Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PEMBAHASAN

Jurnal berjudul PEMBERSIHAN URIN BAG DENGAN KLORIN TERHADAP


JUMLAH KUMAN DALAM URIN PADA PASIEN DENGAN KATETER MENETAP DI
RUANG B1 SARAF RSUP DR. KARIADI SEMARANG merupakan jurnal publikasi dari
hasil penelitian dengan desain quasi experimental. Sample dalam penelitian ini
adalah seluruh pasien yang terpasang kateter diruang B1 Saraf RSUP Dr. Kariadi
Semarang dalam rentang waktu 2 bulan berjumlah 12 orang. Analisa data
menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney U test. Hasil penelitian
menujukkan jumlah kuman rata-rata pada hari ke 3 pemasangan kateter pada
kelompok yang kontrol sebesar 34911,883 l sedangkan pada kelompok
intervensi 59171,433 l. Rata-rata jumlah kuman dalam urin pada hari ke 7
pemasangan kateter pada kelompok kontrol lebih tinggi yaitu sebesar 37258,683
l sedangkan pada kelompok perlakuan lebih rendah yaitu sebesar 1019,5 l.
Tidak ada perbedaan jumlah kuman dalam urin pada kelompok kontrol (p value
= 0,463). Ada perbedaan kuman dalam urin pada kelompok yang dilakukan
pembersihan urin bag (p value = 0,028). Ada perbedaan jumlah kuman pada
responden yang dilakukan pembersihan urin bag dengan larutan klorin dengan
responden yang tidak dilakukan pembersihan (p value = 0,037).

Metodologi
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain
Nonrandomized Control Group, PretestPosttest Design. Besar sampel dalam
penelitian ini yaitu sebanyak 12 orang (6 kelompok perlakuan, 6 kelompok
kontrol), dengan metode Consecutive sampling. Penelitian dilakukan di ruang B1
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang selama 3 minggu. Seluruh
sampel dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan urin rutin pada hari ke-3
setelah pemasangan kateter, kemudian pada hari ke 4, 5, dan 6. Responden
yang mendapatkan perlakuan dilakukan pembersihan urin bag dengan larutan
klorin 0,5% setiap pagi hari, sedang pada kelompok kontrol hanya dibuang
urinnya saja tanpa dilakukan pembersihan urin bag. hari ke-7 seluruh responden
dilakukan pemeriksaan urin ulang untuk mengetahui ada tidaknya perubahan
jumlah kuman dalam urin pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan jumlah kuman dalam urin rata-rata sebelum


dilakukan pembersihan urin bag pada kelompok kontrol sebesar 34.911,88 l.
Rata-rata jumlah kuman dalam urin pada akhir (hari ke 7) sebesar 37258,68 l.
Rata-rata jumlah kuman dalam urin sebelum dilakukan pembersihan urin bag
pada kelompok perlakuan adalah sebesar 59.171,43 l. Rata-rata jumlah kuman
dalam urin setelah dilakukan pembersihan urin bag dengan klorin (hari ke 7
pemasangan kateter) sebesar 1.019,5 l.

Hasil analisis penelitian didapatkan bahwa rata-rata perubahan jumlah


kuman dalam urin pada kelompok perlakuan lebih tinggi yaitu mengalami
penurunan jumlah kuman sebesar 58150 l dibandingkan kelompok kontrol yang
tidak dilakukan pembersihan dengan klorin mengalami peningkatan jumlah
kuman sebesar 2347 l. Hasil uji statistik non parametrik dengan uji Mann
Whitney didapatkan p-value sebesar 0,037 < (0,05) sehingga dapat disimpulkan
ada perbedaan jumlah kuman dalam urin pada kelompok kontrol dan perlakuan.
Pembahasan
Penggunaan pemutih diencerkan atau cuka putih suling telah terbukti
efektif sebagai agen pembersih untuk kantong saluran urin. Penelitian memang
menunjukkan bahwa salah satu kantong kemih dapat digunakan untuk sebulan
dengan membersihkan konsisten dengan larutan pemutih (King & Stickler,
1993). Senyawa klorin yang paling aktif adalah asam hipoklorit atau yang sering
disebut larutan klorin 0,5%. Mekanisme kerjanya adalah menghambat oksidasi
glukosa dalam sel mikroorganisme dengan cara menghambat enzim-enzim yang
terlibat dalam metabolisme karbohidrat. Kelebihan dari disinfektan ini adalah
mudah digunakan, dan jenis mikroorganisme yang dapat dibunuh dengan
senyawa ini juga cukup luas, meliputi bakteri gram positif dan bakteri gram
negatif (Furqon, 2003). Kelemahan dari disinfektan berbahan dasar klorin adalah
dapat menyebabkan korosi pada pH rendah (suasana asam), meskipun
sebenarnya pH rendah diperlukan untuk mencapai efektivitas optimum
disinfektan ini.
Klorin juga cepat terinaktivasi jika terpapar senyawa organik tertentu
(Lynda, 2009). Oleh karena itu perlu dilakukan pengenceran agar sifat korosifnya
menjadi berkurang tanpa mengurangi manfaatnya. Pengenceran dapat dilakukan
dengan air dengan perbandingan 9 bagian air dan 1 bagian klorin 5,25%.
Pembersihan urin bag dengan cara:
1. Membuang urin dalam urine bag.
2. Mengguyur urine bag dengan NaCl 0,9% sebanyak 200 cc.
3. Membersihkan urine bag larutan klorin 0,5% 200 cc, meratakan larutan
klorin dalam urin bag dengan mengocoknya.
4. Membilas urine bag dengan NaCl 0,9% 200 cc.

Anda mungkin juga menyukai