Anda di halaman 1dari 10

A.

Spiritualitas / Katoliksitas
Selamat pagi teman-teman yang dikasihi oleh Tuhan Yesus. Setelah melalui perjalanan
menuju tiap pos, selamat datang pada pos pengembangan spiritualitas atau katoliksitas.
Apakah teman-teman semua tau apa itu katoliksitas? Mungkin teman-teman sering
mendengar apa itu katoliksitas. Tahukah kalian bahwa katoliksitas merupakan sebuah upaya
dalam menerapkan nilai-nilai katolik dalam diri seseorang. Katoliksitas bukan berarti kita
mengajarkan agama katolik kepada orang-orang sekitar kita yang beragama non-kristiani.
Namun lain dari itu, katoliksitas merupakan pembudayaan agama katolik pada setiap
umatNya sehingga nilai-nilai kasih yang kita terima dapat dirasakan juga oleh orang-orang
disekitaar kita. Ingat semua ini pasti punya tujuan. Bahkan kita lahir di dunia ini pasti punya
tujuan dan maksud. Yang mungkin seringkali kita tidak sadar tujuan dari hidup kita. Begitu
pula dengan pengembangan katoliksitas atau spiritualitas tak lain adalah untuk membentuk
manusia dewasa yang mampu berdiri sendiri dan bertanggung jawab serta berguna bagi
sesama dan masyarakat. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan nilai-
nilai spiritual yang kita miliki :
Yang pertama dengan mengikuti Retret dan rekoleksi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mengembangkan kecakapan, kesalehan dan kemampuan rohani pribadi, agar lebih lebih
mengenal diri dan panggilannya, supaya lebih mengenal Allah beserta cinta, karya dan
panggilanNya. Selain itu dapat dengan mengikuti Misa rohani dan Legio maria. Dengan
Legio Maria, Orang muda Katolik diajak supaya ingin tahu lebih banyak tentang iman
katolik, memperkaya kehidupan doa mereka dan mengembangkan persahabatan Katolik
yang erat, serta ingin lebih dekat dengan Yesus dan ibu-Nya. Melalui kegiatan Legio Maria,
Orang Muda Katolik diangkat menjadi alat Roh Kudus dalam suatu keseimbangan antara
doa dan karya pelayanan, berupa kegiatan evangelisasi dari rumah ke rumah, mengunjungi
anggota gereja, orang-orang di penjara, orang sakit atau lanjut usia, hubungan dengan
masyarakat, pendidikan keagamaan, mengunjungi para baptisan baru, ziarah patung Bunda
Maria secara bergiliran, dan mengunjungi umat yang membutuhkan bantuan kerohanian.
Dan yang tidak kalah penting adalah kemah rohani. Melalui kemah rohani, Orang Muda
Katolik dapat merasakan kasih Tuhan lewat alam ciptaan. Mereka menyadari bahwa cinta
Tuhan tidak terbatas pada satu lingkungan hidup saja, melainkan dalam berbagai dimensi
hidup manusia, yakni alam semesta. Kesadaran bahwa manusia adalah gambar Allah atau
citra Allah, hendaknya juga menjadi kesadaran bagi Orang Muda Katolik dalam upaya
mereka untuk mencintai alam sekitar. Kesadaran ekologis ini membantu Orang Muda
Katolik agar memiliki rasa tanggung jawab terhadap kehidupan bersama dan kehidupan
alam semesta. Dengan demikian, mereka menjadi pelayan dalam keterarahannya kepada
Allah, pencipta dan sumber segala yang ada di dunia. Setelah itu katoliksitas dapat
dikembangkan dengan cara membiasakan diri membaca alkitab. Membaca alkitab bukan
sekedar membaca alkitab begitu saja, melainkan dengan membaca serta memahami isi
firmanNya yang tertulis dalam alkitab.
Melalui renungan ini mari kita merenungkan beberapa pertanyaan berikut. Kalian tidak
perlu menjawabnya dengan bersuara atau pun berucap kalian bisa merenungkannya dalam
hati kalian masing masing.
Sudahkah kita sungguh sungguh membangun relasi yang personal dengaNya??
Sudahkah kita mencoba mengenalNya lebih dalam??
Sudahkah kita mengenalNya lebih dalam secara personal??
Teman teman ingatlah bahwa imanmu yang meyelamatkan engkau seperti apa yang
pernah Tuhan Yesus katakan pada orang kusta yang disembuhkanNya.
B. Kepribadian Yang Utuh
Selamat Pagi, selamat datang di Pos Kedua, Pos Kepribadian Yang Utuh. Di pos ini kita
akan mengetahui apa itu OMK berkepribadian yang utuh. Apakah kalian sudah merasa
OMK yang memiliki kepribadian yang utuh?
OMK dengan pribadi yang utuh adalah OMK dengan pribadian yang cerdas, tangguh,
misioner dan dialogis. OMK diminta untuk cerdas secara intelektual maupun emosi. Tidak
terlalu terprofokasi dengan isu isu yang belum tentu kebenarannya. OMK yang cerdas
adalah OMK yang tidak hanya cerdas dalam ilmu, tetapi juga cerdas dalam akal budi dan
kehendak dan ada rahmat ilahi di dalamnya. Akal budi, Kehendak dan Rahmat Ilahi akan
saling bekerja sama jika ada Iman. Dengan pertimbangan aka budi dalam imannya akan
Allah, hal ini akan mengarah ke tindakan nyata, keputusan yang membimbing semua kepada
jalan keselamatan. OMK yang cerdas adalah OMK yang selalu kritis terhadap rencana,
keputusan dan tindakannya sendiri sesuai dengan akal budi berdasarkan ajaran imannya.
OMK yang selalu mengangkat keanekaragaman budaya untuk melestarikan kebudayaan
yang ada tanpa terkecuali. OMK yang mau mengakui perbedaan yang ada dalam kehidupan
sekitar dan berdamai dengan perbedaan itu. OMK yang tidak mudah terprovokasi oleh berita
berita yang tidak benar, karena OMK yang cerdas akan menyaring berita berita yang
didengarnya.
OMK yang tangguh adalah OMK yang berani dalam menghadapi keadaan apapun. OMK
yang berani keluar dari zona nyamaannya, yang berani untuk memulai sesuatu dengan
percaya diri dan pantang menyerah. OMK yang tidak mudah terprovokasi oleh berita
berita yang tidak benar. Selain itu OMK yang tangguh juga melakukan semuanya tanpa ada
rasa lelah, Orang Muda bekerja berlandaskan akan Tuhan dalam melakukan setiap
pekerjaannya sehingga semua dijalani dengan iklhas. Apapun rintangannya akan selalu
dihadapi dan diselesaikan.
Dan yang ketiga adalah OMK yang beriman dengan missioner. Misioner berarti
melaksanakan misi atau perutusan. Menjadi utusan terjadi karena iman. Setelah
pembaptisan, orang Katolik menjadi utusan-Nya. Menjadi utusan di zaman ini tetaplah sama
hakikatnya dengan menjadi misionaris di abad para rasul yaitu berkata-kata. Namun, kata-
kata mesti menghujam jauh ke hati dan berdaya ubah. Kata-kata ini disebut dengan kata-kata
berkat, dimana hendaknya menjadi kata dasar bagi para misionaris zaman ini. Kita-lah
misionaris kabar gembira bahwa Allah menyelamatkan manusia dengan berbela rasa dalam
diri Yesus Kristus.

OMK yang Dialogis adalah OMK yang mau berdialog dan bertukar pikiran dengan
sesamanya, mau bertukar pikiran dengan orang yang berada diatasnya. OMK yang dialogis
membicarakan dan memperdebatkan apa yang menjadi tujuan untuk mencapai sebuah kata
sempurna. Berdialog sangat bagus untuk perkembangan masa depan dan juga kemajuan diri.
Dengan seringnya berdialog atau berinteraksi Orang Muda Katolik diajak untuk bisa
berpikiran lebih luas dan lebih maju akan pengetahuan yang ada, sehingga pikiran akan
dunia luar maupun dunia dalam Tuhan akan semakin terbuka. Berdialog juga membuat
OMK bisa mengambil keputusan keputusan yang dianggap paling tepat untuk
memutuskan segala sesuatu.
Selain itu OMK dengan Pribadi yang Utuh adalah OMK yang menghindari hal hal yang
bisa merusak diri mereka sendiri yang dapat merusak atau menghambat pelayanan akan
imannya. OMK dapat menghindari hal hal negatif dengan melakukan penyuluhan atau
mengikuti penyuluhan seperti:
Penyuluhan HIV, Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Orang Muda Katolik mengenai
penyakit menular ini melalui pendidikan, pengetahuan Agama (iman) dan penyadaran akan
nilai-nilai moral menjadi hal yang utama. Tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran
epidemi ini lebih luas lagi. Kalau tidak, maka pemahaman negatif, diskriminasi dan
ketidaktahuan akan bahaya HIV/AIDS tetap menjadi kendala bagi upaya penanggulangan
lebih jauh. Selain itu tujuan lainnya adalah untuk mengurangi pemikiran negatif dan
diskriminasi terhadap penderita lewat penyuluhan melalui dialog kebijakan, mobilisasi
sumber daya pengembangan material, jaminan mutu, pengawasan dan evaluasi.
Penyuluhan Tentang Narkoba, Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa
diselesaikan oleh hanya satu pihak saja, karena narkoba bukan hanya masalah individu tetapi
masalah semua orang. Mencari solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang
melibatkan semua pihak, baik pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun
komunitas lokal. Adalah sangat penting kerjasama antar-elemen masyarakat dan Gereja
dalam rangka melindungi Orang Muda Katolik dari bahaya narkoba dan konsekuensi negatif
yang akan mereka terima dengan memberikan alternatif aktivitas yang bermanfaat kepada
mereka. Orang Muda Katolik membutuhkan informasi, strategi dan kemampuan untuk
mencegah atau mengurangi dampak bahaya narkoba dari lingkungan mereka. Salah satu
upaya dalam penanggulangan bahaya narkoba adalah dengan melakukan program anti
narkoba. Program ini terutama dititikberatkan kepada anak-anak usia sekolah (school-going
age oriented). Gereja mesti meningkatkan kepercayaan iman dan penanaman nilai-nilai
moral yang kuat kepada Orang Muda Katolik. Pendekatan ini mempromosikan kesempatan
yang lebih besar bagi interaksi personal antara Orang Muda Katolik dengan Gereja, dengan
demikian mendorong mereka menjadi model yang lebih berpengaruh di lingkungan Gereja.
Penyuluhan tentang obat obatan terlarang, Seperti yang kita ketahui obat obatan
terlarang sangatlah aktif menyebar dikalangan para kaum muda. Obat obat an terlarang
adalah salah satu contoh penyebab diri seseorang rusak. Dapat kita pahami bersama bahwa
sudah banyak ribuan kaum muda yang hidupnya rusak karena barang haram tersebut. Ada
yang meninggal, ada yang masuk penjara dan ada juga yang kehilangan akal sehatnya.
Berbagai realitas yang memilukan di atas, sebagai akibat negatif dari obat-obat terlarang
mesti menguak kesadaran Gereja, untuk memberikan pemahaman yang tepat kepada Orang
Muda Katolik akan bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh obat-obat terlarang tersebut.
Dengan hal hal ini semoga para kaum muda tersadarkan akan bahaya yang ditimbulkan
oleh pergaulan bebas, pemakaian narkoba dan juga obat obat terlarang.
Sudah kah kalian Sebagai Kaum Muda menyadari akan hal itu??
Apakah kalian sudah menjadi pribadi yang utuh akan Tuhan??
Sudah kah kalian melakukan atau menjadi pribadi yang melakukan hal hal positif di dunia
ini?? Renungkanlah dalam setiap hidup mu. Terima kasih selamat pagi. Silahkan menuju pos
selanjutnya.
C. OMK Yang Pintar dalam Intelektual

Selamat pagi rekan rekan OMK yang terkasih dalam Kristus, Selamat datang di pos OMK
Yang Pintar dalam Intelektual. Kalian sudah melewati dua pos sebelumnya dan tentunya
penuh perjuangan untuk sampai pada pos ini. Apakah kalian tau apa itu Intelektual? Apa
yang dimaksud dengan OMK yang Pintar dalam Intelektual? Haruskah OMK pintar dalam
intelektual? Di pos ini nanti kalian akan mendapatkan jawaban semuannya. Intelektual
adalah sebuah istilah yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran, ataupun kepandaian
untuk memecahkan problem yang dihadapi. Setelah kita mengetahui apa itu arti dari
intelektual itu sendiri, kita akan beralih apa yang dimaksud dengan OMK yang pintar dalam
Intelektual. OMK yang pintar dalam intelektual adalah OMK yang mampu menggunakan
kecerdasannya untuk memecahkan dan mencari setiap soslusi dari masalah masalah yang
ada. Dengan kecerdasaannya OMK akan melahirkan ide ide atau kretaivitas dalam mencari
sebuah solusi. Dengan aneka kreativitasnya yang berdaya ubah saat melihat dalam situasi
aktual atau dalam situasi nyata, saat mengatakan opini terhadap situasi tersebut dan saat
memulai tindakan yang dibutuhkan untuk menjawab situasi yang dihadapi, disitulah OMK
yang sesungguhnya sedang menjalankan formasi dirinya sendiri sekaligus membaharui
dunia disekitarnya dengan kreativitas atau ide ide yang cemerlang untuk memberikan
terang terhadap semuanya. Kreativitas Kaum Muda sangatlah dibutuhkan untuk
memperbaharui dunia sekitar, untuk memperbaharui diri dan untuk mengubah dunia menjadi
dunia yang lebih hidup, lebih bermakna dan lebih berarti bagi sang penciptanya. Dengan
kreativitasnya kaum muda akan menggebrak dunia baru.
Renungkanlah ayat alkitab dari Daniel Pasal 1 ayat 4, 1:4 yakni orang-orang muda yang
tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat,
berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang
yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa
orang Kasdim
Kutipan ayat diatas telah menjawab pertanyaan kita, apakah harus OMK pintar dalam hal
intelektual??
Mengapa Orang Muda Katolik harus pintar dalam hal inteletual??
Sudahkah saya menjadi OMK yang pintar dalam intelektual??
Sudahkah saya menjadi bagian dari OMK yang berintelektual??
Renungkanlah hal itu, renungkanlah dalam dirimu sendiri apakah saya harus pintar dalam
intelaktual, apakah saya sudah menjadi OMK yang pintar dan ambil bagian dalam hal
intelektual??
Temukanlah jawaban tersebut dalam hati kalian masing masing. Tanyalah pada hati kalian
yang terdalam. Suara hati tak akan pernah berbohong.
Terima kasih karena sudah berada di pos ini, dan terima kasih sudah mau mendengarkan,
kita semua berharap kita akan menjadi OMK yang pintar dalam inteletual. Silahkan menuju
pos selanjutnya dan selamat pagi, Berkah Dalem.
D. OMK yang Membina hubungan dengan Masyarakat dan Mengembangkan Sifat
Kepemimpinan Dalam Organisasi

Selamat Pagi Teman OMK yang tercinta, sekarang kalian sudah berada di pos OMK yang
membina hubungan dengan Masyarakat dan Mengembangkan Sifat Kepemimpinan Dalam
Organisasi. Kalian sudah melalui 4 Pos, apa yang kalian dapatkan di pos pos tersebut??
Apakah kalian mendapatkan sesuai yang sangat bermakna bagi hidup kalian, khususnya bagi
kita para OMK?? Kita semua berharap kita sudah mendapatkan pelajaran yang sangat
bermakna dalam perjalan kita selama refleksi OMK. Dalam pos ini kita akan melihat
bagaimana OMK membina hubungan dengan masyarakat dan juga bagaimana OMK
mengembangkan sifat kepemimpinan dalam organisasi.
Pertama pertama kita akan mengetahui bagaimana OMK membina hubungan dengan
masyarakat. Seperti yang kita ketahui OMK tidak hanya membina hubungan dengan teman
sesama OMK saja, tetapi OMK juga membina hubungan dengan masyarakat luas. OMK yang
tanggap adalah OMK yang mau membina hubungannya dengan orang luar. Hubungan dengan
masyarakat sangatlah penting karena dengan ini kita bisa mempupuk tali persaudaraan dan
memiliki keluarga baru diluar rekan rekan sesama OMK. Salah satu contoh membina
hubungan dengan masyarakat adalah dengan cara melakukan kegiatan Bakti Sosial.
Bakti sosial berguna bagi Orang Muda Katolik dalam upaya mengungkapkan rasa cinta dan
kesetiakawanan atau solidaritas kepada sesama dan masyarakat yang membutuhkan. Orang
Muda Katolik tidak boleh bersikap acuh-tak acuh terhadap dunia dan masyarakat. Mereka
dipanggil oleh Allah untuk ikut berusaha membaharui dunia ini dalam Kristus. Contoh
konkret dari pemikiran ini adalah membersihkan gedung Gereja, membangun jalan,
mengunjungi orang sakit atau orang yang mengalami kemalangan dan lain sebagainya.
Keterlibatan diri dalam realitas hidup orang lain yang membutuhkan pertolongan, merupakan
salah satu upaya Orang Muda Katolik untuk merasakan penderitaan mereka yang malang.
Orang Muda Katolik senantiasa ditantang untuk mengambil sikap yang solider, sebagai
wujud keterlibatan mereka dalam masyarakat, khususnya masyarakat kecil, sehingga Orang
Muda Katolik mampu menjadi wadah bagi tumpahan keluhan dan penderitaan orang-orang
kecil dan menderita. sebab melalui sikap inilah Orang Muda Katolik diberi pengertian dan
kesadaran untuk hidup menggereja secara konkret dan pengenalan nilai-nilai Kristiani secara
kontekstual. Orang Muda Katolik bukanlah sebuah organisasi yang tertutup terhadap dunia.
Orang Muda Katolik bukanlah sebuah benteng, dengan tembok-tembok yang tinggi dan kuat,
yang memisahkan diri dari masyarakat luar. Orang Muda Katolik adalah Umat Allah di antara
Gereja dan dunia masyarakat, yang laksana ragi dan garam diharapkan aktif melibatkan diri
dalam usaha membaharui segala-galanya dalam Kristus.
Setelah kita mengetahui bagaimana OMK membina hubungan dengan masyarakat, maka kita
akan mengetahui bagaimana OMK Mengembangkan Sifat Kepemimpinan Dalam Organisasi.
OMK tidak selalu menjadi orang yang hanya ikut ikut saja, tetapi OMK harus aktif dalam
setiap kegiatan yang ada. OMK harus andil dalam memajukan dan harus menjadi wajah segar
gereja. Aktif tidak hanya ketika ada acara ayok tetapi ketika ditunjuk untuk jadi panitia
tidak mau, tidak ada yang menyalahkan jika hanya ikut jadi peserta tetapi alangkah baiknya
jika ikut andil dalam acara tersebut. JANGAN pernah ada kata TAKUT untuk menjadi
seorang pemimpin. Ada istilah Jadilah Seorang KONSEPTOR DAN EKSEKUTOR bukan
hanya KONSEPTOR SAJA atau EKSEKUTOR SAJA. Nah bagaimana cara agar kita berani
untuk menjadi seorang pemimpin, salah satu caranya yaitu dengan mengikuti Latihan
Kepemimpinan.
Latihan kepemimpinan sangat penting dilakukan terhadap Orang Muda Katolik. Melalui
kegiatan ini, Orang Muda Katolik dilatih supaya memiliki mental yang kuat serta mempunyai
kemampuan untuk menjadi pemimpin, baik dalam kelompok sebagai Organisasi maupun
dalam masyarakat di mana mereka berada. Dengan demikian, Orang Muda Katolik bukan
lagi sebuah organisasi formal yang hanya didirikan sebagai jawaban atas kebutuhan pastoral
Gereja semata, melainkan sebagai organisasi Gereja yang berdiri atas mental yang kuat,
sehingga tidak tergoyahkan oleh berbagai arus negatif dari globalisasi masa kini. Dengan kata
lain, mental yang kuat dan terorganisir merupakan dasar yang kuat untuk menghadapi
berbagai gejolak masa kini.
Semoga kita semua akan selalu membina dan mengembangkan sikap kepemimpinan kita
dalam setiap kegiatan. Terima kasih sudah mendengarkan rfleksi pada pos ini, harapannya
kita semua akan menjadi pemimpin yang mementingkan hubungan dengan masyarakat.
Terima kasih selamat Pagi. Silahkan menuju ke pos terkahir.

Anda mungkin juga menyukai