JUDUL PROGRAM
Pemanfaatan Teknologi Panel Surya sebagai Charger dengan Heatsink Fan
pada Motor
Diusulkan Oleh:
1. Gina Puri Utari K2313028
2. Ardian Yoga Pradana K2314006
3. Rintis Agun Purwajati K2313062
4. Roniati K2313064
5. Yushinta Amalia K2313076
Menyetujui
Ketua Jurusan PMIPA FKIP UNS
RINGKASAN
Panel surya merupakan salah satu sumber energi alternatif yang merubah sinar
matahari sebagai energi listrik. Pemanfaatan panel surya dapat diaplikasikan
sebagai charger handphone. Panel surya memiliki suhu maksimum yang
berpengaruh pada outputnya. Rata-rata suhu maksimum pada panel surya adalah
45 C. Jika suhu melebihi 45 C akan menurunkan output panel surya itu sendiri.
Apabila suhu panel surya sudah overheting maka akan mengeluarkan output yang
tidak stabil, sehinga dapat merusak handphone. Oleh karena itu, dibutuhkan
pendingin panel surya dengan menggunakan heatsink fan.
Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan listrik
khususnya untuk charger pada handphone. Penggunaan panel surya dan heatsink
ini diterapkan pada sepeda motor.
BAB I
PENDAHULUAN
A. JUDUL
Pemanfaatan Teknologi Panel Surya sebagai Charger dengan
Heatsink Fan pada Motor
B. LATAR BELAKANG
Indonesia sebuah negara dengan ribuan gugusan pulau yang
menyusunnya. Indonesia terletak di sekitar garis katulistiwa. Akibatnya,
Indonesia termasuk daerah tropika dengan keadaan cuaca rata-rata panas.
Karena iklim tersebut indonesia memiliki keanekaragaman yang
kompleks. Begitu juga dengan penduduknya. Indonesia memiliki
penduduk sekitar 255,5 juta jiwa atau sekitar 43 persen dari penduduk
ASEAN pada tahun 2015. Sikap konsumtif sangat dominan pada
penduduknya. Salah satu contohnya pada penggunaan sepeda motor dan
handphone, yang semakin lama semakin menjamur diberbagai kalangan.
Seiring dengan perkembangan jaman, masyarakat menginginkan sesuatu
yang serba praktis. Contohnya, ketika dalam perjalanan kita kehabisan
baterai handphone, tidak mungkin dalam perjalanan kita menemukan
tempat pengecasan handphone. Dengan keadaan yang tidak dapat terduga,
handphone yang menjadi bagian penting dari kehidupan manusia akan
sangat berpengaruh saat situasi darurat.
Dengan perkembangan jaman yang semakin canggih terdapat
banyak inovasi yang variatif. Sinar matahari yang tak ada habisnya, dapat
dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Sinar matahari yang menjadi
sumber energi dapat dimanfaatkan sebagai charger pada handphone.
Dengan bantuan panel surya, dapat menyalurkan energi dari sumber
matahari ke dalam baterai handphone.
Oleh karena itu dibuatlah proposal ini yang membahas charger dengan
panel surya ini. Proposal ini memperdalam pada sebuah karya mengenai
pemanfaatan sinar matahari dengan alat panel surya yang ditambahkan
pendingin atau lebih dikenal heatsink fan untuk mengcharger handphone.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan beberapa
masalah yang akan diatasi melalui program ini, yaitu:
1. Bagaimana langkah teknis untuk menciptakan charger berbasis sel
surya dengan tambahan heatsink fan sebagai pendingin?
2. Bagaimana alat tersebut dapat bekerja secara efisien sebagai alat
pencharge handphone?
D. Tujuan
Pengembangan charger sel surya ini memiliki tujuan, antara lain:
1. Tercipnya sebuat charger baru tenaga sel surya dengan tambahan
heatsink fan sebagai pendingin
2. Meningkatkan efisisensi dalam pengechargeran handphone dengan sel
surya sebagai energi alternatif
F. Sasaran Utama
Sasaran utama dari Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah
pengendara sepeda motor yang menggunakan Handphone, sehingga saat
mereka kehabisan daya baterai dijalan bisa langsung mencharge
handphone mereka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sel surya sekarang ini merupakan alat yang sudah tidak asing lagi
di telinga kita karena sudah banyak alat keseharian yang
memanfaatkannya. Begitu pula dengan Charger handphone, sudah banyak
orang yang memanfaatkan panel surya sebagai sumber alternatif untuk
mencharge. Setiap teknologi harus mengalami perkembangan dan inovasi,
begitu pula dengan panel surya sebagai charger handphone, penulis
membuat suatu inovasi baru dengan memanfaatkan panel surya sebagai
charger handphone, yang diletakkan di sebuah motor, bukan itu saja untuk
menutupi kelemahan panel surya juga ditambahkan heatsink fan sehingga
panel surya masih bisa bekerja pada suhu yang tinggi namun tidak
merusaknya.
Pada pembuatan alat ini digunakan komponen utama yaitu panel
surya atau sel surya dan heat sink fan. Komponen utama charger
handphone dengan tenaga surya adalah sel surya. Sel surya adalah suatu
alat yang berguna untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik
secara langsung. Energi listrik yang dibangkitkan oleh sel surya berupa
energi listrik arus searah atau DC (Direct Currnet).
Dalam kerjanya sel surya memakai prinsip persambungan p-n
yang terbuka (Milman dan Halkias, 1992). Sel surya biasanya dibuat dari
bahan semikonduktor. Jenis semikonduktor yang dipergunakan adalah
silikon dan germanium.
Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal
atau sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya
berfungsi seperti dioda, dan saat disinari dengan cahaya matahari dapat
menghasilkan tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel surya
komersial menghasilkan tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus
short-circuit dalam skala milliampere per cm2. Besar tegangan dan arus ini
tidak cukup untuk berbagai aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel
surya disusun secara seri membentuk modul surya. Satu modul surya
biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan dc
sebesar 12 V dalam kondisi penyinaran standar (Air Mass 1.5)
Untuk mengatasi panas akibat kerja sel surya, maka diperlukan alat
yang disebut heatsink Fan atau cooling device yang berfungsi untuk
menyebarkan panas supaya merata.
Heatsink bekerja selama proses penghasilan panas pada sel surya
bekerja, jika perangkat tersebut tidak bekerja/ menghasilkan panas maka
heatsink tidak akan bekerja heatsink akan menerima panas dari processor
misalnya dari permukaan yang bersentuhan dengan processor lalu panas
tersebut akan menyebar keseluruh bagian heatsink dengan sama rata
besarnya melalui sirip-sirip. panas yang telah menyebar tadi harus
dibuang, yang berfungsi untuk membuang panas adalah fan, fan akan
menyemburkan udara keseluruh bagian heatsink dan membuang seluruh
panas yang ada pada sirip-sirip tersebut.
1. Silver/perak dan emas memiliki tingkat konduktivitas tertinggi tetapi
dengan harga yang sangat mahal maka tidak dimungkinkan para
produsen untuk membuat dan memasarkan produk pendingin dengan
bahan dasar ini.
2. Copper atau Tembaga memiliki konduktivitas tertinggi ke 2 sehingga
penyerapan panasnya juga baik. Tembaga memiliki sifat menyerap
panas dengan cepat tetapi tidak bisa melepaskan panas dengan cepat
sehingga bisa terjadi penumpukan panas pada 1 tempat. Selain itu
kekurangan yang menyertainya yaitu memiliki berat yang lebih besar
dari pada aluminium, harga yang mahal, dan proses produksi yang
rumit.
3. Aluminium memiliki tingkat konduktivitas dibawah tembaga sehingga
penyerapanya kurang sepurna, tetapi memiliki kemampuan terbalik
dengan tembaga yaitu memiliki kemampuan melepas atau mengurai
panas dengan baik tetapi bahan aluminium kurang baik dalam
penyerapan panas dan memiliki harga yang lebih rendah dengan berat
yang ringan.
4. Penggabungan antara kedua material tersebut merupakan kombinasi
yang sangat baik. Disatu sisi tembaga dapat menyerap panas dengan
cepat dan dan disisi lain aluminium dapat melepaskan panas yang
diserap oleh tembaga. Kombinasi ini digunakan oleh para produsen
heatsink untuk memproduksi produk heatsink mereka dengan
kombinasi 2 material pendingin ini.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1. Identifikasi Masalah
Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi terhadap permasalahan
yang ada. Permasalahan yang telah diidentifikasi sampai saat ini dapat
dilihat pada bagian perumusan masalah.
2. Pengumpulan data dan literatur
Pengumpulan literatur yang mendukung penelitian dilakukan pada
tahap ini. Literatur-literatur diambil dari buku-buku maupun internet serta
sumber-sumber lainnya yang mendukung. Serta dengan konsultasi dengan
dosen pembimbing tentang alat yang akan dibuat.
3. Perancangan Sistem atau Prototipe
Dalam tahap ini dilakukan perancangan prototipe secara teoritis,
dan perincian material.
4. Produksi Alat
Dalam tahap ini dilakukan pembuatan prototipe untuk kemudian
diuji coba. Tahap ini terdiri dari pembelian alat serta pembuatan alat.
5. Uji Coba dan Analisis
Pada tahap ini akan dilakukan pengujian prototipe yang telah
dibuat untuk dianalisis guna memperbaiki kekurangan yang ada dan
melakukan optimlisasi alat. Dalam tahap ini juga akan dilakukan evaluasi
pada desain perangkat untuk melakukan perbaikan terhadap kekurangan
yang mungkin terjadi saat uji coba.
6. Finalisasi dan Penyempurnaan Sistem
Pada tahap ini kan dilakukan perbaikan dan penyempurnaan desain
dan kinerja prototipe sesuai dengan hasil analisis Pemanfaatan Teknologi
Panel Surya sebagai Charger dengan Heatsink Fan pada Motor
7. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan dilakukan setelah seluruh program selesai
dilaksanakan.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya
Tabel 1. Anggaran Biaya Kegiatan
No. Jenis Pengeluaran Biaya
1 Peralatan Penunjang PKM Rp 690.000,00
2 Bahan Habis Pakai Rp 582.500,00
3 Perjalanan Rp 300.000,00
4 Lain-lain Rp 265.000,00
Jumlah Rp 1.837.500,00
B. Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan selama lima bulan, adapun rincian jadwal
kegiatan adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
N Kegiatan Bulan ke-
o 1 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Identifikasi
Masalah
2 Pengumpulan
Data dan
Literatur
3 Perancangan
Sistem
4 Produksi Alat
5 Uji Coba Alat
dan Analisis
6 Finalisasi dan
Penyempurna
an Sistem
7 Penyusunan
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
(Roniati)
5. Anggota
a. Nama Lengkap : Yushinta Amalia
b. NIM : K2313076
c. Tempat/Tanggal Lahir : Sragen, 14 Januari 1995
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Fakultas/Program Studi : KIP/ Pendidikan Fisika
f. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret
g. Alamat : Duren Rt 02/ Rw 01, Wonorejo, Kalijambe,
Sragen
h. Email/No. Hp :yushintaamalia@yahoo.co.id/ 08562535711
i. Riwayat Pendidikan
Jenjang SD SMP SMA Perguruan
Sekolah Tinggi
Nama SDN 1 SMPN 1 SMAN 1 Universita
Institusi Pakel Andong Gemolong s Sebelas
Maret
Jurusan - - IPA Pendidikan
Fisika
Tahun 2001-2007 2007-2010 2010-2013 2013-...
Masuk-
Lulus
j. Pemakalah Seminar Ilmiah
No. Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah/Seminar Ilmiah Tempat
1 - - -
k. Penghargaan 10 tahun Terakhir
No. Jenis penghargaan Institusi pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal Kreativitas
Mahasiswa Karsa Cipta.
Surakarta, 27 April 2015
Pengusul
(Yushinta Amalia)
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Universitas
Diponegoro Indonesia
Bidang Ilmu Fisika- Ilmu Bahan-Bahan
Instrumentasi dan
Elektronika
Tahun Masuk-Lulus 1998-2002 2005-2008
Judul Kajian Pola dan Pembutan dan
Skripsi/Tesis/Disertasi Distribusi Sebaran Karakterisasi Sifat
Cemaran Udara Ferroelektrik
(NO2) Lapisan
Menggunakan (Ba0.5Sr0.5)1-xCuxTiO3
Model-K dengan
Metode Beda
Hingga
Nama Dr. Dwi P Dr. Muhammad
Pembimbing/Promotor Sasongko Hikam
N Pendanaan
Tahun Judul Penelitian
o Sumber Jumlah (Rp)
2. Justifikasi Anggaran
Tabel 3. Anggaran Penunjang PKM
Pengeluaran Penunjang Kebutuhan Biaya
PKM
Solder 1 unit Rp 90.000,00
Obeng 1 unit Rp 40.000,00
Sewa Motor 1 unit/ 3 hari Rp 150.000,00
Handphone 1 unit Rp 400.000,00
Gunting 1 unit Rp 10.000,00
Sub total Rp 690.000,00