Anda di halaman 1dari 15

PEMANENAN GARAM

2
PANEN

 Kegiatan mengumpulkan hasil garam dari


lahan meja kristalisasi. Proses pemanenan
dilakukan minimal 10 hari, kandungan NaCl
( >98%). Berdasarkan uji lab dari unversitas
Indonesia dan hasil produksi garam TUF
dapat mencapai 100 ton/ha/musim.
Pemanenan dilakukan dengan cara
pengerokan, pencucian garam,
pemgemasan garam/ packing dan kemudian
pengangkutan Garam
3
Tahapan secara umum yang dilakukan
petambak garam yaitu :
1. Langkah pertama sebelum pengerikan yaitu
mencincang atau meremukan garam dalam
meja kristal supaya pengerikan lebih mudah.
1. Kerikan pertama pada bagian yang masih ada
kandungan air nya agar garam bisa langsung
bersih.
3. Pada meja garam yang tidak ada airnya
jangan dikerik karena bila dipaksa dasar lahan
bisa rusak
4
TEKNIK PANEN

Pengeluaran Air Tua (Lepas Air Tua)

Setelah meja mengalami proses pengeringan


terakhir dan pemadatan dengan menggunakan
guluk terakhir, serta konsentrasi air yang ada
diatasnya telah mencapai 25 Be, selanjutnya
Lepas Air Tua (LAT) pada meja tersebut dapat
dilakukan.

5
Kristalisasi

Setelah proses meja LAT berakhir terjadi


kristalisasi garam, selanjutnya dilakukan
pemeliharaan proses kristalisasi dalam
meja yang sudah LAT dengan
menambahkan air tua yang memiliki
konsentrasi 25 - 29 °Be setiap hari ke
dalam meja serta tetap menjaga
ketebalan air minimal 5 cm, ke dalam
meja kristal dilakukan penambahan brine
dengan konsentrasi minimal 25 – 26 °Be
6
Prinsip Pemanenan Garam

Jenis-jenis pemanenan
Jenis pemanenan garam terdiri dari dua sistem yaitu:

1. Sistem Portugis
Pungutan garam di atas lantai garam, yang terbuat
dari kristal garam yang dibuat sebelumnya selama 30
hari, berikut tiap 10 hari dipungut.

2. Sistem Maduris
Pungutan garam yang dilakukan di atas lantai tanah,
selama antara 10– 15 hari garam diambil di atas
dasar tanah.

7
2. Pungutan garam
• Guna mencapai kualitas yang diharapkan
yakni KP1, maka waktu pemanenan
dilakukan minimal setelah 7-15 hari kristal
garam terbentuk, dengan mengacu pada
proses management/pengelolaan air.

Ikatan struktur8 kristal garam


• Semakin lama/panjang waktu proses
pengkristalan, semakin kuat ikatan struktur
kristal garam artinya dalam satu butir kristal
garam yang terbentuk, mengandung NaCl
yang diharapkan mencapai 97%. Proses
pengumpulan hasil panen dilakukan dengan
menggunakan alas kaki seperti sepatu /
sandal karet sehingga tidak mengotori garam
yang siap di panen. Alat penggaruk sebaiknya
dilapisi bahan karet pada lapisan bawah, yang
bersentuhan langsung dengan meja
geoisolator.
9
• Kristal garam ditarik (dikais) dari
tengah ke tepi meja, membentuk
lenceran sejajar dengan galengan
meja yang membujur ke arah
pejemuran dalam jarak 1 m dari tepi
galengan meja.

10
3. Garam hasil pungutan ditimbun di
penjemuran yang terletak sejajar
dengan meja terendah. Timbunan
dibentuk menurut profil (gundukan
segitiga) yang sudah dipersiapkan,
ukuran disesuaikan dengan ukuran
penjemuran untuk mempercepat
penguapan dan mempercepat
penurunan kadar air.

11
4. Penjemuran terbuat dari batu kapur /
batu karang yang kuat dan bersih,
apabila penjemuran terbuat dari tanah
dan dalam keadaan rusak, perlu
dibuatkan alas dari dinding / anyaman
bambu yang diletakkan di atas
penjemuran untuk menjaga
kebersihannya, sehingga garam tidak
terkontaminasi dengan tanah atau
debu.

12
5. Jika konsentrasi air tua kurang dari 29
°Be bisa dipergunakan dan
ditambahkan air tua hingga
ketebalannya minimal 5 cm.
6. Pemanenan dilanjutkan setelah 10 hari

kemudian dan seterusnya, hari pungut


tidak boleh diperpendek meskipun
sudah mendekati akhir musim garam.

13
7. Pemanenan darurat dilaksanakan
bila musim produksi tidak mungkin
diteruskan, misalnya kondisi cuaca
hujan terus menerus

Pencincangan/Pelonggaran Kristal Garam

14

Anda mungkin juga menyukai