Anda di halaman 1dari 47

ETIKA

dalam BUSINESS PRENEUR

Adopted from Suarny Amran 1


Innama buistu liutammima
makarimal akhlak

Hj. Suarny Amran, SH.MH. 2


ETIKA
dalam BUSINESS PRENEUR

5
BIG PICTURE OF
LEADERSHIP
RUMUS KUALITAS
SDM
Knowledge (15%)

Skill (15%)

Attitutde (70%): including ethics

KUALITAS SDM = KNOWLEDGE x SKILL x ATTITUDE


= 15 X 15 X 0 =0
= 10 X 5 X 5 = 250
= 15 X 15 X 1 = 225
Pengertian dan Tujuan Etika
1. Asal kata Etika
Etika = Ethos (Yunani), yang berarti kebiasaan
Kita mengenal juga kata moralatau moralitas , bahasa Latin
mos .artinya kebiasaan
Etika diartikan sebagai kebiasaan, adat istiadat
Keduanya sama-sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana
orang/manusia harus hidup sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat.
Pada umumya sistem nilai sebagai suatu kebiasaan diturunkan
melalui agama dan kebudayaan.
Etika ditinjau dari segi filsafat : Etika sebagai ilmu yang menyelidiki
mana yang baik dan mana yang buruk sebagai pedoman sikap dan
tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma.

8
Pengertian Akhlak berasal dari bahasa Arab, jamak dari
khuluqun, artinya budi pekerti, tingkah laku.
Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana yang
baik dan mana yang buruk berdasarkan Al Quran dan Sunnah
Rasul, yang berlakunya universal dan komprehensif bagi seluruh
umat manusia disegala waktu dan tempat.

Etika Profesi merupakan kode etik yang diberlakukan untuk profesi


tertentu dalam suatu organisasi. Kode etik berlaku untuk suatu
profesi tertentu yang bertindak secara profesional.
Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang
memiliki cita-cita dan nilai bersama, suatu profesi disatukan
umumnya berdasarkan latar belakang pendidikan,profesi/keahlian
tertentu, yang menunjukkan arah moral suatu profesi.
Karena itu mereka mempunyai tanggung jawab khusus. Melalui
kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat
diperkuat

9
2. BEBERAPA PENGERTIAN ETIKA (ETHICS)
Etika (Ethics)dapat diartikan sebagai berikut :
Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa yang baik
dan apa yang buruk, dan berkaitan dengan hak dan kewajiban.
Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang diterima
dan diakui sehubungan dengan kegiatan manusia atau
kelompok tertentu.
Merupakan persoalan pendidikan, memberikan contoh yang
benar dan pelayanan untuk mempraktekan perilaku moral
dengan dialog yang jujur. Dengan ini etika merupakan proses
pembelajaran mengenai benar dan salah dan kemudian
melakukan hal yang benar.
Etika dipandang sebagai ilmu tentang berperilaku mencakup
aturan dasar yang dianut dalam hidup dan kehidupan.
10
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdibud) :
Etika adalah : a. ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk, b. tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak), c. nilai mengenai benar dan salah yang dianut
oleh suatu golongan atau masyarkat umum.

11
Pada prinsipnya etika (ethics) :mengacu pada;
Norma moral.

Moral berhubungan dengan suatu tindakan antara yang benar dan


salah dan mengacu pada standar yang diakui tentang sikap yang
benar dan baik.
Tindakan yang sesuai norma disebut tindakan bermoral baik, dan
sebaliknya yang tidak sesuai dengan norma tersebut bermoral buruk
atau immoral.
Sikap dari kelompok tertentu atau seprofesi.

Rambu-rambu prinsip moral yang menyeluruh, terutama


rambu-rambu profesi tertentu.

12
3. TUJUAN ETIKA

Mempelajari perilaku baik moral maupun in-moral dengan


tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan
akhirnya sampai pada rekomendasi memadai.

Menilai praktek menusiawi dengan menggunakan standar


moral.

Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak


secara moral pada situasi tertentu atau memberi nasehat
untuk perbaikan.

13
Pengertian Bisnis
Bisnis adalah keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh
orang atau badan secara teratur dan terus menerus,yaitu berupa
kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun
fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarakan,
ataudisewakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan
(R.B.Simatupang)

Menurut Kamus BesarIndonesia :


Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia
perdagangan

14
Kesimpulan :
Bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan,
karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata
pencaharian, bahkan suatu profesi;
Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan;
Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh
keuntungan/laba;
Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun suatu
badan usaha.

15
ETIKA BISNIS ADALAH :

1. Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan
yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar
berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak
yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan
2. Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep
umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku
penuh tanggung jawab dan bermoral.
3. Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan
dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.
4. Etika untuk berbisnis secara baik dan fair dengan menegakkan
hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen setia pada
prinsip-prinsip kebenaran, keadaban dan bermartabat

16
Mengapa Bisnis Perlu Beretika ?

1. Karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu


mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, apabila tidak akan
mengorbankan hidup banyak orang, sehingga masyarakat pun
berkepentinan agar bisnis dilaksanakan secara etis;
2. Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang
lainnya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan
orientasi bagi pengambilan keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk
manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya;
3. Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka
dalam persaingan bisnis tersebut, orang yang bersaing dengan
tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin
profesional justru akan menang.

17
Kesimpulan
Etika dalam berbisnis ternyata diperlukan sebagai kontrol
akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan itu
sendiri.
Perkembangan dunia usaha kemajuan teknologi
perusahaan yang berskala produksi besar dan menyerap
banyak tenaga kerja. khususnya dengan adanya
perubahan
perusahaan tersebut harus menyadari bahwa dalam
beroperasi harus memperhatikan kelestarian lingkungan
hidup.

18
Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula
faktor lingkungan hidup
Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan
keuangan perusahaan semata (single bottom line),
melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial,
dan aspek lingkungan yang biasa disebut triple bottom
line.
Lingkungan hidup dan permasalahan sosial yang
ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan hukum
yang akan berlaku. Beberapa investor dan perusahaam
manajemen investasi telah mulai memperhatikan
kebijakan CSR(Corporate Social Responsibility)

19
PERAN ETIKA DALAM BISNIS

Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari


perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma perilaku
sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan laksanakan, atau
aturan (norma) etika tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan
hukum.
Sebagai kontrol terhadap individu.pelaku dalam bisnis yaitu melalui
penerapan kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan
penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan
suatu perusahaan dengan mengutamakan kejujuran, bertanggung
jawab, disiplin, berperilaku tanpa diskriminasi.
Etika bisnis hanya bisa berperan dalam suatu komunitas moral,
tidak merupakan komitmen individual saja, tetapi tercantum dalam
suatu kerangka sosial;

20
Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis dalam
jangka panjang, tidak terfokus pada keuntungan jangka
pendek saja;
Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai yang
merupakan stakeholders yang penting untuk diperhatikan.
Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk dalam
bisnis internasional.
Pengelolaan bisnis secara profesional ;
berdasarkan keahlian dan ketrampilan khusus,
mempunyai komitmen moral yang tinggi,
menjalankan usahanya berdasarkan profesi/keahlian

21
PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS

1. Prinsip Otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan


bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk
dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan
yang diambil.
2. Prinsip Kejujuran; dalam hal ini kejujurn adalah merupakan kunci
keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan kontrol
terhadap konsumen, dalam hubungan kerja, dan sebagainya.
3. Prinsip Keadilan bahwa setiap orang dalam berbisnis diperlakukan
sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak ada yang boleh
dirugikan.
4. Prinsip Saling menguntungkan; juga dalam bisnis yang kompetitif.
5. Prinsip integritas moral; ini merupakan dasar dalam berbisnis, harus
menjaga nama baik perusahaan tetap dipercaya dan merupakan
perusahaan terbaik.

22
Dalam pengelolaan perusahaan yang baik
dikenal prinsip GCG( Good Corporate
Governance) , dengan memperhatikan prinsip-
prinsip bisnis : prinsip fairness, prinsip
transparancy, prinsip accountability, prinsip
responsibility.

23
PENGERTIAN CORPORATE
GOVERNANCE

Menurut FORUM for Menurut Organization Sebagai suatu


CORPORATE GOVERNANCE for Economic sistem, proses dan
Pengertian Perusahaan Cooperation and
(FCGI): seperangkat seperangkat
Development(OECD) peraturan yang
peraturan yang mengatur
hubungan antar pemegang, Struktur yang oleh mengtur hubungan
pengurus,/pengelola pemegang antar berbagai
perusahaan, pihak kreditur, saham,komosaris,dan pihak yang
pemerintah, karyawan, manajer berkepentingan(sta
serta para pemegang menyusuntujuan- keholders).
kepentinganinternal dan tujuan perusahaandan Dalam arti sempit
ekternal lainnya yang sarana untuk
berkaitan denagnhak-hak hubungan antara
mencapai tujuan- pemegang saham,
dan kewajiban meraka atau
suatu sistem yang tujuan tersebut dan dewan
mengedalikan perusahaan mengawasi kinerja. komisaris,dan
dewan direksi demi
tercapainya tujuan
organisasi.

24
Transparansi:yaitu ketebukaan dalam
melaksanakan proses pengambilan keputusan
dalam mengemukakan informasi materriil dan
relevan mengenai perusahaan.
Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana
perusahaan dikelola secara profesional tanpa
bentruran kepentingan dan pengaruh/tekanan
dari pihak ,manapun yang i manapun yang tidak
sesuai denag peraturan perundan-undangan
Prinsip-prinsip yang berlaku dan prinsip-prisip koporasi yang
sehat
Akuntabilitas yaitu kejelasan
GCG(OECD) fungsi,pelaksanaan dan pertanggungjawaban
Organization for
organ sehingga pengelola prsh terlaksana secara
Economic efektif.
Corporation and
Development Pertanggungjawaban, yaitu kesesuain di
dalam pengelolaan prsh terhadap peraturan per-
uu-an yang berlaku.

Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan di


dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang
timbul berdasarkan perjanjian dan peratutan
per-uu-an yang berlaku.
25
Prinsip etika bisnis pada umumnya melihat juga bagaimana budaya
yang ada disekitarnya atau lingkungannya turut mewarisi budaya
perusahaan. Seperti halnya pada bangsa Jepang dengan budaya
Bashido dan bisnis yang bermula/berasal dari team work keluarga
yang terus melekat pada budaya perusahaan.
Semangat Bashido dilandasi; kejujuran, keberanian, keadilan,
kesetiaan, kedermawanan dan pengendalian diri.

Permasalahan yang sering kita temukan dalam kehidupan bisnis yaitu


apabila terjadi penyimpangan etika bisnis yang sudah mendarah
daging, sangat sulit diatasi dalam waktu singkat, seperti halnya budaya
sogok, suap, dan sebagainya. Oleh karena itu peranan dan penegakkan
hukum sangat penting dan diperlukan, sebagai sarana yang tepat
untuk mendorong ditaatinya nilai etis tertentu dalam bisnis.

26
Masalah yang sering terjadi dalam kegiatan berbisnis misalnya :
Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis :
apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang
menyesatkan; bertentangan dengan moral/etika.
pelanggaran terhadap HAKI (hak Cipta. Merk, Paten, Disain
Industri, Rahsia Dagang, dan sebagainya)
menjalin usaha yang ilegal.
Persaingan tidak sehat.
Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa memperhitungkan
faktor/dampak lingkungan (fisik, non fisik) dan tanpa prosedur yang
benar
Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan kualitas
produksinya.
Bisnis yang hanya memfokuskan pada bagian efisiensi (biaya/cost,
overhead) dan rasionalisasi tanpa memperhatikan unsur moral.

27
Permasalahan yang sering dihadapi adalah dalam penegakan
hukum dan etika yang memang menjadi pusat permasalahan,
serta perlunya reformasi moral melalui pemberdayaan hukum dan
upaya-upaya yang dapat dilaksanakan di bidang hukum antara
lain pemberian atau penegakan sanksi, perlindungan di bidang
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, hak
Paten, Merk, Perlidungan Tahasia Dagang, Desain Industri),
perlindungan hukum bagi tenaga kerja di bidang hukum
ketenagakerjaan, perlindungan konsumen dan persaingan usaha
tidak sehat, dan sebagainya).

28
PENGERTIAN IKLAN

Menurut Dewan Periklanan Indonesia dalam Etika


Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara
Periklanan Indonesia) :

Iklan ialah pesan komunikasi pemasaran


atau komunikasi publik tentang sesuatu
produk yang disampaikan melalui sesuatu
media, dibiayai oleh pemrakarsa yang
dikenal, serta ditujukan kepada sebagian
atau seluruh masyarakat.
FUNGSI IKLAN
Menurut Sonny Keraf adalah:
Pemberi Informasi
Iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan seluruh
kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk. Sasaran
iklan adalah konsumen dapat mengetahui kegunaan, kelebihan dan
kemudahan-kemudahan produk tersebut dengan baik dan
memutuskan untuk membelinya.

Pembentuk Pendapat Umum


Iklan berfungsi untuk menarik massa konsumen untuk membeli
produk tersebut dengan cara manipulatif, persuasif dan tendensius
Urgensi suatu iklan yang memenuhi
fungsi iklan namun beretika
HARUS MEMPERHATIKAN ASAS-ASAS
PERIKLANAN

a. Jujur, benar, dan bertanggungjawab.


b. Bersaing secara sehat.
c. Melindungi dan menghargai khalayak, tidak
merendahkan agama,budaya, negara, dan
golongan, serta tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku.
ETIKA DAN HUKUM DALAM BISNIS

Etika dipandang sebagai state of the art hukum yaitu dimana


pedoman perilaku yang ada saat ini ditafsirkan ke dalam hukum dan
digunakan sebagai pedoman selanjutnya untuk masa yang akan datang.
Hukum akan mengkodifikasi harapan dari etika dalam melaksanakan
kegiatan bisnis. Meskipun disadari tidak semua harapan etika tersebut
dapat dipenuhi oleh hukum. Norma etika memang bersifat dinamis, tetapi
begitu ia dituangkan dalam ketentuan hukum sifat dinamisnya menjadi
berkurang/bahkan mungkin menjadi statis. Maka di sini hukum tentunya
harus memperhatikan pula apabila adanya perubahan-perubahan (fungsi
hukum sebagai sos. eng).
Pelaku bisnis mempunyai peranan dalam menumbuhkan bisnis yang
berbudaya, bermoral dan taat/sadar hukum. Kesadaran hukum harus dapat
merata diantara pelaku bisnis, para eksekutif. Pata birokrat, yang didukung
pula oleh faktor lingkungan yang sehat dalam berbisnis, sehingga budaya
bisnis yang baik, sehat tetap terjaga dan terpelihara.

33
Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai
Pancasila

Perspektif Pancasila sebagai landasan pembentukan


etika bisnis diperlukan untuk:
Pembentukan etika bisnis yang sesuai dengan kondisi
bangsa
Penegakan demokrasi ekonomi yang sejalan dengan
nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 ( Pasal 33 ).
Memberikan perlindungan pada usaha mikro, kecil
khususnya.

34
Aliran dalam Etika

1. Aliran Utilitarianisme
baik atau buruk setiap tindakan diukur dari apakah
tindakan itu menghasilkan tingkat kesenangan atau
kebahagian dan kemanfaatan yang terbanyak dengan
pengorbanan yang sedikit
2. Aliran Deontologi
baik atau buruk setiap tindakan tidak diukur dari hasil
nya, tetapi merupakan kewajiban moral /tugas yang
bersumber dari kehendak secara mandiri.

35
Sumber Nilai-Nilai Etika

Terdapat 4 sumber nilai-nilai etika dalam


komunitas :
1. Agama
2. Filosofi
3. Pengalaman dan perkembangan budaya
4. Hukum

36
Pengertian Hukum
Hukum sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas
yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat,
mencakup pula lembaga (institutions) dan proses
(processes) yang diperlukan untuk mewujudkan hukum
itu dalam kenyataan.(Prof. DR.Mochtar Kusumaatmadja ,S.H, LLM.)

37
Pengertian Bisnis
Keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan
secara teratur dan terus-manerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan
barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitasuntuk
diperjualbelikan, dipertukarkan,atau disewakan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan.

Dalam upaya memperoleh keuntungan/laba tersebut , tentu perlu


adanya rambu-rambu pengontrol, agar tidak menghalalkan segala cara
demi mencapai tujuan bisnis tersebut, maka diperlukan hukum

38
Macam-Macam Sistem Hukum

1. Sistem Hukum Eropa Kontinental


Menurut sistem Eropah Kontinental,hukum
memperoleh kekuatan mengikat karena diwujudkan
dalam peraturan-peraturan yang berbentuk undang-
undang dan tersusun secara sistematik di dalam
kodifikasi atau kompilasi tertentu. Hukum adalah
undang-undang.
Tujuan dari sistem hukum ini adalah untuk menjamin
kepastian hukum (diatur oleh peraturan tertulis)
Penerapan sistem hukum kontinental sangat
berpangaruh di Indoneseia,
yg.menerapkan/berlakunya aliran/paham positivisme.
2. Sistem Hukum Anglo Saxon (Anglo
Amerika)
Sumber hukumnya merupakan putusan hakim/
pengadilan (Judisial Decisions)
Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan tertulis
undang-undang dan peraturan administrasi
negara diakui yang pada umumnya bersumber
dari putusan pengadilan
Hakim mempunyai wewenang yang sangat luas
untuk menafsirkan peraturan hukum yang
berlaku.
Sering disebut sebagai Case Law
3. Sistem Hukum Adat
Bersumber pada peraturan hukum tidak tertulis
yang tumbuh berkembang dan dipertahankan
dengan kesadaran hukum masyarakatnya.
Merupakan pencerminan kehidupan
masyarakat ( contoh;Hukum Agraria)

4. Sistem Hukum Islam ( H.Waris)


Kaidah/Norma Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Kaidah Agama
Kaidah Kesusilaan
Kaidah Kesopanan
Kaidah Hukum

42
Pengertian Hukum Bisnis

Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk


mengatur serta menyelesaikan persoalan-persoalanyang
timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam
bidang perdagangan.
Serangkaian peraturan yang berkaitan secara langsung
maupun tidak langsung dengan urusan-urusan perusahaan
dalammenjalankan roda perekonomian.

43
Etika berkaitan dengan tentang apa yang benar dan apa yg.
salah, sedangkan hukum cenderung dapat ditafsirkan sebagai
masalah legal atau ilegal.
Tidak semua etika diatur secara penuh oleh hukum, karena
etika terus berkembang dalam kehidupan masyarakat yang
mencerminkan pemikiran etis masyarakat dalam membangun
etika bisnis, sedangkan hukum bersifat terbatas.
Namun demikian hukum harus dapat mengkodifikasikan
harapan dari etika(bisnis), meskipun disadari bahwa tidak
semua harapan etika tersebut dapat dipenuhi seluruhnya oleh
hukum.

44
Hukum sebagai salah satu sarana/alat pengawasan (social
control) yang efektif untuk mengendalikan praktek bisnis yang
tidak sehat. Sebab hukum menetapkan secara tegas apa yang
harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan, serta bentuknya
yang tertulis memberi rasa aman bagi para pelaku bisnis, karena
apabila terjadi pelanggaran sanksinya jelas.

Bisnis tidak bisa lepas dari faktor hukum, tetapi hukum saja belum
cukup untuk mengatur bisnis, dalam hal ini pula didukung faktor lain
seperti etika. Bahkan pada taraf normatif, etika mendahului hukum.
Mematuhi hukum dalam bisnis adalah suatu keharusan.

45
Etika bisnis mendasari terbentuknya hukum (substantif)
bukan sebaliknya hukum yg. Membentuk etika bisnis. Etika
sebagai bagian/cabang dari filafat(umum) yang mempelajari
tentang tingkah laku manusia mengenai baik dan buruknya
dalam kehidupan bermasyarakat.
Filsafat hukum mempelajari tentang hakekat hukum, juga
merupakan cabang filsafat (khusus). Keduanya(etika dan
filsafat) pada dasarnya sama-sama membahas mengenai
aturan tingkah laku manusia dalam kehidupan masyarakat
dan dipraktekkan dalam kehidupan bermasyarakat.

46
Pembangunan kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari
perumusan kembali etika dasar (yang disepakati oleh semua
pihak) yang digunakan sebagai norma perilaku sebelum
aturan/norma perilaku dibuat dan dilaksanakan.
Norma/aturan etika bisnis tersebut kemudian diwujudkan
dalam bentuk hukum. Dalam hal ini stika dapat dipandang
sebagai state of the art hukum yaitu merupakan pedoman
perilaku yang ditafsirkan kedalam hukum sebagai
pedoman/peraturan dikemudian hari.
Pada dasarnya norma bersifat dinamis,begitu dituangkan
dalam hukum sifat dinamisnya menjadi berkurang dan bahkan
mungkin statis.

47
PEMAHAMAN BIDANG HUKUM

Pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha


(enterpreneur), antara lain :
Keberadaan hukum atau undang-undang yang berhubungan
dengan usahanya atau kegiatan bisnis.
Hak dan kewajiban yang ditimbulkan oleh keberadaan hukum atau
undang-undang yang bersangkutan.
Sanksi-sanksi yang akan terjadi terhadap pelanggaran hukum
yang bersangkutan.
Manfaat keberadaan hukum tersebut sebagai pertimbangan bagi
pengusaha dan pihak-pihak lain yang terkait.

48
LANDASAN HUKUM BISNIS
Landasan Idiel : PANCASILA
Landasan Konstitusional : UUD 1945 Pasal 33, Pasal 26 ayat 2
Ketentuan hukum lainnya :
Hukum Perdata (KUH Perdata, KUH dagang)
Hukum Pidana
UU Perpajakan dan Peraturan Pelaksanaanya
UU Perseroan Terbatas (UU No. 1/1995)
UU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5/1999
UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999)
Hukum dagang
Hukum Ketenagakerjaan dan Peraturan pelaksanaanya
UU HAKI : UU No. 14/2001 tentang paten
UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek
UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta
UU tentang Rahasua Dagang (UU No. 30/2000)
UU Kepailitan dan Peniadaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU No.
37/2004)
UU Perkoperasian (UU No. 25/1992)
UU Tindak Pidana PencucianUtang (UU No. 15/2002 dan UU No. 25/2003)
Peraturan Daerah

49

Anda mungkin juga menyukai