Anda di halaman 1dari 3

1.

CARA PEMBUATAN GARAM

Pada dasarnya pembuatan garam dari air laut terdiri dari langkah-langkah proses
pemekatan (dengan menguapkan airnya) dan pemisahan garamnya (dengan kristalisasi),
sehingga mineral-mineral yang ada di dalamnya mengendap dan mineral-mineral yang
kurang diinginkan sedapat mungkin hanya sedikit yang dikandung oleh garam yang
diproduksi.
Tahapan Pembuatan Garam
a. Pengeringan Lahan
- Pengeringan lahan peminihan, pengeringan lahan kristalisai
b. Pengelolaan Air Peminian/Waduk
- Pemasukan air laut ke peminian, pemasukan air laut ke laha Kristalisasi
- Pengaturan air di peminian
- Pengeluaran Brine ke meja kristal dan setelah habis dikeringkan, untuk
pengeluaran Brine selanjutnya dari peminian tertua melalui Brine Tank.
- Pengembalian air tua ke waduk. Apabila air peminian cukup untuk memenuhi
meja kristal, selebihnya dipompa kembali ke waduk.
c. Pengolaha air tanah
- Pekerjaan kesap guluk dan pengeringan
- Pertama kesap guluk dilakukan setelah air 4-6Be
- Kedua kesap guluk dilakukan setelah air meja 18-22Be dan meja di atasnya
dilakukan kesap guluk dengan perlakuan sama.
- Lepas air tua dilakukan pada siang hari dengan konsentrasi air garam 24-25Be
dan ketebalan air 3-5 cm.
d. Proses kristalisasi
- Pemeliharaan meja begaram., aflak (peralatan permukaan dasar garam)
e. Proses pungutan
- Umur kristal garam 10 hari secara rutin.
- Pengaisan garam dilakukan hati-hati dengan ketebalan air meja cukup 3-5 cm.
- Angkutan garam dari meja ke timbunan membentuk profil (ditiriskan), kemudian
diangkut ke gudang atau siap untuk proses pencucian.
f. Proses pencucian
- Pencucian bertujuan untuk meningkatkan kandungan NaCl dan mengurangi unsur
Mg,Ca,SO4 dan kotoran lainnya.
- Air pencucian garam semakin bersih dari kotoran akan menghasilkan garam
cucian lebih baik atau bersih.
Persyaratan pencucian:
- Air garam (Brine) dengan kepekatan 20-24Be
- Kandungan Mg 10g/liter.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi garam antara lain:
- Mutu air laut
Mutu air laut (terutama dari segi kadar garamnya, termasuk kontaminasi air
sungai), mempengaruhi aktu yang diperlukan untuk pemekatan (penguapan).
- Keadaan cuaca
Panjang kemarau berpengaruh langsung kepada pembuatan garam dengan
bantuan sinar matahari.
Curah hujan (intensitas) dan pola hujan merupakan indikator yang berkaitan
erat dengan panjang kemarau yang mempengaruhi daya penguapan air laut.
Kecepatan angin, kelembaban udara dan suhu udara sangat mempengaruhi
kecepatan penguapan dimana makin besar penguapan maka makin besar
jumlah kristal garam yang mengendap.
- Tanah
Sifat porositas tanah mempengaruhi kecepatan perembesan air laut kedalam
tanah yang di peminihan ataupun di meja.
Bila kecepatan perembesan ini lebih besar daripada kecepatan penguapannya,
jika selama pembuatan garam terjadi hujan, maka garam tidak akan dihasilkan.
Jenis tanah juga mempengaruhi warna dan ketidakmurnian yang terbawa oleh
garam yang dihasilkan.
- Pengaruh air
Pada kristalisasi garam konsentrasi air garam harus antara 25-29Be. Bila
konsentrasi air tua belum mencapai 25Be maka garis gips (kalsium sulfat)
akan banyak mengendap, bila konsentrasi air tua lebih dari 29Be Magnesium
akan banyak mengendap.

2. CARA PEMBUATAN GULA KELAPA

Gula kelapa adalah gula yang dihasilkan dari nira pohon kelapa yang dimasak melalui
proses penguapan air dan pengkristalan dengan cara pemanasan, pohon kelapa dapat disadap
apabila telah menghasilkan 3 tandan bunga yang baru membuka dan tandan yang termuda
sudah mencapai 20cm panjangnya, nira diperoleh dari dari tandan yang seludangnya belum
mekar, tangkai bunga dipukul perlahan dan dapat disadap sekitar 3-5 hari kemudian agar
memudahkan keluarnya nira, perlu ditambahkan 1 sendok kapur sirih agar niranya tidak
masam. Nira yang baik memiliki rasa manis, segar, tidak berwarna dan derajat kemsamnnya
antara 6,0 7,0.
Tahapan Pembuatan Garam
- Nira yang telah diperoleh disaring, dimasukkan kedalam wajan lalu dimasak
dengan panas yang konstan sambil diaduk.
- Selama pemanasan akan timbul busa yang dapat meluap, agar busa tidak meluap
sampai atas wajan, nira harus diaduk dan ditambahkan minyak kelapa (1 sendok
minyak kelpa untuk 25 liter nira). Selama pemanasan warna nira berubah dari
putih kekuningan sampai menjadi cokelat tua.
- Pemanasan dihentikan bila nira yang diteteskan ke dalam air berbentuk benang-
benang halus.
- Nira diangkat dan diaduk agar pembentukan kristal sempurna kemudian nira
kental dimasukkan ke dalam cetakan.
Factor-faktor yang mempengaruhi produksi gula kelapa:
Pengelolaan dan pemanasan menyebabkan gula merah mempunyaiwarna
bervariasi dari kuning higga cokelat tua.
Nira yang cenderung asam karena mengalami inversi dan reaksi fermentasi
akan menyebabkan gula bersifat higroskopis.
Penambahan bahan lain seperti minyak kelapa dan pati mempengaruhi kadar
air dalam tekstur gula merah.

Pada proses pembuatan garam dan gula dapat disimpulkan bahwa garam dan gula sama-sama
mengalami penguapan untuk memisahkan gula kelapa dan juga garam dan proses pemanasan
untuk pengkristalan. Namun pada garam proses penguapan dilakukan dengan bantuan sinar
matahari sedangkan untuk gula kelapa dilakukan dengan bantuan panas dari api kayu bakar.

Anda mungkin juga menyukai