Anda di halaman 1dari 10

TUGAS BEDAH MULUT

PENATALAKSANAAN KEBIASAAN BURUK


MENGGIGIT BIBIR BAWAH
PADA ANAK

DISUSUN OLEH :

JOJOR SILABAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas berkat, rahmat, dan

karunia Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.


Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas

ujian Ilmu Bedah Mulut di Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas

Kedokteran Universitas Sriwijaya.


Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung untuk

menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah yang jauh dari lengkap dan

sempurna ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Oral Habit ............................................................ 2

2.2 Perkembangan Oral Habit ..................................................... 2

2.3 Macam-macam Oral Habit pada Anak .................................. 3

2.4 Penatalaksanaan Kebiasaan Buruk Menggigit

Bibir (lip biting) ..................................................................... 3

BAB 3 KESIMPULAN .......................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 8

BAB 1
PENDAHULUAN
Rongga mulut memiliki kondisi lingkungan yang sangat kompleks,
dimana kemungkinan iritasi mekanik, fisik, dan kimiawi dapat mempengaruhi
terjadinya perubahan kondisi lingkungan rongga mulut dan memungkinkan
terjadinya suatu penyakit mulut. Kebiasaan merupakan suatu faktor penting
yang menjadi penyebab dan berkembangnya penyakit dalam rongga mulut.
Kebiasaan seringkali dilakukan tanpa disadari yang ternyata dapat merusak
atau membahayakan bagian rongga mulutnya.1
Kebiasaan anak muncul dalam berbagai kondisi. Beberapa perilaku tidak
mengganggu aktivitas normal sehari-hari dalam kondisi yang ringan dan
karenanya bukan merupakan gangguan kejiwaan. Kebiasaan dapat timbul
sebagai salah satu cara bagi anak untuk tetap menyibukkan diri bila merasakan
sesuatu yang kurang menyenangkan baginya. Pada sebagian besar anak,
kebiasaan tersebut biasanya dilakukan untuk menenangkan diri ketika ia
merasa tertekan, sedang stres, bosan, lelah, frustrasi dan tidak nyaman ataupun
saat ia sedang tertidur lelap.2
Kebiasaan abnormal dapat mempengaruhi pertumbuhan yang normal dari
rahang, mengganggu pertumbuhan kepala, dan fisiologi oklusi. Pola kebiasaan
dapat mengganggu otot yang terkait dengan pertumbuhan tulang yang salah,
gigi malposisi, cara bernafas yang salah, gangguan berbicara, gangguan otot-
otot wajah dan psikologis. Kebiasaan seperti mengisap ibu jari, menggigit
bibir, menjulurkan lidah di antara gigi-gigi, bernafas melalui mulut, dan
bruxism merupakan kebiasaan yang dapat menimbulkan terjadinya anomali
letak gigi dan hubungan rahang. Kebiasaan ini harus segera dihentikan apabila
gigi permanen pertama sudah nampak erupsi di mulut.3

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Oral Habit


Kebiasaan buruk (oral habit) merupakan suatu kebiasaan yang tidak
normal yang biasanya terjadi selama periode gigi-geligi bercampur atau pada
masa pertumbuhan dan perkembangan wajah. Anak-anak sering melakukan
kebiasaan buruk secara berulang-ulang dalam masa pertumbuhan, antara lain
menghisap jari, bernapas melalui mulut, menggigit kuku, dan lain sebagainya.4

2.2 Perkembangan Oral Habit


Oral habit sering kali ditemukan pada anak-anak sejak berusia satu
bulan. Hal ini tidak akan menyebabkan masalah yang berarti dalam rongga
mulut saat itu, karena pada dasarnya tubuh dapat memberikan respon terhadap
rangsangan dari luar sejak masih dalam kandungan. Respon tersebut
merupakan pertanda bahwa perkembangan psikologis anak sudah dimulai,
terlihat dari tingkah laku spontan atau reaksi berulang. Pendapat Christensen,
oral habit dideteksi pada usia 3-6 tahun melalui pemeriksaan klinis yang
merupakan masalah penting karena pada usia ini oral habit dianggap abnormal.
Permasalahan akan muncul ketika kebiasaan tersebut terus berlanjut hingga
anak mulai memasuki usia sekolah dimana kebiasaan ini terus dilakukan
karena orang tua kurang memperhatikan anaknya. Hal tersebut tidak akan
memberikan efek jangka panjang jika kebiasaan tersebut dihentikan sebelum
masa erupsi gigi permanen. 1,5
Perkembangan oral habit terbagi menjadi 3 periode yaitu periode
menghisap, periode menggigit, dan periode multiple transfer. Periode
menghisap berkembang sejak bayi masih trimester ketiga dalam kandungan
ibu. Kebiasaan ini dilakukan berkembang untuk melatih sistem neuromuskular
dimana merupakan perkembangan sistem sempurna yang ditemukan sejak lahir
sehingga fase mulut pada bayi yang baru lahir terpenuhi dengan baik.
Keahlian menghisap jari ini dimulai sejak minggu ke-19 karena otak bayi telah
mencapai berjuta-juta saraf motorik sehingga ia mampu membuat gerakan
sadar tersebut. Masa transisi dari periode menghisap ke periode menggigit
terjadi dalam periode yang singkat dan disebut sebagai periode transisi. Periode
mengigit berkembang sejak usia pra-sekolah (4-5 tahun) dan berakhir pada
usia sekolah (6-12 tahun).3,4

2.3 Macam-macam Oral habit Pada Anak


Ada beberapa macam kebiasaan buruk pada anak, di antaranya adalah
mengisap ibu jari atau jari tangan (thumb or finger sucking), mengisap bibir
atau menggigit bibir (lip sucking or lip biting), mengisap botol susu (bottle
sucking), menjulurkan lidah (tongue thrusting), bernafas melalui mulut (mouth
breathing), dan bruksisme (bruxism).3

2.4 Penatalaksanaan Kebiasaan Buruk Menggigit Bibir (lip biting)


Memodifikasi pola perilaku untuk jangka panjang dikenal program
pembelajaran perilaku yang meliputi : menjaga kesehatan mulut, mengoreksi
kebiasaan mulut, dan pemakaian alat. Kemungkinan suksesnya perawatan akan
meningkat bila dokter, penderita, dan orangtua secara antusias ikut terlibat.
Menurut Kreit bila hubungan ibu dan anak (penderita) erat maka kemungkinan
keberhasilan perawatan semakin besar. Berikut beberapa piranti orthodontik
yang dapat digunakan untuk menghentikan kebiasaan buruk menggigit bibit
pada anak, antara lain:
a. Lip Bumper
Alat ini digunakan untuk mendapatkan ruang pada lengkung untuk
mengkoreksi gigi berjejal ringan hingga sedang pada lengkung gigi, gigi
molar rotasi, mengontrol kehilangan penjangkaran, memperbaiki aktivitas
otot-otot bibir dan menghilangkan kebiasaan menghisap maupun menggigit
bibir. Kebiasaan menghisap atau menggigit bibir dicegah dengan labial
shield pada alat ini. Posisi bibir bawah akan terkoreksi setelah perawatan.6
Kedua gigi molar 1 rahang bawah dipasang molar band, kemudian
bagian-bagian lip bumper dipasang 2-3 mm di anterior gigi insisivus rahang
bawah dan 4-5 mm di lateral gigi posterior/segmen bukal. Lip bumper
dicekatkan pada molar tube yang ada pada molar band untuk mencegah
pasien melepasnya dan kontrol disarankan 1 minggu sekali untuk dilepas
dan dibersihkan. Lip bumper disesuaikan secara berurutan untuk
mengembalikan gigi ke posisi yang diharapkan. Biasanya, setelah 3 bulan
kebiasaan menghisap bibir bawah akan hilang.7
Gambar 1. Lip bumper

Gambar 2. Lip bumper saat dipakai

Pemakaian lip bumper dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada


pemakainya dan bukan hal yang mudah bagi anak-anak untuk mengilangkan
kebiasaan buruk tersebut. Lip bumper merupakan alat lepasan sehingga
dapat dipasang dan dilepaskan oleh pasien sendiri. Lip bumper harus
terpasang pada mulut selama 24 jam perhari dan selama kira-kira 100-300
hari. Maka dari itu, sekali lagi dikatakan, diperlukan motivasi yang kuat
pada penderita dan orangtuanya.6
Fungsi dari lip bumper :6,7
a. Menghilangkan kebiasaan buruk, seperti menghisap atau menggigit
bibir bawah dan menghisap ibu jari.
b. Untuk melebarkan lengkung gigi baik pada rahang atas ataupun pada
rahang bawah, menambah panjang dan lebar lengkung rahang untuk
mendapatkan ruang bagi gigi-gigi permanen yang erupsi dan
mengatasi gigi-gigi yang berjejal.
c. Menghindarkan tekanan otot bibir dan mengurangi hipertonusitas
otot mentalis.
d. Mengurangi overjet.
e. Mempertahankan molar agar tidak berjalan ke mesial.

b. Oral Screen
Oral Screen merupakan salah satu alat efektif yang paling mudah
digunakan untuk mengoreksi protrusi gigi anterior rahang atas. Alat ini
diistilahkan sebagai physiologic appliance karena alat ini tidak
menyebabkan pergerakan gigi dengan bantuan kawat, tetapi menghasilkan
gaya yang menahan gigi anterior rahang atas dengan cara menekan perioral
musculatur.8

Gambar 3. Oral Screen

Gambar 4. Oral Screen saat dipakai

Oral Screen digunakan pada kasus maloklusi untuk mengoreksi protrusi


rahang atas dan openbite. Ada beberapa metode dan bahan yang biasa
digunakan untuk mebuat oral screen (karet, akrilik, flexiglass, dan plastik
tidak tahan panas). Penggunan oral screen sebagaimana mestinya setiap
malam dan pada waktu tidur.8
Fungsi oral screen adalah :8
a) Menghilangkan kebiasaan buruk, seperti :
Menggigit bibir. Membuat kompetensi bibir yang lebih baik dan
mengurangi kecenderungan menggigit bibir.
Menjulurkan lidah. Mengendalikan kecenderungan lidah untuk
menghisap ke daerah openbite dan kemudian meningkatkan
keseluruhan pola mengunyah. Oral screen juga mendorong
lidah untuk menghisap ke arah lateral yang lebih efektif dalam
menyeimbangkan otot-otot pipi.
Menghalangi bernafas melalui mulut. Pola pergerakan udara
yang lebih normal melewati hidung akan terbentuk .
b) Membatasi seminimal mungkin pergerakan otot mentalis pada bibir
bawah.
c) Sebagai alat pengingat bagi anak untuk latihan mengurangi
kebiasaan buruknya yang diinstruksikan oleh dokter gigi.
BAB 3
KESIMPULAN

Kebiasaan buruk (oral habit) merupakan suatu kebiasaan yang tidak


normal yang biasanya terjadi selama periode gigi-geligi bercampur atau pada
masa pertumbuhan dan perkembangan wajah. Dalam masa pertumbuhan, anak-
anak sering melakukan kebiasaan buruk secara berulang-ulang, antara lain
menghisap jari, bernapas melalui mulut, menggigit kuku, mengisap botol susu,
menjulurkan lidah, bruksisme, dan kebiasaan menggigit bibir.
Lip bumper dan oral screen mempunyai berbagai fungsi dalam bidang
orthodonsia dan juga mempunyai kemampuan untuk penatalaksanaan terhadap
kebiasaan buruk berupa menghisap bibir, menggigit bibir dan mendorong lidah.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ratna Sri. Pemakaian lip Bumper pada anak dengan kebiasaan jelek
menggigit bibir bawah dan menghisap ibu jari. Dental Journal Kedokteran
Gigi FKG-UHT Vol 1 No 2 Februari 2007.

2. Dunia Anak. Menghentikan Kebiasaan Buruk Anak. Available from:


http://duniaanak.rawins.com. Accessed: 2015 Agustus.

3. Ilmu Kesehatan Gigi. Kebiasaan-kebiasaan buruk anak terhadap gigi anak.


Available from: http://ilmukesehatangigi.com. Accessed: 2015 Agustus.

4. Heriyanto, Eddy. Kebiasaan Buruk dan gigi berjejal. Available from:


http://kedokterangigiuniversitashasanuddinmakassar.com. Accessed: 2015
Agustus.

5. Kebiasaan Buruk dan Penatalaksanaannya. Available from:


http://id.scribd.com/doc/109049806/kebiasaan-buruk. Accessed: 2015
Agustus.

6. Murphy CC. A Longitudinal study of incremental expansion using a


mandibular lip bumper. Angle Orhodontist, 2003; 73; 396-400.

7. Germec D and Taner TU. Lower lip sucking habit treated with a lip
bumper appliances. Angle Orthodontist, 2004; 75; 1071-1076.

8. Adi. Pergerakan Gigi dalam Bidang Orthodonsia dengan Alat Cekat.


Available from: http://adifkgugm.wordpress.com. Accessed: 2015 Agustus.

Anda mungkin juga menyukai