II. NAMA PERCOBAAN : Analisa kualitatif (reaksi identifikasi kation) III. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Menganalisa jenis-jenis unsur atau ion dengan cara reaksi identifikasi ion. 2 Mengenal beberapa sifat unsur atau ion dari warna atau sifat lainnya. IV. TINJAUAN PUSTAKA Pembentukkan senyawa kompleks merupakan fenomena yang sangat menarik di dalam ilmu kimia, karena sifat-sifatnya yang spesifik. Karena itulah, senyawa kompleks dipergunakan untuk kepentingan analisis kuantitatif maupun kuantitatif atas unsur ataupun senyawa, baik sebagai kation maupun anion. Senyawa kompleks terdiri dari atom pusat yang biasanya berupa kation dapat berperan sebagai asam Lewis, sedangkan ligan yang biasanya berupa anion atupun molekul netral dapat berperan sebagai masa Lewis. Kation Perak tergolong logam, berwarna putih mengkilat bersifat keras namun mudah dicetak pada temperatur 960-965 0C. Perak berada di alam bersama-sama dengan tembaga, plumbum, seng dan emas. Salah satu penurunan kation perak dapat ditempuh dengan membentuk senyawa komplek, kemudian senyawa kadmium kompleks yang terjadi di larutkan dengan pelarut organik yang sesuai. Senyawa kompleks yang terjadi adalah reaksi dari kation perak dengan ligan Hipoxantin dan Quanin. Kedua ligan tersebut kebetulan termasuk dalam golongan alkaloid turunan purin. Logam Perak murni susah larut dalam asam encer maupun dalam suasana basa encer. Larut dalam asam sulfat pekat panas maupun asam nitrat pekat panas dengan membebaskan gas hidrogen. Perak nitrat jika ditambahkan dengan ion klorida akan menghasilkan endapan perak klorida yang berwarna putih. Ketika di dalam garam perak klorida ditambah amoniak akan terjadi pembentukan senyawa kompleks perak diamin klorida. Reaksi spesifikasi kation perak, dibanding kation merkuri diantara kation perak, dan kation merkuri memiliki kemiripan sifat. Jika ditambahkan ion klorida ketiga kation tersebut sama- sama membentuk endapan putih dari garam kloridanya. Garam plumbum klorida akan segera larut jika dipanaskan, garam perak klorida larut jika ditambahkan larutan amonium hidroksida. Senyawa kompleks adalah suatu senyawa yang terdiri dari kation yang memiliki orbital kosong. Sering disebut atom pusat dengan suatu molekul atau anion yang memiliki pasangan elektron bebas yang disebut ligan. Atom pusat yang berikatan dengan memakai bersama pasangan elektron bebas dari ligan tersebut, oleh karenanya ikatan yang terjadi disebut dengan ikatan kovalen koordinasi (Suhartana, 2007). Kroatografi ion adalah suatu metode pemisahan ion-ion dengan sistem padat- cair dan berdasarkan pada penukaran ion antara cuplikan yang terbawadalam fasa gerak atau larutan yang fasa diam penukar ion. Penukaran ion ini biasanya tidak larut didalam medium fasa diam dan keluar bersama fasa larutan. Ion-ion dideteksi dengan menggunakan detektor konduktivitas atau detektor lainnya. Pemisahan anion, pemisahan kation, pemisahan ion-ion asam organik dan pemisahan ion-ion logam alkali, logam alkali tanah, logam-logam transisi serta ion-ion logam tanah. Penggunaan kromotografi ion yang tidak kalah pentingnya adalah untuk analisi beberapa cuplikan dari industri kimia. Aplikasi kromotografi ion dibidang teknologi nuklir dapat digunakan untuk memantau kandungan anion dan kation dalam air pendingin reaktor. Bila konsentrasi melebihi batas maksimum yang diperboleh akan menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme dan korosif. V. PROSEDUR DAN SKEMA PERCOBAAN ALAT DAN BAHAN A. ALAT - Pipet tetes - Beker gelas 250 mL - Corong - Kertas saring - Hotplate - Botol semprot B. BAHAN - HCl encer - HNO3 encer - K2CrO4 ence - NH4OH encer - Larutan sampel (Ag, Pb, Hg)
VI. PROSEDUR PERCOBAAN
Mengendapkan logam golongan I
1. Campuran sampel tersebut ditetesi dengan HCl encer, bila terbentuk
endapan cuci endapan (1) diatas kertas saring dengan 2 mL HCl encer dan 2 mL air dingin. Buanglah filtrat (1). 2. Pindahkan endapan (1) ke beker gelas dan didihkan dengan 10 mL air, saring dalam keadaan panas. Bila terjadi endapan cuci endapan (2) dengan 2 mL air panas. Tampunglah filtrat (2). 3. Dinginkan filtrat (2), apabila terbentuk endapan putih maka amati perubahan warna endapan dalam filtrat tersebut setelah diteteskan dengan K2CrO4. 4. Cuci endapan (2) dengan beberapa mL air panas sampai air cucian tidak memberi endapan bila air cucian ditetesi K2CrO4. 5. Tuangkan 4 mL NH4OH encer panas diatas endapan (2) dan tampung filtrat (3). Amati perubahan warna endapan (2) di kertas saring. 6. Selanjutnya asamkan filtrat (3) dengan beberapa tetes HNO 3 encer. Amati perubahan yang terjadi, adakah endapan putih yang terlihat setelah pengasaman.
SKEMA PERCOBAAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENGAMATAN