Anda di halaman 1dari 5

FUNGSI KOMUNIKASI DALAM KEGIATAN BELAJARMENGAJAR

BAGI GURU:

Untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa,


Tanpa ada komunikasi maka materi tidal dapt atau sulit
tersampaikandengan baik. Sehingga hasil yang akandicapai tidak akan
sesuai dengan tujuan utama.
Menciptakan kerja sama yang baik antara guru dengan siswa,
sehingga dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran.
Mengetahui karakter setiap siswa
Melalui komunikasi maka guru dapat mengetahui karakter setiap
siswa, sehingga guru bisa memaklumi karakter muridnya.
Untuk memajukan bangsa Indonesia
Dengan komunikasi, informasi materi akan tersampaikan dengan baik
maka cita-cita setiap muridnya akan lebih mudah tercapai. Sehingga
akan menciptakan generasi penerus bangsa yang berpendidikan.
Untuk merubah sikap seorang guru
Misal ketika guru mengetahui informasi dari proses belajar atau
pendapat dari seorang siswa guru tersebut akan berubah perilakunya.

BAGI SISWA

Untuk memajukan bangsa Indonesia


Dengan komunikasi, informasi materi akan tersampaikan dengan baik
maka cita-cita setiap murid akan lebih mudah tercapai sehingga dapat
menjadi generasi penerus bangsa yang berpendidikan.
Untuk merubah sikap
Komunikasi dapat merubah sikap siswa, misal seorang guru
menyampaikan materi tentang bahaya narkoba dan cara menghindari
narkoba, maka dari informasi tersebut siswa akan terjadi perubahan
sikap yang awalnya biasa-biasa saja setelah menerima informasi
tersebut merubah untuk melakukan tindakan untuk mencegah
narkoba.
Menjalin hubungan yang baik antar rekan kerja kelompok belajar
Dengan komunikasi yang baik maka akan terjadi hubungan komunikasi
yang baik, sehingga klan terjalin hubungan kerja sama yang baik pula.
Menambah wawasan
Dengan komunikasi yang baik dalam proses belajar , misal ketika
berdiskusi membahas materi pembelajaran, hal hal yang baru akan
banyak kita dapatkan kwetoka kota berdiskusi dengan temam.
Umtuk melatih mental untuk berbicara mengungkapkan pendapat di
depan orang banyak
Dengan sering berkomunikasi yang baik dakam proses belajar
mengajar selain dapat menambah materi tetapi juga dapat melatih
mental seorang siswsa untuk mengungkapkan pendapatnya ketika
berdisusi atau ketika sedang Tanya jawab.
Kebih mengenal watak dari setiap teman kelas
Derngan komunikasi yang baik kitadapat mengenal teman kita melalui
cara bidaranya, kata-kata yang ia gunakan dan lain-lain.
Membahas masalah bersama-sama
Melalui komunikasi yang baik kita dapat membahas masalah
pekajaran bersama-sama dengan teman ketika berdiskusi.

Sumber : berfikir sendiri

Nama : Nada Shafa Ari Ihsani


Kelas : X AK 1
No : 022
Materi Belajar Atletik Tolak peluru
Materi pembelajaran atletik Tolak teluru.

Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi
yang berat sejauh mungkin. Berat peluru:

Untuk senior putra = 7.257 kg


Untuk senior putri = 4 kg
Untuk yunior putra = 5 kg
Untuk yunior putri = 3 kg

Tolak Peluru (Shot Put)


Teknik-teknik yang perlu dipelajari dalam tolak peluru antara lain:

A. Teknik Memegang Peluru


Cara memegang peluru, yaitu:
1. Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas
2. Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka, jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk
dipergunakan untuk menekan dan memegang peluru bagian belakang. Sedangkan jari kelingking
dan ibu jari dipergunakan untuk memegang atau menahan peluru bagian samping agar tidak
jatuh atau tergelincir.
3. Setelah peluru tersebut dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan menmpel
(melekat) di leher. Siku diangkat ke samping, sedikit serong ke depan.
4. Pada waktu memegang dan meletakkan peluru pada bahu, usahakan agar seluruh badan dan
tangan dalam keadaan lemas (rileks). Tangan dari lengan yang lain membantu menjaga
keseimbangan.
Perhatikan gambar peragaan di bawah ini!
B. Teknik Sikap Badan pada Waktu akan Menolak
Terdapat 2 teknik sikap badan pada waktu akan menolak, yaitu:
a. Gaya ortodok (menyamping)
Berdiri tegak menyamping kea rah tolakan, kedua kaki dibuka lebar (kangkang), kaki kiri lurus
ke depan, kaki kanan dibengkokkan ke depan, sedikit serong ke samping kanan, berat badan
berada pada kaki kanan, dan badan agak condong ke samping kanan. Tangan kanan memegang
peluru pada bahu (pundak), tangan kiri dibengkokkan, berada di depan sedikit agak serong ke
atas lemas. Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan. Pandangan
diarahkan kea rah sasaran (tolakan).
Perhatikan gambar peragaan di bawah ini!
b. Gaya OBrien (membelakangi)
Hal yang membedakan antara gaya ortodoks dan gaya OBrien adalah sikap awal. Pada gaya
ortodoks sikap badan menyamping, sedangkan pada gaya OBrien membelakangi arah tolakan.
C. Cara Mengambil Awalan (Ancang-Ancang)
a. Cara menyamping (ortodoks)
Bila menggunakan gaya ortodoks, sikap badan menyamping arah tolakan mulai dari sikap
permulaan sampai dengan bergerak ke depan untuk menolakkan peluru.
Perhatikan gambar peragaan di bawah ini!
b. Cara membelakangi lawan (OBrien)
Bila menggunakan gaya OBrien, sikap badan membelakangi arah tolakan mulai dari sikap
permulaan sampai dengan bergerak ke depan untuk menolakkan peluru.
Gaya tolak peluru denagn membelakangi itu disebut juga gaya OBrien, karena orang yang
pertama kali mempergunakan dan sekaligus memperkenalkan gaya tersebut bernama Parry
OBrien. Gaya tersebut dipergunakan pada saat penyelenggaraan Olimpiade Helsinky pada
tahun 1952.
Perhatikan gambar peragaan di bawah ini!
D. Teknik Setelah Gerakan Akhir Menolak
Teknik setelah gerakan akhir menolak, yaitu:
a. Setelah peluru lepas dari tangan, secepatnya kaki belakang diturunkan atau mendarat
menempati tempat kaki depan/kaki tumpu dengan lutut agak dibengkokkan.
b. Selanjutnya kaki tumpu diangkat ke belakang lururs dan lemas untuk membantu menjaga
keseimbangan.
c. Badan condong ke samping kiri depan, dagu diangkat, pandangan ke arah jatuhnya peluru.
d. Tangan kanan dibengkokkan berada di depan sedikit agak ke bawah badan, tangan atau lengan
kiri lemas lurus ke belakang untuk membantu menjaga keseimbangan.
Perhatikan gambar peragaan di bawah ini!
E. Hal-Hal yang Harus Dihindari dalam Tolak Peluru Awalan Membelakangi
Hal-hal yang harus dihindari sebagai berikut:
a. Sikap posisi awal tidak seimbang, kaki kanan melakukan gerakan lompatan.
b. Tidak menarik kaki kanan cukup jauh ke bawah badan.
c. Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang.
d. Gerakan kaki terlalu ke samping kiri.
e. Terlalu cepat menggerakkan badan.
F. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Tolak Peluru Awalan Membelakangi
Hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:
a. Pelihara kaki selalu rendah dan bertahan kuat-kuat.
b. Lakukan gerakan kaki kiri mendorong ke belakang
c. Usahakan pinggang kiri dan bahu menghadap ke belakang jauh.
d. Putarlah kaki kanan ke dalam selama meluncur.
e. Usahakan lengan kiri dalam posisi tertutup.
G. Gambar atau Bentuk Lapangan Tolak Peluru

B. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru

Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru : - Menyentuh balok batas sebelah atas -
Menyentuh tanah di luar lingkaran - Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah - Dipangil
selama 3 menit belum menolak - Peluru di taruh di belakang kepala - Peluru jatuh di luar sektor
lingkaran - Menginjak garis lingkar lapangan - Keluar lewat depan garis lingkar - Keluar
lingkaran tidak dengan berjalan tenang - Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
Beberapa hal yang disarankan : Bawalah tungkai kiri merendah Dapatkan keseimbangan gerak
dari kedia tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belekang Menjaga agar bagian atas badan
tetap rileks ketika bagian bawah bergerak Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda
tungkai kanan Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran Pertahankan
pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin Bawalah tangan kiri dalam
sebuah posisi mendekati badan Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri

Beberapa hal yang harus dihindari : Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan
Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan Mengangkat badan tinggi ketika
melakukan luncuran Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan Mendarat dengan
kaki kanan menghadap ke belakang Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping
Terlalu awal membuka badan Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan

C. Peralatan

Alat yang di gunakan : - Rol Meter - Bendera Kecil - Kapur / Tali Rafia - Peluru a. Untuk senior
putra = 7.257 kg b. Untuk senior putri = 4 kg c. Untuk yunior putra = 5 kg d. Untuk yunior putri
= 3 kg - Obrient : gaya membelakangi arah tolakan - Ortodox : gaya menyamping

D. Lapangan Tolak Peluru

Konstruksi : o Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok
yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam
lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan
dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas
lingkaran besi. o Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m
pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. o Diameter bagian dalam lingkaran
tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih. o Balok
penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga
tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. o Lebar balok
11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

Anda mungkin juga menyukai