Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRUPUK RAMBAK KECAMATAN

BANGSAL, KABUPATEN MOJOKERTO

Erizky Binarwati, Tunjung W. Suharso, Gunawan Prayitno


Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jl. Mayjen Haryono 167 Malang 65145, Indonesia

ABSTRAK
Perkembangan sektor industri pengolahan di Kabupaten Mojokerto semakin meningkat dengan
prosentase sebesar 33,25% di tahun 2007 terutama untuk industri kecil yang memproduksi berbagai produk
olahan. Salah satu industri kecil yang berbahan baku kulit adalah krupuk rambak. Industri kecil ini diproses
menjadi makanan ringan di Kecamatan Bangsal. Pemerintah setempat menetapkan rambak sebagai salah satu
produk unggulan yang dapat menjadi salah satu icon industri Kabupaten Mojokerto. Oleh karena itu, dilakukan
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan industri kecil krupuk rambak di Kabupaten Mojokerto.
Pengembangan industri kecil krupuk rambak dilakukan dengan beberapa tahapan analisis mulai dari analisis
karakteristik kegiatan industri hingga memberikan arahan penataan lokasi sentra industri di lokasi terpilih.
Berdasarkan hasil analisis, faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan industri kecil krupuk rambak
adalah faktor bahan baku dan inovasi, pemasaran dan teknologi, sumber energi serta kebijakan pemerintah.
Setelah diketahui faktor-faktor tersebut kemudian dimasukkan ke dalam perhitungan matriks IFAS-EFAS
sehingga dapat diketahui letak industri kecil krupuk rambak pada kuadran SWOT. Berdasarkan hasil
perhitungan, diketahui posisi dalam kuadran SWOT untuk strategi pengembangan industri kecil krupuk rambak
di Kabupaten Mojokerto adalah pada kuadran II-D yaitu Selective Maintanence Strategy dimana pengelolaan
industri kecil dilakukan dengan pemilihan hal-hal yang dianggap penting. Untuk mendukung strategi
pengembangan yang dihasilkan dari analisis SWOT, maka diberikan arahan mengenai penataan lokasi sentra
industri kecil pada lokasi terpilih. Hasil penentuan lokasi optimum dengan enam kriteria menunjukkan bahwa
lokasi terpilih terdapat di Desa Bangsal, Kecamatan Bangsal. Dalam melakukan analisis penataan lokasi sentra
dilakukan dengan melakukan analisis pelaku dan aktivitas, analisis kebutuhan ruang, analisis hubungan
fungsional ruang, analisis sirkulasi, analisis parkir dan analisis zona.

Kata kunci: Industri kecil krupuk rambak, Pengembangan, Kabupaten Mojokerto

ABSTRACT

The industrial sector of the Mojokerto Regency had experienced a significant growth of 33,25%,
alongside with the greater contribution of the small scale industries to the total regional economic growth in
2007. One of the potential small scale industries, where the local government contended as a leading sector, is
the rambak crackers enterprise. This product is native to the Bangsal District and has been an icon for the
industrial products of the Mojokerto Regency. Apart from its potential, however, further development is required
in order to maintain and improve the well being of this enterprise. Therefore, this research is intended to identify
the existing characteristicsof the industrial activities and determine further strategiesto develop the locational
structures of the selected industrial center. Using the factor analysis method, this research found that factors
which had greater influence to the development of the rambak crackers enterprise consist of: raw material and
innovation, marketing and use of technology, energy resources and related policy. Further, a SWOT and IFAS-
EFAS analysis was investigated to identify the recommended direction of development. The result shows that
small scale industry of rambak crackers will be developed through a Selective Maintenance Strategy (the II-D
quadrant) where strategies will emphasize on selected issues. Based on the six criteria, the selected location
within the Bangsal District which is determined to be the most optimum and potentially qualified for an
industrial center structuring is the Village of Bangsal. Some analytical consideration to recommend strategic
development consist of: industrial activity and behavioural factors, the spatial size required for development,
spatial interactions, circulations, parking lots and activity zoning.

Keyword: Small scale industry of rambak crackers, Development, Mojokerto Regency

PENDAHULUAN
Sektor industri kecil merupakan sektor dan perkembangannya bersifat terbatas. Sektor
yang memiliki pola pertumbuhan yang tidak pasti industri kecil lebih mudah dimasuki oleh

Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 1, Nomor 2, Juli 2010 17


PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRUPUK RAMBAK KECAMATAN BANGSAL, KABUPATEN MOJOKERTO

masyarakat pedesaan yang memiliki subsistensi B. Metode Analisis


dalam bidang kehidupan ekonomi. Oleh sebab
itu, industri kecil juga tidak boleh ditinggalkan, Analisis Deskriptif meliputi analisis karakteristik
karena dapat menjadi tulang punggung perubahan kegiatan industri kecil krupuk rambak, analisis
struktural khususnya untuk ekonomi pedesaan, linkage system (Hoover, 1977), analisis potensi
asalkan industri kecil ini mendapat dukungan dan dan masalah menggunakan foto mapping serta
intervensi yang tepat (Thamrin, 1997). analisis sarana dan prasarana penunjang industri
Perkembangan sektor industri pengolahan di kecil krupuk rambak. Analisis Evaluatif meliputi
Kabupaten Mojokerto semakin meningkat analisis faktor-faktor perkembangan industri
terutama untuk industri kecil yang memproduksi kecil dengan menggunakan metode analisis
berbagai produk olahan. Pemerintah setempat faktor dan analisis profitabilitas industri kecil
dalam hal ini Disperindag Kabupaten Mojokerto krupuk rambak di Kabupaten Mojokerto. Analisis
menetapkan rambak sebagai salah satu produk Development Meliputi analisis SWOT
unggulan yang dapat menjadi salah satu icon menggunakan kuadran SWOT dan tabel IFAS-
industri Kabupaten Mojokerto. Dalam EFAS, penentuan lokasi sentra industri kecil
perkembangannya, industri kecil ini mengalami krupuk rambak, serta penataan ruang sentra untuk
permasalahan diantaranya meliputi modal, menentukan letak ruang ataupun penempatan
pemasaran, harga jual, harga bahan baku serta sarana penunjang yang terdapat dalam layout
perhatian pemerintah setempat. sentra industri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui karakteristik industri kecil krupuk HASIL DAN PEMBAHASAN
rambak di Kecamatan Bangsal, Kabupaten A. Karakteristik Industri Kecil Krupuk
Mojokerto, mengetahui kelayakan ekonomi dan Rambak
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
industri kecil krupuk rambak di Kecamatan 1. Man (Sumber Daya Manusia)
Bangsal, Kabupaten Mojokerto, serta menyusun Sebanyak 71% pengusaha mengatakan
arahan pengembangan yang sesuai untuk bahwa motivasi usaha mereka berdasarkan
mengembangkan industri kecil krupuk rambak di dorongan untuk memperoleh pendapatan atau
Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto dapat dikatakan bahwa industri ini adalah mata
berdasarkan pengaruh faktor-faktor industri yang pencaharian utama para pengusaha tersebut.
dominan. Cara memulai usaha krecek/ krupuk
Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan rambak dinyatakan sebanyak 69% para
Bangsal dengan batas-batas wilayah sebagai pengusaha memulai usahanya dengan inisiatif
berikut sebelah utara Kecamatan Mojoanyar, sendiri.
sebelah timur Kecamatan Mojosari sebelah Asal ketrampilan para pekerja di industri
selatan Kecamatan Kutorejo dan Kecamatan kecil krupuk rambak Kabupaten Mojokerto yang
Dlanggu serta sebelah barat Kecamatan Puri dan terbesar adalah belajar sendiri sebesar 59%.
Kecamatan Mojoanyar. Adapun letak industri Jumlah tenaga kerja pada seluruh industri
kecil krupuk rambak di Kabupaten Mojokerto kecil krupuk rambak berjumlah kurang dari 19
berada pada tiga desa, yaitu Desa Bangsal, Desa orang untuk tiap unit usaha.. Hal ini sesuai
Puloniti dan Desa Pacing yang seluruhnya masuk dengan definisi BPS, yaitu usaha kecil adalah
dalam wilayah Kecamatan Bangsal, Kabupaten usaha yang memiliki pekerja 1-19 orang.
Mojokerto. Tingkat pendidikan tenaga kerja yang
terdapat di industri kecil krupuk rambak
METODE PENELITIAN Kabupaten Mojokerto sebanyak 59% adalah
lulusan SMP.
A. Metode Pengambilan Sampel
Asal tenaga kerja industri kecil krupuk
Pengambilan sampel pada industri kecil rambak adalah masyarakat yang berada pada desa
krupuk rambak dilakukan pada Desa Bangsal, yang sama dengan lokasi industri dimana mereka
Desa Puloniti dan Desa Pacing. Jumlah sampel bekerja sebanyak 79%
yang digunakan adalah sebesar jumlah populasi 2. Material (Bahan Baku)
yaitu 58 pengusaha. Hal ini dikarenakan populasi Asal bahan baku kulit adalah dari wilayah
yang akan diteliti relatif sedikit, yaitu kurang dari dalam propinsi Jawa Timur meliputi Malang,
100 maka yang dijadikan objek dalam penelitian Sidoarjo, dan Magetan sebanyak 91%.
adalah sejumlah populasi yang diteliti (Black dan Cara mendapatkan bahan baku yaitu
Dean J. Champion, 1992:231). sebanyak 81% pengusaha melakukan kerjasama

18 Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 1, Nomor 2, Juli 2010


Erizky Binarwati, Tunjung W. Suharso, Gunawan Prayitno

dengan pengusaha lain untuk memperkecil 1. Net Present Value


ongkos pengiriman bahan baku. Nilai NPV lebih besar dari nol (NPV > 0)
3. Money (Modal) sehingga dapat diartikan bahwa investasi yang
Asal modal yang didapatkan menurut dilakukan pada industri kecil krupuk rambak di
pengusaha sebesar 57% berasal dari modal Kecamatan Bangsal adalah menguntungkan.
sendiri. Berikut disajikan grafik perubahan NPV.
Besarnya nilai modal untuk industri kecil
krupuk rambak kurang dari 200 juta rupiah, 40000
sebesar 31% dari seluruh pengusaha memiliki 35000
nilai modal sejumlah Rp. 1.000.000,00 s/d Rp. 30000

NPV (Rp.000)
10.000.000,00. 25000
4. Machine (Peralatan) 20000
Jenis peralatan yang digunakan dalam 15000
proses produksi pembuatan krupuk rambak 10000
sebagian besar adalah alat-alat tradisional. 5000
Sebanyak 84% responden mengatakan 0
bahwa harga peralatan yang dibutuhkan oleh 0 1 2 3 4 5 6
industri kecil ini relatif murah. Hal ini Tahun
dikarenakan peralatan yang digunakan sebagian
besar alat-alat tradisional, yang dapat diperoleh
dari pasar atau toko peralatan terdekat. 2. Benefit Cost Ratio
5. Market (Pemasaran) Nilai B/C Ratio 1,11 dimana nilai tersebut
Sebanyak 64%, yaitu prosentase tertinggi 1 berarti proyek layak untuk dilaksanakan dan
memasarkan produknya sendiri tanpa melalui industri kecil krupuk rambak di Kecamatan
pihak lain, sehingga langsung ke konsumen yang Bangsal layak untuk dikembangkan.
memesan. Cara pemasaran melalui distributor
kemudian disalurkan menuju konsumen di luar 440.000
pendapatan (Rp.000)

Jawa Timur.
2014 1,1104
Alur pemasaran industri kecil krupuk 420.000 2013
rambak di Kecamatan Bangsal, yaitu pemasaran 1,1127
400.000 2012
langsung dari produsen ke konsumen, pemasaran 2011 1,1144
dari produsen ke konsumen melalui toko atau 380.000 2010 1,1153
showroom, serta pemasaran dari produsen ke 1,1155
konsumen melalui distributor (agen). 360.000
Lokasi pemasaran dengan prosentase 290.000
300.000
310.000
320.000
330.000
340.000
tertinggi sebesar 55%, yaitu pemasaran dalam biaya operasional (Rp.000)
lingkup Jawa Timur di wilayah Malang,
Surabaya dan Kediri.
6. Kelembagaan 3. Profitability Index
Hubungan kelembagaan pada industri kecil Profitability Index (PI) industri krupuk
krupuk rambak Kabupaten Mojokerto meliputi rambak bernilai 7,12 sehingga PI>1 yang
Disperindag Kabupaten Mojokerto, Dinas menandakan bahwa investasi dapat diterima dan
Koperasi, instansi swasta (PLN, Bina Marga dan layak untuk dilanjutkan.
Telkom), paguyuban pengusaha krupuk rambak 4. Payback Period
serta distributor/ pedagang. Waktu yang diperlukan untuk
7. Proses Produksi mengembalikan investasi yang tertanam pada
Tahapan proses produksi krecek/ krupuk industri kecil krupuk rambak adalah dua bulan
rambak terdiri dari pemilihan bahan baku, sembilan hari. Waktu pengembalian investasi
perendaman, penjemuran sementara, lebih pendek dari waktu ekonomis proyek (PBP
pemotongan, penggorengan hingga pengemasan. < satu tahun) sehingga proyek layak
Proses pembuatan krupuk dan krecek rambak dilaksanakan.
membutuhkan waktu satu hingga dua minggu 5. Break Even Point
dikarenakan proses pengeringan yang Dari hasil perhitungan diketahui bahwa
mengandalkan sinar matahari. diperlukan 295 kg krupuk rambak mentah dan
biaya Rp.11.658.170 setiap tahun untuk
B. Profitabilitas Industri mendapatkan kondisi seimbang antara biaya

Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 1, Nomor 2, Juli 2010 19


PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRUPUK RAMBAK KECAMATAN BANGSAL, KABUPATEN MOJOKERTO

dengan keuntungan atau profit nol. Berikut dengan lokasi industri. Jumlah tersebut dapat
disajikan grafik nilai BEP. bertambah pada saat Hari Raya Idul Fitri maupun
hari besar lainnya.
20.000 2. Jalan
17.500 Biaya Kondisi jalan menuju lokasi industri terdiri
15.000 Tetap dari jalan lokal dengan lebar 5 meter yang
12.500
BEP
10.000 Total menggunakan perkerasan aspal dan jalan
lingkungan dengan lebar 2 meter yang
Rp. (000)

7.500 Revenue
5.000 menggunakan perkerasan aspal, paving, dan jalan
2.500 Biaya
Variabel tanah. Sarana angkutan umum, pada lokasi
0
industri di Kecamatan Bangsal telah dilayani oleh
050
100
150
200
250
300
350
400
450
500 Total angkutan umum berupa bus jurusan Mojokerto-
Unit (Kg) Cost
Pasuruan dan lyn jurusan Mojosari-Mojokerto.
Angkutan tersebut melewati jalan Raya Bangsal
dimana dekat dengan lokasi industri di Desa
C. Linkage System Bangsal.
1. Backward Linkage 3. Air Bersih
Penyerapan tenaga kerja mencapai Pelayanan air bersih untuk wilayah
jangkauan hingga di luar Kecamatan Bangsal. Kabupaten Mojokerto, dilayani oleh PDAM dan
Sebanyak 76% pengusaha mengaku memiliki ada juga yang masih menggunakan sumur.
Ketersediaan air bagi industri kecil krupuk
tenaga kerja yang berasal dari desa/ kelurahan
yang sama. Pola aliran tenaga kerja lokal yang rambak sangat penting karena air digunakan pada
berasal dari tempat industri berdiri membawa saat proses produksi. Air yang digunakan berasal
dampak yang baik dan dapat memperkecil angka dari sumur warga sendiri kecuali pada musim
kemarau air yang digunakan berasal dari PDAM
pengangguran di Kabupaten Mojokerto. Untuk
memperoleh bahan baku kulit sapi, sebagian para untuk Kecamatan Bangsal.
pengusaha krupuk rambak membeli dari 4. Listrik
Pemenuhan kebutuhan listrik di Kabupaten
pengepul yang berada di Desa Merejo,
Kecamatan Mojoanyar. Pengepul kulit sapi Mojokerto, khususnya industri kecil krupuk
tersebut mendatangkan bahan baku kulit sapi rambak diselenggarakan oleh Perusahaan Listrik
yang berasal dari luar Kabupaten Mojokerto Negara (PLN). Kecamatan Bangsal dilalui oleh
meliputi Probolinggo, Magetan, Bandung, tiang SUTM 20KV yang berada di Jalan kolektor
Malang dan Pasuruan. Selain itu, ada pula yang sekunder.
langsung mendatangkan bahan baku dari 5. Telepon
pengusaha kulit yang lebih besar di daerah lain Jenis sarana komunikasi yang terdapat di
diantaranya Sidoarjo, Malang, dan Magetan. lokasi industri meliputi telepon rumah, wartel,
2. Forward Linkage dan termasuk juga telepon seluler (ponsel). Pola
jaringan telepon PT. TELKOM yang ada di
Keterkaitan ke depan dalam lingkup
industri adalah keterkaitan dengan pemasaran. Kecamatan Bangsal mengikuti pola sepanjang
Pengusaha menyetorkan hasil produksi tersebut jalan dengan tiang telepon yang menggunakan
kepada para pedagang atau pengusaha lain untuk sistem kabel.
kemudian diletakkan di showroom para pedagang 6. Fasilitas Penunjang Lainnya
tersebut. Jangkauan pemasaran industri kecil Penanganan sampah di lokasi industri pada
krupuk rambak meliputi lingkup lokal, regional, umumnya dilakukan oleh masing-masing rumah
nasional, bahkan telah menembus pasar ekspor ke tangga dengan cara dikubur sendiri di belakang
Arab Saudi. Untuk kegiatan pemasaran luar rumah maupun dengan cara dibakar sendiri. Cara
negeri, pengusaha masih menggunakan jasa ini dapat ditemui baik di Desa Bangsal, Desa
eksportir dari Kota Surabaya karena pangsa pasar Pacing maupun Desa Puloniti dimana terdapat
lokasi industri kecil krupuk rambak.
yang masih terbatas hanya untuk pemasaran di
Arab Saudi. Untuk pengolahan limbah pada industri
kecil krupuk rambak ada yang langsung dibuang
ke sungai dan ada pula yang mencoba
D. Sarana dan Prasarana
mengembangkan untuk dijadikan pupuk.
1. Sarana Perdagangan
Jumlah showroom yang terdapat di sisi
Jalan Raya Bangsal sebanyak 23 buah tersebar di
Desa Bangsal dimana tempat tersenut dekat

20 Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 1, Nomor 2, Juli 2010


Erizky Binarwati, Tunjung W. Suharso, Gunawan Prayitno

E. Potensi dan Masalah keragaman sebesar 9,812%. Dari 25 variabel


awal setelah mengalami beberapa uji untuk
1. Potensi analisis faktor menjadi 13 variabel yang
a. Sebanyak 76% industri kecil menggunakan dikelompokkan menjadi empat kelompok faktor.
tenaga kerja yang berasal dari desa yang Keempat faktor tersebut merupakan faktor-faktor
sama dimana industri kecil itu berada. yang berpengaruh terhadap perkembangan
b. Jangkauan pemasaran industri kecil krupuk industri kecil krupuk rambak di Kecamatan
rambak meliputi lingkup lokal, regional, Bangsal, Kabupaten Mojokerto.
nasional hingga internasional, yaitu Arab
Saudi. G. Strategi Pengembangan Industri Kecil
c. Kapasitas produksi industri ini masih dapat Krupuk Rambak
memenuhi permintaan konsumen sehingga
kepuasan konsumen dapat terjaga. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui
d. Beberapa infrastruktur penunjang seperti air, posisi dalam kuadran SWOT untuk strategi
listrik, jalan, telepon dan sarana perdagangan pengembangan industri kecil krupuk rambak di
berupa showroom tersedia dengan kondisi Kabupaten Mojokerto adalah pada kuadran II-D
yang cukup baik. Sistem pembuangan limbah yaitu Selective Maintanence Strategy. Hal
langsung dialirkan menuju ke sungai karena tersebut menunjukkan bahwa industri kecil
letak industri kecil yang dekat dengan sungai. krupuk rambak tersebut menghadapi peluang
2. Masalah pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak
a. Bahan baku yang diperlukan berasal dari menghadapi beberapa kendala kelemahan
daerah di luar Kabupaten Mojokerto, internal.
sehingga harga yang didapat relatif lebih
mahal daripada bahan baku yang berasal dari H. Arahan Pengembangan Industri Kecil
daerah dimana lokasi industri tersebut. Krupuk Rambak di Kecamatan Bangsal
Persaingan dalam memperoleh bahan baku
dengan pengusaha industri lain maupun 1. Arahan pengembangan bahan baku dan
daerah lain membuat bahan baku mulai sulit inovasi industri kecil krupuk rambak di
didapatkan. Kecamatan Bangsal
b. Pengusaha sulit mendapatkan akses kredit a. Memperbarui cara pengemasan tradisional
dari bank, 57% pengusaha menggunakan dengan penggunaan peralatan pengemasan
modal sendiri sehingga dana yang digunakan modern untuk menambah daya tarik
untuk mengembangkan usaha terbatas. konsumen terhadap produk.
c. Proses produksi yang masih menggunakan b. Menjalin kerjasama antar pengusaha dalam
cara tradisional membutuhkan waktu lama, pengadaan bahan baku sehingga memperkuat
sehingga diperlukan peralatan/ mesin yang persaingan dengan usaha lain yang
dapat mempercepat proses produksi. membutuhkan bahan baku yang sama.
d. Kurang adanya inovasi pengemasan untuk c. Meningkatkan pengetahuan cara pengemasan
menarik konsumen. Kurangnya promosi sesuai dengan SNI melalui penyuluhan dari
melalui media internet untuk mendapat pasar Disperindag.
yang lebih luas, sehingga dapat bersaing d. Menekan biaya produksi agar dapat bertahan
dengan produk daerah lain. untuk mengantisipasi harga bahan baku yang
e. Lembaga/organisasi swadaya masyarakat mulai mahal.
kurang berfungsi secara optimal. Kurangnya e. Penerapan diversivikasi produk agar lebih
perhatian pemerintah daerah terhadap beragam sehingga meningkatkan nilai
industri kecil sehingga sulit untuk tambah produk.
berkembang merambah pasar yang lebih luas. f. Pengadaan lokasi sentra industri yang
dilengkapi gudang bersama sehingga dapat
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi memudahkan pengusaha memperoleh bahan
Perkembangan Industri Kecil Krupuk baku.
Rambak 2. Arahan pengembangan pemasaran dan
teknologi industri kecil krupuk rambak di
Faktor I memiliki keragaman yang paling Kecamatan Bangsal
tinggi 28,999% yang terdiri dari empat variabel. a. Menjalin kerjasama antar pengusaha dalam
Faktor II terdiri dari lima variabel dengan nilai memasarkan produknya.
keragaman 17,717%. Faktor yang III dengan nilai b. Menambah jangkauan pasar yang lebih luas
keragaman 10,16% dengan dua variabel, serta terutama untuk jangkauan ekspor melalui
faktor IV memiliki dua variabel dengan nilai media internet.

Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 1, Nomor 2, Juli 2010 21


PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRUPUK RAMBAK KECAMATAN BANGSAL, KABUPATEN MOJOKERTO

c. Mengusahakan bantuan peralatan modern 2. Kebutuhan ruang


dengan melakukan kerjasama antara Meliputi ruang yang diperuntukkan sebagai
pengusaha dengan pihak swasta maupun pelatihan dan penyuluhan, penyediaan modal
pemerintah. bersama, pemasaran bersama, bahan baku
d. Penggunaan teknologi modern untuk bersama, tempat parkir, toilet, mushola, dan
menambah jumlah produksi sehingga dapat tempat istirahat. Pada analisis ini disesuaikan
memenuhi permintaan konsumen. pula dengan pelaku, aktivitasnya serta sifat ruang
e. Meningkatkan kapasitas produksi agar dapat masing-masing. Setelah mengetahui kebutuhan
memenuhi permintaan pasar yang cukup ruang yang akan diletakkan pada lokasi terpilih,
besar. dilakukan perhitungan untuk menentukan besaran
f. Meningkatkan harga jual terutama untuk ruang. Hasil yang diperoleh untuk luas total
produk berkualitas ekspor ke luar Jawa sentra adalah 1.356,975 m2 dengan 40% lahan tak
maupun ke luar negeri. terbangun.
3. Arahan pengembangan sumber energi 3. Hubungan fungsional ruang
industri kecil krupuk rambak di Berdasarkan analisis hubungan fungsional
Kecamatan Bangsal ruang yang telah dilakukan, derajat kedekatan
a. Menggabungkan cara tradisional yang padat antar ruang yang terbentuk memperlihatkan
karya dan cara modern dengan penggunaan bahwa ruang aula/serbaguna, koperasi,
teknologi sehingga mempercepat waktu showroom serta gudang bahan baku dapat
produksi. menyatu dalam satu ruang. Untuk tempat parkir,
b. Penggunaan teknologi modern yang layak mushola serta toilet juga direncanakan dalam satu
pakai dalam proses pengeringan sehingga ruang sedangkan untuk tempat istirahat terbuka
tidak tergantung pada sinar matahari. dapat menjadi satu ruang tersendiri.
4. Arahan pengembangan kebijakan industri 4. Sirkulasi
kecil krupuk rambak di Kecamatan Sirkulasi dalam tapak dibedakan menjadi
Bangsal tiga berdasarkan masing-masing kepentingannya
a. Peningkatan peranserta paguyuban industri yaitu sirkulasi konsumen, pemasok bahan baku
kecil krupuk rambak dalam pameran sebagai serta sirkulasi pengusaha dan tenaga kerja. Selain
usaha promosi ke berbagai daerah. itu, harus diperhatikan pula sesuai dengan sifat
b. Penyediaan lahan dan sarana penunjang yang masing-masing ruang baik publik, semi privat
lain untuk menciptakan sentra industri kecil dan privat agar tidak mengganggu kegiatan antar
dengan fungsi yang optimal di Kecamatan ruang.
Bangsal. 5. Parkir
c. Penjaringan para investor untuk penanaman Sistem parkir pada lokasi sentra industri
modal bagi industri kecil melalui kecil krupuk rambak dibedakan menjadi dua,
Disperindag Kabupaten Mojokerto. yaitu pada sempadan Jalan Raya Bangsal serta
d. Pemberian bantuan kredit ringan dengan parkir pelataran di dalam site sentra. Untuk Jalan
menjalin kerjasama dengan pihak bank Raya Bangsal masih memiliki sempadan jalan
daerah Kabupaten Mojokerto. sebesar 2 m yang cukup untuk menampung
sistem parkir sejajar, sedangkan untuk bentuk
I. Penataan Lokasi Sentra parkir yang digunakan dalam tapak sentra
industri kecil ini adalah parkir tegak lurus (60)
Berdasarkan penilaian total dari enam karena daya tampungnya lebih banyak serta
kriteria penentuan lokasi optimum yang berasal sesuai dengan kondisi eksisting yang memanjang.
dari Disperindag 1989, Desa Bangsal yang 6. Zona
terpilih sebagai lokasi sentra industri kecil Pada lokasi sentra terdapat tiga jenis zona
krupuk rambak di Kecamatan Bangsal, yang dipengaruhi oleh berbagai aktivitas dalam
Kabupaten Mojokerto. Penataan lokasi sentra tapak sentra, sebagai berikut:
terdiri dari beberapa analisis, yaitu: a. Zona Publik
1. Pelaku dan aktivitas Terdiri dari ruang pemasaran bersama
Meliputi seluruh pelaku kegiatan yang (showroom), tempat parkir, toilet, mushola serta
berada di lokasi sentra industri beserta tempat istirahat terbuka yang dapat diakses oleh
aktivitasnya. Pelaku di sentra industri kecil pengunjung sentra industri.
krupuk rambak adalah pengusaha dan tenaga
kerja, pedagang/penjaga showroom/karyawan, b. Zona Semi privat
pengunjung dan pemasok bahan baku. Terdiri dari ruang pelatihan dan
penyuluhan berupa aula/ gedung serbaguna serta

22 Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 1, Nomor 2, Juli 2010


Erizky Binarwati, Tunjung W. Suharso, Gunawan Prayitno

ruang penyediaan modal bersama atau koperasi f. Pengadaan lokasi sentra industri yang
untuk pengusaha industri kcil krupuk rambak. dilengkapi gudang bersama sehingga dapat
c. Zona Privat memudahkan pengusaha memperoleh bahan
Terdiri dari ruang bahan baku bersama, baku.
dimana hanya dapat diakses pengusaha, pemasok
bahan baku serta pengelola. 2. Arahan pengembangan pemasaran dan
teknologi industri kecil krupuk rambak di
KESIMPULAN Kecamatan Bangsal
Perkembangan sektor industri pengolahan a. Menjalin kerjasama antar pengusaha dalam
di Kabupaten Mojokerto semakin meningkat memasarkan produknya.
terutama untuk industri kecil yang memproduksi b. Menambah jangkauan pasar yang lebih luas
berbagai produk olahan. Pemerintah setempat terutama untuk jangkauan ekspor melalui
dalam hal ini Disperindag Kabupaten Mojokerto media internet.
menetapkan rambak sebagai salah satu produk c. Mengusahakan bantuan peralatan modern
unggulan yang dapat menjadi salah satu icon dengan melakukan kerjasama antara
industri Kabupaten Mojokerto. Dalam pengusaha dengan pihak swasta maupun
perkembangannya, industri kecil ini mengalami pemerintah.
permasalahan diantaranya meliputi modal, d. Penggunaan teknologi modern untuk
pemasaran, harga jual, harga bahan baku serta menambah jumlah produksi sehingga dapat
perhatian pemerintah setempat. Berdasarkan memenuhi permintaan konsumen.
analisis yang telah dilakukan menghasilkan e. Meningkatkan kapasitas produksi agar dapat
strategi dan arahan yang bertujuan untuk memenuhi permintaan pasar yang cukup
meningkatkan perkembangan industri kecil besar.
krupuk rambak di Kabupaten Mojokerto. f. Meningkatkan harga jual terutama untuk
Kuadran SWOT untuk strategi produk berkualitas ekspor ke luar Jawa
pengembangan industri kecil krupuk rambak di maupun ke luar negeri.
Kabupaten Mojokerto adalah pada kuadran II-D
yaitu Selective Maintanence Strategy. Hal 3. Arahan pengembangan sumber energi industri
tersebut menunjukkan bahwa industri kecil kecil krupuk rambak di Kecamatan Bangsal
krupuk rambak tersebut menghadapi peluang a. Menggabungkan cara tradisional yang padat
pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak karya dan cara modern dengan penggunaan
menghadapi beberapa kendala kelemahan teknologi sehingga mempercepat waktu
internal. produksi.
Arahan Pengembangan Industri Kecil b. Penggunaan teknologi modern yang layak
Krupuk Rambak di Kecamatan Bangsal, yaitu: pakai dalam proses pengeringan sehingga
1. Arahan pengembangan bahan baku dan tidak tergantung pada sinar matahari.
inovasi industri kecil krupuk rambak di
Kecamatan Bangsal. 4. Arahan pengembangan kebijakan industri
a. Memperbarui cara pengemasan tradisional kecils krupuk rambak di Kecamatan Bangsal
dengan penggunaan peralatan pengemasan a. Peningkatan peranserta paguyuban industri
modern untuk menambah daya tarik kecil krupuk rambak dalam pameran sebagai
konsumen terhadap produk. usaha promosi ke berbagai daerah.
b. Menjalin kerjasama antar pengusaha dalam b. Penyediaan lahan dan sarana penunjang yang
pengadaan bahan baku sehingga memperkuat lain untuk menciptakan sentra industri kecil
persaingan dengan usaha lain yang dengan fungsi yang optimal di Kecamatan
membutuhkan bahan baku yang sama. Bangsal.
c. Meningkatkan pengetahuan cara pengemasan c. Penjaringan para investor untuk penanaman
sesuai dengan SNI melalui penyuluhan dari modal bagi industri kecil melalui
Disperindag. Disperindag Kabupaten Mojokerto.
d. Menekan biaya produksi agar dapat bertahan d. Pemberian bantuan kredit ringan dengan
untuk mengantisipasi harga bahan baku yang menjalin kerjasama dengan pihak bank
mulai mahal. daerah Kabupaten Mojokerto.
e. Penerapan diversivikasi produk agar lebih
beragam sehingga meningkatkan nilai Penataan Lokasi Sentra
tambah produk. Berdasarkan penilaian total dari 6 kriteria
penentuan lokasi optimum yang berasal dari

Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 1, Nomor 2, Juli 2010 23


PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRUPUK RAMBAK KECAMATAN BANGSAL, KABUPATEN MOJOKERTO

Disperindag 1989, Desa Bangsal yang terpilih a. Diperlukan penelitian lebih lanjut yang juga
sebagai lokasi sentra industri kecil krupuk membahas fasilitas umum di Kabupaten
rambak di Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto yang berhubungan dengan
Mojokerto. Penataan lokasi sentra terdiri dari kegiatan industri sehingga lebih
beberapa analisis (Chiara,1990) meliputi: komprehensif
1. Pelaku dan aktivitas b. Diperlukan penelitian lebih lanjut yang
Pelaku di sentra industri kecil krupuk membahas mengenai desain secara detail
rambak adalah pengusaha dan tenaga kerja, sentra industri
pedagang/penjaga showroom/karyawan, 2. Saran bagi Pemerintah Kabupaten Mojokerto
pengunjung dan pemasok bahan baku. a. Diperlukan adanya kerjasama antara
2. Kebutuhan ruang Pemerintah Kabupaten Mojokerto dengan
Meliputi ruang yang diperuntukkan sebagai pihak swasta atau pihak investor untuk turut
pelatihan dan penyuluhan, penyediaan modal mengembangkan industri kecil krupuk
bersama, pemasaran bersama, bahan baku rambak di Kecamatan Bangsal, Kabupaten
bersama, tempat parkir, toilet, mushola, dan Mojokerto.
tempat istirahat dengan luas total sentra adalah b. Diperlukan adanya perhatian dari Pemerintah
1.356,975 m2 dan 40% lahan tak terbangun. Kabupaten Mojokerto terutama tentang
3. Hubungan fungsional ruang pembinaan kepada pengusaha dan tenaga
Ruang aula/serbaguna, koperasi, showroom kerja industri kecil krupuk rambak di
serta gudang bahan baku dapat menyatu dalam Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.
satu ruang. Untuk tempat parkir, mushola serta
toilet juga direncanakan dalam satu ruang 3. Saran kepada pengusaha industri kecil
sedangkan untuk tempat istirahat terbuka dapat krupuk rambak di Kecamatan Bangsal,
menjadi satu ruang tersendiri. Kabupaten Mojokerto
4. Sirkulasi a. Diperlukan pembentukan kelompok/
Sirkulasi dalam tapak dibedakan menjadi organisasi yang mewadahi para pengusaha
tiga berdasarkan masing-masing kepentingannya industri kecil krupuk rambak di Kecamatan
yaitu sirkulasi konsumen, pemasok bahan baku Bangsal, Kabupaten Mojokerto sehingga
serta sirkulasi pengusaha dan tenaga kerja. akan terjalin koordinasi dan hubungan yang
5. Parkir baik antar pengusaha industri kecil krupuk
Untuk Jalan Raya Bangsal masih memiliki rambak di Kecamatan Bangsal, Kabupaten
sempadan jalan sebesar 2 m yang cukup untuk Mojokerto.
menampung sistem parkir sejajar. Sedangkan b. Memasarkan produk dengan memanfaatkan
untuk bentuk parkir yang digunakan dalam tapak internet sehingga dapat memperluas jaringan
sentra industri kecil ini adalah parkir tegak lurus pemasaran.
(60) karena daya tampungnya lebih banyak serta c. Diperlukan kerjasama dengan pemerintah
sesuai dengan kondisi eksisting yang memanjang. Kabupaten Mojokerto untuk lebih
6. Zona mengintensifkan kegiatan pameran produk
Zona Publik terdiri dari ruang pemasaran sehingga dapat memperluas aliran distribusi
bersama (showroom), tempat parkir, toilet, pemasaran dan memperuas jaringan
mushola serta tempat istirahat terbuka pemasaran.
Zona Semi privat terdiri dari ruang 4. Saran bagi investor dan pihak lain
pelatihan dan penyuluhan berupa aula/ gedung Berperan serta dalam mengembangkan
serbaguna serta ruang penyediaan modal bersama industri kecil dengan cara melakukan kerja sama
atau koperasi untuk pengusaha industri kcil dengan pihak pemerintah daerah Kabupaten
krupuk rambak. Mojokerto atau dengan pihak lain yang
Zona Privat terdiri dari ruang bahan baku berhubungan dengan industri kecil di Kabupaten
bersama, hanya dapat diakses pengusaha, Mojokerto.
pemasok bahan baku serta pengelola. Pemberian pelatihan-pelatihan secara rutin
kepada para tenaga kerja.
SARAN
Saran dan rekomendasi yang diberikan DAFTAR PUSTAKA
terkait dengan pengembangan industri kecil Black, James A. & Dean J. Champion. 1992.
krupuk rambak di Kecamatan Bangsal, Metode dan Masalah Penelitian Sosial.
Kabupaten Mojokerto adalah sebagai berikut: Bandung: PT. Eresco.
1. Saran bagi Penelitian

24 Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 1, Nomor 2, Juli 2010


Erizky Binarwati, Tunjung W. Suharso, Gunawan Prayitno

Chiara, Joseph De & Lee E.Koppelman, 1990.


Standar Perencanaan Tapak. Jakarta:
Erlangga.
Hoover, E.M. 1977. The Location Of Economic
Activity. Mc Graw-Hill.
Thamrin, Juni. 1997. Gagasan ke Arah
Pembentukan Indikator Kinerja
Pengembangan Usaha Kecil di Indonesia.
Bandung: Jurnal Prakarsa.

Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 1, Nomor 2, Juli 2010 25

Anda mungkin juga menyukai