Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Budaya
jamak dari buddhi, yang berarti budi atau akal. Dengan demikian, kebudayaan berarti
hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Adapun ahli antropologi yang merumuskan
definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah adalah Taylor, yang menulis
moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan lain, serta kebiasaan yang di dapat oleh
adalah suatu sistem kognitif, yaitu suatu sistem yang terdiri dari pengetahuan,
masyarakat. Dengan kata lain, kebudayaan berada dalam tatanan kenyataan yang
masyarakat mereka.
yang dipelajari dari hasil tingkah laku, yang unsur-unsur pembentukannya didukung
sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat
(material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya
bukan saja merupakan seni dalam hidup, tetapi juga benda-benda yang terdapat di
kebudayaan sebagai cara hidup yang dikembangkan oleh sebuah masyarakat guna
bahan kebendaan, pola organisasi sosial, cara tingkah laku yang dipelajari, ilmu
manusia.
antropologi kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan millik diri manusia
dengan belajar. Dia membagi kebudayaan atas 7 unsur: sistem religi, sistem
sistem teknologi dan peralatan bahasa dan kesenian. Kesemua unsur budaya tersebut
gagasan), sistem sosial (aktivitas sosial, kompleks sosial, pola sosial, tindakan), dan
1. Sistem Religi
kepercayaan atau keyakinan dengan kata belief, yang memiliki pengertian sebagai
inti dari setiap perilaku manusia. Aspek kepercayaan tersebut merupakan acuan bagi
penelitian ini dibatasi keyakinan yang dianut atau menjadi pegangan pasangan usia
berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna
bagi kehidupan manusia. Sifat-sifat nilai menurut Daroeso (dalam Kalangie, 1994)
adalah sebagai berikut: 1) nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan
manusia. Nilai yang bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati
hanyalah objek yang bernilai. 2) Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai
mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan sehingga nilai nemiliki sifat
bertindak. 3) Nilai berfungsi sebagai daya dorong dan manusia adalah pendukung
nilai. Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininya.
Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu: 1) nilai logika adalah
nilai benar salah; 2) nilai estetika adalah nilai indah tidak indah; dan 3) nilai
etika/moral adalah nilai baik buruk. Nilai moral adalah suatu bagian dari nilai, yaitu
nilai yang menangani kelakuan baik atau buruk dari manusia. Moral selalu
berhubungan dengan nilai, tetapi tidak semua nilai adalah nilai moral. Moral
berhubungan dengan kelakuan atau tindakan manusia. Nilai moral inilah yang lebih
terkait dengan tingkah laku kehidupan kita sehari-hari. Nilai religius yang merupakan
nilai kerohanian tertinggi dan mutlak serta bersumber pada kepercayaan atau
keyakinan manusia. Dapat disimpulkan nilai dalam penelitian ini merupakan motivasi
organisasi politik, norma atau hukum, perkawinan, kenegaraan, kesatuan hidup dan
1995).
terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan
perkawinan. Anggota keluarga, sanak saudara, tetangga, dan teman sering kali
memiliki pengaruh yang bermakna dalam pemakaian metode kontrasepsi oleh suatu
pasangan. Pada sebuah studi di India dan Turki, lebih dari separuh wanita yang
dengan suami. Studi yang sama mendapatkan bahwa persetujuan teman atau sanak
saudara dalam memilih kontrasepsi merupakan hal penting bagi 91% wanita di Turki,
68% di Filipina, 67% di India, dan 54% di Republik Korea (Hartanto, 2006).
tergantung dari aktif atau tidak aktifnya partisipasi masyarakat untuk mensukseskan
program tersebut. Sehingga dalam posisi ini peran aktif masyarakat sangat penting
artinya bagi kelancaran dan keberhasilan program dan tercapainya tujuan. Kaitannya
dengan peran serta masyarakat dalam program KB IUD, peranan tokoh masyarakat
dan tokoh agama baik formal maupun non formal sangat penting terutama dalam
pedesaan, peran tersebut menjadi faktor determinan karena kedudukan para tokoh
masyarakat masih sangat kuat pengaruhnya, bahkan sering menjadi tokoh panutan
itu bukanlah sesuatu yang bisa kelihatan secara nyata, melainkan tersembunyi dari
pandangan, namun memainkan peranan yang sangat penting bagi manusia dalam
ungkapan tradisional itu sekaligus juga merupakan gambaran dari nilai - nilai budaya
konsep-konsep yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga suatu
masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup.
Dan suatu sistem nilai budaya, yang sifatnya abstrak, biasanya berfungsi sebagai
Sistem mata pencaharian hidup merupakan produk dari manusia sebagai homo
sebagai food gathering, kehidupan manusia sama dengan hewan. Tetapi dalam
tingkat food producing terjadi kemajuan yang pesat. Setelah bercocok tanam,
serakah. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi meliputi jenis pekerjaan
ekonomi ini dimaksudkan agar biaya pelayanan dapat dijangkau oleh klien. Biaya
penerimaan partisipasi PUS dalam KB IUD secara sosial dan budaya oleh
6. Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk
saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan
(bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada
lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri
dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah
fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa
mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus
7. Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi
hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai
makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak
kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
Kesenian yang meliputi: seni patung/pahat, seni rupa, seni gerak, lukis, gambar, rias,
yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan
yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu umat
mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu
evolusi manusia dan paleopatologi atau studi mengenai penyakit-penyakit purba) dan
kutub sosial budaya (sistem medis tradisional atau etnomedisin, masalah petugas-
petugas kesehatan, tingkah laku sakit, hubungan antara dokter pasien, dan dinamika
Dengan demikian kebudayaan kesehatan adalah disiplin ilmu yang memberi perhatian
pada aspek-aspek biologi dan sosial-budaya dari tingkah laku manusia, terutama
Dari definisi yang dibuat oleh ahli antropologi, dapat disimpulkan bahwa
hubungan timbal-balik biobudaya, antara tingkah laku manusia dimasa lalu dan masa
kini dengan derajat kesehatan dan penyakit, tanpa mengutamakan perhatian pada
yang lebih besar tentang hubungan antara gejala bio-sosial-budaya dengan kesehatan,
serta melalui perubahan tingkah laku sehat kearah yang diyakini akan meningkatkan
sejak dulu telah dibentuk demi mempertahankan hidup dirinya sendiri ataupun
pembangunan khususnya dalam masyarakat ini perlu dipahami apa yang terdapat dan
patriarki masih sangat kental mewarnai berbagai aspek kehidupan dan struktur
masyarakat. Bila dilihat dari garis keturunan, masyarakat Sumatera Utara lebih
cenderung sebagai masyarakat yang patrilineal yang dalam hal ini posisi ayah atau
bapak (laki-laki) lebih dominan dibandingkan dengan posisi ibu (perempuan). Contoh
suku yang menganut faktor budaya patriarki adalah Batak, Melayu dan Nias, Sukrie
menempatkan kedudukan dan posisi laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan dalam
segala aspek kehidupan sosial, budaya dan ekonomi. Kondisi sosial budaya yang
adat yang bersendikan Syara, dan Syara yang bersendikan Qitabullah artinya
sepanjang suatu program atau konsep berterima oleh adat istiadat dan kebiasaan serta
pembudayaan konsep NKKBS, Maka dari itu sosialisasi KB IUD perlu lebih
Pandangan orang tua Melayu terhadap anak seperti dalam ungkapan bahasa
Melayu "tuah ayam karena kakinya, tuah manusia pada anaknya menggambarkan
dengan "anak ber-tuah" dalam masyarakat Melayu adalah anak yang "menjadi
orang", yang setelah nantinya dewasa menjadi manusia yang sempurna lahir dan
batin, selalu mengingat dan berguna untuk orang tua dan kaum kerabat untuk
seterusnya terhadap bangsa dan negara, serta akan patuh juga yakin dan taat pada
agama dengan melaksanakan semua perintah agama dan menjauhi semua yang
dilarang-Nya.
Dalam konteks NKKBS, pembinaan orang tua terhadap anak teramat penting
untuk dapat terbinanya generasi penerus yang berguna bagi negara, bangsa dan
agama, demikian pula terhadap keluarga, sanak dan handai serta lingkungan sendiri.
Keadaan ini menjurus pada suatu kenyataan umum bahwa keluarga yang besar akan
mengakibatkan kurang terbinanya anak secara baik dan sempurna. Pada umumnya
pula dapat berakibat perlakuan orang tua yang seakan menyia-nyiakan anaknya
Toba bertumpu pada tiga konsep, yaitu hagabeon, hamoraon dan hasangapon
(Taufiq, 2011).
1. Hagabeon
Kesejahteraan bagi orang Batak Toba pertama-tama tidak diukur dari tingkat
pencapaian material berupa harta benda yang bisa dimiliki oleh seseorang atau suatu
keluarga. Persyaratan pertama untuk bisa dikategorikan sejahtera bagi mereka adalah
apabila cucu dan cicit baik dari anak laki-laki maupun dari anak perempuan. Intisari
Soal kesinambungan keturunan ini merupakan isu yang sangat sentral dalam
kehidupan setiap keluarga Batak Toba. Meskipun seseorang telah memiliki harta yang
berlimpah ruah, tapi tanpa keturunan yang bisa ia peroleh dari perkawinannya maka
nilai dari harta benda tersebut menjadi hambar. Keberadaan anak dalam sebuah keluarga
menjadi syarat mutlak bisa dikatakan gabe atau sejahtera. Dalam konteks yang lebih
sempit lagi, keberadaan anak laki-laki dalam sebuah keluarga sangat penting, karena
menurut adat Batak Toba yang patrilineal anak laki lakilah yang bisa meneruskan
lombu; sai saur matua ma ho, paabing-abing pahompu, yaitu mengandung makna
pengharapan agar seorang diberi umur yang panjang serta banyak keturunan dan
banyak keturunan, baik anak laki - laki maupun perempuan. Anak laki - laki diibaratkan
sebagai bintang yang bisa menjadi penerang di siang hari: maka demikian pula
kedudukan seorang anak laki - laki di dalam sebuah keluarga bisa dianggap sebagai
pengharapan agar mendapatkan keturunan yang banyak dan mendapatkan rezeki yang
berlimpah; 4) Sat tubuan laklak ma tubuan singkoru, sae tubuan anak ma hamu
sebuah keluarga Batak Toba sangat mendambakan hadirnya keturunan yang banyak
2. Hamoraon
Hamoraon yang secara harfiah berarti kekayaan yang bersifat material sebagai
pemilikan harta benda, namun harta benda diletakkan sebagai syarat kedua setelah
Toba seperti dalam ungkapan berikut ini: 1) aek ini burta-burta, tu aek ini dolon-
sumber penghidupan yang baik dan bisa menjamin terpenuhinya kebutuhan material
ma hita maduma, gabe jala mamora, artinya keadaan yang sejahtera dan makmur itu
gabe ma hita luhut, jala sude ma hita mamora, menggambarkan suatu pengharapan
untuk mencapai keadaan keluarga sejahtera itu adalah keluarga yang memiliki banyak
3. Hasangapon
Dalam lingkungan sosial orang Batak Toba yang masih tradisional, jika
seseorang atau sebuah keluarga telah memiliki keturunan dan harta benda maka
mereka bisa meneruskan garis keturunan, bukan keluarga yang anggotanya dari
laki laki didalam keluarga atau sebuah rumah tangga, karena secara sosial anak laki -
lakilah yang dianggap bisa meneruskan garis keturunan. Oleh karena itu, hasangapon
Sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu yang maksudnya untuk
mencegah kehamilan. Di Irian Jaya telah lama dikenal ramuan dari daun-daunan yang
khasiatnya dapat mencegah kehamilan. Dalam masyarakat hindu bali hanya ada nama
untuk empat orang anak, mungkin suatu cara untuk menganjurkan supaya pasangan
Keluarga berencana modern mulai dikenal pada tahun 1953, yang waktu itu
sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah mulai membantu
tanggal 23 Desember 1957 yang merupakan wadah dan bergerak secara silent
Keluarga Berencana Nasional (LKBN) sebagai lembaga semi pemerintah. Pada tahun
1970 ditingkatkan menjadi Badan Pemerintah melalui Keppres No. 8 tahun 1970 dan
sekali, terkesan kurang demokratis, ada unsur pemaksaan dan berorientasi pada
target. Tahun (1980-1990) management with the people pada saat ini unsur
pemaksaan sudah dikurangi dan Program Safari KB sudah dimulai sejak awal 1980-
an, tahun (1985-1988) Program KB Lingkaran Biru yaitu masyarakat bebas memilih
dalam hubungan dengan umur suami dan istri dan menentukan jumlah anak dalam
agama, kondisi perkembangan sosial ekonomi dan budaya, serta tata nilai yang hidup
serta mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang menjadi dasar
penduduk Indonesia. Sedangkan dalam era otonomi daerah saat ini pelaksanaan
visi, sejahtera, maju, bertanggung jawab, bertakwa dan mempunyai anak ideal.
membantu peningkatan kesejahteraan ibu dan anak, serta kematian ibu pada masa
Secara umum tujuan lima tahun kedepan yang ingin dicapai dalam rangka
mewujudkan visi dan misi program KB adalah membangun kembali dan melestarikan
pondasi yang kokoh bagi pelaksanaan program KB Nasional yang kuat dimasa
melembaganya Norma Keluarga Kecil yang Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) pada
dengan prioritas muda dan paritas rendah, 2) generasi muda dan purna PUS, 3)
pelaksana dan pengelola KB, 4) sasaran wilayah adalah wilayah dengan laju
pemukiman padat, daerah kumuh, daerah pantai dan daerah terpencil (Arum, 2008).
1. Terlalu muda
persalinan dan tubuh belum cukup matang untuk melahirkan. Bayi-bayi mereka lebih
2. Terlalu tua
Wanita usia subur yang sudah tua akan mengalami bahaya, terutama bila
mereka mempunyai masalah kesehatan lain atau sudah terlalu banyak melahirkan.
diantara kehamilan.
4. Terlalu banyak
Seorang wanita dengan anak lebih dari 4 akan lebih sering mengalami
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami-isteri yang terikat dalam
perkawinan yang sah yang umur isterinya antara 15-49 tahun. PUS merupakan
Hubungan urutan persalinan dengan risiko ibu-anak paling aman pada persalinan
1. Jarak kehamilan 24 tahun, adalah jarak yang paling aman bagi kesehatan
ibu-anak.
2. Umur melahirkan antara 2030 tahun, adalah umur yang paling aman bagi
kesehatan ibu-anak.
menggunakan salah satu alat kontrasepsi untuk tujuan pencegahan kehamilan, baik
2.2.6. Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan dan
konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang
kehamilan sebagai akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut
(Andrews, 2009).
Tidak ada satu pun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua
setiap klien. Namun secara umum persyaratan metode kontrasepsi ideal adalah
2. Berdaya guna, dalam arti jika digunakan sesuai dengan aturan akan dapat
mencegah kehamilan.
dari suatu cara kontrasepsi untuk mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak
penggunaan kontrasepsi dalam waktu yang lama tetapi membutuhkan biaya yang
murah.
3. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan
budaya di masyarakat.
awal tergantung pada bagaimana motivasi dan persuasi yang diberikan oleh petugas
KB. Penerimaan lanjut dipengaruhi oleh banyak faktor seperti umur, motivasi,
budaya, sosial ekonomi, agama, sifat yang ada pada KB, dan faktor daerah
(desa/kota).
perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut diklasifikasikan dalam
dengan alat. Kontrasepsi sederhana tanpa alat dapat dilakukan dengan senggama
terputus (coitus interruptus) dan KB alamiah (metode kalender, metode suhu badan
alat dapat dilakukan dengan menggunakan kondom, diafragma atau cup, cream, jelli
Menentukan waktu opulasi dari data haid yang dicatat selama 6-12 bulan
dengan: 1) mengurangi 18 hari dari siklus haid terpendek, untuk menentukan awal
dari masa suburnya, 2) mengurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang, untuk
Adalah peninggian suhu badan basal 0,2-0,5C pada waktu ovulasi, karena
istirahat. Efektivitas, angka kegagalan 0,3-6,6 kehamilan pada 100 wanita per tahun.
Adalah perubahan siklus lendir serviks yang terjadi karena perubahan kadar
estrogen. Tehnik metode lendir serviks, dimulai pada hari pertama diketahui adanya
lendir setelah haid dan berlanjut sampai dengan hari ke-empat setelah gejala puncak
(peak symptom). Efektivitas, angka kegagalan 0,4-39,7 kehamilan pada 100 wanita
per tahun.
4. Metode Sympto-Termal
masa subur ovulasi. Efektivitas, angka kegagalan 4,9-34,4 kehamilan pada 100
murah/tanpa biaya, 3) dapat diterima oleh banyak golongan agama, 4) sangat berguna
kontrasepsi lain, 2) perlu instruksi dan konseling sebelum memakai metode ini, 3)
seksual, stres psikologis dan kesulitan-kesulitan dalam perkawinan, 5) bila siklus haid
tidak teratur dapat mempersulit, 6) bila terjadi kehamilan, ada risiko bahwa
3) selalu tersedia setiap saat, 4) tidak mempunyai efek samping. Kerugian metode ini:
angka kegagalan cukup tinggi (16-23 kehamilan per 100 wanita per tahun),
kehidupan perkawinan.
relatif murah, tidak memerlukan pemeriksaan medis dan pria ikut secara aktif dalam
program KB. Kerugian KB Kondom adalah angka kegagalan relatif tinggi, perlu
kondom, perlu dipakai secara konsisten, hati-hati dan terus menerus pada setiap
senggama. Baik untuk pasangan yang ingin menunda kehamilan atau ingin
Keuntungan metode ini, yaitu untuk mencegah kehamilan dan mengurangi insidens
penyakit akibat hubungan seks. Sedangkan kerugian metode ini adalah angka
kegagalan relatif tinggi, aktivitas dan spontanitas hubungan seks harus dihentikan
8. Spermisid Vaginal
supervisi medik. Kerugian metode adalah angka kegagalan relatif tinggi karena
pemakaian yang tidak konsisten, harus digunakan sebelum senggama, harus diberikan
Cara kontrasepsi ini dibedakan atas kontrasepsi hormonal (KB pil, KB suntik
yang termasuk dalam kategori ini adalah jenis KB susuk/implant, IUD, MOP, dan
MOW; 2) Non MKJP (Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang), yang termasuk
dalam kategori ini adalah KB kondom, KB pil, KB suntik, dan metode-metode lain
1. KB Pil
disebut Pil Kombinasi dan yang hanya mengandung progesteron sintetik saja disebut
Mini Pil atau Pil Progestin. Cara kerja KB pil: menekan ovulasi, mengubah motilitas
serviks (mencegah penetrasi sperma). Efektivitas teoritis untuk KB pil sebesar 99,7 %
sedangkan efektivitas praktisnya sebesar 90-96 %. Artinya KB pil cukup efektif jika
mengurangi kehilangan darah (akibat haid) dan nyeri haid, mengurangi risiko
terjadinya kehamilan ektopik dan kista ovarium, mengurangi risiko terjadinya kanker
ovarium dan rahim, pemulihan kesuburan hampir 100%. Baik untuk wanita yang
masih ingin punya anak, punya jadwal harian yang rutin. KB pil harus diminum
setiap hari, membutuhkan motivasi yang tinggi maka ia cocok untuk mereka yang
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi misalnya masyarakat kota dan kurang sesuai
2. KB Suntik
untuk mencegah terjadinya kehamilan. Adapun jenis suntikan hormon ini ada yang
terdiri atas satu hormon (Depo Provera, Depo Progestin, Depo Geston dan
Noristerat), dan terdiri atas dua hormon (Cyclofem dan Mesygna). KB Suntikan
sesuai untuk wanita pada semua usia reproduksi yang menginginkan kontrasepsi yang
efektif, reversibel, dan belum bersedia untuk sterilisasi. Depo provera disuntikkan
setiap 3 bulan sedangkan Noristerat setiap 2 bulan. Wanita yang mendapat KB suntik
95-97%.
dapat dipakai dalam waktu yang lama dan tidak memengaruhi produksi air susu ibu.
Baik untuk wanita yang calon Akseptor yang tinggal di daerah terpencil, lebih suka
disuntik daripada makan pil, menginginkan metode yang efektif dan bisa
dikembalikan lagi, mungkin tidak ingin punya anak lagi dan tidak khawatir untuk
3. KB Implant (Subdermal)
Adalah 2 atau 6 kapsul kecil yang terbuat dari silikon berisi hormon
levonorgestrel yang ditanam di bawah kulit, secara tetap melepaskan hormon tersebut
dalam dosis kecil ke dalam darah. Bekerja dengan cara mencegah ovulasi, merubah
tidak diperlukan sebelum pemakaian. Baik untuk wanita yang ingin metode praktis,
mungkin tidak ingin punya anak lagi, tinggal di daerah terpencil dan tidak khawatir
AKDR atau spiral, atau dalam bahasa Inggrisnya Intra Uterine Devices (IUD)
adalah alat yang dibuat dari polietilen dengan atau tanpa metal/steroid yang
dalam uterus dan tuba falopii sehingga menghalangi pertemuan antara sperma dan
biasanya pada akhir periode haid, ketika sebagian serviks lebih dilatasi sehingga
mempermudah pemasangannya. AKDR juga dapat dipasang kapan pun hingga hari
ke-19 jika siklus haid 28 hari, yang terutama berguna untuk insersi pasca koitus.
Jenis IUD di masa lampau dibuat dalam berbagai bentuk dan bahan yang
berbeda-beda. Dewasa ini IUD yang tersedia di seluruh dunia hanya 3 tipe: 1) Inert,
dibuat dari plastik (Lippes Loop) atau baja antikarat (The Chinese ring) mengandung
tembaga, termasuk di sini TCu 380A, TCu 200C, Multiload (MLCu 250 dan 375) dan
tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun; Nova T dan Copper T 200 (CuT-200)
dapat dipakai 3-5 tahun; Cu T 380 A dapat untuk 10 tahun. Kegagalan rata-rata 0,8
IUD Copper T 380 A bentuknya mirip huruf T. Bentuk ini terbukti sangat
efektif, aman, dan mudah beradaptasi. Dua faktor yang memperbesar hasil guna
Copper T 380 A adalah: tidak ada IUD lain yang mempunyai luas permukaan
tembaga seperti IUD Copper T 380A (380 mm2), tembaga di kedua lengan IUD ini
menjamin tembaga akan dibebaskan di bagian tertinggi fundus uteri. Cara kerja IUD
antara lain yaitu: untuk menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba
sperma dan ovum bertemu dengan membuat sperma sulit masuk ke dalam alat
Keuntungan KB IUD adalah 1) aman dan segera dapat bekerja secara efektif,
dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus, tidak perlu kontrasepsi
tambahan, 2) tidak ada interaksi terhadap obat (tidak memengaruhi kualitas dan
volume ASI, 3) daya kerja lama (10 tahun proteksi dari CuT-380 A dan tidak perlu
diganti), 4) setelah dipasang, wanita tidak perlu mengingat apa pun sebagai bentuk
absolut seperti: kehamilan ektopik sebelumnya pada ibu nulipara, abnormalitas uterus
(uterus blkor-nuatum), infeksi panggul atau vagina: setelah diatasi IUD dapat
penyebab telah didiagnosis dan diatasi IUD dapat dipasang, alergi terhadap
kekebalan tubuh dan peningkatan risiko infeksi akibat pemasangan IUD. Sedangkan
kontraindikasi relatif terjadi pada pasien dengan riwayat infeksi panggul, fibroid atau
yang tinggi dan jangka panjang, tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan
anak, memberikan ASI, berada dalam masa postpartum dan tidak memberikan ASI,
berada dalam masa pasca aborsi, mempunyai resiko rendah terhadap penyakit
menular seksual (PMS), tidak dapat mengingat untuk minum sebutir pil setiap hari,
lebih menyukai untuk tidak menggunakan metode hormonal atau yang memang tidak
Waktu penggunaan IUD sebaiknya dilakukan pada saat setiap waktu dalam
siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil. Hari pertama sampai ke-7 siklus
Setelah terjadinya keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada
gejala infeksi. Selama 1 sampai 5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi. Waktu
kontrol IUD 1 bulan pasca pemasangan, 3 bulan kemudian, setiap 6 bulan berikutnya,
bila terlambat haid 1 minggu, jika ada perdarahan banyak atau keluhan istimewa
lainnya.
dari suami, pernah melahirkan dan mempunyai anak, telah cukup jumlah anaknya dan
belum memutuskan untuk sterilisasi, tidak ingin hamil paling tidak untuk 2 tahun,
bayinya, setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi, risiko rendah
dari Infeksi Menular Seksual (IMS), tidak menghendaki metode hormonal, tidak ada
kontraindikasi.
Yang tidak boleh menggunakan IUD, yaitu diketahui atau dicurigai adanya
kehamilan, infeksi panggul (pelvis) yang terus menerus, lecet (erosi) atau peradangan
di leher rahim, diketahui atau dicurigai adanya kanker rahim, perdarahan yang tidak
normal yang belum diketahui penyebabnya, perdarahan haid yang hebat, alergi
Kontrasepsi IUD dapat dikeluarkan bila ibu menginginkannya, bila ibu ingin
hamil, bila terdapat efek samping yang menetap atau masalah kesehatan lainnya, pada
akhir masa efektif dari AKDR. Misalnya TCu 380A harus dikeluarkan sesudah 10
Kesuburan atau fertilitas normal segera kembali sesudah AKDR dicabut. Jika ibu
tidak ingin hamil, maka AKDR yang baru dapat segera dipasang.
sedang dikembangkan, tidak perlu perawatan khusus. Baik untuk pasangan yang
sudah yakin tidak ingin punya anak lagi, jika hamil akan membahayakan jiwanya dan
(rangsangan dari luar). Perilaku juga dapat dikatakan sebagai totalitas penghayatan
dan aktivitas seseorang yang merupakan hasil bersama antara beberapa faktor.
Sebagian besar perilaku manusia adalah operant response yang berarti respons yang
reinforcing stimulation atau reinfocer yang akan memperkuat respons. Oleh karena
itu untuk membentuk perilaku seperti perilaku pemakaian alat kontrasepsi IUD perlu
(Hartanto, 2006).
dan berlaku di dalam pergaulan hidup. Kebudayaan mengatur agar manusia dapat
terlepas dari faktor perilaku yang dipengaruhi faktor budaya, dimiliki oleh masing-
dijelaskan dengan Teori Perilaku Health Beliefe Model, menyatakan bahwa perilaku
manusia akan ada manakala : 1) mereka merasa rentan terhadap suatu permasalahan
meyakini efektifitas dari tindakan yang dilakukan; 4) tidak mahal; dan 5) ada anjuran
kontrasepsi IUD tidak terlepas dari faktor perilaku dan budaya yang dimiliki oleh
(Hartanto, 2006).
Pendekatan teori yang dipakai untuk mengamati fenomena ini adalah teori
Seperti yang telah di uraikan diatas bahwa banyak faktor yang dapat memengaruhi
yang dominan dan juga karena keterbatasan waktu, maka penelitian ini hanya
membatasi pada beberapa faktor saja. Apabila ada faktor lain diluar dugaan peneliti,
peneliti berharap dapat menemukannya pada saat pengambilan data dengan metode
Faktor Predisposisi
Koentjaraningrat
- Pengetahuan
- Kepercayaan Faktor Budaya:
- Nilai
- Sikap - Sistim religi
- Sistim organisasi
kemasyarakatan:
Faktor Pendorong kekerabatan
Penggunaan - sistim
- Fasilitas Kontrasepsi pengetahuan
pelayanan IUD - Sistim mata
kesehatan pencaharian
hidup
- Sistim teknologi
dan peralatan
Faktor Penguat - Bahasa
- Kesenian
- Dukungan
Petugas
Kesehatan
- Dukungan
Keluarga
Berdasarkan teori yang telah diuraikan di atas, maka peneliti akan mengkaji
kontrasepsi IUD dapat di lihat pada skema kerangka konsep di bawah ini:
Penggunaan
- Pengetahuan Kontrasepsi IUD
- Kepercayaan
- Menggunakan
- Nilai KB IUD
- Kekerabatan - Tidak
Menggunakan
KB IUD