Embrologi Saraf
Embrologi Saraf
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetehui pengertian embriologi sistem saraf.
2. Untuk menegetahui bagian bagian embriologi sistem saraf
pusat.
3. Untuk mengetahui penyusun embriologi sistem saraf.
BAB II
PEMBAHASAN
Nukleus basalis
1. Inhibisi tonus otot
2. Koordinasi gerakan lambat,
menetap
3. Menekan pola gerakan
yang tidak bermanfaat
Talamus
1. Stasiun pemancar untuk
semua masukan sinaps
2. Kesadaran kasar akan
sensasi
3. Berperan dalam kesadaran
4. Berperan dalam kontrol
motorik
Hipotalamus
1. Regulasi banyak fungsi
homeostatik, misalnya kontrol
suhu, haus, pengeluaran urin,
dan asupan makanan
2. Penghubung penting antara
sistem saraf dan endokrin
3. Banyak terlibat dalam
emosi dan pola perilaku dasar
Serebelum
1. Mempertahankan
keseimbangan
2. Meningkatkan tonus otot
3. Mengkoordinasikan dan
merencanakan aktivitas otot
sadar terampil
2.3 Embrio Sistem Saraf Pusat
1.1 Kesimpulan
Sistem saraf pusat (SSP) terbentuk pada awal minggu
ketiga sebagai lempeng neuralis (neural plate) pada daerah
middorsal di depan nodus primitif.Tepi-tepi lateralnya
bergerak naik untuk membentuk lipatan-lipatan neuralis
(neural folds).Seiring perkembangannya,lipatan-lipatan
neuralis ini terus menaik,saling mendekati satu sama lain di
garis tengah, dan akhirnya menyatu membentuk tuba
neuralis.Fusi dimulai di daerah servikal dan begitu
dimulai,ujung-ujung tuba neuralis yang terbuka membentuk
neuroporus kranialis dan kaudalis yang berhubungan dengan
rongga amniotik.Penutupan akhir neuroporus kranial terjadi
pada tahap 18-20 somit (hari ke-25), sedangkan penutupan
akhir neuroporus kaudal terjadi kira-kira dua hari
kemudian.Otak membentuk bagian cranial SSP dan asalnya
terdiri dari tiga gelembung otak.; rhombensefalon (otak
belakang),mesensefalon (otak tengah),dan prosensefalon
(otak depan).
Sistem saraf merupakan salah satu dari dua sistem
utama kontrol tubuh, selain sistem endokrin. Secara umum
sistem saraf dibagi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi (perifer). Pengorganisasian sistem saraf pusat
meliputi otak dan corda spinalis, sedangkan sistem saraf tepi
meliputi saraf kranial, saraf spinal, dan saraf otonom.
DAFTAR PUSTAKA
Ganong, William F, 2003. Fisiologi Saraf & Sel Otot. Dalam H. M.
Djauhari
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Edisi 11.
Jakarta: EGC
Jamous M. Central nervous system congenital anomalies [thesis].
Jordan :Ramtha (Jordan) University of Science and Technology;
2012
Marieb, Elaine.2006.Human Anatomy & Physiology Laboratory
Manual.USA: Pearson Education.
Martini, F.H. 2006. Fundamental of Anatomy & Phisiology. Seventh
Edition.
Physiology. Twelfth Edition. Asia: Wiley
Price, S. A. dan Wilson, L. M. (2006). Patofisiologi : Konsep Klinis
Proses-
Proses Penyakit, Edisi 6, Volume 1. Jakarta: EGC.
Sadler,T.W, 2010. Sistem Pencernaan. Dalam : Embriologi
Kedokteran Langman. Edisi 7, Jakarta : EGC
San Francisco: Pearson
Sherwood, Lauralee, 2010. The Peripheral Nervous System: Afferent
Division; Special Senses. Human Physiology From Cells to
System. 7th edition. Canada: brooks/cole. p. 197.
Sloane, Ethel. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula; alih
bahasa, James Veldman, editor edisi bahasa Indonesia, Palupi
Widyastuti. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Tortora, G.J. dan Derrickson, B.H. 2009. Principles of Anatomy and