Ada dua jenis pembuatan garam secara tradisional yaitu dengan penguapan sinar
matahari di tambak garam dan dengan teknik perebusan (garam rebus). Perbedaan garam
rebus dengan garam menggunakan sinar matahari adalah garam rebus menghasilkan garam
yang lebih halus dan garam menggunakan sinar matahari lebih kasar.
Proses pembuatan garam dengan sinar matahari para petani garam membuat petakan-
petakan untuk penguapan air laut, agar mendapatkan garam yang baik dengan kristal yang
besar, petani garam biasanya akan langsung menguapkan air laut yang dialirkan pada
petakan-petakan untuk menghasilkan kadar baume (kepekatan/kekentalan) yang tinggi sekitar
20-25 Be (pengukuran menggunakan Baumemeter). Setelah itu air laut dimasukkan ke
petakan khusus untuk meja garam lalu diuapkan dengan sinar matahari selama 7 hari dan
dengan sendirinya air akan berkurang dan menjadi kristal garam.
Pada pembuatan garam dengan metode perebusan, dengan menggunakan garam yang masih
kasar yang sudah jadi lalu dilarutkan dengan air, setelah air sudah tercampur dan garam sudah
terlarut, air tersebut disaring dan direbus dengan menggunakan bara api sekitar 3-4 jam atau
lebih, setelah itu jadilah garam rebus.