Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TelaahPenelitian

Penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik pembahasan

mengenai membuat penampil RPM dan Tegangan dari generator kecepatan

rendah dengan magnet permanen yang dijadikan bahan untuk melakukan

pengembangan penelitian diantaranya sebagai berikut :

Penelitian yang dilakukan oleh Acuk Febri Nuryanto, Mahasiswa Jurusan

Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul

Membuat Generator Magnet Permanen Kecepatan Rendah. Secara garis besar

penelitiannya merancang generator magnet permanen kecepatan rendah ini

untuk mengetahui output RPM, Tegangan dan Arus yang dihasilkan dari

jumplah putaran generator dengan kecepatan rendah.


Penelitian yang dilakukan oleh Arif Rahman Hakim, Mahasiswa Jurusan

Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul Desain

Generator Magnet Permanen untuk Sepeda Listrik. Secara garis besar

penelitiannya merancang generator magnet permanen untuk sepeda listrik

dengan kayuhan sepeda sebagai penggeraknya dan mengetahui besar tegangan

dan arus yang dihasilkan generator magnet permanen dengan kayuhan RPM

tertentu.
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad, Mahasiswa Jurusan Teknik

Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul Rancang

Bangun Generator Magnet Permanen 1 Phase Untuk Sepeda Statis. Secara

garis besar penelitian yang dilakukan adalah merancang generator magnet

5
6

permanen yang dipasang pada sepeda statis yang sekaligus memiliki fungsi

sebagi motor. Generator sebagai pembangkit listrik dengan penggerak

kayuhan pedal sepeda statis yang kemudian akan menghasilkan arus listrik

yang akan mengisi akumulator dan motor akan menggerakkan gerabok dengan

menggunakan sumber listrik dari akumulator.


Penulis dalam penelitian ini akan membuat display RPM dan Tegangan

yang dihasilkan oleh generator magnet permanen dengan kecepatan rendah

yang akan di tampilkan oleh LCD.


2.2 LandasanTeori
2.2.1 RPM
RPM adalah banyaknya putaran yang dilakukan dalam satuan

menit. RPM biasanya digunakan sebagai satuan ukur banyaknya putaran

mesin dalam satu menit.

2.2.2 Mikrokontroler ATmega16


Mikrokontroler ATmega16 merupakan IC (Integrated Circuit)

produksidari Atmel yang berarsitekturkan Advanced RISC (Reduce

Instruction Set Computer). ATmega16 memiliki flash memory

berkapasitas 16 Kbyte, memory EEPROM 512 Byte, dan 1 Kbyte

internal SRAM. IC ini dilengkapi pula fitur ADC (Analog to Digital

Converter).
7

Gambar 2.1. Skema Pin Mikrokontroler Atmega16

(Sumber :ATMEL16,2014)

1. VCC untuk tegangan pencatu daya positif.


2. GND untuk tegangan pencatu daya negative.
3. PortA (PA0 - PA7) sebagai port Input / Output dan memiliki

kemampuan lain yaitu sebagai input untuk ADC. Port B (PB0

PB7) sebagai port Input / Output dan juga memiliki

kemampuan yang lain.

4. Port C (PC0 PC7) sebagai port Input / Output untuk

ATmega16.

5. Port D (PD0 PD7) sebagai port Input / Output dan juga

memiliki kemampuan yang lain.

6. RESET untuk melakukan reset program dalam mikrokontroller.

7. XTAL1 dan XTAL2 untuk input pembangkit sinyal clock.


8

8. AVCC untuk pin masukan tegangan pencatu daya untuk ADC.

9. AREF untuk pin tegangan referensi ADC. (Sumardi, 2013).

2.2.3 Codevision AVR


Proses pembuatan program menggunakan Codevision AVR yang

menggunakan bahasa C dikarenakan sudah mempunyai fitur yang sesuai

dengan IC mikrokontroller yang digunakan. Program ini mempunyai

perangkat editor, compiler, dan linker program, dan fitur download

secara langsung.
Perangkat lunak Codevision AVR merupakan aplikasi untuk

membuat atau menulis bahasa pemrograman mikrokontroller AVR.

Codevision AVR berfitur C Compiler, program dapat ditulis dalam

bahasa C, Codevision memiliki Integrated Development Environment

(IDE) yang lengkap, yang pada penulisan program, compile, link,

pembuatan kode mesin (assembler) dan download program

ke chip AVR dapat dilakukan pada codevision, selain itu ada fasilitas

terminal, yaitu untuk melakukan komunikasi serial dengan

mikrokontroller yang sudah terprogram. Proses download program ke

IC mikrokontroller AVR dapat menggunakan cara download secara In-

System Programming (ISP). In-System programmable Flash on-chip

mengizinkan memori program untuk deprogram ulang dalam system

menggunakan hubungan serial SPI (Sumardi, 2013).

2.2.4 Sensor Photo Dioda


9

Sensor photo dioda merupakan dioda yang peka terhadap cahaya,

sensor photo dioda akan mengalami perubahan resistansi pada saat

menerima intensitas cahaya dan akan mengalirkan arus listrik secara

forward sebagaimana dioda pada umumnya.

Photo diode akan mengalirkan arus yang membentuk fungsi linear

terhadap intensitas cahaya yang diterima. Arus ini umumnya teratur

terhadap power density (Dp). Perbandingan antara arus keluaran dengan

power density disebut sebagai current responsitivity. Arus yang

dimaksud adalah arus bocor ketika photo dioda tersebut disinari dan

dalam keadaan dipanjar mundur.

Tanggapan frekuensi sensor photo dioda tidak luas. Dari rentang

tanggapan itu, sensor photo dioda memiliki tanggapan paling baik

terhadap cahaya infra merah, tepatnya pada cahaya dengan panjang

gelombang sekitar 0,9 m.


10

Gambar 2.2. Respon spektral relatif untuk bahan silikon, germanium dan

selenium.

Hubungan antara keluaran sensor photo dioda dengan intensitas

cahaya yang diterimanya ketika dipanjar mundur adalah membentuk

suatu fungsi yang linier. Hubungan antara keluaran sensor photo dioda

dengan intensitas cahaya ditunjukkan pada gambar berikut.


11

Hubungan Keluaran Photo Dioda Dengan Intensitas Cahaya

Gambar 2.3. Hubungan Keluaran Photo dioda Dengan Intensitas Cahaya.

2.2.5 Sensor Infrared (IR)

Infrared (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen

elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red,

IR). Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang

dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector

Photomodules.
12

2.2.6 Sensor Tegangan


Sensor tegangan digunakan untuk membaca nilai tegangan yang

akan dimasukkan ke ADC mikrokontroler. Sensor tegangan dibuat

menggunakan resistor metal film yang disusun secara parallel pada

keluaran generator. Tegangan yang masuk dari generator ke

mikrokontroler ini harus di bawah 0-5V, sehingga nantinya akan di

konversi terlebih dahulu sebelum masuk ke ADC mikrikontroler.

2.2.7 LCD Display

LCD (Liquid Crystal Display) merupakan device yang mempunyai

peranan yang penting dalam aplikasi mikrokontroler, diantaranya adalah:

1. Memastikan data yang kita input valid.

2. Mengetahui hasil suatu proses.

3. Memonitoring suatu proses.

4. Mendeburg program.

5. Menampilkan pesan.

6. Dan lain-lain.

Gambar 2.4 LCD 2x16

2.2.8 Bahasa C
13

Bahasa C adalah bahasa pemrograman tingkat menengah. Bahasa C

dipakai dalam pembuatan program mikrokontroler karena masih

kompatibel dan banyak kemudahan untuk membuat program

sebagaimana bahasa tingkat tinggi. Serta adanya kemampuan

memanipulasi bit register dan mengatur kecepatan eksekusi sebagaimana

bahasa tingkat rendah.

Software Code Vision AVR dipilih untuk membuat Program

menggunakan bahasa C dikarenakan sudah mempunyai fitur yang sesuai

dengan IC mikrokontroler yang dipakai, program ini mempunyai

perangkat editor, compiler, dan lingker program, serta integrasi dengan

perangkat download ke mikrokontroler. (Agus Bejo, 2008).

Anda mungkin juga menyukai