Anda di halaman 1dari 12

IMPACT OF LEADERSHIP STYLES ON EMPLOYEES

ATTITUDE TOWARDS THEIR LEADER AND PERFORMANCE:


EMPIRICAL EVIDENCE FROM PAKISTANI BANKS

TELAAH JURNAL INTERNASIONAL


UNTUK MEMENUHI UJIAN TENGAH SEMESTER MATAKULIAH
Teori Organisasi
yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. H. Bambang Banu Siswoyo, M.M.

oleh
Mirza Rahmadany 160421800736

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
November 2016
A. Latar Permasalahan
Sumber Daya Manusia merupakan aset penting dari suatu
organisasi yang memainkan peran kunci dalam menjalankan
fungsi organisasi agar berjalan dengan lancar guna mencapai
tujuan. Pada kondisi yang selalu berubah dan persaingan pasar
global, Sumber Daya Manusia dapat menjadi keunggulan
kompetitif organisasi apabila dikelola secara efektif. Gaya
kepemimpinan pada sektor jasa sangat penting dan berdampak
langsung pada pembangunan dan pertumbuhan ekonomi secara
menyeluruh.
Sektor perbankan di Pakistan tumbuh secara bertahap
sehingga menimbulkan persaingan diantara perbankan. Oleh
karena itu, untuk menghadapi persaingan tersebut, bank dapat
mengelola Sumber Daya Manusia secara efektif salah satunya
dalam kasus ini menggunakan gaya kepemimpinan yang
berbeda. Saat ini, tekanan yang besar pada perekonomian
Pakistan dan perubahan kebijakan moneter meningkatkan peran
dan tantangan sektor perbankan. Selain itu, panjangnya jam
kerja, stres, kurangnya komitmen karyawan ketidakpuasan kerja,
dan pergantian karyawan yang tinggi pada bank meningkatkan
kebutuhan akan pemimpin yang efektif.
Guna mempertahankan pertumbuhan dan pencapaian
tujuan yang tinggi, manajemen tingkat atas (top management)
pada bank perlu untuk memahami permasalahan-permasalahan
dan membuat strategi untuk memuaskan, mempertahankan, dan
memotivasi karyawan untuk mengerahkan usaha ekstra. Dengan
kata lain, perbankan membutuhkan kepemimpinan pada setiap
cabang yang dapat mencapai tujuan organisasi secara efisien
dan efektif. Pemimpin sebaiknya mempunyai kemampuan untuk
memotivasi karyawannya untuk mengerahkan usaha ekstra
untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Terlebih, kepemimpinan
manajer yang ada sebaiknya mengadopsi gaya kepemimpinan
yang membantu untuk menguatkan kepuasan, usaha, dan
kinerja bawahan.
Berdasarkan model Full Range Leadership (FRL) oleh Bass
dan Avolio (1994), gaya kepemimpinan yang paling efektif adalah
gaya transformasional dan transaksional yang apabila diadopsi
secara bersama-sama digunakan untuk memotivasi,
mempengaruhi perilaku, sikap, dan memperbaiki kinerja
bawahan. Meskipun model FRL telah divalidasi pada sejumlah
keadaan untuk mengukur pengaruh kedua gaya kepemimpinan
tersebut yaitu gaya transformasional dan transaksional, namun
para peneliti tidak dapat mencapai kesimpulan akhir tentang
gaya kepemimpinan mana yang seharusnya digunakan pada
kondisi tertentu. Kemungkinan karena perbedaan budaya
organisasi atau nasional.
Menurut (Bhagat & Steers, 2009), kepemimpinan tidak
sama pada setiap kebudayaan dan gaya kepemimpinan
sebaiknya diartikan berbeda pada kondisi yang berbeda pula.
Oleh karena itu, terdapat kebutuhan penelitian tentang konsep
ini di Pakistan untuk menguji keuniversalan model Full Range
Leadership. Lebih jauh lagi, penelitian ini akan membantu
pimpinan perbankan untuk mengetahui bagaimana bawahan
merasakan atau mempersepsikan gaya kepemimpinan manajer
dan dampaknya terhadap kinerja sehingga dapat membantu
pimpinan bank mengubah gaya kepemimpinannya berdasarkan
kepentingan untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.
B. Tujuan Pembahasan
Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh gaya
kepemimpinan manajer pada kinerja karyawan.
C. Kajian Teori yang Digunakan
1) Kepemimpinan Transformasional, 2) Kepemimpinan
Transaksional, 3) Kepemimpinan Laissez-faire
D. Kajian Empiris yang Mendukung
1. Saari dan Judge (2004) : Penggunaan gaya
kepemimpinan transformasional dapat meningkatkan
semangat karyawan dan hasil sehingga menghasilkan
kepuasan kerja.
2. Asrar-ul-Haq (2015) : Sektor perbankan Pakistan
menghadapi masalah-masalah yang berbeda seperti
tinggingya pergantian karyawan, kurangnya komitmen,
stres kerja diantara karyawan.
3. Bronkhorst, Steijn, & Vermeeren, 2015; Bronkhorst
et al., 2015; Newland, Newton, Podlog, Legg, &
Tanner, 2015; Kim & Yoon, 2015; Jyoti & Bhau,
2015 : Kepemimpinan tranformasional memiliki pengaruh
positif pada self-efficacy, motivasi, kreatifitas, dan kinerja
organisasi.
4. Epitropaki & Martin, 2005; LePine, Zhang,
Crawford, & Rich, 2015 : Kepemimpinan transaksional
ditemukan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan
identifikasi organisasi dibandingkan dengan
kepemimpinan transformasional.
5. Bommer, Rubin, & Baldwin, 2004 : Pemimpin
transformasional membantu individu untuk mengadopsi
perubahan organisasi.
6. Bass & Avolio, 1985; Yahya & Ebrahim, 2016 :
Pemimpin pasif yang menggunakan gaya kepemimpinan
laissez-faire dianggap kurang efektif dan berpengaruh
negatif pada hasil kinerja dan produktivitas pengikutnya.

7. Spano-Szekely, Grifn, Clavelle, & Fitzpatrick,


2016; Yahaya & Ebrahim, 2016 : Gaya kepemimpinan
transformasional berhubungan signifikan positif dengan
kesediaan pengikutnya untuk mengerahkan usaha ekstra.
8. Kuchinke (1998) : Gaya kepemimpinan yang berbeda
ketika diadopsi oleh pimpinan menghasilkan berbagai
tingkat kesiapan karyawan untuk mengerahkan usaha
ekstra.
9. Vries, Roe, and Taillieu (1998) : gaya kepemimpinan,
yang berorientasi lebih kepada kemanusiaan, cenderung
untuk meningkatkan kepuasan kerja diantara karyawan.
10. Packard and Kauppi (1999), Yahya and Ebrahim
(2016) and Spano-Szekely (2016) : Gaya
kepemimpinan yang berbeda, ketika diadopsi oleh
pimpinan menghasilkan berbagai tingkatan kepuasan
kerja.
E. Rumusan Hipotesis
H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya
kepemimpinan manajer (transformasional, transaksional, dan
laissez-faire) dan efektivitas.
H2 : Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya
kepemimpinan manajer (transformasional, transaksional, dan
laissez-faire) dan kesediaan karyawan untuk mengerahkan
usaha ekstra.
H3 : Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya
kepemimpinan manajer (transformasional, transaksional, dan
laissez-faire) dan kepuasan karyawan.
F. Analisis yang Digunakan
Analisis data :
Statistik deskriptif untuk data demografis (jenis kelamin,
pengalaman, usia, pendidikan).
Statistik inferensial (analisis regresi berganda) untuk
menguji hipotesis penelitian.
Uji korelasi sederhana (zero-order) antara faktor-faktor
kepemimpinan dan faktor-faktor hasil.
G. Temuan dan Pembahasan
Uji Korelasi : Hubungan antara dimensi kepemimpinan
transformasional dan variabel kinerja/outcomes berkorelasi
positif.
Uji Korelasi : Hubungan antara dimensi kepemimpinan
laissez-faire dengan ketiga variabel kinerja/outcomes
berkorelasi negatif.
Uji Korelasi : Hubungan antara management by exception
(passive) berkorelasi negatif dengan dua variabel kinerja
(efektivitas, dan kepuasan) karyawan serta berkorelasi
positif dengan variabel kinerja (kepuasan).
H1 : Gaya kepemimpinan transformasional, gaya
kepemimpinan laissez-faire, dan jenis kelamin (perempuan)
merupakan prediktor dari efektivitas. Kepemimpinan
laissez-faire berhubungan signifikan negatif dengan
efektivitas. Kepemimpinan transformasional dan jenis
kelamin (perempuan) berhubungan signifikan positif
dengan efektivitas.
H2 : Kepemimpinan transformasional adalah satu-satunya
prediktor yang signifikan positif dari usaha ekstra (extra
effort).
H3 : Kepemimpinan transformasional dan imbalan
kontijensi berhubungan signifikan positif, serta
kepemimpinan laissez-faire merupakan prediktor yang
signifikan negatif dari kepuasan.
Gaya kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh
yang besar pada seluruh variabel hasil (efektivitas,
kepuasan, usaha ekstra, dan komitmen organisasi).
Gaya kepemimpinan laissez-faire memiliki hubungan yang
negatif dengan seluruh variabel hasil (efektivitas,
kepuasan, usaha ekstra, dan komitmen organisasi).
Ditemukan hubungan yang berbaur antara gaya
kepemimpinan dan variabel hasil. Imbalan kontijensi
ditemukan merupakan prediktor signifikan dari kepuasan,
sementara tidak ada dimensi kepemimpinan transaksional
lain yang berhubungan signifikan dengan variabel hasil.
Gaya kepemimpinan transformasional dianggap sebagai
gaya kepemimpinan paling efektif di Pakistan dan
menegaskan bahwa teori Full Range Leadership didukung
oleh keadaan orang Pakistan.
H. Kesimpulan dan Saran
Hasil penelitian ini berdasarkan pada persepsi bawahan
yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan
transformasional dan transaksional yang secara umum
digunakan pada sektor perbankan di Pakistan. Meskipun,
hubungan negatif antara gaya kepemimpinan dan
outcomes/hasil menjadi perhatian penting.
Temuan pada penelitian ini menunjukkan hubungan antara
gaya kepemimpinan dan hasil kinerja tidak konsisten.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan
(perilaku manajer) sendiri yang dapat menjadi sebuah
alasan terhadap suatu permasalahan.
Temuan penelitian ini menekankan pada kebutuhan untuk
mengembangkan sistem yang menyediakan umpan balik
bawahan kepada manajer.
Saran :
1. Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi hubungan-
hubungan variabel penelitian secara mendalam.
2. Sampel studi untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya
lebih dari lima perbankan untuk memperoleh kesimpulan
yang mewakili sektor perbankan di Pakistan
I. Pengkritisan oleh Pemakalah
Poin A - Latar Permasalahan :
Pada latar permasalahan belum diungkapkan sekilas terkait
dengan penelitian terdahulu beserta penjelasan kebaruan
penelitian ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.
Contoh, berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh (Bronkhorst, Steijn, & Vermeeren, 2015;
Bronkhorst et al., 2015; Newland, Newton, Podlog, Legg, &
Tanner, 2015; Kim & Yoon, 2015; Jyoti & Bhau, 2015) yang
menyatakan bahwa Kepemimpinan tranformasional
memiliki pengaruh positif pada self-efficacy, motivasi,
kreatifitas, dan kinerja organisasi. Di sisi lain (Epitropaki &
Martin, 2005; LePine, Zhang, Crawford, & Rich, 2015)
mengungkapkan bahwa kepemimpinan transaksional
ditemukan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan
identifikasi organisasi dibandingkan dengan kepemimpinan
transformasional maka ditemukan kesenjangan hasil
penelitian terdahulu. Oleh sebab itu, penelitian ini ingin
menguji pengaruh gaya kepemimpinan manajer pada hasil
kerja (outcomes) karyawan. Kebaruan penelitian ini terletak
pada hasil kerja (outcomes) karyawan yaitu efektivitas,
usaha ekstra, dan kepuasan.
Pada bagian latar belakang atau pendahuluan sebaiknya
dijelaskan sekilas mengenai variabel-variabel apa saja
yang terkait dengan penelitian ini (variabel operasional)
agar pembaca dapat memahami dengan jelas dari awal
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Definisi
operasional :
1. Variabel Independen (X) yaitu : Subordinate Perception of
Manager Behavior merupakan persepsi bawahan akan
perilaku manajer yang dilihat dari ketiga gaya
kepemimpinan manajer (transformasional, transaksional,
laissez-faire).
2. Variabel Dependen (Y) yaitu : Subordinate Self-Perceived
Outcomes merupakan hasil yang
dirasakan/dipersepsikan bawahan terhadap kinerjanya
dengan indikator efektivitas, usaha ekstra, dan
kepuasan.
Poin B - Tujuan Pembahasan :
Tujuan yang tercantum pada bagian pendahuluan tidak
konsisten dengan judul penelitian sehingga membingungkan
pembaca dalam memahami jurnal penelitian ini. Tujuan yang
ada di bagian pendahuluan terlalu singkat sehingga pembaca
tidak memiliki pandangan di awal mengenai tujuan penelitian
ini. Seharusnya peneliti dapat menjelaskan lebih rinci tujuan
penelitian yang diungkapkan dalam bab pendahuluan sesuai
dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu:
1. Menguji pengaruh gaya kepemimpinan
(transformasional, transaksional, dan laissez-faire) dan
efektivitas karyawan pada sektor perbankan di
Pakistan.
2. Menguji pengaruh gaya kepemimpinan
(transformasional, transaksional, dan laissez-faire) dan
usaha ekstra karyawan pada sektor perbankan di
Pakistan.
3. Menguji pengaruh gaya kepemimpinan
(transformasional, transaksional, dan laissez-faire) dan
kepuasan karyawan pada sektor perbankan di Pakistan.

Poin C - Kajian Teori yang Digunakan :


Kajian teori yang digunakan sebaiknya ditambah. Pada
penelitian ini hanya dijelaskan kajian teori variabel
independen (X) yaitu gaya kepemimpinan yang menjadi
dasar dalam penelitian ini yaitu gaya kepemimpinan
transformasional, transaksional, dan laissez-faire yang
dipersepsikan oleh bawahan. Sedangkan teori untuk variabel
dependen (Y) yaitu Subordinate Self-Perceived Outcomes
yang merupakan hasil yang dirasakan/dipersepsikan bawahan
terhadap kinerjanya dengan indikator efektivitas, usaha
ekstra, dan kepuasan tidak ada.
Poin D - Kajian Empiris yang Mendukung :
Terdapat tujuh kajian empiris yang kurang relevan karena
hasil penelitian tersebut sudah lebih dari sepuluh tahun dari
penelitian ini sehingga hasilnya kurang relevan apabila
dijadikan bahan untuk pengembangan hipotesis pada
penelitian ini. Seiring perkembangan organisasi yang
berkembang pesat saat ini (tahun dimana penelitian ini
dilakukan, 2016) sebaiknya menggunakan dasar penelitian
terdahulu maksimal sepuluh tahun yang lalu sehingga hasil
penelitian ini relevan dengan kondisi organisasi terkini.
Poin E - Rumusan Hipotesis :
Rumusan hipotesis sebaiknya dikembangkan dengan satu
arah karena berdasarkan hasil kajian empiris terdahulu telah
mengungkapkan adanya hubungan positif dan negatif antara
variabel penelitian ini sehingga nantinya hasil penelitian
membawa manfaat lebih lanjut. Contoh hipotesis yang
sebaiknya digunakan :
1. Terdapat pengaruh positif signifikan gaya
kepemimpinan (transformasional, transaksional, dan
laissez-faire) dan efektivitas karyawan pada sektor
perbankan di Pakistan.
2. Terdapat pengaruh positif signifikan gaya
kepemimpinan (transformasional, transaksional, dan
laissez-faire) dan usaha ekstra karyawan pada sektor
perbankan di Pakistan.
3. Terdapat pengaruh positif signifikan gaya
kepemimpinan (transformasional, transaksional, dan
laissez-faire) dan kepuasan karyawan pada sektor
perbankan di Pakistan.
Poin F - Analisis yang Digunakan :
Sebaiknya peneliti mencantumkan persyaratan yang harus
dilakukan dalam analisis regresi berganda agar hasil
penelitian dapat menjawab hipotesis dengan tepat. Peneliti
perlu mencantumkan dan melakukan uji asumsi klasik yang
terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi,
heteroskedastisitas, dan asumsi linearitas agar peran
variabel bebas terhadap variabel terikat tidak bias.
Poin G - Temuan dan Pembahasan :
Hasil uji ketiga hipotesis yang ada tidak konsisten. Pada
temuan uji hipotesis H1 disebutkan sampai pada hubungan
regresi antara variabel penelitian beserta sifatnya (positif
dan negatif). Sedangkan pada temuan uji hipotesis H2 dan
H3 tidak dijelaskan seperti apa sifat hubungan regresi yang
ada. Berdasarkan hasil penelitian sebaiknya dicantumkan:
H1 : Gaya kepemimpinan manajer dan efektivitas
mempunyai hubungan signifikan positif dan negatif.
Gaya kepemimpinan laissez-faire berhubungan signifikan
negatif dengan efektivitas, sedangkan gaya
kepemimpinan transformasional mempunyai hubungan
signifikan positif dengan efektivitas.
H2 : Gaya kepemimpinan manajer dan usaha ekstra
mempunyai hubungan signifikan positif. Dalam hal ini,
gaya kepemimpinan transformasional sebagai satu-
satunya prediktor yang signifikan dengan usaha ekstra.
H3 : Gaya kepemimpinan manajer dan kepuasan
mempunyai hubungan signifikan positif dan negatif.
Dalam hal ini, gaya kepemimpinan transformasional
berhubungan signifikan positif dengan kepuasan,
sedangkan gaya kepemimpinan laissez-faire
berhubungan signifikan negatif dengan kepuasan.
Munculnya variabel hasil lain selain yang diungkapkan
dalam kerangka model penelitian perlu dipertanyakan yaitu
komitmen organisasi (keterangan: terdapat pada poin
diskusi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya
kepemimpinan transformasional mempunyai dampak yang
besar pada semua variabel hasil (outcomes variables) yaitu
efektivitas, kepuasan, usaha ekstra, dan komitmen
organisasi. Oleh karena itu, menurut saya peneliti perlu
memberikan penjelasan tentang definisi operasional
variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Poin H - Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Tidak ada penjelasan apakah H1, H2, H3 diterima atau
ditolak. Sebaiknya, sesuai dengan hipotesis yang terdapat
dalam penelitian disebutkan:
H1 diterima yang menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan
manajer (transformasional, transaksional, dan laissez-
faire) dan efektivitas.
H2 diterima yang menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan
manajer (transformasional, transaksional, dan laissez-
faire) dan kesediaan karyawan untuk mengerahkan
usaha ekstra.
H3 diterima yang menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan
manajer (transformasional, transaksional, dan laissez-
faire) dan kepuasan karyawan.
Saran
Instrumen penelitian yang digunakan sebaiknya
diadaptasi dari Multifactor Leadership Questionnaire 360
(5X short) (Basss, 1985; dan Avolio, 2011) sehingga
kuesioner diberikan dalam bahasa Pakistan sehingga
sampel penelitian dapat diperluas tidak hanya bawahan
yang mempunyai kemampuan dalam bahasa Inggris saja
yang dapat memberikan jawabannya atas pengaruh
gaya kepemimpinan manajer terhadap variabel
hasil/kinerja (outcomes). Tentunya, untuk melakukan hal
ini diperlukan validasi ahli bahasa, uji validitas, dan
reliabilitas instrumen agar instrumen benar-benar valid
dan reliabel untuk mengukur variabel penelitian pada
sektor perbankan di Pakistan.

J. Lampiran: Artikel yang Dibahas

Anda mungkin juga menyukai