Halaman Judul................................................................................................................. i
Daftar Isi.......................................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan.......................................................................................................iii
1. DEFINISI...............................................................................................................1
2. RUANG LINGKUP................................................................................................1
2.1. Desain...........................................................................................................2
2.2. Konstruksi.....................................................................................................2
2.3. Pembahasan Rekomendasi Dari ICRA.........................................................3
2.4. Pemantauan..................................................................................................3
3. TATA LAKSANA....................................................................................................2
4. DOKUMENTASI....................................................................................................7
S BATU
iii
BAB I
DEFINISI
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2.1. DESAIN.
Desain membutuhkan "perencanaan jangka panjang" untuk bangunan baru atau
direnovasi dan menambahkan fasilitas baru dengan mempertimbangkan beberapa hal
berikut :
a. Jumlah, lokasi, dan jenis ventilasi dan ruang lingkungan yang aman.
b. Ventilasi khusus misalnya kamar operasi, isolasi untuk airborne disease, ruang
mikrobiologi.
c. Pembuangan bahan-bahan infeksius.
d. Sistem air untuk membatasi Legionella sp . dan patogen oportunistik ditularkan
melalui air lainnya.
e. Permukaan yang aman dan mudah dibersihkan.
2.2. KONSTRUKSI.
Bangunan dan daerah sekitar bangunan diperkirakan akan dipengaruhi oleh
konstruksi harus mencakup pertimbangan berikut :
a. Apakah dampak bangunan mengganggu layanan penting untuk pasien dan
petugas.
b. Penentuan bahaya tertentu dan tingkat perlindungan bagi pasien dengan
kerentanan terhadap infeksi.
c. Dampak pemadaman potensial atau keadaan darurat dan perlindungan pasien
selama direncanakan atau tidak direncanakan mis : pemadaman listrik,
pembuangan material/puing, arus lalu lintas, pembersihan.
d. Lokasi yang beresiko terkena dampak pembangunan harus diketahui dan
dilakukan tindakan.
2
2.3. PEMBAHASAN REKOMENDASI DARI ICRA.
Meliputi hal-hal berikut :
a. Penempatan pasien dan relokasi pasien bila diperlukan.
b. Barrier/perlindungan yang diperlukan untuk melindungi daerah-daerah yang
berdekatan dan pasien rentan dari kontaminan udara.
c. Perlindungan system ventilasi dari resiko kontaminasi selama proyek
berlangsung.
d. Edukasi petugas rumah sakit, pengunjung dan pekerja konstruksi.
2.4. PEMANTAUAN.
Pemantauan tindakan pengendalian infeksi dengan pemantauan terus menerus dari
efektivitas mereka sepanjang proyek. Pemantauan dapat dilakukan oleh pengendalian
infeksi di rumah atau petugas lain yang sudah dilatih.
3
BAB III
TATA LAKSANA
LANGKAH PERTAMA :
Identifikasi Tipe Aktifitas Proyek Konstruksi (Tipe A-D)
Tipe A Aktifitas inspeksi dan non-invasif.
Meliputi (tetapi tidak hanya terbatas pada) :
Pelepasan atau pemasangan plafon untuk pemeriksaan visual saja, maksimal 1
plafon per 50 m2
Pengecatan (tanpa proses penggosokan)
Pemasangan wallpaper, pekerjaan trim listrik, perbaikan ledeng ringan, dan
aktifitas yang tidak menyebabkan debu atau membutuhkan pembongkaran
dinding atau akses ke langit-langit selain untuk pemeriksaan visual
Tipe B Skala kecil, durasi aktifitas tidak lama yang menghasilkan debu minimal.
Meliputi (tetapi tidak hanya terbatas pada) :
Instalasi kabel telepone dan komputer
Pembongkaran dinding atau langit2 dimana perpindahan debu dapat dikontrol
Tipe C Pekerjaan yang menyebabkan timbulnya debu dalam jumlah sedang dan besar
atau membutuhkan pembongkaran terhadap komponen gedung yang tetap
atau telah dirakit.
Meliputi (tetapi tidak hanya terbatas pada) :
Pengampelasan dinding untuk pengecatan atau pemasangan wallpaper
Pembongkaran lantai, langit-langit (plafon) dan kusen
Pembangunan dinding baru
Pembuatan saluran atau instalasi listik diatas plafon
Pekerjaan pemasangan kabel dalam jumlah besar
Semua aktifitas yang tidak dapat diselesaikan dalam 1 shift jam kerja
Tipe D Proyek pembongkaran dan konstruksi mayor.
Meliputi (tetapi tidak hanya terbatas pada) :
Aktifitas yang membutuhkan lebih dari 1 shift jam kerja
LANGKAH KETIGA :
Padankan antara Kelompok Resiko Pasien dengan Tipe Proyek Konstruksi pada matrix berikut,
untuk mendapatkan Kelas Pencegahan atau Level Aktifitas Pencegahan Infeksi yang
diperlukan.
Persetujuan dari Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi diperlukan bila aktifitas
konstruksi dan level resiko mencapai Kelas III atau Kelas IV dan membutuhkan prosedur
pencegahan infeksi.
5
AKTIFITAS PENCEGAHAN INFEKSI YANG DIBUTUHKAN
BERDASARKAN KELAS
permukaa
Kelas 1. Lakukan tindakan aktif untuk 1. Usap n kerja dengan
II mencegah debu terdispersi ke cairan pembersih / desinfektan
atmosfer 2. Sebelum ditransportasikan,
2. Lakukan penguapan pada tempat-kan sampah konstruksi
permukaan kerja untuk mengontrol dalam wadah tertutup rapat
debu pada saat memotong / 3. Lap dengan lap basah permukaan
membongkar atau sedot dengan HEPA filter
3. Segel pintu yang tidak digunakan vacum sebelum meninggalkan area
dengan tape kerja
Segel dan tutup ventilasi
4. udara 4. Setelah selesai, perbaiki sistem
5. Pindahkan atau isolasi sistem HVAC di area kerja
HVAC di area kerja
Kelas 1. Isolasi sistem HVAC di area kerja 1. Jangn melepas penghalang dari
IV untuk mencegah kontaminasi pada area kerja sampai dengan proyek
sistem saluran yang sudah selesai diinspeksi oleh
2. Lengkapi Semu barier kritikal Panitia K3 dan Panitia PPI, serta
seperti gipsum, triplek, plastik, telah dibersihkan seluruhnya oleh
untuk menyegel area kerja dari area Unit Kebersihan
perawatan Atau gunakan metode 2. Lepaskan bahan penghalang secara
kubik kontrol (keranjang dilapisi hati-hati untuk meminimalisir
plastik dan disegel koneksinya penyebarn debu dan debris
dengan area kerja menggunakan sehubungn dengan proyek
HEPA vacum untuk memvacum konstruksi
bila keluar) sebelum konstruksi 3. Sebelum ditransportasikan,
dimulai tempat-kan sampah konstruksi
3. Pertahankan tekanan udara negatif dalam wadah tertutup rapat
didalam area kerja menggunakan 4. Pada saat pemindahan, tutupi
unit filtrasi udara dengan HEPA wadah atau troli, segel dengan tape
4. Segel lubang, pipa, saluran dan kecuali memiliki tutup yang solid.
tusukan 5. Sedot area kerja dengan HEPA
5. Bangun anteroom (ruang antara) filter vacum
7
Selama Proyek Konstruksi Setelah Proyek Konstruksi Selesai
LANGKAH KEEMPAT
Identifikasi hal-hal lain terkait proyek konstruksi, antara lain :
1. Identifikasi area sekeliling area proyek, kaji potensi akibat yang dapat timbul akibat proyek
konstruksi.
2. Identifikasi lokasi aktifitas spesifik, contoh kamar pasien, ruangan obat, dll
3. Identifikasi masalah yang berkaitan dengan :
Ventilasi
Pipa air
Instalasi listrik dengan kemungkinan terjadinya pemadaman listrik
8
4. Identifikasi penghalang yang diperlukan dengan menggunakan kajian pencegahan infeksi
sebelumnya. Tipe penghalang apa yang diperlukan (gipsum, plastik, triplek, tembok, dll),
perlukan penggunaan HEPA filter?
5. Pertimbangkan potensial resiko kerusakan akibat air. Apakah ada resiko terkait dengan
ketahanan struktur (dinding, atap, langit-langit)
6. Jam kerja : Apakah pekerjaan konstruksi dikerjakan diluar jam pelayanan pasien?
7. Lakukan perencanaan terkait kebutuhan jumlah kamar isolasi atau kamar dengan tekanan
udara negatif
8. Lakukan perencanaan terkait dengan jumlah dan tipe wastafel sarana cuci tangan
9. Apakah panitia PPI setuju dengan jumlah minimal wastafel pada proyek ini?
10. Apakah panitia PPI setuju dengan rencana pembersihan area kerja
11. Lakukan perencanaan pembuangan limbah konstruksi dengan tim proyek, seperti jalur
keluar-masuk, pembersihan, pembuangan debris, dll.
9
BAB IV
DOKUMENTASI
......................
Tanggal Mulai : ..... Tanggal :......................
...........................
.......................
....
...........................
..................... Selesai
Nama Proyek :
............
Lokasi Proyek :
............
Lingkup Kerja :
............
Dikaji Oleh :
............
Kelompok
Resiko Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
Tipe
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
11
Pada akhir proyek, pasang penghalang plastik untuk memindahkan
material konstruksi dan penghalang keras, untuk meminimalisir
penyebaran debu
Kelas IV
Persyaratan Kelas III ditambah :
Bangun anteroom
Semua personil yang memasuki area kerja harus menggunakan baju dan
sepatu kerja, masker dan penutup rambut untuk memasuki atau melewati area
bersih / steril. (pakaian pekerja sebelumnya diletakkan di anteroom dan
dipakai lagi bila pekerja meninggalkan area kerja)
Bila memasuki area prosedur steril / invasive, peralatan harus dilap dengan lap
basah atau diletakkan di kontainer saat memasuki dan keluar dari area kerja.
Troli debris harus dilap dengan lap basah saat memasuki dan keluar dari area
kerja
Catatan tambahan :
Dibutuhkan pengendalian infeksi tambahan yang terkait pelatihan
Kajian infeksi disekitar area kerja
...........................................................................................................................................
...
...........................................................................................................................................
...
Tanggal : .............................................
Tim PPI Kepala Unit Kepala Proyek
Pelayanan
(...........................................) (..............................)
(...........................................)
12