Anda di halaman 1dari 5

Komunikasi Data

344815925.doc-1

Teknik Komunikasi Data Digital


Sinkronisasi : untuk men-synchron-kan awal dari tiap karakter
Adalah satu kunci kerja dari komunikasi data. baru.
Transmiter mengirimkan pesan 1 bit pada satu Keterangan gambar 4.1 :
saat melalui medium ke receiver. Idle (biasanya =1) jika tidak ada karakter yang
Receiver harus menandai awal dan akhir blok ditransmisikan dan start bit = 0, sedangkan
dari bit, juga harus diketahui durasi untuk jumlah karakter yang ditransmisikan antara 5-8
masing-masing bit sehingga dapat sample lajur bit.
dari timing untuk membaca masing-masing bit Bit paritas digunakan untuk mendeteksi error,
(merupakan tugas dari timming). diatur oleh pengirim agar jumlah total 1
Contoh : jika ada perbedaan misalkan 1 % termasuk bit paritas adalah genap, dan stop bit
(clock receiver 1% lebih lambat atau lebih cepat = 1, yang panjangnya 1; 1,5; 2 kali durasi bit
daripada clock transmitter), maka pada pada umumnya
pensamplingan pertama akan meleset dari Komunikasi asinkron adalah sederhana dan
tengah bit dan setelah jumlah waktu tertentu, murah, tetapi memerlukan overhead dari 2 ke 3
akan mengalami error. bit per karakter, prosentasi overhead dapat
dikurangi dengan mengirimkan blok-blok bit
Sinkronisasi : besar antara bit start dan bit stop
1. Asynchronous Contoh : akan dikirimkan data ASCII ABC
Untuk mencegah problem timming dengan tidak dengan A = 41H, B = 42H dan C = 43H tanpa
mengirim aliran bit panjang yang tidak putus- paritas, maka :
putusnya. Bit-bit dikirim per-karakter pada A = 0100 00012 invert kode ASCII 7 bit
setiap waktu yang mana masing-masing 100 00012
karakter mempunyai panjang 5-8 bit. Timing B = 0100 00102 invert kode ASCII 7 bit
atau synchronisasi harus dipertahankan antara 010 00012
tiap karakter; receiver mempunyai kesempatan C = 0100 00112 invert kode ASCII 7 bit
110 00012

Gambar 4.1. Transmisi Asynchronous

Nur Yuliani
Komunikasi Data
344815925.doc-2

Datanya terdiri dari kode ASCII 7 bit dan bit stop, Pada awal terdapat flag, begitu juga pada
maka : akhir yang panjangnya 8 bit yang berguna
sebagai awal dan akhir untuk penerima
010000011001000011011000011 ..1111
Perbandingan asinkron dan sinkron
data data data
start start start Untuk blok-blok data yang cukup besar,
stop stop stop transmisi sinkronisasi jauh lebih efisien
daripada asinkron. Transmisi asinkron
Kode 7 bit memakai panjang 1 bit untuk bit start memerlukan overhead 20 % atau lebih.
dan 1 bit untuk bit stop, maka overheadnya 2 / 9 = Bila menggunakan transmisi sinkron biasanya
0,22. lebih kecil dari 1000 bit, yang mengandung 48
bit kontrol informasi (termasuk flag), maka
2. Synchronous / timing untuk pesan 1000 bit, overheadnya adalah
48 / 1048 X 100% = 4.6%

Urutan pengerjaan sinkronisasi yaitu :


1. Sinkronisasi bit
Ditandai awal & akhir untuk masing-masing bit
2. Sinkronisasi karakter / kata
Ditandai awal dan akhir untuk masing-masing
karakter / satuan kecil lainnya dari data
3. Sinkronisasi blok / pesan
Ditandai awal dan akhir dari satuan besar data.
Dan untuk pesan yang besar, dibagi-bagi
menjadi beberapa blok kemudian baru
Efisien, karena blok-blok karakter / bit-bit dikirimkan pengurutan blok-blok yang telah
ditransmisikan tanpa kode start dan stop, tetapi dibagi tersebut adalah tugas dari timming.
tiap blok blok dimulai dengan suatu pola Sedangkan pengaturan level sinyal adalah
preamble bit dan diakhiri dengan pola tugas dari sintax dan untuk melihat arti dari
postamble bit. Pola-pola ini adalah kontrol pesan adalah tugas dari semantik.
informasi.
Waktu kedatangan dan keberangkatan untuk Deteksi error dengan Redundansi, yaitu data
masing-masing bit dapat diramalkan. tambahan yang tidak ada hubungannya dengan isi
Frame adalah data plus kontrol informasi. informasi yang dikirimkan, berupa bit pariti.
Format framenya tergantung dari metode Berfungsi menunjukkan ada tidaknya kesalahan
transmisi, yaitu data. Yaitu dengan mendeteksi dan mengoreksi
- Transmisi orientasi karakter kesalahan yang terjadi. Makin banyak redundansi
Blok-blok data dikerjakan sebagai barisan makin baik deteksi errornya. Akibatnya makin
karakter (biasanya 8 bit karakter), frame rendah troughput dari data yang berguna.
dimulai dengan 1 atau lebih karakter
sinkronisasi. Karakter sinkronisasi Troughput adalah perbandingan antara data yang
biasanya disebut dengan SYN yang berguna dengan data keseluruhan. Banyaknya
merupakan bit pattern unik sinyal yang tambahan pada redundansi sampai 100% dari
diterima penerima permulaan dari blok. jumlah bit data.
Penerima kemudian merubah blok-blok
data yang datang oleh karakter SYN dan Teknik mendeteksi error :
menerima data sampai karakter postamble Teknik deteksi error menggunakan error-
(informasi yang terletak pada bagian detecting-code, yaitu tambahan bit yang ditambah
belakang blok data yang dikirimkan) oleh transmitter. Dihitung sebagai suatu fungsi dari
terlihat dan begitu seterusnya transmisi bit-bit lain. Pada receiver dilakukan
- Transmisi bit. perhitungan yang sama dan membandingkan
Blok-blok data dikerjakan sebagai barisan kedua hasil tersebut, dan bila tidak cocok maka
berarti terjadi deteksi error. Dan Apabila sebuah
bit-bit, tidak ada data maupun informasi
frame ditransmisikan ada 3 kemungkinan klas
kontrol diperlukan untuk menginter-
yang dapat didefinisikan pada penerima, yaitu :
prestasikan dalam satuan karakter 8 bit

Nur Yuliani
Komunikasi Data
344815925.doc-3

1. Klas 1 (P1) : Sebuah frame datang dengan tidak ditambahkan supaya banyaknya 1 untuk
ada bit error (jadi tidak berarti dalam tiap karakter / data adalah ganjil
mendeteksi error, karena nggak ada error!)
2. Klas 2 (P2) : Sebuah frame datang dengan 1 Dengan bit pariti dikenal 3 deteksi
atau lebih bit error yang tidak terdeteksi kesalahan, yaitu :
3. Klas 3 (P3) : Sebuah frame datang dengan 1 a. Vertical Redundancy Check / VRC
atau lebih bit error yang terdeteksi dan tidak Setiap karakter yang dikirimkan (7 bit)
ada bit error yang tidak terdeteksi. (nggak diberi 1 bit pariti. Bit pariti ini diperiksa
berarti juga, semua error udah terdeteksi) oleh penerima untuk mengetahui apakah
karakter yang dikirim benar atau salah.
Ada dua pendekatan untuk deteksi kesalahan : Cara ini hanya dapat melacak 1 bit dan
1. Forward Error Control berguna melacak kesalahan yang terjadi
Dimana setiap karakter yang ditransmisikan pada pengiriman berkecepatan menengah,
atau frame berisi informasi tambahan karena kecepatan tinggi lebih besar
(redundant) sehingga bila penerima tidak hanya kemungkinan terjadi kesalahan banyak bit.
dapat mendeteksi dimana error terjadi, tetapi Kekurangan : bila ada 2 bit yang terganggu
juga menjelaskan dimana aliran bit yang ia tidak dapat melacaknya karena paritinya
diterima error. akan benar.
2. Feedback (backward) Error Control Contoh :
Dimana setiap karakter atau frame memilki ASCII huruf "A" adalah 41h
informasi yang cukup untuk memperbolehkan 100 0001 ASCII 7 bit
penerima mendeteksi bila menemukan 1100 0001 ASCII dengan pariti ganjil
kesalahan tetapi tidak lokasinya. Sebuah 0100 0001 ASCII dengan pariti genap
transmisi kontro digunakan untuk meminta Akibatnya huruf "A" kode ASCII dalam Hex :
pengiriman ulang, menyalin informasi yang - 41 bilamana pariti genap
dikirimkan. - A1 bilamana pariti ganjil

Feedback error control dibagi menjadi 2 b. Longitudinal Redundancy Check / LRC


bagian, yaitu : LRC untuk data dikirim secara blok. Cara
1. Teknik yang digunakan untuk deteksi kesalahan ini seperti VRC hanya saja penambahan bit
2. Kontrol algoritma yang telah disediakan untuk pariti tidak saja pada akhir karakter tetapi
mengontrol transmisi ulang. juga pada akhir setiap blok karakter yang
dikirimkan. Untuk setiap bit dari seluruh blok
Metode Deteksi Kesalahan : karakter ditambahkan 1 bit pariti termasuk
1. Echo juga bit pariti dari masing-masing karakter.
Metode sederhana dengan sistem interaktif. Tiap blok mempunyai satu karakter khusus
Operator memasukkan data melalui terminal yang disebut Block Check Character (BCC)
dan mengirimkan ke komputer. Komputer akan yang dibentuk dari bit uji. dan dibangkitkan
menampilkan kembali ke terminal, sehingga dengan cara sebagai berikut :
dapat memeriksa apakah data yang dikirimkan "Tiap bit BCC merupakan pariti dari semua
dengan benar. bit dari blok yang mempunyai nomor bit
2. Error Otomatis / Parity Check yang sama. Jadi bit 1 dari BCC merupakan
Penambahan parity bit untuk akhir masing- pariti genap dari semua bit 1 karakter yang
masing kata dalam frame. Tetapi problem dari ada pada blok tersebut, dan seterusnya"
parity bit adalah impulse noise yang cukup Kerugian : terjadi overhead akibat
panjang merusak lebih dari satu bit, pada data penambahan bit pariti per 7 bit untuk
rate yang tinggi. karakter.

Jenis Parity Check : c. Cyclic Redundancy Check / CRC


a. Even parity (paritas genap), digunakan Digunakan pengiriman berkecepatan tinggi,
untuk transmisi asynchronous. Bit parity sehingga perlu rangkaian elektronik yang
ditambahkan supaya banyaknya 1 untuk sukar. Cara CRC mengatasi masalah
tiap karakter / data adalah genap overhead dan disebut pengujian berorientasi
b. Odd parity (paritas ganjil), digunakan untuk bit, karena dasar pemeriksaan kemungkinan
transmisi synchronous. Bit parity kesalahan adalah bit / karakter dan
menggunakan rumus matematika khusus.

Nur Yuliani
Komunikasi Data
344815925.doc-4

Contoh menggunakan paritas genap :

VRC

1 0 1 1 0 1 1 1 1=5
1 1 0 1 0 1 1 1 1=5
0 0 1 1 1 0 1 0 1=4
1 1 1 1 0 0 0 0 1=4
1 0 0 0 1 0 1 1 1=3
0 1 0 1 1 1 1 1 1=5
0 1 1 1 1 1 1 LRC
1=4 1=3 1=3 1=5 1=3 1=3 1=5

Satu blok informasi dilihat sebagai Pendekatan yang umum dipakai adalah data
sederetan bit yang ditransmisikan. Bit yang link layer memecah aliran bit menjadi frame-
ditransmisikan dimasukkan kedalam register frame diskrit dan menghitung checksum setiap
geser siklis yang disebut generator CRC. framenya. Ketika sebuah frame tiba di tujuan,
Operasi ini didasarkan atas pembagian checksum dihitung kembali. Bila hasil
deretan bit dengan sebuah fungsi khusus. perhitungan ulang checksum tersebut berbeda
Hasil bagi pembagian diabaikan. Sisanya dengan yang terdapat pada frame, maka data
disalurkan sebagai BCS (Block Check link layer akan mengetahui bahwa telah terjadi
Sequence). Fungsi khusus tersebut disebut error dan segera akan mengambil langkah
generator polynominal. tertentu sehubungan dengan adanya error
tersebut (misalnya, membuang frame yang
Realisasi Generator CRC / Penguji buruk dan mengirimkan kembali laporan error).
Data dimasukkan kedalam register geser
pada berbagai titik melalui gerbang XOR Salah satu cara untuk melaksanakan
yang mempunyai hubungan langsung pembuatan frame ini adalah dengan cara
dengan generator polynominal yaitu rumus menyisipakn gap waktu di antara dua buah
matematika untuk membagi bit data. Lebih frame, sangat mirip seperti spasi antara dua
baik dari VRC / LRC, 99% error dapat buah katan dalam suatu teks. Akan tetapi,
terdeteksi. jaringan jarang memberikan jaminan tentang
pewaktuan. Karena itu, mungkin saja gap ini
Contoh hasil pada register geser 16 bit dibuang, atau diisi oleh gap lainnya selama
dengan gerbang XOR, dimana input pada bit proses transmisi, karena sangat besar risikonya
0, 5, 12 dan output pada bit 15, maka : dalam menghitung pewaktuan untuk menandai
CRC-CCITTT = X16 + X12 + X5 + 1 awal dan akhir frame, telah dibuat metode
CRC-16 = X16 + X15 + X2 + 1 lainnya, yaitu 4 buah metoda :
CRC-12 = X12 + X11 + X3 + X2 + 1 1. Karakter penghitung
2. Pemberian karakter awak dan akhir, dengan
LRC = X8 + 1
pengisian karakter
RC-32 = X32 + X26 + X23 + X22 + X16 3. Pemberian flag awal dan akhir, dengan
+ X12 + X11 + X10 + X8 + X7 pengisian bit
+ X5 + X4 + X2 + X1 + 1 4. Pelanggaran pengkodean physical layer.
3. Framing Check Metoda framing pertama menggunakan sebuah
Dipakai pada transmisi asinkron dengan field pada header untuk menspesifikasikan
adanya bit awal dan akhir. Data berada diantara jumlah karakter di dalam frame. Ketika data link
bit awal dan bit akhir. Dengan memeriksa layer pada mesin yang dituju melihat karakter
kedua bit ini dapat diketahui apakah data dapat penghitung, maka data link layer akan
diterima dengan baik atau tidak. Transmisi mengetahui jumlah karakter yang mengikutinya,
asinkron mempunyai bentuk bingkai sesuai dan kemudian juga akan mengetahui posisi
dengan ketentuan yang dipergunakan ujung frame-nya. Masalah yang dijumpai
dalama algoritma ini adalah bahwa hitungan
dapat dikacaukan oleh error transmisi. Misal

Nur Yuliani
Komunikasi Data
344815925.doc-5

bila hitungan karakter 5 frame menjadi 7, maka Teknik baru memungkinkan frame data berisi
tempat yang dituju akan tidak sinkron dan tidak sembarang sejumlah bit dan mengijinkan kode
dapat mengetahui awal frame berikutnya. karakter dengan sembarang jumlah bit per
karakter. Teknik ini bekerja seperti berikut,
Bahkan bila cheksum tidak benar sehingga setiap frame diawali dan diakhiri oleh pola bit
tempat yang dituju mengetahui bahwa frame khusus, 01111110 yang disebut flag. Kapanpun
yang bersangkutan buruk, maka tidak mungkin data link layer pada pengirim menemukan lima
untuk menentukan awal frame berikutnya. buah flag yang berurutan pada data, maka data
Pengiriman kembali sebuah frame ke sumber link layer secara otomatis mengisikan sebuah
untuk meminta pengiriman ulangpun tidak bit 0 ke aliran bit keluar. Pengisian bit ini analog
akan menolong, karena tempat yang dituju dengan pengisian karakter, dimana sebuah
tidak mengetahui jumlah karakter yang terlewat DLE diisikan ke aliran karakter keluar sebelum
untuk mendapatkan awal transmisi. Untuk DLE pada data. Ketika penerima melihat 5
alasan ini, metoda hitungan karakter ini sudah buah bit 1 masuk yang berurutan, yang diikuti
jarang digunakan lagi. oleh sebuah bit 0, maka penerima secara
otomatis mengosongkan (menghapus) bit 0
Metode framing yang kedua mengatasi tersebut. Seperti halnya pengisian karakter
masalah resinkronisasi setelah terjadi suatu transparan sepenuhnya bagi network layer
error dengan membuat masing-masing frame pada kedua buah komputer, demikian pula
diawali dengan sederetan karakter DLE STX halnya dengan pengisian bit. Bila data
ASCII dan diakhiri dengan DLE ETX pengguna berisi pola flag 01111110, maka flag
(DLE=Data Link Escape, STX=Start Of Text, ini akan ditransmisikan kembali sebagai
ETX=End Of Text). Dalam metoda ini, bila 011111010 tapi akan disimpan di memory
tempat yang dituju kehilangan track batas-batas penerima sebagai 01111110. Dengan pengisian
frame, maka yang perlu dilakukan adalah bit, maka batas antara dua frame dapat dikenal
mencari karakter-karakter DLE STX dan DLE jelas oleh pola flag. Jadi bila penerima
ETX. Masalah serius yang terjadi pada metoda mengalami kehilangan track frame tertentu,
ini adalah ketika data biner, seperti program yang perlu dilakukan adalah menyisir input
object, atau bilangan floating point, deretan flag, karena flag tersebut hanya
ditransmisikan. Karakter-karakter DLE STX dan mungkin terdapat pada batas frame saja dan
DLE ETX yang terdapat pada data mudah tidak pernah berada pada data.
sekali menganggu framing. Satu cara untuk
mengatasi masalah ini adalah dengan Metode framing terakhir hanya bisa digunakan
membuat data link pengirim menyisipkan bagi jaringan yang encoding pada medium
sebuah karakter DLE ASCII tepat sebelum fisiknya mengandung beberapa redundansi
karakter DLE "insidentil" pada data. Data link (pengulangan). Misalnya, sebagian LAN
layer pada mesin penerima membuang DLE melakukan encode bit 1 data dengan
sebelum data diberikan ke network layer. Teknik menggunakan 2 bit fisik. Umumnya, bit1
ini disebut character stuffing (pengisian merupakan pasangan tinggi-rendah dan bit 0
karakter). DLE-DLE pada data selalu adalah pasangan rendah-tinggi. Kombinasi
digandakan. Kerugian penting dalam memakai pasangan tinggi-tinggi dan rendah-rendah tidak
metoda framing ini sangat berkaitan erat digunakan bagi data. Proses itu berarti bahwa
dengan karakter 8-bit secara umum dan kode setiap bit data memiliki transisi di tengah, yang
karakter ASCII pada khususnya. Dengan memudahkan penerima untuk mencari batas
berkembangnya jaringan, kerugian dari bit. Manfaat kode fisik yang invalid merupakan
melekatkan kode karakter dalam mekanisma bagian standard LAN 802.2.
framing menjadi semakin jelas, sehingga suatu
teknik baru perlu dibuat untuk memungkinkan
pemakaian karakter berukuran sembarang.

Nur Yuliani

Anda mungkin juga menyukai