Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEMINAR EKONOMI PERENCANAAN

DI SUSUN OLEH:

CHUSNUL FAHRUNI ARMIN (2013-29-021)

MUHAMMAD JEN HEHANNUSA (2013-29- )

MARATUS SHOLEHA MATDOAN (2013-29-025)

UNIVERSITAS PATTIMURA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

AMBON

2016
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia dan

nikmat bagi umat-Nya dan kesempatan bagi kita semua, terutama kepada kami

sebagai penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada

waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi

dengan judul SEMINAR EKONOMI PERENCANAAN, karena terbatasnya ilmu

yang dimiliki oleh penulis maka makalah ini jauh dari sempurna untuk itu saran dan

kritik yang membangun sangat penulis harapkan.

Tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada

semua pihak yang telah turut membantu dalm penyusunan makalah ini. Semoga

bantuan dan bimbingan yang diberikan kepada kami mendapat balasan yang setimpal

dari Tuhan Yang Maha Esa.

Harapan kami dalam membuat makalah ini semoga Tuhan Yang Maha Esa

memberkahi makalah ini khususnya bagi kami penulis dan umumnya bagi pembaca.

Penulis

Kamis, 29 september 2016


DAFTAR ISI

Halaman Juduli
Kata Pengantarii
Daftar
Isi............... iii
BAB I
Pendahuluan.......1
1.1 Latar Belakang.......1
1.2 Rumusan Masalah..........2
BAB II
Pembahasan.......3
2.1 Jelaskan pengertian dari suku bunga dan pertumbuhan ekonomi.4
2.2 Apa itu stimulus moneter......2
2.3 Dampak dari suku bunga...3
BAB III
Penutup.....4
3.1 Kesimpulan......4
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suku bunga adalah biaya yang harus dibayar atas pinjaman yang diterima dan

merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasinya. Suku bunga

mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih

banyak atau menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan. Inflasi adalah suatu

keadaan (circumstance) yang mengakibatkan naiknya harga secara umum atau proses

meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (berkesinambungan).

Pertumbuhan ekonomi dalah salah satu indikator yang amat penting dalam

melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara.

Menaikkan suku bunga adalah alat utama bank sentral untuk memerangi inflasi

dengan membuat biaya pinjaman semakin mahal maka jumlah uang yang beredar di

masyarakat akan berkurang dan aktivitas perekonomian akan menurun.

Namun demikian, aktivitas perekonomian yang terlalu tinggi akan

menyebabkan inflasi. Makin tinggi tingkat inflasi akan menyebabkan harga barang

dan jasa. Daya beli uang akan menurun. Tingkat bunga merupakan salah satu

indikator moneter yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian

suatu negara. Pemerintah sebagai pengelola ekonomi nasional menaruh perhatian

yang sangat besar terhadap perkembangan tingkat bunga bersama dengan instrument

yang lainnya.

Kenaikan suku bunga yang dinaikkan oleh bank sentral maka akan direspon

oleh pelaku pasar dan para penanam modal untuk memanfaatkan momen tersebut
guna menggunakan produksi dan menanamkan investasinya. Inflasi yang tinggi akan

menyebabkan suku bunga akan meningkat dan akan mengurangi tingkat investasi.

Dalam kondisi inflasi biasanya pemerintah akan menaikkan suku bunga untuk

mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Seiring dengan itu, akan berdampak juga pada jumlah produksi yang

bertambah dan tenaga kerja yang juga semakin bertambah. Akibatnya ekspor

bertambah dan jumlah pengangguran menurun, sehingga devisa yang masuk di

negara tersebut semakin menguatkan dollar terhadap mata uang lain. Demikian pula

selanjutnya, bila saja suku bunga menurun, produksi industry akan berkurang karena

produsen akan membatasi kerugian. Apa bila jumlah produksi berkurang, maka akan

melemahkan mata uang tersebut.

1.2 Tujuan Masalah

1. Jelaskan pengertian dari suku bunga dan pertumbuhan ekonomi?


2. Apa itu stimulus moneter?
3. Dampak dari suku bunga?

BAB II

PEMBAHASAN
Pengertian Suku Bunga

Suku Bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh peminjam atas pinjaman

yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasinya. Suku

bunga mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih

banyak atau menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan. Suku bunga dibedakan

menjadi dua, suku bunga nominal dan suku bunga riil. Suku bunga nominal adalah

tingkat bunga (rate) yang dapat diamati di pasar. Sedangkan suku bunga riil adalah

konsep yang mengukur tingkat bunga yang sesungguhnya setelah suku bunga

nominal dikurangi dengan laju inflasi yang diharapkan. Tingkat suku bunga juga

digunakan pemerintah untuk mengendalikan tingkat harga.

Inflasi

Inflasi adalah suatu keadaan (circumstance) yang mengakibatkan naiknya

harga secara umum atau proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus

menerus (berkesinambungan).

Menurut Para Ahli

Bodie dan Marcus (2001:331) inflasi merupakan suatu nilai di mana tingkat

harga barang dan jasa secara umum yang mengalami kenaikan


Winardi (1995:235) inflasi adalah suatu kenaikan relatif dalam tingkat harga

umum
Sarwoko (2005) inflasi dapat timbul jika jumlah uang atau uang deposito

dalam peredaran banyak, dibandingkan jumlah barang-barang atau jasa yang


ditawarkan atau bila karena hilangnya kepercayaan terhadap mata uang

nasional, terdapat gejala yang meluas untuk menukar dengan barang-barang.

Jenis-jenis inflasi

Inflasi tingkat ringan


Inflasi tingkat sedang
Inflasi tingkat berat
Inflasi tingkat sangat parah
Inflasi moderat
Inflasi menengah
Hiperinflasi

Pertumbuhan Ekonomi

Secara umum, pertumbuhan ekonomi didefenisikan sebagai peningkatan

kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang-barang dan jasa-

jasa. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang amat penting dalam

melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara.

Karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan

faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya

akan menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap factor produksi yang dimiliki oleh

masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi maka diharapkan pendapatan

masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan meningkat.

Teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

Harrod-Domar
Proses ini menerangkan dengan asumsi supaya perekonomian dapat mencapai

pertumbuhan yang kuat (steady growth) dalam jangka panjang. Asumsi yang

dimaksud ini adalah kondisi dimana barang modal telah mencapai kapasitas

penuh, tabungan memiliki proposional yang ideal dengan tingkat pendapatan

nasional, rasio antara modal dan produksi (capital output ratio/COR) tetap

perekonomian terdiri dari dua sector (Y=C+I).


Schumpeter
Teori ini menekankan pada inovasi yang dilakukan oleh para pengusaha dan

mengatakan bahwa kemajuan teknologi sangat ditentukan oleh jiwa usaha

dalam masyarakat yang mampu melihat peluang dan berani mengambil resiko

membuka usaha baru, maupun memperluas usaha yang telah ada. Dengan

pembukaan usaha baru dan perluasan usaha, tersedia lapangan kerja tambahan

untuk menyerap angkatan kerja yang bertambah setiap tahunnya.

Hubungan Tingkat Suku Bunga Dengan Pertumbuhan Ekonomi

Menaikkan suku bunga adalah alat utama bank sentral untuk memerangi

inflasi. Dengan membuat biaya pinjaman semakin mahal maka jumlah uang yang

beredar di masyarakat akan berkurang dan aktifitas perekonomian akan menurun.

Kejadian sebaliknya bisa terjadi. Turunnya suku bunga akan menyebabkan biaya

pinjaman menjadi makin murah. Para investor akan cenderung terdorong untuk
melakukan ekspansi bisnis atau investasi baru, dan para konsumen akan menaikkan

pengeluarannya. Dengan demikian output perekonomian akan meningkat dan lebih

banyak tenaga kerja yang dibutuhkan. Selain itu investasi kepasar saham juga akan

naik.

Namun demikian, aktivitas perekonomian yang terlalu tinggi akan

menyebabkan meningkatnya inflasi. Makin tinggi tingkat inflasi akan menyebabkan

makin mahalnya harga barang dan jasa. Daya beli uang akan menurun. Akibat lain

dari rendahnya suku bunga adalah turunnya penjualan bond karena yield yang

diberikan relative akan rendah. Namun demukian bank sentral tidak akan serta merta

menaikkan tingkat suku bunga. Bank sentral akan melihat apakah keadaan akan lebih

baik jika suku bunga dinaikkan, terutama jika sedang terjadi resesi.

Dampak perubahan suku bunga kepada kegiatan ekonomi juga mempengaruhi

ekspektasi public akan inflasi (jalur ekspektasi). Penurunan suku bunga yang

diperkirakan akan mendorong aktivitas ekonomi dan pada akhirnya inflasi

mendorong pekerja untuk mengantisipasi kenaikan inflasi dengan meminta upah yang

lebih tinggi. Upah ini pada akhirnya akan dibebankan oleh produsen kepada

konsumen melalui kenaikan harga.

Stimulus Moneter

Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan

ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui

pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan
agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output

keseimbangan.

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara

menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu:

1. Kebijakan Moneter Ekspansif/ Monetary Expansive Policy


Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
2. Kebijakan Moneter Kontraktif/ Monetary Contractive Policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar.

Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan

moneter, yaitu antara lain:


1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan

menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika

ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga

pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka

pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat

berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari

Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar

Uang.
2. Fasilitas Diskon (Discount Rate)
Fasilitas diskon adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan

tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami

kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat


jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta

sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan

memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada

pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio

cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan

rasio.
4. Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar

dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti

menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan

kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank

meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar

pada perekonomian.

Dampak Dari Suku Bunga

Seperti dijelaskan diatas bahwa untuk menentukan besar kecilnya suku bunga

simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik bunga

simpanan maupun pinjaman saling memengaruhi disamping pengaruh dampak-

dampak lainnya.

Dampak-dampak utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga

adalah sebagai berikut.

1. Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat,

maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan

meningkatkan suku bunga simpanan.


2. Persaingan
Dalam merebutkan dana simpanan, maka disamping factor promosi, yang paling

utama pihak perbankan harus memerhatikan pesaing.


3. Kebijaksanaan pemerintah
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak boleh

melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah

4. Target laba yang diinginkan


Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang diinginkan laba besar,

maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.


5. Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya, hal ini

disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa mendatang.


6. Kualitas jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang

dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh jaminan sertifikat deposito berbeda

dengan jaminan sertifikat tanah.


7. Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan

tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan

yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet dimasa mendatang relative kecil

dan sebaliknya.
8. Produk yang kompetitif
Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku dipasaran. Untuk produk

yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relative rendah jika dibandingkan

dengan produk yang kurang kompetitif.


9. Hubungan baik
Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama (primer) dan

nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta

loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank.


10. Jaminan pihak ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit. Biasanya

jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan

membayar, nama baik maupun loyalitas terhadap bank, maka bunga yang dibeban

pun berbeda.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian materi diatas dapat disimpulkan bahwa suku bunga adalah harga

atas penggunaan uang atau sebagai sewa atas penggunaan uang dalam jangka waktu

tertentu, yang umumkan dalam persentase, suku bunga berhubungan negative

terhadap investasi. Suku bunga ini merupakan rangsangan dari bank akan masyarakat

mau menanamkan dananya pada bank.

Inflasi adalah salah satu peristiwa moneter yang menunjukkan suatu

kecenderungan akan naiknya harga-harga barang pada umumnya, yang berarti terjadi

turunnya nilai uang.

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang amat penting dalam

melakukan analisis tentang penggunaan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara.

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan aktivitas perekonomian akan menghasilkan

tambahan pendapatan masyarakat pada satu periode tersebut.

Aktivitas perekonomian yang terlalu tinggi akan menyebabkan inflasi. Makin

tinggi tingkat inflasi akan menyebabkan makin mahalnya harga barang dan jasa.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai