Karang
BAB III
BAB III
TURBIN DAN PERAWATAN TURBIN
3.1 TURBIN
memutar turbin tekanan dan temperaturnya akan turun, oleh karna itu
fluida kerja hanya terjadi di dalam baris sudu tetap saja. Sedangkan turbin
reaksi adalan turbin dimana proses ekspansi dari fluida kerja terjadi baik
1
1. Turbin Impuls
turbin impuls uap masuk ke dalam nozle dan kecepatan uapnya naik
uap, setelah itu uap masik kedalam baris sudut, pada bagian ini
karna energi kinetik uap diubah menjadi kerja memutar sudu turbin.
Grafik tekan dan kecepatan absolut dari fluida kerja memutar sudu
energi fluida kerja mekanis baik. Grafik tekan dan kecepatan absolut
dari fluida kerja di dalam turbin reaksi dapat dilihat pada gambar 5.
a).Rumah Turbin
b).Rotor
c).Sudu-Sudu
Sudu berfungsi untuk mengarahkan aliran fluida kerja masuk
nosel
2. Kapasitas : 100.00 kW
2
3. Tekanan uap masuk : 87,8 kg/cm
0
6. Temperatur uap masuk : 510 C
8. Jumlah Extaraction : 5
20
10. Turning Gear : 3 Rpm
21
3.2.1. Rumah Turbin
sudu pengatur, untuk mendapatkan tekanan dan kecepatan yang sama dan
menjaga agar uap tidak keluar dari turbin. Rumah turbin memiliki sudu
kondensor.
3.2.2. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar dari turbin dan letaknya berada
Bagian utama dari rotor adalah, mesin dari tempaan padat dari campuran
3.2.3. Sudu-Sudu
Sudu pada turbin terbagi menjadi dua, yaitu: sudu gerak dan sudu
tetap. Sudu gerak merupakan sudu yang bergerak bersama dengan rotor,
oleh sebab itu sudu gerak letaknya melingkari rotor. Sedangkan sudu
Sudu-sudu turbin antara lain adalah, sudu curtis, sudu rateau dan
sudu reaksi.
Sudu cartis adalah sudu yang berfungsi untuk menurunkan tekanan uap.
kerja sehingga rotor turbin berputar secara optimal. Oleh sebab itu sudu
tekanan dan temperatur tinggi juga untuk mendapatkan unit yang lebih
dipisahkan secara relatif oleh jarak ruang yang besar dan kecil yang dibuat
oleh jalur perapat ( seal ). Jalur ini dibuat oleh campuran logam material
sangat tinggi pada poros turbin. Kecepetan kritis tersebut dibagi menjadi
tiga, yaitu:
1.620 Rpm.
2.260 Rpm.
4.760 Rpm.
pada saat kecepatan turbin mendekati 1.620 dan 2.260 Rpm katup uap
masuk harus dibuka penuh sehingga kecepatanya naik secara drastis.
Disamping itu jika kecepatan turbin melampaui 3330 RPM maka turbin
ekspansi atau peburunan tekanan dari flida kerja hanya terjadi dalam baris
uapnya naik karena nosel adalah sudu pengarah dan berfungsi menaikan
kecepatan uap, setelah itu uap masuk kedalam barisan sudu, pada bagian
karena energi kinetik uap dirubah menjadi kerja memutar sudu turbin.
Salah satu cara merubah kerugian yang terlalu besar pada turbin
fluida yang tidak di serap oleh barus sudu gerak masih dapat diserap oleh
baris sudu tingkat berikutnya, selain itu kemampuan sudu menyerap energi
fluida kerja juga terbatas, maka dengan turbin bertingkat maka
kopling solid hanya dipasang satu bantalan aksial yang biasa diletakan
resultan gaya aksial pada poros serta mengontrol posisi rotor dalam
dari uap masuk turbin dalam kecepatan berlebih, dimana setting daro
overspeed trip itu bekerja di 10% daro overspeed. Katup ini digunakan
untuk mengntrol aliran uap masuk ke turbin selam unit sedang dinaikan
yang berada dibawah bantalan pedal. Menaikan tekanan oil control thorttle
Turbin uap di dukung atas satu main oil pump, turning gear oil
turbin, pompa ini berfungsi untuk memberikan suplai pelumas pada turbin
2
putaran normal. Tekanan keluarnya adalah 20-27Kg/cm .
hidrolik pada turbin pada kondisi stand still atau dbawah putaran
kondisi darurat. Pompa ini di kendalikan oleh tuas pada control panel.
poros turbin ketika turbin akan shotdown. Putaran motor ini berkisar 3
Rpm. Motor turning gear dapat di operasikan dari control local pada
control panel.
dari uap yang searah dengan arah aliranya. Oleh sebab itu untuk
mengurangi beban pada bantalan aksial dengan arah aliranya maka yang
ini sering terjadi kebocoran uap. Untuk mengurangi kebocoran uap, pada
sisi tekan rendah dipasang perapat jenis labirin dan pada sisi tekan tinggi
dialiri uap.
3.3.1.6. Defferential Expansion
Mengingat antara ruang rotor dangan cassing turbin sangat kecil, maka
pemuaian relatif antara rotor dengan cassing. Selama start turbin harus di
usahakan agar nilai differential expansion tidak melebihi 5,5 dan kurang
dari -3 mm.
Uap ini merupakan uap perapat kering yang berasal dari main steam yang
tekan rendah setelah uap itu keluar dari turbin. Tekanan uap perapat ini
2 0 0
adalah, 0,3 kg/cm G dan temperaturnya adalah 120 C-180 C. Uap perapat
dimulai dari turbin pada saat puteran turning gear 3 Rpm sampai dengan
0 0
start turbin adalah 56 C super head dan maxsimum 430 C. Dalam praktek
0 2
di lapangan pada temperatur di atas 300 C dengan tekanan 40 Kg/Cm .
1. Pada putaran 400 Rpm dilakukan turbn trip utuk keperluan Rub chack dan
2. Pada putaran 1850 Rpm dilakukan penahanan putaran yang berguna untuk
30
(Brittle Frakture) yaitu dengan cara membatasi stres pada rotor bore dibawah
temperatur 1200C.
Warm start turbin adalah suatu kegiatan rolling turbin dimulai dari
turbin putaran turning gear 3 Rpm sampai putaran turbin 3000 Rpm.
dimana turbin dalam keadaan hangat, yaitu keadaan dalam batasan sebagai
berikut:
0
transition temperatur (120 C).
2 0
tekanan 75 Kg/Cm dengan temperature 400 C.
Untuk penyesuaian panas (pengamanan)terhadap thermal stress
pada rotor bore. Maka turbin pada putaran 1850 ditahan selama 40 menit
150 rpm/menit
dalam keadaan hot, yaitu keadaan berada pada batasan sebagai berikut:
Kondisi uap masuk turbin pada saat proses hot start up turbin yaitu
0 2
temperaturnya 400 C dan tekanannya 80 Kg/Cm .
sehingga pada saat itu unit PLTU tidak diperlukan, maka unit dapat di stip
stop tanpa adanya pekerjaan atau pemeliharaan yang akhirnya tekanan dan
dilakukan pemeliharaan atau perbaikan yang spesifik, maka force draft fan
Sistem proteksi pada turbin ada empat macam. Keempat sistem proteksi
2
apabila tekanan minyaknya turun menjadi 0,45 kg/cm . Pada saat
2
apabila tekanan minyaknya naik menjadi 5,60 kg/cm . Pada saat
masalah yang serius pada tekanan keluar dari turbin. Pada tekanan
mematukan unit
putaran rotor turbin melebihi 300 Rpm dan tekanan minyak lebih
2
dari 2,55 Kg/cm
2 2
No Jenis proteksi Alaram [Kg/cm ] Trip [Kg/cm ]
Sumber: steam turbin unit 1, 2, dan 3 PLTU Muara Karang manual book
Kerja Praktek PLTU Muara
Karang
BAB III
.
pump, ketika main oil pump menjadi tipe sentrifugal, oil injektor
Kerja Praktek PLTU Muara
Karang
BAB III
digunakan untuk untuk memberikan oli ke sisi masukan main oil
a) untuk mengoperasikan dua serfomotor thportel valve, dan servo motor sistem
8.Mekanisme overspeed
tekanan tinggi. Orifices dan chek valve di tutupi dalam satu bagian,
menggunakan suolai oli dari main oil pump di poros. Tekanan keluar oli
2
sebesar 22-27 Kg/Cm G digunakn untuk membuat gaya yang cukup untuk
2). Pengatur kecepatan untuk merubah frekwensi dalam keadaan kerja paralel.
Kecepatan atau beban dari turbin dikontrol oleh main governor dan
governor ini memposisikan katup masuk uap melalui servo motor yang di
governor utama atau load limit valve. Pada saat tekanan oli rata-rata 1,75
2
Kg/Cm G maka katup steamchast akan menutup dan apabila ke 3,2
2
Kg/Cm G mala katup steam chast akan membuka.