A. Keadaan Setimbang
Meskipun hampir semua reaksi merupakan reaksi dapat balik, tetapi tidak semua reaksi dapat
balik akan dapat menjadi reaksi setimbang. Untuk dapat menjadi suatu reaksi setimbang
diperlukan persyaratan antara lain, reaksinya bolak-balik, sistemnya tertutup, dan bersifat
dinamis.
pA + q B mC +nD
K
C D
m n
A p B q
www.dmcprivate.com/e-learning
Jawab : [HI]2
a) K1 =
[H2][I2]
(0,010)2
=
(0,010)(0,010)
= 1
Padahal harga K = 60, Jadi sistem tidak dalam keadaan setimbang ( belum
mencapai kesetimbangan )
b) (0,30)2
K =
(0,010)(0,15)
= 60 (sama dengan harga K pada 350o C, jadi sistem dalam keadaan
setimbang.
Jawab :
Reaksi : PCl5 (g) PCl3 (g) + Cl2 (g)
Kita anggap bahwa pada suhu tersebut PCl5 yang terurai sebanyak x mol/L, maka
secara stoikiometris dapat dituliskan dengan cara sebagai berikut,
PCl5 (g) PCl3 (g) + Cl2 (g)
mula-mula (M) : 0,100 mol/L 0 mol/L 0 mol/L
Reaksi : - x mol/L + x mol/L + x mol/L
Setimbang (S) : (0,100-x) mol/L x mol/L x mol/L
[PCl3] [Cl2]
K =
[PCl5]
maka, (x) ( x )
0,030 =
(0,100-x)
x2 + 0,030 x -0,0030 = 0
www.dmcprivate.com/e-learning
dengan menggunakan rumus abc, didapat
b b 2 4ac
x12
2a
3 0,032 4(1)(0,03)
x12
2
x1 = 0,042 dan x2 = - 0,072 ( harga minus tidak mungkin)
maka didapat komposisi saat setimbang adalah,
[PCl5 ] = ( 0,100 - 0,042) mol /L = 0,058 mol/L
[PCl3] = [Cl2] = 0,042 mol/L
(PC) x (PD)y
Kp =
( PA)m (PB)n
Dimana :
PA : Tekanan parsial gas A, PC : Tekanan parsial gas C
PB : Tekanan parsial gas B, PD : Tekanan parsial gas D
Berdasar hukum tentang gas ideal PV = nRT dapat dicari hubungan antara harga Kp
dengan Kc, yaitu :
Kp = Kc (RT)n
Contoh Soal :
1. Pada suhu 27oC didalam ruangan dengan volume tertentu yang tekanannya 1 atm. terdapat
gas N2O4 yang terurai menjadi gas NO2. :
N2O4 (g) 2 NO2 (g)
Pada saat kesetimbangan tercapai ternyata didalam ruangan terdapat NO2 19,8 %.
Hitunglah harga Kp dan Kc pada suhu tersebut.
Jawab :
a) Dari persamaan reaksi : N2O4 (g) 2 NO2 (g)
2
(P NO2)
www.dmcprivate.com/e-learning
didapat Kp =
(PN2O4)
Ptotal
= 1 atm
mol NO2
P NO2 = x P total
mol total
= 19,8/100 x 1 atm
= 0,198 atm
P N2O4 = Ptotal - P NO2
= 1 atm - 0,198
= 0,802 atm
(0,198 atm)2
Kp =
0,802 atm
= 0,489 atm
b) Kp = Kc (RT) n
Dari reaksi didapat harga n = 1, sehingga
Kc = Kp/ RT
0,489
=
(0,082 x 298 )
Kc = 0,02
Oleh karena CaCO3 dan CaO merupakan zat padat maka konsentrasinya tetap (tidak
mungkin berubah) meskipun ada perubahan volume dan suhu, sehingga
[CaCO3]
K x merupakan harga yang tetap,
[CaO]
dan
[CaCO3]
www.dmcprivate.com/e-learning
K x = [CO2 ]
[CaO]
maka harga Kc untuk kesetimbangan diatas dapat dituliskan sebagai,
Kc = [CO2]
Pada kenyataannya bahwa untuk kesetimbangan daiatas jumlah gas CO 2 yang dihasilkan
hanya dipengaruhi oleh volume dan suhu tanpa dipengaruhi oleh jumlah CaCO 3 yang
dipanaskan.
Dengan demikian berlaku bahwa untuk reaksi - reaksi heterogen zat-zat yang
konsentrasinya tetap ( zat padat atau zat cair murni ) tidak tampak pada rumusan harga
K.
Contoh:
Kc = [NH3]2 [ H2S]
[CO] [H2]
Kc =
[H2O]
Kc
NH OH
4
NH3
C. Kesetimbangan Dissosiasi.
Peruraian suatu zat menjadi zat yang lebih sederhana dikenal dengan istilah dissosiasi. Jadi
kesetimbangan dissosiasi adalah merupakan reaksi kesetimbangan yang melibatkan terurainya
suatu zat menjadi zat yang lebih sederhana.
Contoh :
a. N2O4 (g) 2 NO2 (g)
www.dmcprivate.com/e-learning
b. 2 SO3 (g) 2SO2 (g) + O2 (g)
c. CaCO3 (s) CaO (s) + CO2 (g)
d. CH3COOH (aq) CH3COO-- (aq) + H+ (aq)
Konsep derajad dissosiasi ini dapat membantu dalam perhitungan - perhitungan sistem
kesetimbangan.
Contoh :
Dalam ruang satu liter dipanaskan gas HI hingga terurai membentuk reaksi setimbang :
2 HI (g) H2 (g) + I2 (g)
Pada suhu tertentu harga tetapan kesetimbangannya (Kc) adalah 4. Tentukan ,
a. Berapa persen HI yang telah terurai
b. Komposisi masing-masing gas pada saat setimbang
Jawab :
2 HI (g) H2 (g) + I2 (g)
mula - mula : 1 mol -- --
terurai : mol
saat setimbang: (1 - ) mol mol mol
[H2 ][I2 ]
a. K
[HI]2
( 12 )( 12 )
4
(1 )2
( 12 )2
2
(1 )2
1
2
2
1
D. Pergeseran Kesetimbangan
www.dmcprivate.com/e-learning
Chatelier yaitu, jika dalam suatu sistem kesetimbangan diberikan aksi, maka sistem akan
berubah sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu sekecil mungkin. Beberapa aksi yang
dapat menimbulkan perubahan pada sistem kesetimbangan antara lain,
1. Perubahan konsentrasi .
Bila suatu sistem kesetimbangan konsentrasi salah satu komponen dalam sistem ditambah
maka kesetimbangan akan bergeser dari arah penambahan itu, dan bila salah satu komponen
dikurangi maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pengurangan itu.
Misal :
A+B C
Misal :
A+B C
- Jika volume diperkecil maka kesetimbangan bergeser ke kanan (total koef kanan = 1, total
koef kiri = 2)
- Jika tekanan diperkecil maka volume diperbesar sehingga kesetimbangan bergeser ke kiri
(total koef kanan = 1, total koef kiri = 2)
3. Perubahan Suhu.
- jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi endoterm
- jika suhu diturunkan maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi eksoterm
Misal :
A+B C H = - 92 kJ
*Reaksi tersebut termasuk reaksi eksoterm (H negatif) untuk reaksi yang ke kanan, berarti
untuk reaksi ke kiri merupakan reaksi endoterm
www.dmcprivate.com/e-learning
- Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke reaksi endoterm, berarti ke arah kiri
- Jika suhu diturunkan maka reaksi akan bergeser ke reaksi eksoterm, berarti ke arah kanan
-
4. Penambahan Katalisator pada Reaksi Setimbang
pada suhu 100o C akan mencapai keadaan setimbang bertahun - tahun. Bila kedalam reaksi
tersebut diberi katalis kesetimbangan akan dapat tercapai hanya dalam waktu 5 menit sampai
10 menit. Dengan demikian katalisator dapat mempercepat tercapainya suatu keadaan
setimbang. Apakah pengaruhnya jika suatu reaksi yang sudah dalam keadaan setimbang
ditambahkan katalistor ke dalamnya. Katalisator akan mempercepat laju reaksi pembentukan
NH3 tetapi sekaligus juga akan mempercepat laju reaksi peruraiannya menjadi gas N 2 dan gas
H2 . Pengaruh ini sama kuatnya, dengan demikian dalam reaksi kesetimbangan katalisator
tidak menyebabkan terjadinya pergeseran letak kesetimbangan tetapi hanya mempercepat
tercapainya keadaan setimbang.
Proses Industri umumnya akan mengikuti hukum ekonomi, yaitu dengan beaya yang sekecil-
kecilnya untuk memperoleh untung sebanyak-banyaknya. Prinsip ini didalam industri yang
menghasilkan barang tentunya dapat diubah menjadi, dengan usaha dan beaya seminimal
mungkin untuk menghasilkan barang industri sebanyak-banyaknya, untuk itu faktor-faktor
yang menghambat atau meperlambat pada proses itu diusahakan seminimal mungkin. Pada
bagian ini akan dibahas bagaimana memperoduksi amoniak (NH3) dan asam sulfat (H2SO4)
dalam industri. Kedua bahan kimia tersebut dalam proses pembuatannya melibatkan reaksi
setimbang , yang merupakan tahap paling menentukan untuk kecepatan produksi.
Cara ini mulai diperkenalkan oleh Fritz Haber Bangsa Jerman pada tahun 1913, dimana
pada Perang Dunia I Jerman terkena Blokade Tentara Sekutu sehingga pasokan senyawa
nitrat (Sendawa Chili , KNO3) dari Amerika yang merupakan bahan pembuat amunisi tidak
dapat masuk ke Jerman.
Reaksi pembuatan amoniak ini merupakan reaksi setimbang, oleh sebab itu untuk
mendapatkan amoniak sebanyak-banyaknya pada prosesnya digunakan Azas Le Chatelier,
yaitu untuk menggeser kesetimbangan ke arah pembentukan NH3 , konsentrasi N2 dan H2
diperbesar (dengan menaikkan tekanan kedua gas tersebut ), Faktor lain yang sangat
penting untuk diperhatikan adalah suhu dan tekanan.
Dilihat dari reaksinya yang eksoterm seharusnya proses tersebut dilakukan pada suhu
rendah, tetapi jika dilakukan pada suhu rendah reaksi antara N2 dan H2 menjadi lamban,
untuk itu dapat diatasi dengan memberi katalisator Fe yang diberi promotor (bahan yang
lebih mengaktifkan kerja katalisator) Al2O3 dan K2O. Selain suhu faktor tekanan juga
perlu diperhatikan, bila diperhatikan dari persamaan reaksinya NH3 akan banyak terjadi
www.dmcprivate.com/e-learning
pada tekanan tinggi, meskipun demikian harus juga memperhatikan beaya yang diperlukan
dan konstruksi bangunan pabriknya. Dengan berbagai pertimbangan itu didapat kondisi
optimum, dimana pada kondisi tersebut akan diperoleh amonia yang secara ekonomis
paling menguntungkan. Pada tabel berikut dipaparkan berbagai kondisi temperatur dan
tekanan serta amoniak yang dapat dihasilkan.
www.dmcprivate.com/e-learning
2). Reaksi kekanan adalah reaksi eksoterm ( H = - 196 kJ) berarti harus dilakukan
pada suhu rendah, tetapi permasalahannya pada suhu rendah reaksinya menjadi
lambat. Seperti pada pembuatan amoniak permasalahan ini dapat diatasi dengan
penambahan katalisator V2O5
Dari penelitian didapat kondisi optimum untuk proses industri asam sulfat dilakukan pada
suhu antara 400 o C - 450o C dan tekanan 1 atm. Hasil yang didapat berkadar 97 -
99% H2SO4 . Oleh karena pada kondisi tersebut sudah didapat hasil yang kadarnya cukjup
tinggi, maka tidak perlu dilakukan pada tekanan yang lebih tinggi, sebab hanya akan
membuang beaya tanpa peningkatan hasil yang berarti.
www.dmcprivate.com/e-learning