(TIPE A)
KELOMPOK 10
DANNY RADITYO 0806456442
DESTYA NILAWATI 0806460452
EKO PRASETYA 0806456493
NUR MUCHAMAD ARIFIN
TANIA DESELA 0806316096
BAB I
TEORI
Deliniasikan Tentukan
kategori-kategori & elemen-elemen biaya dan penghasilan Perspektif arus kas
(komponen dasar 2) Dasar perkiraan
Periode studi (analisis)
Jelaskan alternatif yang paling mungkin dengan memakai WBS proyek
Tidak
Alternatif
terakhir
Ya
Stop
Gambar 1.1 Pendekatan Terintegrasi untuk Menghasilkan Arus Kas sebagai Alternatif
1.1.1 Struktur Perincian Kerja (Work Breakdown Structure-WBS)
WBS merupakan teknik untuk mendefinisikan secara eksplisit, pada tingkat
kesuksesan yang rinci, elemen-elemen kerja proyek dan hubungan-hubungan antar mereka.
WBS disebut juga struktur elemen kerja. WBS diidentifikasikan sebagai komponen dasar
pertama dalam pendekatan terintegrasi ini.
Teknik ini juga digunakan sebagai alat dasar dalam manajemen proyek dan alat
bantu yang penting dalam studi ekonomi. Dalam manajemen proyek, WBS berlaku sebagai
kerangka kerja untuk:
mendefinisikan seluruh elemen-elemen kerja proyek dan hubungan-
hubungan antar mereka
mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi
mengembangkan data biaya dan penghasilan yang relevan
mengintegrasikan aktivitas-aktivitas manajemen proyek
WBS ini penting dalam:
memastikan inklusi dari seluruh elemen-elemen kerja
mengeliminasi duplikasi dan tumpang tindih antara elemen-elemen kerja
menghindari aktivitas-aktivitas tak berhubungan
melindungi kesalahan-kesalahan lain yang dapat masuk ke dalam kajian
ekonomi
Kamus deskripsi WBS sering kali dipersiapkan untuk proyek-proyek besar untuk
memastikan bahwa tiap elemen kerja dalam hierarki didefinisikan secara unik. Struktur
diagram WBS dikembangkan dari bagian teratas ke bagian bawah dalam tingkatan detil
yang berurutan. Sebagai contoh, gambar 2 menunjukkan diagram WBS 4 tingkat. Proyek
(tingkat 1) dibagi menjadi elemen-elemen kerja utamanya (tingkat 2). Elemen-elemen
utama tersebut dibagi lagi untuk dikembangkan (tingkat 3), dan seterusnya.
Skema penomoran yang berbeda dapat digunakan dalam diagram WBS. Tujuan dari
penomoran ini untuk menunjukkan hubungan antara elemen-elemen kerja dalam hierarki
dan untuk memberikan manipulasi dan integrasi data. Skema yang ditunjukkan dalam
gambar 2 merupakan format alpha numerik. Skema lainnya adalah format numerik
seluruhnya.
Komponen dasar kedua dari pendekatan terintegrasi untuk pengembangan arus kas
adalah struktur biaya dan penghasilan. Struktur ini digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengkategorikan biaya dan penghasilan yang diperlukan untuk dimasukkan dalam analisis.
Konsep siklus-umur dan WBS merupakan bantuan penting dalam pengembangan
struktur biaya dan penghasilan untuk suatu proyek. Siklus-umur mendefinisikan periode
waktu maksimum menetapkan batasan elemen biaya dan penghasilan yang diperlukan
untuk dipertimbangkan dalam pengembangan arus kas. Sedangkan WBS memusatkan
usaha analis pada elemen-elemen kerja fungsional dan fisik spesifik, dan juga pada biaya
dan penghasilan yang berhubungan dengannya.
Berikut ini adalah daftar singkat dari beberapa kategori biaya dan penghasilan yang
secara tipikal diperlukan dalam kajian ekonomi teknik:
1. Investasi modal : investasi modal tetap dan modal kerja
2. Biaya tenaga kerja
3. Biaya material
4. Biaya perawatan
5. Pajak properti dan asuransi
6. Biaya kualitas (dan sisa)
7. Biaya overhead
8. Biaya terbuang
9. Penghasilan
10. Nilai sisa atau pasar
Berikut adalah grafik hubungan dari perkiraan terhadap akurasinya. Selama perkiraan
menjadi lebih rinci, akurasi menjadi labih baik.
Perkiraan Biaya
sebagai
Suatu/Presentasi
Biaya Proyek
Akurasi ( %)
Gambar 1.3 Akurasi dari Perkiraan Biaya dan Penghasilan Biaya Pembuatnya
Empat sumber utama untuk informasi data perkiraan berdasarkan kepentingan yaitu :
1. Catatan akunting
2. Sumber-sumber lain di dalam perusahaan
3. Sumber-sumber lain di luar perusahaan
4. Penelitian dan pengembangan
Perkiraan dapat dipersiapkan atau disempurnakan dengan beberapa cara, sebagai contoh,
dengan:
a) Suatu konferensi dari bermacam orang yang diperkirakan mempunyai informasi
bagus atau berdasarkan perkiraan kuantitas pertanyaan. Versi khususnya adalah
Delphi method yang melibatkan pertanyaan dan alur balik dimana opini dari peserta
secara individual dianggap anonim.
b) Perbandingan dengan situasi serupa atau desain tentang dimana terdapat informasi
lebih dan dari mana perkiraan untuk alternatif sebagai pertimbangan dapat
diekstrapolasikan. Cara ini sering disebut memperkirakan dengan analogi.
c) Menggunakan teknik-teknik kuantitatif yang tidak selalu mempunyai nama yang
distandarkan.
1.3.1. Indeks
Biaya dan harga bervariasi terhadap waktu untuk sejumlah alasan, termasuk karena
kemajuan teknologi, tersedianya tenaga kerja dan material, maupun oleh inflasi.
(1.1)
(1.2)
dimana
CA = Biaya untuk pabrik A
CB = Biaya untuk pabrik B
SA = Ukuran dari pabrik A
SB = Ukuran dari pabrik B
X = Faktor kapasitas-biaya untuk merefleksikan skala ekonomi
Nilai dari faktor kapasitas-biaya akan bergantung pada jenis dari pabrik atau peralatan
yang diestimasi. Contohnya, X = 0.68 untuk pabrik nuklir secara umum dan 0.79
untuk pabrik pembangkit tenaga fosil.
(1.3)
(1.4)
(1.5)
Koefisien Korelasi
(1.6)
testing, pengemasan, biaya tambahan pabrik, umum dan administratif, distribusi dan
pemasaran, keuangan, pajak, dan asuransi.
Biaya engineering dan desain terdiri dari desain, analisis, dan gambar,
bersama dengan biaya-biaya lainnya seperti reproduksi. Biaya engineering
dialokasikan terhadap produk dengan dasar berapa banyak jam kerja engineering
yang dilibatkan. Tipe-tipe biaya major lainnya yang harus diperkirakan adalah:
Prosedur umum untuk membuat perkiraan biaya produk per satuan dan
menggambarkan penggunaan bentuk spreadsheet tipikal dari struktur biaya untuk
mempersiapkan perkiraan.
keuntungan yang adalah persentase dari biaya total, diistilahkan sebagai desain untuk
harga. Harga jula yang diperkirakan kemudian dipergunakan departemen pemasaran
untuk menentukan apakah produk baru dapat dijual atau tidak.
Gambar 1.4 Konsep Penentuan Biaya yang Ditargetkan dan Hubungannya dengan Rancang Bangun
Biaya sasaran ini didapat untuk perencanaan produk dan diperguanakn sebagai tujuan
untuk desain engineering, perolehan dan produk.
Proses desain engineering pendahuluan diawali secara bersama dengan
penentuan biaya sasaran dan mempergunakan perkakas konvensional seoperti
struktur perincian kerja dan perkiraan biaya untuk mempersiapkan proyeksi biaya
manufaktur total dari bawah ke atas. Biaya manufaktur total menyatakan suatu
penaksiran awal dari berapa biaya firma untuk desain dan pembuatan produk yang
dipertimbangkan kemudian dibandingkan terhadap biaya sasaran dari atas ke bawah.
Jika biaya manufaktur total melebihi biaya sasaran, maka desain harus balik kembali
ke engineering untuk membandingkan nilai dan fungsi desain dan berusaha
mengurangi biaya desai (yaitu, desain untuk biaya). Proses iteratif ini merupakan
kunci yang menunjukkan prosedur desain untuk biaya. Jika biaya manufaktur total
dapat dibuat lebih sedikit dibandingkan biaya sasaran, proses desain berlanjut sampai
desain terinci, berpuncak dalam desain akhir untuk diproduksi. Jika biaya manufaktur
total tidak dapat dikurangi ke biaya sasaran, firma seharusnya mempertimbangkan
secara serius untuk mengabaikan produk.
sangat sederhana. Solusi yang kreatif dapat diciptakan dengan menggunakan brainstorming
klasik atau dengan Nominal Group Technique. Alternatif yang tampak menjanjikan harus
dianalisa untuk menentukan apakah pengurangan biaya tersebut memungkinkan tanpa
kompromi secara fungsional.
Contoh lainnya adalah pada sat mendesain ulang regulator elektrik. Beberapa
bagian yang kurang berguna dieliminasi. Dengan menggunakan metode VE, ternyata ada
fungsi bagian yang disebut create seal yang tidak terlalu penting. Ternyta dengan
menghilangkan bagian ini, biaya pruksi dapat menurun sebanyak 10% dan lebih
mempersingkat waktu produksi.
WBS
Jumlah dan lingkup dari WBS dapat direduksi secara signifikan untuk proyek kecil.
Terkadang WBS dapat dikombinasikan dengan struktur biaya dan penerimaan ke
dalam worksheet untuk membuat perkiraan. Yang terpenting, hal ini merupakan
komponen yang awal yang dibutuhkan untuk dievaluasi secara eksplisit untuk proyek
tertentu. Sebuah WBS dalam bentuk dan lingkup tersebut akan memfasilitasi analisis
ekonomi untuk proyek apapun.
Struktur biaya dan penerimaan
Jumlah pengelompokan biaya dan penerimaan dan elemen-elemen lain yang
dibutuhkan dapat dikurangi untuk proyek kecil pada umumnya. Komponen ini tetap
digunakan untuk pertimbangan. Sebagai contoh, banyaknya biaya operasi dan
perawatan mungkin harus disertakan bahkan untuk proyek kecil sekalipun dapat
cukup ekstensif
BAB II
JAWABAN PERTANYAAN PEMICU
SOAL
Indonesia memiliki potensial kandungan mineral yang sangat besar. Salah satunya
adalah mineral dolomite (Ca(MgCO3)2) yang cadangannya mencapai satu setengah milyar
ton. Dolomite merupakan salah satu sumber magnesium yang banyak dihasilkan untuk
menghasilkan magnesium atau magnesium oksida. Dolomite dapat dimanfaatkan untuk
pupuk, peleburan baja, pabrik kaca dan keramik serta sebagai sumber magnesium.
Penggunaan dolomite secara langsung di antaranya untuk pertanian dan semen mortar.
Selama ini batuan mineral dolomite dijual dalam keadaan mentah (kandungan
magnesium sekitar 13-14%) dalam bentuk serbuk dengan harga hanya Rp 90,00/kg.
Sedangkan nilai jual magnesium oksida dengan kemurnian 96% mencapai enam ribu kali
lipatnya.
Menyadari perbandingan nilai jual yang demikian jauh perbedaannya, Mas Mamat,
seorang pengusaha muda lulusan Teknik Kimia UI, sedang mempertimbangkan untuk
mebuat pabrik magnesium oksida dari mineral dolomite. Pertimbangan lain yang makin
memantapkan niat Mas Mamat adalah belum adanya industri yang menghasilkan
magnesium oksida sebagai produk akhirnya di Indonesia. Selain itu, berdasarkan hasil
analisis pasar yang dilakukannya, permintaan impor terhadap magnesium yang masih
dalam bentuk senyawa magnesit (MgCO3) menunjukkan kecendrungan untuk terus
meningkat.
Anda, sebagai teman satu almamater dengan Mas Mamat diminta oleh beliau untuk
membantu merealisasikan niat untuk membangun pabrik tersebut. Sebelum pabrik
dibangun, perlu dilakukan pengkajian terhadap keekonomian pabrik, di antaranya dengan
memperkirakan arus kas yang akan dialami oleh usaha ini.
Pertanyaan:
1. Bagaimana prosedur awal untuk membuat perkiraan arus kas dari proyek
pembangunan pabrik magnesium ini?
2. Untuk proyek pembangunan pabrik ini, gambarkan 3 level pertama dari seluruh
pekerjaan yang harus dilakukan sejak keputusan (untuk membuat pabrik) dibuat
hingga pabrik beroperasi.
Proses yang akan digunakan adalah proses hidrometalurgi yang dibagi menjadi 4 tahapan,
yaitu:
Produk akhir yang akan dihasilkan (kemurnian 91%) berupa serbuk yang kemudian
dikemas dalam kantung-kantung dengan satuan kilogram dan siap untuk dipasarkan. Bahan
baku yang digunakan adalah mineral dolomite yang dibeli dari perusahaan yang
menambang mineral ini dengan asumsi kandungan MgO 21%. Sedangkan bahan baku lain
(HCl dan NaOH) dibeli dari pabrik ini dari pabrik bahan kimia yang berdekatan.
Berdasarkan analisis pasar yang telah dilakukan, kapasitas pabrik yang akan
didirikan adalah 15000 ton/tahun.
Peralatan utama yang dibutuhkan terdiri dari: conveyor, reactor, pompa, thickener,
filter dan kalsiner.
Pertanyaan:
5. Metode apa sajakah yang dapat digunakan untuk memperkirakan biaya-biaya yang
dibutuhkan (peralatan, bahan baku, tenaga kerja, fasilitasn dll).
6. Bagaimana cara memperkirakan biaya total produksi dan harga jual produk?
JAWABAN
1. Prosedur awal untuk membuat perkiraan arus kas
Untuk membuat perkiraan arus kas dari proyek pembangunan pabrik magnesium,
dapat dilakukan melalui prosedur pendekatan terintegrasi. Pendekatan terintegrasi yang
dilakukan meliputi komponen-komponen dasar berikut:
Berikut adalah daftar singkat dari beberapa kategori biaya dan penghasilan yang secara
tipikal diperlukan dalam kajian ekonomi teknik, bersama dengan suatu diskusi bagaimana
perkiraan seharusnya dicapai:
1. Investasi modal
Investasi modal tetap, seperti untuk kajian kelayakan, desain dan engineering,
pembelian dan perbaikan tanah, bangunan, peralatan, instalasi, pengeluaran-
pengeluaran untuk promosi dan hukum, dan biaya-biaya permulaan.
Modal kerja, seperti untuk inventori, rekening diterima, tunai untuk upah,
material, dan rekening lain yang terbayar. Modal kerja adalah dana berputar
yang diperlukan untuk mendapatkan proyek yang dimulai dan mempertemukan
obligasi berikutnya. Secara normal, dianggap bahwa sebagian atau seluruh
modal kerja dapat dikembalikan pada akhir umur proyek.
3. Biaya material
Biaya ini tergantung pada situasi proyek atau operasi; sebagai contoh suatu output
dari operasi A dapat merupakan input untuk operasi B. Biaya material adalah biaya
yang dihubungkan dengan substansi-substansi fisik yang akan dikerjakan atau
ditransformasikan.
4. Biaya perawatan
Biaya perawatan adalah biaya rutin yang diperlukan untuk pemeliharaan properti
dan perubahan-perubahan kecil yang diperlukan untuk pemakaiannya yang lebih
efisien. Biaya perawatan cenderung bertambah seiring umur dari aset.
7. Biaya overhead
Biaya overhead adalah biaya-biaya yang tidak dapat dikenakan secara tepat dan
praktis terhadap produk atau jasa utama, dan sehingga secara normal dibagi rata
antara pusat-pusat produk atau biaya terhadap beberapa dasar yang berubah-ubah.
8. Biaya terbuang
Biaya terbuang adalah biaya tidak kembali yang berhubungan dengan penghentian
operasi dan pemberhentian, pembuangan atau penjualan aset untuk menyediakan
bunga terbaik dari pemilik.
9. Penghasilan
Didefinisikan sebagai kas masuk (penerimaan) dari seluruh sumber-sumber
potensial. Perbedaan-perbedaan penghasilan antara altematif-alternatif perlu untuk
dipertimbangkan secara teliti. Mereka diproyeksikan berdasar pada kondisi pasar
mutahir, perubahan-perubahan akan datang yang diharapkan dalam pasar untuk
produk dan jasa yang dilibatkan, saham pasar diharapkan perusahaan dan harga
yang didasatkan pada kompetisi.
Pada tahap ini dilakukan penggambaran kategori dan elemen biaya dan penghasilan
yang akan diperkirakan dalam mengembangan arus kas. Struktur ini dipergunakan untuk
mengindentifikasi dan mengkategorikan biaya dan penghasilan diperlukan untuk
dimasukkan dalam analisis. Kemudian mengorganisasikan informasi biaya dan pendapatan
dari sumber-sumber internal dan eksternal dengan data yang relevan hingga akhirnya data-
data tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan perkiraan arus kas di masa depan
dengan teknik-teknik model terpilih.
Perkiraan biaya dan penghasilan ini tidak untuk menghasilan data eksak tapi hanya
perkiraan secara virtual untuk menyesuaikan biaya yang masuk akal. Perkiraan biaya dan
penghasilan dapat diklasifikasikan menurut rincian, akurasi dan pemakaian yang mereka
inginkan sebagai berikut:
Orde dari perkiraan besarnya tingkat evaluasi perencanaan dan awal dari suatu proyek
Perkiraan ini digunakan dalam tingkat engineering/konstruksi terinci dari suatu proyek.
Perkiraan secara rinci dipergunakan sebagai dasar untuk penawaran dan untuk
membuat keputusan desain secara rinci. Akurasinya kurang lebih 5%. Perkiraan ini
dibentuk dari spesifikasi, gambar, peninjauan lokasi, penentuan penjual, dan catatan
sejarah perusahaan dan biasanya dilakukan pada tingkat 3 dan tingkat selanjutnya
dalam WBS.
2. Tiga level pertama dari seluruh pekerjaan yang harus dilakukan sejak keputusan
untuk membuat pabrik hingga pabrik beroperasi.
3. Arus kas yang dibutuhkan untuk proyek pembangunan pabrik magnesium oksida
Semua jenis arus kas yang dibutuhkan untuk proyek ini adalah sebagai berikut:
A. Investasi
Biaya investasi yang dimaksud pada bagian ini merupakan semua biaya yang
dikeluarkan guna keperluan menjalani tahap-tahap yang dijelaskan pada nomor 2, yaitu
pada tahap pra-konstruksi, konstruksi pabrik, pasca-konstruksi dan persiapan operasi.
Biaya pembebasan dan pembelian tanah (lahan), serta pengurusan hak guna
lahan.
Pengerukan tanah dan persiapan keadaan tempat pra-operasional.
Studi kelayakan
Supervisi
Biaya-biaya perijinan lainnya
2) Biaya investasi, meliputi:
Tahap
Tahap Pra- Tahap Pasca-
Tahap Tahap Persiapan
Tahap
Tahap Konstruksi
Konstruksi Konstruksi Operasi
(1.2)
(1.1) (1.3) (1.4)
Pencarian supplier
Perancangan pabrik Persiapan lahan Pembersihan lahan
dan bahan baku
(1.1.1) (1.2.1) (1.3.1)
(1.4.1)
Pembangunan fisik
Perizinan proyek Simulasi operasi
pabrik
(1.1.5) (1.2.4) (1.4.4)
Pembuatan akses
jalan, listrik dan
komunikasi
(1.1.7)
B. Biaya produksi
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terkait dalam suatu proses operasi biaya
produksi ini dihitung dengan basis 1 tahun produksi, yang terdiri dari tiga biaya
produksi langsung (biaya tidak tetap), biaya produksi tidak langsung (biaya tetap) dan
pengeluaran umum. Biaya produksi terdiri dari:
a) Biaya pembelian bahan baku (VC). Bahan baku yang diperlukan:
Sedangkan biaya produksi tidak langsung merupakan biaya yang jumlahnya tetap
setiap tahun, terdiri dari:
a) Asuransi (FC).
b) Overhead (FC).
C. Penghasilan tahunan
Merupakan pendapatan dari hasil penjualan produk akhir yang dihasilkan (magnesium
oksida).
Penghasilan penjualan aset dapat berasal dari hasil penjualan bangunan kantor atau
properti oleh perusahaan pada akhir tahun suatu proyek atau dapat dikatakan nilai
sisa dari properti proyek tersebut pada akhir tahun.
Biaya pembuangan adalah biaya yang harus dikeluarkan dari hasil penjualan aset
properti total.
Dengan perkiraan arus kas :
b) Sumber Perorangan
Jika sumber akunting terbatas dalam memberikan data, sumber data lain bisa
didapatkan dari perorangan. Secara tipikal perusahaan mempunyai sejumlah orang dan
catatan yang dapat merupakan sumber terbaik dari informasi perkiraan. Kontak perorangan
ini diperlukan untuk memberikan data mengenai pengalaman orang tersebut dalam hal
engineering/keteknikan, biaya produksi bahan, biaya modal, dan personalia/hubungan
dengan orang lain.
Terdapat banyak sumber diluar perusahaan yang dapat menyediakan informasi yang
sangat membantu. Masalah utama adalah dalam menentukan yang mana diantara sumber-
sumber tersebut yang sangat menguntungkan untuk kebutuhan khusus. Beberapa sumber di
luar yang seringkali dipergunakan antara lain informasi yang diterbitkan dan kontak
perorangan.
c) Sumber Pustaka
Untuk memilih bahan, kondisi lingkungan pabrik secara kimia, kita harus
menyesuaikannya dengan data-data kimia yang digunakan untuk reaksi hidrometalurgi.
Datadata ini bisa kita dapatkan dari sumber-sumber pustaka (internet atau buku).
Sumber pustaka juga diperlukan untuk mengetahui data-data peralatan yang
digunakan, data-data reaksi, dll.
Jika beberapa informasi tidak bisa didapatkan baik itu melalui pustaka atau secara
konsultasi, maka cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan penelitian dan
pengembangan, baik itu dalam segi ilmiah, ataupun sosial. Dalam bidang sosial seperti
sumber tenaga kerja, hubungan pasar dengan masyarakat dan perusahaan seperti program
uji pasar. Atau dalam hal imiah seperti pencarian data-data untuk proses metalurgi yang
didapatkan dari penelitian. Aktivitas tersebut biasanya mahal dan tidak selalu berhasil
dengan sukses, jadi langkah ini adalah langkah terakhir yang diambil jika keputusan yang
diambil sangat penting dan ketika sumber-sumber yang telah disebutkan lebih awal
diketahui tidak cukup.