Anda di halaman 1dari 4

I.

NOMOR PERCOBAAN : III (TIGA)


II. NAMA PERCOBAAN : Analisa
kualitatif (reaksi identifikasi kation)
III. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Menganalisa jenis-jenis unsur atau ion dengan cara reaksi identifikasi ion.
2 Mengenal beberapa sifat unsur atau ion dari warna atau sifat lainnya.
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Pembentukkan senyawa kompleks merupakan fenomena yang sangat
menarik di dalam ilmu kimia, karena sifat-sifatnya yang spesifik. Karena itulah,
senyawa kompleks dipergunakan untuk kepentingan analisis kuantitatif maupun
kuantitatif atas unsur ataupun senyawa, baik sebagai kation maupun anion.
Senyawa kompleks terdiri dari atom pusat yang biasanya berupa kation dapat
berperan sebagai asam Lewis, sedangkan ligan yang biasanya berupa anion atupun
molekul netral dapat berperan sebagai masa Lewis.
Kation Perak tergolong logam, berwarna putih mengkilat bersifat keras
namun mudah dicetak pada temperatur 960-965 0C. Perak berada di alam
bersama-sama dengan tembaga, plumbum, seng dan emas. Salah satu penurunan
kation perak dapat ditempuh dengan membentuk senyawa komplek, kemudian
senyawa kadmium kompleks yang terjadi di larutkan dengan pelarut organik yang
sesuai. Senyawa kompleks yang terjadi adalah reaksi dari kation perak dengan
ligan Hipoxantin dan Quanin. Kedua ligan tersebut kebetulan termasuk dalam
golongan alkaloid turunan purin.
Logam Perak murni susah larut dalam asam encer maupun dalam suasana
basa encer. Larut dalam asam sulfat pekat panas maupun asam nitrat pekat panas
dengan membebaskan gas hidrogen. Perak nitrat jika ditambahkan dengan ion
klorida akan menghasilkan endapan perak klorida yang berwarna putih. Ketika di
dalam garam perak klorida ditambah amoniak akan terjadi pembentukan senyawa
kompleks perak diamin klorida.
Reaksi spesifikasi kation perak, dibanding kation merkuri diantara kation
perak, dan kation merkuri memiliki kemiripan sifat. Jika ditambahkan ion klorida
ketiga kation tersebut sama- sama membentuk endapan putih dari garam
kloridanya. Garam plumbum klorida akan segera larut jika dipanaskan, garam
perak klorida larut jika ditambahkan larutan amonium hidroksida. Senyawa
kompleks adalah suatu senyawa yang terdiri dari kation yang memiliki orbital
kosong. Sering disebut atom pusat dengan suatu molekul atau anion yang
memiliki pasangan elektron bebas yang disebut ligan. Atom pusat yang berikatan
dengan memakai bersama pasangan elektron bebas dari ligan tersebut, oleh
karenanya ikatan yang terjadi disebut dengan ikatan kovalen koordinasi
(Suhartana, 2007).
Kroatografi ion adalah suatu metode pemisahan ion-ion dengan sistem padat-
cair dan berdasarkan pada penukaran ion antara cuplikan yang terbawadalam fasa
gerak atau larutan yang fasa diam penukar ion. Penukaran ion ini biasanya tidak
larut didalam medium fasa diam dan keluar bersama fasa larutan. Ion-ion
dideteksi dengan menggunakan detektor konduktivitas atau detektor lainnya.
Pemisahan anion, pemisahan kation, pemisahan ion-ion asam organik dan
pemisahan ion-ion logam alkali, logam alkali tanah, logam-logam transisi serta
ion-ion logam tanah.
Penggunaan kromotografi ion yang tidak kalah pentingnya adalah untuk
analisi beberapa cuplikan dari industri kimia. Aplikasi kromotografi ion dibidang
teknologi nuklir dapat digunakan untuk memantau kandungan anion dan kation
dalam air pendingin reaktor. Bila konsentrasi melebihi batas maksimum yang
diperboleh akan menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme dan korosif.
V. PROSEDUR DAN SKEMA PERCOBAAN
ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
- Pipet tetes
- Beker gelas 250 mL
- Corong
- Kertas saring
- Hotplate
- Botol semprot
B. BAHAN
- HCl encer
- HNO3 encer
- K2CrO4 ence
- NH4OH encer
- Larutan sampel (Ag, Pb, Hg)

VI. PROSEDUR PERCOBAAN


Mengendapkan logam golongan I

1. Campuran sampel tersebut ditetesi dengan HCl encer, bila terbentuk


endapan cuci endapan (1) diatas kertas saring dengan 2 mL HCl encer dan
2 mL air dingin. Buanglah filtrat (1).
2. Pindahkan endapan (1) ke beker gelas dan didihkan dengan 10 mL air,
saring dalam keadaan panas. Bila terjadi endapan cuci endapan (2) dengan
2 mL air panas. Tampunglah filtrat (2).
3. Dinginkan filtrat (2), apabila terbentuk endapan putih maka amati
perubahan warna endapan dalam filtrat tersebut setelah diteteskan dengan
K2CrO4.
4. Cuci endapan (2) dengan beberapa mL air panas sampai air cucian tidak
memberi endapan bila air cucian ditetesi K2CrO4.
5. Tuangkan 4 mL NH4OH encer panas diatas endapan (2) dan tampung
filtrat (3). Amati perubahan warna endapan (2) di kertas saring.
6. Selanjutnya asamkan filtrat (3) dengan beberapa tetes HNO 3 encer. Amati
perubahan yang terjadi, adakah endapan putih yang terlihat setelah
pengasaman.

SKEMA PERCOBAAN
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
DATA HASIL PENGAMATAN

Anda mungkin juga menyukai