Anda di halaman 1dari 7

68

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan keterkaitan antara landasan teori dengan

pelaksanaan Asuhan Keperawatan Klien Ny. E dengan Post Laparatomi Tumor

Ovarium di RuangMawar RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

Dalam membahas asuhan keperawatan ini, penulis menggunakan

limatahap proses keperawatan, yaitu : pengkajian, diagnosa keperawatan,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Proses keperawatan merupakan rangkaian

dari kegiatan atau tindakan sistematik dan menyeluruh yang digunakan untuk

menentukan, melaksanakan serta menilai asuhan keperawatan yang diberikan oleh

perawat. Penulis melakukan pembahasan berdasarkan masalah keperawatan yang

ditemukan meliputi:

A. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d luka insisi pasca bedah laparatomi.
A. Pada saat pengkajian didapatkan data subjektif klien mengatakan nyeri
mengatakan nyeri nyut-nyut pada perut daerah luka bedah, dan data
Objektif P : luka bedah laparatomi,Q: seperti ditusuk-tusuk, R: diperut
daerah luka bedah, S : 8, T: sewaktu - waktu terutama pada malam hari,
Wajah klien terlihat tegang TD : 130/80 mmHg, N : 70 x/menit, RR : 20
x/menit, T : 37.10C, Terdapat luka oprasi sepanjang 16 cm, vertikal. Hal
inisejalandenganmenurut NANDA (2009-2011) yang
menjelaskanbahwanyeri akut adalah pengalaman sensorik
dan emosional yang tidak menyenangkan dan muncul akibat kerusakan

jaringan aktual dan potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan

sedemikian rupa (interentional assosiation for the study

68
69

of pain), awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga

berat dan akhir dapat diantisipasi atau diperdiksi dengan berlangsung kurang

dari 6 bulan. Dari data tersebut dan berdasarkan keluahan pasien, penulis

memunculkan diagnosa nyeri akut, ini karena sesuai dengan tanda dan gejala

serta skala nyeri yang pasien rasakan.

Dalam masalah ini perawat memberikan tindakan mandiri yaitumengkaji

riwayatnyeri, lokasi, frekuensi, durasi, intensitas dan skala nyeri, mengkaji

tanda - tanda vital, ajarkan teknik manajemen kontrol nyeri dengan teknik

relaksasi nafas dalam, atur posisi pasien yang nyaman, anjurkan klien untuk

beristirahat dan mengurangi aktivitas saat nyeri muncul.

Setelah dilakukan tindakan keperawatanselama 3 x 24 jam masalah

teratasidengan data subjektifbahwa Klien mengatakan masih terdapat nyeri di

daerah luka operasi. Dari hasil pemeriksaan ditemukan data objektif skala

nyeri 8, klientampak sedikit meringis,TTV TD= 130/80mmHg, Nadi= 70x/i,

pernafasan=20x/i, Suhu 37.10C.

Menurutasumsipenulis, masalahinisebagian belumteratasikarenapasien

masih mengeluh nyeri sedikit dan luka bekas operasi hari ke -3 masih basah..

Penulis mendelegasikan kepada perawat ruangan untuk melanjutkan

intervensi, sedangkankepadapasiendisarankan agar lebihkooperatatif.

B. Defisit personal hygiene b.d Ketidak mampuan melakukan personal

hygiene.
70

Pada saat pengkajian didapatkan data subjektif Klien mengatakan

setelah oprasi tidak dapat mandi sendiri. Klien mengatakan hanya bisa

miring kanan dan kiri, data Objektif Klien terlihat lemah berbaring di

tempat tidur, ADL klien dibantu oleh keluarga dan perawat.

Defisit perawatan diri mandi adalah hambatan untuk melakukan atau

menyelesaikan mandi/aktivitas perawatan diri untuk diri sendiri(Nanda,

2013). Masalah ini didukung dengan data data yang didapatkan dari pasien

dengan teknik wawancara, klien menyatakan sudah 3 hari ini tidak mandi

karena tidak mampu untuk berdiri dan kekamar mandi, kulit terlihat

berkeringat, kotor dan berbau. Setelah dilakukan tindakan keperawatan

secara mandiri serta melibatkan keluarga dalam perencanaan seperti

membantu aktifitas klien melakukan personal hygine, membantu klien

mengganti pakaian, serta membantu merapikan tempat tidur klien .

Ternyata masalah ini dapat teratasi dikarenakan untuk mengubah

aktivitas klien menjadi mandiri cukup dengan waktu 3x24 jam, dikarenakan

motivasi yang tinggi dari klien untuk bisa mandiri dan ketekunan klien

untuk latihan gerak. Hal ini ditunjukan dengan kemampuan klien. Pada hari

ke-3 klien dapat kekamar mandi secara mandiri, klien dapat mencuci muka

dikamar mandi secara mandiri, dan menggosok gigi secara mandiri.

C. Pemenuhan istirahat tidur kurang dari kebutuhan tubuh b.d adanya

nyeri pada luka bedah.


71

Pada saat pengkajian didapatkan data subjektif Klien mengatakan susah

tidur tadi malam karena nyeri pada perut daerah luka bedah, dan data objektif

Konjungtiva anemis, Terlihat ada kantung mata. Hal inisesuai penjelasan dari

buku Gangguan pola tidur adalah gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur

akibat factor eksternal yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau

mengganggu gaya hidup yang diinginkan(Carpenito,2007 dan Nanda,2012).

Dalam masalah ini perawat memberikan tindakan mandiri

yaitumengkaji kebiasaan tidur (waktu tidur klien) klien selama di rumah sakit

dan di rumah, kaji penyebab klien mengalami gangguan tidur,ciptakan

lingkungan yang nyaman bagi klien untuk beristirahat, rapikan tempat tidur

klien dan lingkungan di sekitar klien, dukung kebiasaan ritual (berdoa)

sebelum tidur, berikan penjelasan kepada klien tentang pentingnya

istirahat/tidur untuk kesehatan klien.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah

dapatteratasi dengan data subjekif klien mengatakansudah bisa tidur nyenyak

tadi malam. Dari hasilpemeriksaanditemukan data objektiftidak terdapat

lingkar hitam disekitar mata akibat kurang tidur, jumlah jam tidur klien selama

di rumah sakit dan di rumah sama TD = 130/80 mmHg, Nadi = 70 x/i,

Pernafasan = 20x/i, Suhu = 37.1oC.

Menurut asumsi penulis, masalah ini dapat teratasi karena pemberian

obat nyeri yang diberikan kepada klien dapat mengurangi nyeri dan klien

dapat tidur dengan nyenyak.


72

Penulis mendelegasikan kepada perawat ruangan untuk

melanjutkanintervensi,sedangkankepadaklien agar dapat mengatur kebutuhan

dan istirahat tidurnya.


D. Intoleransi aktifitas b.d kelemahan fisik.

Pada saat pengkajian didapatkan data subjektif Klien mengatakan hanya

bisa miring kanan dan kiri, Klien mengatakan bisa duduk dengan dibantu,

Klien mengatakan tidak kuat jika lama-lama duduk, dan data objektif, Klien

terlihat hanya berbaring ditempat tidur, Saat dilatih duduk klien tidak hanya

kuat 1 menit saja, Klien terlihat selalu di bantu sama anaknya, dan klien

selalu berbaring ditempat tidur. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan dari

buku NANDA (2013) yang menjelaskanbahwa.

Dalam masalah ini perawat memberikan tindakan mandiri yaitukaji

kemampuan klien untuk melakukan pergerakan, membantu klien mobilisasi

miring kiri/kanan, duduk, berdiri dan berjalan disekitar tempat tidur, kamar ke

kamar mandi secara bertahap, menjelaskan pentingnya mobilisasi dini secara

bertahap mengkaji tanda - tanda vital klien.

Setelah dilakukan tindakan keperawatanselama 3 x 24 jam masalah

teratasidengan data subjektifklien mengatakan sudah bisa miring kiri/kanan,

duduk, berdiri, dan berjalan secara bertahap, kamar kekamar mandi secara

bertahap. Dari hasilpemeriksaanditemukan data objektifklien sudah bisa

mandi sendiri.

Menurutasumsipenulis, masalahiniteratasikarenapasiensudah bisa mirng

kiri/kanan, duduk, berdiri dan berjalan kekamar mandi sendiri.


73

Penulis mendelegasikan kepada perawat ruangan untuk melanjutkan

intervensi, sedangkankepadapasiendisarankan agar jangan takut untuk

bergerak lebih banyak bergerak lebih baik.

E. Resiko infeksi b.d adanya luka post op, terpasang kateter dan infus.

Pada saat pengkajian didapatkan data subjektif Klien mengatakan ada

luka bedah pada perutnya, dan data objektif , Terdapat luka oprasi laparatomi

tumor ovarium di daerah perut Sepanjang 16 cm, dengan bentuk

pembedahan vertikal, Terlihat terpasang kasa steril pada luka oprasi. Hal

tersebut sesuai dengan penjelasan bahwa Resiko infeksi adalah keadaan

dimana seorang individu beresiko terserang oleh agens patogenik atau

opotunistik (virus, jamur, bakteri, protozoa, atau parasit) dari sumber-sumber

eksternal, sumber-sumber endogen atau eksogen (Carpenito, 2007). infeksi

dapat terjadi akibat kurangnya mempertahankan teknik aseptif pada prosedur

invasive contohnya dengan memberikan perawatan pada kulit yang

merupakan infeksi nasokomial yaitu infeksi oleh mikroorganisme yang

dialami oleh pasien yang diperoleh selama dirawat di rumah sakit diikuti

dengan manifestasi klinis yang muncul sekurang-kurangnya 3x24 jam

(Darmadi, 2008).

Dalam masalah ini perawat memberikan tindakan mandiri

denganmengkajitanda-tanda infeksi seperti demam,

memberikan/mengajarkan menganjurkan klien mencuci tangan sebelum dan

sesuadah melakukan tindakan, gunakan teknik aseptik dan septik pada

prosedur invasif, lakukan perawatan verban infus, lakukan perawatan luka


74

menggunakan teknik steril, pantau tanda-tanda vital, kolaborasi dengan tim

medis lain dalam pemberian obat sesuai indikasi.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah

belumdapat teratasi dengan data subjektifklien mengatakan masih nyeri di

daerah luka operasi,dan data objektif ditemukan luka operasi masih basah.

Menurut asumsi penulis, masalah ini belum dapat teratasi karena

luka bekas operasi masih basah dan klien masih mengeluh nyeri.

Penulis mendelegasikan kepada perawat ruangan untuk melanjutkan

intervensi, sedangkan kepada klien disarankan agar memperhatikan

kebersihan luka operasinya.

Anda mungkin juga menyukai

  • BAB III Yang Fix
    BAB III Yang Fix
    Dokumen8 halaman
    BAB III Yang Fix
    Ayupras LoveForever
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen17 halaman
    Bab Ii
    Ayupras LoveForever
    Belum ada peringkat
  • Analisa Data Emmy
    Analisa Data Emmy
    Dokumen1 halaman
    Analisa Data Emmy
    Ayupras LoveForever
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    Ayupras LoveForever
    Belum ada peringkat
  • BAB IV1 Baruuuu
    BAB IV1 Baruuuu
    Dokumen8 halaman
    BAB IV1 Baruuuu
    Ayupras LoveForever
    Belum ada peringkat
  • Bab V Wiwin
    Bab V Wiwin
    Dokumen3 halaman
    Bab V Wiwin
    Ayupras LoveForever
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    Ayupras LoveForever
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    Ayupras LoveForever
    Belum ada peringkat