangkaian percobaan seperti pada gambar berikut.

b. Mengukur tegangan sumber sebesar 2 V untuk kondisi forward bias.


c. Mengatur potensiometer VR pada posisi minimum dan mengamati penunjukan kedua alat ukur.
d. Menaikkan tegangan bias dengan mengatur potensiometer hingga Voltmeter menunjukkan nilai
0,05 V (atau bergantung pada sensitivitas alat ukur), lalu mencatat penunjukan kedua alat ukur
pada tabel pengamatan.
e. Melakukan kegiatan (c) untuk tiap kenaikan tegangan bias 0,05 V hingga maksimum.
Kondisi Reverse Bias
a. Mengukur tegangan sumber sebesar 2 V untuk dioda penyearah dan 15 V untuk dioda zener.
b. Menaikkan tegangan bias dengan mengatur potensiometer hingga Voltmeter menunjukkan nilai
0,5 V (atau bergantung pada sensitivitas alat ukur), lalu mencatat penunjukan kedua alat ukur
pada tabel pengamatan.
c. Melakukan kegiatan (b) untuk tiap kenaikan tegangan bias 0,5 V hingga maksimum.
d.
Mencatat setiap hasil pengamatan dengan cermat dalam tabel pengamatan.

6. Data/ Analisis Data


a. Hasil Pengamatan
R = 56 5 %
DR = IN 5402 MIC
DZ = BZN 5T
Tabel Pengamatan
Kegiatan I. Dioda Penyearah
Tabel 1. Hubungan antara tegangan dioda terhadap arus dioda pada keadaan bias maju
Vs = 2 Volt
No Vd (V) Id
(mA)
1 0.05 0
2 0.10 0
3 0.15 0
4 0.20 0
5 0.25 0.01
6 0.30 0.04
7 0.35 0.10
8 0.40 0.29
9 0.45 1.03
10 0.50 3.99
11 0.55 12.95

Tabel 2. Hubungan antara tegangan dioda terhadap arus dioda pada keadaan bias mundur
Vs = 10 Volt
No Vd (V) Id
(A)
1 -0.5 0
2 -1.0 0
3 -1.5 -0.1
4 -2.0 -0.1
5 -2.5 -0.2
6 -3.0 -0.2
7 -3.5 -0.3
8 -4.0 -0.3
9 -4.5 -0.4
10 -5.0 -0.4
11 -5.5 -0.5
12 -6.0 -0.5
13 -6.5 -0.6
14 -7.0 -0.6
15 -7.5 -0.7
16 -8.0 -0.7
17 -8.5 -0.8
18 -9.0 -0.8
19 -9.5 -0.9

Kegiatan II. Dioda Zener


Tabel 3. Hubungan antara tegangan dioda terhadap arus dioda pada keadaan bias maju
Vs = 2 Volt
No Vd (V) Id
(mA)
1 0.05 0
2 0.10 0
3 0.15 0
4 0.20 0
5 0,25 0
6 0.30 0
7 0.35 0
8 0.40 0.01
9 0.45 0.04
10 0.50 0.11
11 0.55 0.32
12 0.60 2.17

Tabel 4. Hubungan antara tegangan dioda terhadap arus dioda pada keadaan bias mundur
Vs = 15 Volt
No Vd (V) Id
(mA)
1 -0.5 0
2 -1.0 0
3 -1.5 -0.17
4 -2.0 -0.76
5 -2.5 -2.64
6 -3.0 -10.70
7 -3.5 -
136.40
b. Metode Grafik
1) Kegiatan I Dioda Penyearah
Forward Bias

Garis Beban
Titik Kerja
0.52;9.48

I maks

Vs=2 Volt
Grafik 1 Hubungan antara tegangan dioda (VD) dengan arus dioda (ID) pada dioda penyearah
Reverse Bias
Vs=10 V
Imin
Titik Kerja
-5.2;-0.44

Garis beban

Grafik 2 Hubungan antara tegangan dioda (VD) dengan arus dioda (ID) pada dioda penyearah
Karakteristik Dioda Penyearah
Forward Bias
Titik Kerja
0.52;9.48

0,
Reverse Bias
Garis Beban
Titik Kerja
5.13;0.42

0,
Grafik 3 Hubungan antara tegangan dioda (VD) dengan arus dioda (ID) pada dioda penyearah
2) Kegiatan II Dioda zener
Forward Bias

Grafik 4 Hubungan antara tegangan dioda (VD) dengan arus dioda (ID) pada dioda zener
Reverse Bias
Imin=136.4 mA
Grafik 5 Hubungan antara tegangan dioda (VD) dengan arus dioda (ID) pada dioda zener
Karakteristik Dioda Zener
Titik Kerja
0.584;1.54

Grafik 6 Hubungan antara tegangan dioda (VD) dengan arus dioda (ID) pada dioda zener
7. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan terlihat dioda berguna menyearahkan arus pada
satu arah karena pada sifat dioda yaitu mengalirkan arus hanya dalam satu arah. Untuk arah yang
searah tegangan (arah maju), sedangkan pada arah berlawanan (arah mundur) arus yang di
lewatkan sangat kecil sehingga dapat di abaikan. Pada percobaan ini, inti dari tujuan tersebut
ialah mempelajari hubungan perubahan tegangan dan kuat arus listrik sehingga semakin besar
tegangan dioda maka semakin besar pula arus diodanya namun dari grafik terlihat hubungan
antara tegangan dioda dan arus dioda tidaklah linear. Hal ini disebabkan karena adanya potensial
penghalang (potensial barrier). Ketika tegangan dioda lebih kecil dari tegangan penghambat
tersebut maka arus dioda akan kecil, ketika tegangan dioda melebihi potensial penghalang arus
dioda akan naik secara cepat.
Tegangan dan kuat arus yang diukur dengan menggunakan Voltmeter dan amperameter akan
bisa terbaca apabila potensiometer diputar dari keadaan minimum. Akan tetapi apabila
potensiometer tersebut berada pada posisi minimum, tegangan dan kuat arus tidak bisa terbaca
pada alat ukur karena hal ini menunjukkan potensiometer juga berfungsi menghambat aliran
arus.
Pada kegiatan pertama, untuk bias maju (Forward bias) digunakan resistor tetap sebesar 56
ohm dan tegangan sumber tetap untuk dioda zener 2 Volt sedangkan untuk dioda penyearah juga
digunakan tegangan sumber 2 Volt. Dalam hal ini bias maju (Forward bias) atau bias positif,
dengan arti kata memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi N, maka elektron dari sisi
N dengan serta merta akan bergerak untuk mengisi hole di sisi P. Tentu kalau elektron mengisi
hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal elektron. Ini disebut aliran
hole dari P menuju N. Jika menggunakan terminologi arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran
listrik dari sisi P ke sisi N sehingga memungkinkan arus yang sangat besar mengalir walaupun
hanya dengan potensial sumber yang relatif kecil. Pada tabel pengamatan yang di peroleh
semakin besar potensial sumber atau tegangan dioda maka semain besar pula arus diodanya hal
ini terbukti. Namun, ada beberapa data yang menghasilkan arus dioda yang bernilai nol. Hal ini
di sebabkan karena dengan tegangan bias maju yang kecil saja dioda sudah bersifat konduktor.
Tidak serta merta diatas 0 Volt, tetapi memang tegangan beberapa Volt diatas nol baru bisa terjadi
konduksi. Ini disebabkan karena adanya dinding deplesi (deplesion layer) sehingga bisa disebut
tegangan breakdown. Pada grafik 1 dan 4, bias maju untuk dioda zener dan dioda penyearah
sesuai dengan teori bahwa grafik tidaklah linear karena adanya pengaruh potensial penghalang
(potensial barrier) sehingga dapat kita ketahui titik kerja dari grafik tersebut. Untuk dioda zener
pada grafik Arus - Tegangan yang di peroleh yaitu 0.50 Volt. Berdasarkan teori dari bahan yang
di gunakan yaitu germanium dengan tegangan konduksi sebesar diatas 0.3 Volt sehingga dapat
dikatakan kegiatan pertama sesuai dengan teori kerena Vz mendekati 0.3 Volt. Begitupun untuk
dioda penyearah titik kerja yang di peroleh >0.3 Volt yaitu 0.52 Volt hal ini sesuai dengan teori.
Pada kegiatan kedua, untuk bias mundur (Reserve bias) digunakan resistor tetap sebesar 56
ohm dan tegangan sumber tetap untuk dioda zener 15 Volt sedangkan untuk dioda penyearah
digunakan tegangan sumber 10 Volt. Dalam hal ini bias mundur (Reserve bias) atau bias negatif,
sisi N mendapat polaritas tegangan lebih besar dari sisi P. Sehingga tidak akan terjadi
perpindahan elektron atau aliran hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan
elektron masing-masing tertarik ke arah kutub berlawanan. Lapisan deplesi (depletion layer)
semakin besar dan menghalangi terjadinya arus. Pada tabel pengamatan, diperoleh bahwa
semakin besar tegangan dioda maka semakin besar pula arus diodanya dan hal ini terbukti.
Namun, ada beberapa data yang menghasilkan arus dioda yang bernilai nol hal ini di sebabkan
karena untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, karena memiliki batas. Sampai
beberapa puluh bahkan ratusan Volt baru terjadi breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat
menahan aliran elektron yang menuju pada lapisan deplesi sehingga sejumlah arus kebocoran
yang sangat kecil akan melewati persambungan yang dapat diukur dalam orde mikroampere
(A). Pada grafik kegiatan kedua bias mundur untuk dioda zener dan dioda penyearah sesuai
dengan teori bahwa grafik tidaklah linear karena adanya pengaruh potensial penghalang
(potensial barrier), sehingga dapat kita ketahui titik kerja dari grafik tersebut. Untuk dioda zener
pada grafik tegangan zener yang di peroleh yaitu -3.36 Volt dan untuk dioda penyearah titik
kerja yang di peroleh -5.24 Volt. Tanda minus tersebut berarti tegangan tersebut diukur pada saat
dioda dalam keadaan bias mundur. Namun nilai arus dioda penyearah naik dengan sangat
drastis sebesar 136.4 Volt. Hal ini diperkirakan dioda telah mengalami kebocoran, dengan kata
lain mengalami kerusakan.

8. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah :
a. Kurva karakteristik Arus Tegangan dioda penyearah serta dioda zener menunjukkan keduanya berbahan
germanium dengan tegangan barier 0.3 Volt.
b. Titik kerja diperoleh dengan menarik garis lurus dari tegangan maksimal dan kuat arus minimal pada
grafik. Titik kerja dari kurva karakteristik Arus Tegangan dioda penyearah terletak pada tegangan 0.52
Volt dan kuat arus 9.48 mA untuk keadaan bias maju, sedangkan 5.13 Volt dan kuat arus 4.20 x 10 -4 mA
untuk keadaan bias mundur.
c. Besarnya tegangan zener yang diperoleh berdasarkan kurva I V dioda zener adalah 3.36 Volt.

9. Daftar pustaka
Boylestad, R., & Nashelsky, L. 1989. Electronic Devices and Circuit Theory, Fourth Edition. Delhi :
Prentice Hall of India.
Malvino, A.P. 2003. Prinsip-Prinsip Elektronika, Buku 1. Jakarta : Salemba Teknika.
Martawijaya, M. A., dkk. 2008. Dasar Dasar Elektronika, Buku 1. Makassar : Badan Penerbit UNM
Makassar.

inShare

You Might Like :

PENGUAT OPERASIONAL (OP-AMP)

Pengukuran Karakteristik Transistor...

LAPORAN LENGKAP PENGUKURAN DASAR

Laporan Elektronika "Rangkaian Thev...


Laporan Elektronika "Karakteristik ...

0 Response to "Laporan Elektronika "Karakteristik Dioda""

Newer Post Older Post Home

Disarankan

Laporan Elektronika "Karakteristik Dioda"

Karakteristik Dioda Andi Ikhsan Maulana Fitri Febriani, Fitriani Supriadi, La Jamsari
Fisika 2012 Abstrak Telah dilak...

Laporan Elektronika "Karakteristik Transistor Bipolar"

HALAMAN PENGESAHAN Laporan Lengkap Praktikum Elektronika Dasar dengan


Judul Karakteristik Transistor Bipolar (BJT) disusun o...

Laporan Elektronika "Rangkaian Thevenin - Norton"

Rangkaian Setara Thevenin - Norton Andi Ikhsan Maulana Fitri Febriani, Fitriani
Supriadi, La Jamsari Fisika 2012 Abstrak ...

Laporan Elektronika "Rangkaian Penapis RC"

HALAMAN PENGESAHAN Laporan Lengkap Praktikum Elektronika Dasar dengan


Judul Rangkaian Penapis RC disusun oleh: Nama ...

MODEL, PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN


BERBASIS KEBUDAYAAN SUKU BUGIS

MODEL, PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN


BERBASIS KEBUDAYAAN SUKU BUGIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar
Bela...

RUNTUHNYA TEORI EVOLUSI DALAM 20 PERTANYAAN Bagian 1

MENGAPA TEORI EVOLUSI TIDAK ABSAH SECARA ILMIAH? Teori evolusi


menyatakan bahwa makhluk hidup di muka bumi tercipta sebagai ak...

Laporan Praktikum Biologi "Cara Menggunakan Mikroskop"

HALAMAN PENGESAHAN Laporan Lengkap Praktikum Biologi Umum dengan Judul


Cara Menggunakan Mikroskop disusun oleh: Nama ...

Pembelajaran Gaya Coriolis Berbasis ICARE Introduction

Pembelajaran Gaya Coriolis Berbasis ICARE Introduction Strategi Pembelajaran Fisika


Gaya Coriolis Jaman sekarang ini, masih ada o...

Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

HALAMAN PENGESAHAN Laporan Lengkap Praktikum Biologi Umum dengan Judul


Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme disusun ol...

Laporan Elektronika "Resonansi R-L-C"

Resonansi R-L-C Kelompok IVA Andi Ikhsan Maulana Fitri Febriani, Fitriani Supriadi,
La Jamsari Fisika 2012 Abstrak T...

Mengenai Saya

Andi Ikhsan Maulana


Sebaik - baiknya manusia adalah belajar dan mengajarkan kembali. Ayo sharing ilmu
View my complete profile
blogging tips

Back to top!
Copyright 2013 Ilmu Semesta - All Rights Reserved Design by Mas Sugeng - Powered by
Blogger

Anda mungkin juga menyukai