Anda di halaman 1dari 3

Chapter 7

Obat-Obat Generik: Obat Konvensional dan Biologis

Pendahuluan
Bentuk generik dari suatu obat konvensional (contoh: molekul kecil) memiliki
kandungan yang sama seperti original brand leader-nya, meskipun detail pada
formulasinya mungkin berbeda. Isu ekuivalensi dan kinerja dari generik terletak
pada bagian farmasetiknya. Hal ini terlalu sederhana untuk dikatakan bahwa
obat yang sama, hanya formulasinya yang mungkin berbeda, karena seperti
yang akan kita bahas dalam bab ini bisa ada perbedaan dalam kemurnian obat
bahkan ketika itu di dalam batas farmakope. Formulasi dan proses manufaktur
memang dapat mempengaruhi stabilitas obat dan mungkin bentuk fisiknya. Obat
generik mengacu pada pedoman yang ketat untuk lisensi, sehingga dalam batas-
batas yang mungkin dengan teknik analisis modern dan variabilitas subjek, akan
bioekuivalen, dengan batas-batas tertentu. Terdapat masalah ketika produk
generik akan diuji dengan brand leader dan tidak ada persyaratan untuk menguji
generik vs generik. Di sinilah masalah-masalah bisa timbul, seperti yang akan
kita lihat.
Kita membedakan di sini antara yang disebut obat konvensional, obat molekul
kecil dan protein-protein dan makromolekul lain yang lebih kompleks. Bentuk
generik dari biologis, khususnya protein rekombinan, terdapat isu-isu lain
sebagai molekul aktif yang mungkin berisi katakanlah perbedaan yang halus
dalam urutan asam amino karena perbedaan sering tak terelakkan dalam mode
produksi dan pengolahan. Istilah "biosimilar" telah berkembang untuk bentuk
generik biologis tersebut, hal-hal alternatif termasuk follow-on biologics (FOBS)
atau biogenerics. Kita menangani obat-obatan kimia dengan ukuran molekul
kecil terlebih dahulu dan isu-isu yang berkaitan dengan versi bermerek dan
generik dari obat. Perlu dicatat bahwa banyak produk generik membawa nama-
nama merek, sehingga sebenarnya diskusi berpusat sekitar produk bermerek
milik originator dan produk-produk yang mengikutinya ketika berakhirnya paten,
dan isu substitusi dari generik untuk produk bermerek atau generik lain.
Survey tahun 2007 terhadap pengetahuan obat generik pada lulusan farmasi
Australia ditemukan bahwa lebih dari 80% meyakini bahwa obat generik itu
inferior, kurang efektif, and menghasilkan lebih banyak efek samping ketika
dibandingkan dengan obat bermerek. Ketika ada anggapan bahwa obat generik
diproduksi oleh perusahaan seperti Pfizer, Sandoz, GSK, dan Merck, yakni
pekerjaan primernya adalah pengembangan produk inovatif bermerek, orang-
orang bertanya dari mana persepsi ini berasal. Tentunya terdapat banyak
perbedaan di formulasi antara ekuivalensi produk generik dan bermerek mereka,
seperti yang kita diskusikan di Chapter 2 dan 5, perbedaan tersebut dapat
menjadi hal penting bagi pasien, tetapi untuk mayoritas produk obat
konvensional terdapat beberapa masalah. Terdapat beberapa kategori terapetik
dimana orang dapat memilih untuk melanjutkan dengan produk yang pasien
telah stabil, seperti pada obat antiepilepsi, jelasnya, ini adalah dimana
kecerdasan profesional harus diterapkan.
Pernyataan Regulasi pada Produk Generik
Suatu obat generik seharusnya dapat identik atau bioekuivalen terhadap obat
bermerek pada bentuk sediaan, keamanan, kekuatan, rute pemberian, kualitas,
karakteristik kinerja dan tujuan penggunaannya. Otoritas AS dan Eropa
mengadopsi pendekatan yang sama. Untuk mendapat persetujuan, suatu obat
generik harus:

Mengandung zat aktif yang sama seperti obat inovatornya (zat tambahan
dapat bebeda)
Identik pada kekuatan, bentuk sediaan, dan rute pemberian
Memiliki indikasi penggunaan yang sama
Bioekuivalen
Memenuhi syarat batch yang sama untuk identitas, kekuatan, kemurnian
dan kualitas
Diproduksi pada standar yang sama (GMP) seperti pada produk
inovatornya
Pertanyaan terhadap bioavailabilitas dapat dilihat dari beberapa jalur (Fiqure
7.1). Produk dapat disebut bioekuivalen namun tidak ekuivalen terapetik,
mungkin disebabkan laju absorpsi obat berbeda pada 30 menit pertama atau
lebih. Jika bioavailabilitas diukur dengan kurva AUC-waktu di atas 24 atau 48
jam, maka pengukuran bioavailabilitas mungkin tidak dapat memberikan
perbedaan yang jelas.

Figure 7.1 rentang isu dalam menentukan ekuivalen atau kesamaan formulasi
essensial
Generik: Pertanyaan pada Kualitas
Ekuivalen antara produk obat dapat ditentukan pada 2 tingkatan, yaitu:

Ekuivalen Kimia, dimana merujuk pada bentuk sediaan yang mengandung


obat yang sama dan jumlah yang sama pada bentuk sdosis yang sama
Ekuivalen Terapetik, dimana merujuk pada obat yang tidak hanya memiliki
bioavailabilitas yang sama (diukur dengan AUC), namun juga memiliki efek
klinis yang sama
Figure 7.2 dan 7.3 menggambarkan batas bioekuivalen dan non-bioekuivalen.
Figure 7.3 menujukkan bagaimana ketika 2 produk generik mungkin ekuivalen
terhadap produk bermerek pertama, 2 produk generik mungkin tidak ekuivalen
satu sama lain, dimana mungkin dapat menimbulkan masalah pada prakteknya.
Kesamaan essensial pada bentuk dosis dari obat yang sama berfokus pada
kesamaan kemurnian senyawa obat dan kesamaan laju lepasnya. Ekuivalen
kimia dipastikan dengan proses farmasetikal dan pengawasan mutu dan
dipersyaratkan untuk ekuivalen terapetik. Batas-batas yang ditentukan untuk
senyawa obat, sebagai contoh, tetrasiklin hidroklorida memiliki tidak kurang dari
96% dan tidak lebih dari 102% zat obat. Sejauh ekuivalen terapetik
bersangkutan, produk seharusnya memiliki profil keamanan yang sama dengan
produk pembanding. Regulasi tidak berbicara mengenai identicality antara
produk, namun kesamaan essensial. Satu alasan senyawa obat............

Anda mungkin juga menyukai