Anda di halaman 1dari 4

SIMULASI PROSES PEMBAKARAN PADA KILN SEMEN

BERBASIS CFD
M. Arifuddin Fitriady 2306100056
Bayu Triwibowo 2306100123
Pembimbing: Prof.Dr.Ir Sugeng Winardi, M.Eng
Dr. Tantular Nurtono, S.T., M.Eng
Laboratorium Mekanika Fluida dan Pencampuran

PENDAHULUAN
Dalam kiln, khususnya proses pembakaran, terdapat 3 inlet yaitu : 2 inlet untuk udara
radial dan axial serta 1 inlet untuk batubara. Batubara diangkut dengan menggunakan carrier gas
berupa udara. Untuk mendapatkan bentuk api dan suhu yang tepat, maka diperlukan
pencampuran batubara udara yang baik. Sedangkan untuk mendapatkan pencampuran batubara
udara yang baik maka diperlukan perbandingan mass rate (laju alir massa) yang tepat dari inlet
udara axial dan radial. Bentuk api akan berpengaruh pada panjang daerah klingkerisasi atau
proses pembentukan klingker dan suhu api akan sangat berpengaruh pada proses pembentukan
klingker. Apabila suhu tidak terpenuhi maka klingker yang terbentuk tidak sempurna. Sedangkan
apabila suhu terlalu tinggi, maka kondisi ini dapat memicu pembentukan gas NOx yang dapat
menyerap panas dari api, sehingga panas untuk proses pembentukan klingker akan berkurang dan
menimbulkan polusi udara. Penelitian ini dilakukan secara simulasi menggunakan metode CFD
karena dapat dilakukan secara real time dan simultan sehingga lebih efisien dari segi waktu dan
lebih murah daripada metode eksperimen.
Penelitian ini dilakukan pada kondisi bahan bakar berupa batubara kualitas rendah(sub-
bituminous) yang diinjeksikan dengan laju alir 6,6 kg/s. Bahan bakar diinjeksikan ke dalam kiln
dengan tekanan 1 bar dan temperatur 303 K menggunakan carrier udara dengan laju alir 54 kg/s,
sedangkan aliran udara primer masuk dengan temperatur 303 K dan tekanan 1 bar. Desain kiln
dalam penelitian kali ini menggunakan udara sekunder yang merupakan udara recycle dari cooler
dengan temperatur 1617 K.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbandingan laju axial dan radial pada primary
inlet kiln untuk mendapatkan karakteristik pembakaran (bentuk flame) yang sesuai untuk
mencapai kondisi operasi optimal pada proses pembakaran batubara dengan udara di dalam kiln
berbasis CFD (Computational Fluid Dynamics) menggunakan FLUENT, sehingga dapat
meningkatkan efektifitas penggunaan batubara.

METODOLOGI
Geometri kiln yang digunakan berbentuk silinder panjang dengan mengikuti rezim reaktor
entrained bed dengan 2 jenis inlet yaitu primary inlet dan secondary inlet. Primary inlet
digambarkan sebagai berikut.

Gambar Primary inlet dan swirling tools pada inlet 1


Dimensi kiln yang digunakan :

Gambar kiln secara keseluruhan

Prosedur simulasi
1. Memilih persamaan yang akan digunakan yaitu energy equation, radiation (P1),
2. Mendefinisikan material untuk solid (kiln), reaksi kimia, dan combusting particle
3. Memodelkan turbulensi menggunakan k realizable
4. Memodelkan reaksi kimia dengan multiple surface reaction-finite rate/eddy dissipation;
multiphase model dengan discrete phase-interaction with continous phase; model
pembakaran dengan generalized finite rate model.
5. Menentukan kondisi batas
6. Menginisialisasi sistem yang akan diuji
7. Memilih solver SIMPLEC untuk menghitung model matematis
8. Menghentikan perhitungan hingga tercapai konvergensi
Tabel .Variabel Penelitian
Run Perbandingan udara axial : radial
1 1:1
2 1:2
3 2:1
4 1:4
5 4:1

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil simulasi tersebut terlihat beberapa pengaruh perbandingan udara axial : radial.
Perbandingan udara radial : axial

1 :1 1 :2
1 :4 2 :1

4 :1

Temperatur rata-rata tiap variabel


radial : axial Temperatur rata-rata (K)
1:1 1249.6637
1:2 1251.5626
1:4 1265.1783
2:1 1244.3810
4:1 1249.5311

KESIMPULAN

1. Distribusi temperatur cenderung lebih optimal ketika laju alir udara axial memiliki
perbandingan setara atau lebih besar dibandingkan laju alir udara radial.
2. Perbandingan laju alir udara axial : laju alir udara radial = 1 : 4 menghasilkan distribusi
temperatur paling optimal dengan temperatur rata-rata 1265,1783 K.
3. Ekses udara besar menyebabkan suhu rendah di awal zona kiln namun membuat reaksi
pembakaran berjalan sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi. K. C, Ocvarina, F, (2007). Simulasi CFD Pembakaran Biodiesel dengan Pemodelan PDF.Skripsi,
Jurusan Teknik Kimia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
Kurt, E Peray. Joseph, J Waddell (1972). The Rotary Cement Kiln. Chemical Publishing CO.,
Marshall, E.M., Bakker, A., Computational Fluid Mixing, Fluent Inc. Lebanon, New Hampshire, USA,
Reprinted, with changes, from the Handbook of Industrial Mixing, sponsored by the North
American Mixing Forum, edited by Edward L.Paul, Victor Atiemo-Obeng, and Suzanne M.
Kresta, to be published by Joh Wiley and Sons in Spring of 2003, copyright 2003 John Wiley
and Sons, Inc.
Mintus. F, Hamel. S, Krumm, W, (2005). Wet Process Rotary Cement Kilns : Modelling and
Simulation. Universitat Siegen Germany.
Pedoman Efisiensi Energy untuk Industry di Asia-www.energyefficiencyasia.org

Anda mungkin juga menyukai