2. Fase
Seperti yang dijelaskan diatas, keperawatan perioperatif terdiri dari tiga fase, yang
masing-masing dari setiap fase ini dimulai dan berakhir pada waktu tertentu, mencakup
rentang perilaku dan aktivitas keperawatan yang luas. Seperti yang dijabarkan oleh
Smeltzer & Bare dalam buku Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 halaman 426, ketiga
fase tersebut adalah:
a. Fase Preoperatif
Fase ini dimulai ketika keputusan untuk intervensi bedah dibuat dan berakhir
ketika pasien dikirim ke meja operasi. Lingkup ativitas keperawatan selama waktu
tersebut dapat mencakup penetapan pengkajian dasar pasien di tatanan klinik atau di
rumah, menjalani wawancara praoperatif, dan menyiapkan pasien untuk anastesi yang
diberikan dan pembedahan.
b. Fase Intraoperatif
Fase kedua ini dimulai ketika pasien masuk atau pindah ke bagian atau
departemen bedah dan berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan. Pada
fase ini lingkup aktivitas keperawatan antara lain: memasang IV, memberikan
medikasi intravena, melakukan pemantuan fisiologis menyeluruh sepanjang prosedur
pembedahan dan menjaga keselamatan pasien. Pada beberapa kasus, aktivitas
keperawatan terbatas hanya pada menggenggam tangan pasien selama induksi
anatesia umum, bertindak dalam perannya sebagai perawat scrub, atau mengatur
posisi pasien di atas meja operasi dengan menggunakan prinsip-prinsip kesejajaran
tubuh.
c. Fase Pascaoperatif
2
Keseriusan
Mayor Melibatkan rekontruksi atau perubahan Bypass arteri koroner,
yang luas pada bagian tubuh;menimbulan reseksi kolon, pengangkatan
resiko yang tinggi bagi kesehatan faring, reseksi lobus paru
Minor Melibatkan perubahan yang kecil pada Ekstraksi katarak, operasi
bagian tubuh, sering dilakukan untuk plastik wajah, graft ulit, dan
memperbaiki deformitas, resiko yang estraksi gigi
lebih rendah
Urgensi
Elektif Dilakukan berdasarkan pada pilihan Bunionektomi, operasi
klien, tida penting dan mungin tidak plastik wajah, perbaikan
dibutuhkan untuk kesehatan hernia, dan reonstruksi
payudara
Gawat Perlu untuk kesehatan pasien, dapat Eksisi tumor ganas,
mencegah timbulnya masalah tambahan, pengangkatan batu kandung
tidak harus selalu bersifat darurat empedu, perbaikan vascular
akibat obstruksi arteri
Darurat Harus dilakukan segera untuk Memperbaiki perforasi
menyelamatkan jiwa atau apendiks, memperbaiki
mempertahankan fungsi bagian tubuh amputasi traumatik,
mengontrol perdarahan
internal.
Sumber: Potter & Perry, 2005, hal: 1793
B. Persiapan Preoperatif
Sebelum pengobatan dimulai, riwayat kesehatan dikumpulkan dan pemeriksaan fisik
dilakukan, selama pemeriksaan fisik tersebut tanda-tanda vital dicatat dan data dasar
ditegakkan untuk perbandingan di masa mendatang. Dalam persiapan untuk pemeriksaan ini,
perawat berada dalam posisi untuk membantu pasien memahami perlunya pemeriksaan
diagnostik (Smeltzer & Bare, 2001: 430)
1. Persiapan fisk
Potter & Perry (2005: 1799), menjelaskan beberapa klasifikasi status fisik menurut
Persatuan Ahli Anastesi Amerika sebagai berikut:
Tabel 2.3 Klasifikasi Status Fisik menurut Persatuan Ahli Anastesi Amerika
2. Pemeriksaan Diagnostik
Sebelum pasien menjalani pembedahan, dokter bedah akan meminta pasien untuk
menjalani pemeriksaan diagnostic untuk memeriksa adanya temuan kondisi yang
abnormal. Berikut ringkasan beberapa skrining diagnostic yang biasa dilakukan:
Tabel 2.4 Skrining Diagnostik untuk Pasien Bedah
3. Informed concent
Izin tertulis yang dibuat secara sadar dan sukarela dari pasien diperlukan sebelum
suatu pembedahan dilakukan. Tanggung jawab perawat adalah memastikan Informed
concent telah didapat secara sukarela dari pasien oleh dokter. Berikut beberapa kriteria
untuk persetujuan tindak medik yang absah:
a. Persetujuan diberikan dengan sukarela
b. Subjek tidak kompeten
c. Subjek yang di-informed
d. Subjek yang memahami
2. Dx
Smeltzer & Bare (2005) memberikan contoh beberapa diagnose keperawatan
perioperatif mayor pasien bedah, seperti:
a. Ansietas yang berhubungan dengan pengalaman bedah (anastesi, nyeri) dan hasil
akhir dari pembedahan
b. Defisit pengetahuan mengenai prosedur dan protocol praoperatif dan harapan
postoperative
4. Evaluasi
Beberapa hasil yang diharapkan dari implementasi yang dilakukan adalah:
a. Anietas berkurang
b. Menyiapkan pasien terhadap intervensi pembedahan