Nutri Si
Nutri Si
TINJAUAN PUSTAKA
A. Nutrisi
1. Pengertian Nutrisi
menghasilkan energi.
2. Kebutuhan Nutrisi
8
Tunjangan nutrisi yang tepat dan akurat pada anak sakit
b. Mengatur respon inflamasi, penentuan status nutrisi pada anak sakit kritis
(Setiati,2000).
Expenditur (REE).
9
Laki-laki: 66,47 + (13,75 x BB) + (5 x TB) (6,76 x Umur)
10
(BER), atau Basal Energy Expenditure (BEE). Perkiraan
(Wiryana, 2007).
jaringan tubuh
(Setiati, 2000).
kurang lebih 10% dari total kebutuhan kalori. Namun selama sakit kritis
11
beberapa penyakit tertentu, asupan protein harus dikontrol, misalnya
kegagalan hati akut dan pasien uremia, asupan protein dibatasi sebesar
yang lama dan kegagalan lepas dari ventilator, dapat disebabkan oleh
hipofosfatemia (Wiryana,2007).
(Wiryana,2007).
3. Nutrisi Enteral
12
tube), nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual
dapat
4. Nutrisi Prenteral
13
Nutrisi parsial parenteral diberikan apabila usus dapat dipakai, tetapi
terhadap faktor biokimia dan klinis harus dilakukan secara ketat. Hal
14
d. Makan, muntah terus menerus, gangguan
hemodinamik,
a. Klinis: Metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat.
dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada
jaringan epitel seperti: kulit, rambut, dan mukosa oral, atau pada organ-
adaptasi gelap.
15
c. Biokimiawi: Pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratoris yang
tinja dll.
d. Antropometri:
5.2 Antropometri
dari tubuh manusia, antara lain umur, berat badan, tinggi badan,
a. Umur
16
Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi.
berat badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai
adalah tahun umur penuh (Completed Year) dan anak umur 0-2
b. Berat badan
gram atau dibawah 2,5 kg. Pada masa bayi-balita, berat badan
17
dehidrasi, asites, edema dan adanya tumor. Disamping itu pula
5) Kartu Menuju Sehat (KMS) yang digunakan sebagai alat yang baik untuk
18
c. Tinggi Badan
yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui
Pengukuran tinggi badan untuk bayi dan anak yang belum bisa
Cara mengukur:
pengukur
Lingkar lengan atas (LLA) dewasa ini memang merupakan salah satu
yang lebih murah. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu
19
mendapat perhatian, terutama jika digunakan sebagai pilihan
gizi kurang, lebih sempit pada LLAdari pada tinggi badan. Ini
terutamaorang dewasa.
20
Cara mengukur:
a) Yang diukur ialah pertengahan lengan atas sebelah kiri. Pertengahan ini
dihitung jarak dari siku sampai batas lengan dan kemudian dibagi dua.
keliling lingkar lengan, tetapi pita jangan terlalu kuat ditarik atau terlalu
longgar.
e. Lingkar Kepala
21
dapat juga digunakan sebagai informasi tambahan dalam
pengukuran umur.
f. Lingkar Dada
rasio lingkar kepala dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan.
rasio lingkar kepala dan dada adalah kurang dari satu, hal ini
atau kelemahan otot dan lemak pada dinding dada. Ini dapat
balita.
22
Alat dan tehnik pengukuran
mendekati 1 desimal.
indeks
Status Gizi BB/ U TB/ U BB/ TB LLA/ U LLA/ TB
23
Berat <60% <70%
underweight)
KURANG
2,0SD
-2,0SD Normal
2,0SD
>2,0SD Overweight
maka Rumusnya:
24
Z-score=
Z-score=
B. Pengetahuan Perawat
1. Pengertian Pengetahuan
(Notoatmodjo, S. 1997).
2. Tingkat Pengetahuan
25
terbentuknya perilaku seseorang. Pengetahuan yang cukup dalam
a. Tahu (Know)
paling rendah.
b. Memahami (Comprehension)
dan sebagainya
c. Aplikasi (Application)
26
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil. Apabila
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
1997).
27
tinggi pendidikan seseorang makin tinggi pula tingkat pengetahuannya;
seseorang
(Notoatmodjo, 1997).
28
C. Kerangka Teori
b. Serum protein
c. Mineral
(Supariasa, 2001)
(Notoatmojo, 2002)
29
D. Kerangka Konsep
Independen Dependen
Perawat:
Antropometri :
1. umur
2. tingkat 1. Berat badan menurut umur
pendidikan
3. masa kerja 2. Panjang badan menurut
umur
4. tingkat
pengetahuan
3. Berat badan menurut
panjang badan
Pasien :
1. usia
2. nutrisi
enteral dan
parenteral
Variabel Perancu
E. Hipotesis Penelitian
antropometri pada bayi yang dirawat di NICU dan BBRT Rumah Sakit
Dr Kariadi Semarang.
30
31