Anda di halaman 1dari 4

JPII 2 (1) (2013) 8-11

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii

METODE INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBUATAN MEDIA


PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP DAN KREATIVITAS SISWA SMP

A.D. Kurniawan*

Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak

Diterima: 27 Januari 2013. Disetujui: 3 April 2013. Dipublikasikan: April 2013

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode inkuiri terbimbing dalam pembuatan media pem-
belajaran terhadap peningkatan pemahaman konsep dan kreativitas siswa. Dari hasil tes yang sudah dilakukan
terdapat sebuah peningkatan kualitas pembelajaran dengan ditandai meningkatnya hasil prestasi siswa pada saat
siklus I dengan nilai klasikal 78.04% dan dilanjutkan ke siklus II dengan hasil nilai klasikal 97.56%. Dari hasil
penilaian kreativitas dari siklus I diperoleh nilai ketuntasan klasikal sebesar 97.56% dan siklus ke II mendapat
nilai ketuntasan klasikal sebesar 97.56%. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA Biologi di SMP N 3 Kubu
Raya dengan menggunakan metode inquiry terbimbing dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dan krea-
tivitas siswa dalam membuat media pembelajaran.

ABSTRACT

This study aims to determine the application of guided inquiry method in the manufacture of learning media to
increase students understanding of concepts and creativity. From the results of tests that have been done, there is
a marked increase in the quality of learning by increasing student achievement results during the first cycle with a
classical value of 78.04% and proceed to the second cycle with the results of the classical value of 97.56%. From
the result of the creativity of the first cycle obtained classical completeness value by 97.56% and the second cycle
got classical completeness of 97.56%. It is concluded that science learning of Biology at SMP N 3 Kubu Raya by
using guided inquiry method can improve students understanding of concept and creativity in making learning
media.

2013 Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNNES Semarang

Keywords: guided inquiry; learning media; understanding of concepts; creativity

PENDAHULUAN kreativitasnya. Selain itu ketersedian sarana dan


prasarana seperti media pembelajaran yang digu-
Pelajaran Biologi merupakan pelajaran nakan dalam proses pembelajaran juga memban-
yang menarik dan menyenangkan serta berkaitan tu siswa untuk memahami konsep. Menurut Rah-
dengan kehidupan sehari-hari, agar pembelajaran matulloh (2001), pemanfaatan media merupakan
Biologi dapat terlaksana dengan baik dan terca- salah satu dari sekian banyak masalah dalam
painya tujuan pembelajaran yang maksimal maka pembelajaran di sekolah. Pengimplementasian
siswa harus dapat memahami konsep-konsep ma- metode dan media pembelajaran yang digunakan
teri yang diberikan guru pada saat proses pembe- dalam pembelajaran Biologi dapat meningkatkan
lajaran. Pengetahuan dan pemahaman yang telah pemahaman konsep dan kreativitas siswa.
dimiliki siswa akan membantu mengembangkan Metode pembelajaran adalah salah satu
*Alamat korespondensi:
unsur pendidikan yang dikembangkan untuk me-
E-mail: arif_bio04@yahoo.com majukan dunia pendidikan di Indosesia. Banyak
A.D. Kurniawan / JPII 2 (1) (2013) 8-11 9

aspek yang mempengaruhi kualitas pendidikan Media pembelajaran yang digunakan un-
diantaranya adalah pemakaian metode dan me- tuk pembelajaran itu tidak harus mewah dan
dia pembelajaran (Handika, 2012). Ketepatan dibeli dengan harga yang mahal, tetapi media
memilih metode pembelajaran dalam setiap pembelajaran itu dapat dibuat sendiri dengan
proses belajar mengajar akan menentukan tuju- alat dan bahan yang sederhana dan ini pun da-
an pembelajaran yang telah direncanakan dan pat meningkatkan kreativitas yang dimiliki oleh
peningkatan kemampuan akademik serta non siswa. Kurang maksimalnya pemahaman konsep
akademik siswa, sehingga akan diikuti mening- dan kreativitas siswa yang terdapat di SMP Nege-
katnya pemahaman konsep yang diberikan dan ri 3 Kubu Raya menjadikan materi Biologi tidak
kreativitas siswa dalam pembelajaran. mampu dikuasai secara maksimal oleh siswa.
Selain menggunakan metode yang dapat Dengan menerapkan metode pembelajaran in-
mendukung proses pembelajaran dan merupa- kuiri terbimbing dalam pembuatan media pembe-
kan sarana untuk pencapaian ketuntasan belajar lajaran Biologi diharapkan dapat meningkatkan
diperlukan suatu media atau media pembelajaran kreativitas dan pemahaman konsep siswa dalam
yang mampu menambah keinginan dan rasa in- pembelajaran sehingga hasil belajarnyapun lebih
gin tahu siswa tentang suatu permasalahan ka- meningkat.
rena dengan adannya media pembelajaran siswa Pembuatan media pembelajaran Biologi di
dapat melihat langsung bentuk replika sesuatu SMP Negeri 3 Kubu Raya ini siswa yang berpe-
yang dijelaskan oleh guru sehingga siswa dapat ran aktif mengembangkan sikap percaya diri ten-
memahami pelajaran yang akan diberikan oleh tang apa yang di temukan dalam proses inkuiri.
guru. Pemakaian media pembelajaran dalam Portales (2007) menyatakan bahwa untuk belajar,
proses belajar juga dapat meningkatkan pemaha- siswa harus membongkar apa yang telah dipela-
man konsep dan dapat meningkatkan kreativitas jarinya dan mengemas kembali berdasarkan pe-
siswa, membuat siswa lebih ternarik untuk mem- ngetahuan yang telah didapat sebelumnya den-
perhatikan penjelasan dari guru dan juga dapat gan caranya sendiri.Pembelajaran inkuiri ini
membantu siswa untuk menerima informasi selain dapat mengembangkan sikap percaya diri
dengan seluruh panca indra. Menurut Hamdu juga dapat meningkatkan siswa berfikir divergen
(2011), menyatakan bahwa prestasi belajar atau yaitu mampu berfikir mencari berbagai alternative
pemahaman konsep merupakan tingkat kema- atau jawaban dengan berbagai persoalan sehing-
nusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, ga pembelajaran inkuiri disini dapat meningkat-
menolak dan menilai informasi-informasi yang kan pemahaman konsep dan kreativitas siswa.
diperoleh dalam proses belajar mengajar.
SMP Negeri 3 Kubu Raya selama ini ma- METODE
sih menggunakan metode yang cenderung ber-
sifat searah yang berarti guru memberikan pe- Penelitian ini menggunakan metode pene-
lajaran dan siswa menerimanya sehingga siswa litian tindakan kelas, untuk menerapkan peneliti-
kurang aktif dan terkadang siswa merasa jenuh, an tindakan kelas dilaksanakan melalui beberapa
siswa hanya mendengarkan, menghafal, dan cen- siklus, dimana tiap-tiap siklus terdiri dari peren-
derung siswa bersikap pasif, dalam pembelajaran canaan (planning), tindakan (actiong), observasi
siswa tidak melakukan aktifitas apapun sehingga (obsevation)dan refleksi (reflection). Penelitian ini
pemahaman konsep yang diberikan kurang dise- akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kubu Raya.
rap oleh siswa, selain itu juga tidak memiliki sa- Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII
rana dan prasarana yang mendukung untuk pem- SMP Negeri 3 Kubu Raya.
belajaran seperti media pembelajaran. Salah satu
cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah HASIL DAN PEMBAHASAN
diperlukannya suatu metode pembelajaran yang
dirasa cukup efektif yaitu metode inkuiri terbim- Penelitian tindakan kelas ini dilakukan un-
bing. Winarni (2009) menyatakan bahwa melalui tuk mengetahui peningkatan pemahaman kon-
inkuiri, guru mengajak siswa untuk lebih aktif sep dari penerapan metode inkuiri terbimbing da-
baik fisik maupun mental dalam proses belajar. lam pembuatan media IPA sesuai dengan materi
Menurut Jannah, dkk (2012) dengan penerapan dan kreativitas siswa dalam membuat media yang
inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kualitas dihasilkan dari berpolemik atas bimbingan guru
pemahaman konsep siswa dan mampu tertanam serta aktivitas guru dan siswa dalam penerapan
karakter pada siswa. Penerapan metode inkuiri inkuiri terbimbing. Berdasarkan hasil penelitian
terbimbing dapat meningkatkan aktivitas belajar dari siklus I diketahui bahwa pemahaman kon-
siswa dan perhatian siswa (Handika, 2009). sep, kreativitas serta kualitas pembelajaran baik
10 A.D. Kurniawan / JPII 2 (1) (2013) 8-11

aktivitas siswa dan aktivitas guru masih dibawah langsung tentang apa yang dilakukan.
ketuntasan karena siswa masih belum mengerti Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas
langkah-langkah pembelajaran dan masih kesu- siswa sendiri kesan itu tidak akan berlalu begitu
litan dalam membuat kesimpulan dari pembela- saja, tetapi dipikirkan diolah kemudian dikeluar-
jaran dan pada siklus II diketahui bahwa terjadi kan lagi dalam bentuk yang berbeda atau siswa
peningkatan selama diterapkan metode inkuiri akan bertanya, mengajukan pendapat menimbul-
terbimbing dalam pembuatan media dalam se- kan diskusi dengan guru. Pemahaman menga-
tiap pembelajaran hal ini terlihat dari adanya cu pada kemampuan memahami makna materi
peningkatan baik dari nilai prestasi atau pema- yang telah dipelajari, unsur pemahaman ini pada
haman konsep, kreativitas maupun dari kualitas dasarnya menyangkut kemampuan menangkap
pembelajaran baik siswa dan guru. suatu makna konsep yang ditandai antara lain
Pengambilan data prestasi atau pemaha- dengan kemampuan menjelaskan arti suatu kon-
man konsep siswa dalam proses pembelajaran sep dengan kata-kata sendiri.
dilakukan dengan tes isian yang diberikan pada Pemahaman konsep ini adalah ekstrapola-
akhir kegiatan pembelajaran, tes ini digunakan si (menyimpulkan dari sesuatu yang telah diketa-
untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa se- hui) sehingga untuk mencapai tujuan dalam ting-
telah proses pembelajaran. Secara keseluruhan katan pemahaman ini dituntut keaktifan belajar
peningkatan pemahaman konsep siswa dalam siswa yang lebih banyak. Dari kegiatan yang di-
pembelajaran dapat dilihat dalam Tabel 1. lakukan siswa pada pembelajaran menggunakan
inkuiri terbimbing dalam membuat media ini
Tabel 1. Data presentase prestasi siswa dari sik- mampu meningkatkan pemahaman konsep da-
lus I ke siklus II lam menerima suatu informasi karena apa yang
dilakukan siswa dapat diserap langsung dan tidak
Data yang dapat terlupakan begitu saja karena kegiatan ini
Siklus I Siklus II merupakan pembelajaran yang efisien dan tersim-
diperoleh
Jumlah siswa 41 41 Kenaikan pan atau memberi kesan yang lebih lama dalam
yang mengikuti ingatan. Informasi dalam memori kerja dapat di-
tes kode, kemudian disimpan dalam memori jangka
panjang, coding (pengkodean) merupakan suatu
Jumlah 21,96% 2,44% 19,52% proses transformasi, dimana informasi baru diin-
ketidaktuntasan tegrasikan pada informasi lama dengan berbagai
klasikal siswa cara. Memori jangka panjang menyimpan in-
(%) formasi yang akan digunakan dikemudian hari,
Jumlah 78,05% 97,56% 19,52% berlawanan dengan memori kerja memori jangka
ketuntasan panjang bertahan lama sekali. Informasi yang te-
klasikal siswa lah dipanggil merupakan dasar generasi respon.
(%) Dalam pikiran sadar informasi mengalir dari me-
mori jangka panjang ke memori jangka pendek,
dan kemudian ke generator respon. Akan tetapi,
Dari hasil tes yang sudah dilakukan terda-
untuk respon secara otomatis informasi mengalir
pat sebuah peningkatan kualitas pembelajaran
langsung dari memori jangka panjang ke genera-
dengan ditandai meningkatnya hasil prestasi sis-
tor respon selama pemanggilan.
wa pada saat siklus I dengan nilai klasikal 78.04%
Berdasarkan hasil dari observasi kreativi-
dan dilanjutkan ke siklus II dengan hasil nilai kla-
tas yang dilakukan di SMP N 3 Kubu Raya me-
sikal 97.56%.
nunjukkan hasil yang sangat baik. Secara kese-
Pembelajaran menggunakan media yang
luruhan peningkatan penilaian kreativitas siswa
dibuat sendiri oleh siswa kelas VIII dengan cara
dalam pembelajaran dijelaskan dalam Tabel 2.
siswa dihadapkan oleh suatu permasalahan, ber-
Dari siklus I memperoleh nilai ketuntasan
polemik, menulis dan menyusun kesimpulan
klasikal sebesar 97.56% dan siklus ke II menda-
dengan bimbingan guru lalu siswa menciptakan
pat nilai ketuntasan klasikal sebesar 97.56%. Hal
suatu karya hasil dari perdebatan, sehingga dapat
ini disebabkan karena siswa pada saat disuruh
meningkatkan pemahaman konsep suatu mate-
membuat media melalui menggambar merasa
ri. Peningkatan ini dikarenakan siswa berperan
ada sebuah perbedaan metode mengajar yang di-
langsung dalam menemukan suatu karya yang
lakukan oleh guru pada saat di kelas menjadikan
berkaitan dengan materi sehingga siswa dapat
siswa sangat antusias sekali untuk melakukan ke-
melihat, memahami dan memperagakan secara
giatan ini yang menjadikan kretivitas siswa mulai
A.D. Kurniawan / JPII 2 (1) (2013) 8-11 11

siklus I dan dilanjutkan ke siklus II sudah menun- yang signifikan untuk fleksibilitas dan kemampu-
jukan tanda-tanda yang positif atau bagus. an untuk menangani berbagai perubahan dalam
kehidupan atau pekerjaan mereka.
Tabel 2. Data presentase prestasi siswa dari sik-
lus I ke siklus II PENUTUP

Data yang Berdasarkan hasil penelitian yang telah


Siklus I Siklus II dilakukan di SMP N 3 Kubu Raya dapat disim-
diperoleh
kenaikan pulkan sebagai berikut: (1) Pembelajaran IPA
Jumlah siswa 41 41
Biologi di SMP N 3 Kubu Raya dengan menggu-
yang mengikuti
nakan metode inquiry terbimbing dapat mening-
tes
katkan pemahan konsep siswa khususnya siswa
Jumlah 2,44% 2,44% - kelas VIII , pada siklus I diperoleh hasil nilai ke-
ketidaktuntasan tuntasan klasikal sebesar 78,05% dan pada siklus
klasikal siswa (%) II sebesar 97,56%; (2) Pembelajaran IPA Biologi
Jumlah ketuntasan 97,56% 97,56% - di SMP N 3 Kubu Raya dengan menggunakan
klasikal siswa (%) metode inquiry terbimbing dapat menumbuhkan
kreativitas siswa dalam membuat media pembe-
Menurut Setyawan (2006), seseorang cen- lajaran khususnya siswa kelas VIII, pada siklus
derung menggunakan kognisinya secara kreatif, I dan siklus II diperoleh nilai klasikal sebesar
dengan secara terus menerus memodifikasi dan 97,56%.
menggunakan konsep untuk mencoba berkomp-
romi dengan permasalahan hidup sehari-hari. DAFTAR PUSTAKA
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dengan trobosan yang berbeda dengan meli- Djudin, T. 2011. Mendekati Makna Kreativitas
batkan kreativitas, siswa sangat senang dengan dan Model Pembelajaran Synectics. Jurnal
adanya pembelajaran yang membuat siswa aktif Cakrawala Kependidikan. Vol. 9 (1): 1-10.
Hamdu, G. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa
melakukan kegiatan dalam pembelajaran yaitu
Terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah
dengan membuat media dengan alat dan bahan Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol. 12 (1):
yang telah disediakan dan didukung terlebih da- 90-96.
hulu siswa melakukan perdebatan yang dapat Handika, J. 2009. Pembelajaran Fisika Melalui Inkuiri
menimbulkan banyak ide-ide dan contoh untuk Terbimbing Dengan Metode Eksperimen dan
dibuat media sesuai dengan materi yang menun- Demonstrasi Ditinjau Dari aktivitas dan Perha-
jukkan tingkat kreativitas yang sangat tinggi baik tian Mahasiswa. JP2F. Vol. 1 (1): 9-23.
di siklus I dan II. Handika, J. 2012. Efektivitas Media Pembelajaran IM3
Pembelajaran menggunakan inkuiri ter- Ditinjau dari Motivasi Belajar. Jurnal Pendidi-
kan IPA Indonesia. Vol. 1 (2): 109-144.
bimbing dalam pembuatan media dengan meli-
Jannah, M, dkk. 2012. Pengembangan Perangkat Pem-
batkan kreativitas siswa dari siklus I ke siklus II belajaran Berorientasi Nilai Karakter Melalui
ini merupakan suatu cara atau teknik yang mam- Inkuiri Terbimbing Materi Cahaya Pada Siswa
pu meningkatkan dan mengembangkan kreativi- Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama. Journal
tas siswa seperti yang dikatakan Slameto (2003) of Innovative Science Education. Vol. 1 (1): 54-60.
menyatakan bahwa melakukan pendekatan in- Portales, J.J.S. 2007. Cognitive Variables In Science
quiry (pencaritahuan): pendekatan ini memung- Problem Solving. Journal of phisics. Vol. 4 (2) :
kinkan siswa menggunakan semua proses mental 25-32.
untuk menemukan konsep atau prinsip ilmiah Rahmatullah, M. 2011. Pengaruh Pemanfaatan Media
Pembelajaran Film Animasi Terhadap Hasil
dan ini banyak memberikan keuntungan antara
Belajar. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol. 12 (1):
lain meningkatkan multi intelegensi, memban- 178-186.
tu siswa belajar melakukan penelitian, mening- Setyawan, I. 2006. Pembelajaran Pendidikan Tinggi
katkan daya ingat, menghindari proses belajar dan Pengembangan Kreatifitas. Jurnal Psikologi
secara menghafal, mengembangkan kreativitas, Universitas Diponegoro. Vol. 3 (2): 1-6.
meningkatkan aspirasi, membuat proses pengaja- Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempenga-
ran menjadi student centered sehingga dapat ruhinya. Jakarta. Rineka Cipta.
membantu lebih ke arah pembentukan konsep Winarni, E. 2009. Pengembangan Model Pembelaja-
diri, memberikan lebih banyak kesempatan bagi ran Inkuiri Terbimbing Dan Masyarakat Bela-
jar Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
siswa untuk menampung serta memahami infor-
dan Life Skill Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pen-
masi. Menurut Djudin (2011) menyatakan mela- didikan Dasar. Vol. 10 (1): 1-7.
tih kreativitas siswa dapat memberikan kontribusi

Anda mungkin juga menyukai