BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan keterkaitan antara landasan teori dengan
dari kegiatan atau tindakan sistematik dan menyeluruh yang digunakan untuk
ditemukan meliputi:
A. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d luka insisi pasca bedah laparatomi.
A. Pada saat pengkajian didapatkan data subjektif klien mengatakan nyeri
mengatakan nyeri nyut-nyut pada perut daerah luka bedah, dan data
Objektif P : luka bedah laparatomi,Q: seperti ditusuk-tusuk, R: diperut
daerah luka bedah, S : 8, T: sewaktu - waktu terutama pada malam hari,
Wajah klien terlihat tegang TD : 130/80 mmHg, N : 70 x/menit, RR : 20
x/menit, T : 37.10C, Terdapat luka oprasi sepanjang 16 cm, vertikal. Hal
inisejalandenganmenurut NANDA (2009-2011) yang
menjelaskanbahwanyeri akut adalah pengalaman sensorik
dan emosional yang tidak menyenangkan dan muncul akibat kerusakan
68
69
of pain), awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga
berat dan akhir dapat diantisipasi atau diperdiksi dengan berlangsung kurang
dari 6 bulan. Dari data tersebut dan berdasarkan keluahan pasien, penulis
memunculkan diagnosa nyeri akut, ini karena sesuai dengan tanda dan gejala
tanda - tanda vital, ajarkan teknik manajemen kontrol nyeri dengan teknik
relaksasi nafas dalam, atur posisi pasien yang nyaman, anjurkan klien untuk
daerah luka operasi. Dari hasil pemeriksaan ditemukan data objektif skala
masih mengeluh nyeri sedikit dan luka bekas operasi hari ke -3 masih basah..
hygiene.
70
setelah oprasi tidak dapat mandi sendiri. Klien mengatakan hanya bisa
miring kanan dan kiri, data Objektif Klien terlihat lemah berbaring di
2013). Masalah ini didukung dengan data data yang didapatkan dari pasien
dengan teknik wawancara, klien menyatakan sudah 3 hari ini tidak mandi
karena tidak mampu untuk berdiri dan kekamar mandi, kulit terlihat
aktivitas klien menjadi mandiri cukup dengan waktu 3x24 jam, dikarenakan
motivasi yang tinggi dari klien untuk bisa mandiri dan ketekunan klien
untuk latihan gerak. Hal ini ditunjukan dengan kemampuan klien. Pada hari
ke-3 klien dapat kekamar mandi secara mandiri, klien dapat mencuci muka
tidur tadi malam karena nyeri pada perut daerah luka bedah, dan data objektif
Konjungtiva anemis, Terlihat ada kantung mata. Hal inisesuai penjelasan dari
buku Gangguan pola tidur adalah gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur
yaitumengkaji kebiasaan tidur (waktu tidur klien) klien selama di rumah sakit
lingkungan yang nyaman bagi klien untuk beristirahat, rapikan tempat tidur
lingkar hitam disekitar mata akibat kurang tidur, jumlah jam tidur klien selama
obat nyeri yang diberikan kepada klien dapat mengurangi nyeri dan klien
bisa miring kanan dan kiri, Klien mengatakan bisa duduk dengan dibantu,
Klien mengatakan tidak kuat jika lama-lama duduk, dan data objektif, Klien
terlihat hanya berbaring ditempat tidur, Saat dilatih duduk klien tidak hanya
kuat 1 menit saja, Klien terlihat selalu di bantu sama anaknya, dan klien
selalu berbaring ditempat tidur. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan dari
miring kiri/kanan, duduk, berdiri dan berjalan disekitar tempat tidur, kamar ke
duduk, berdiri, dan berjalan secara bertahap, kamar kekamar mandi secara
mandi sendiri.
E. Resiko infeksi b.d adanya luka post op, terpasang kateter dan infus.
luka bedah pada perutnya, dan data objektif , Terdapat luka oprasi laparatomi
pembedahan vertikal, Terlihat terpasang kasa steril pada luka oprasi. Hal
dialami oleh pasien yang diperoleh selama dirawat di rumah sakit diikuti
(Darmadi, 2008).
daerah luka operasi,dan data objektif ditemukan luka operasi masih basah.
luka bekas operasi masih basah dan klien masih mengeluh nyeri.