Jika dijelaskan secara singkat dalam bentuk poin-poin, maka bisa dilihat pada penjelasan proses
terjadinya hujan secara singkat berikut ini :
1. Panas matahari membuat air laut/danau menguap.
2. Uap air terkumpul di udara dalam bentuk awan.
3. Awan yang terbentuk menjadi semakin besar, lalu butiran-butiran air akan jatuh.
4. Terjadilah hujan.
Demikianlah pembahasan mengenai proses terjadinya hujan, mulai langkah-langkah dari awal sampai
akhir beserta gambar penjelasannya lengkap. Hujan merupakan peristiwa alam yang terjadi sehari-
hari, namun proses terjadinya hujan ternyata cukup rumit dan tidak sesimple yang diperkirakan.
PROSES PEMBUATAN GARAM
Untuk proses pembuatan garam dengan penguapan sinar matahari biasanya para petani garam membuat garam dengan
metode petakan – petakan untuk penguapan, untuk mendapatkan hasil garam yang baik dengan kristal yang
besar, petani garam biasanya secara langsung menguapkan air laut yang dialirkan pada petakan – petakan
untuk menghasilkan kadar baume (massa jenis cairan / kepekatan / kekentalan) yang tinggi sekitar 20 – 25 Be
(untuk pengukuran menggunakan Baumemeter) tapi biasanya untuk petani tradisional mereka menggunakan
insting saja, sangat jarang sekali petani tradisional menggunakan alat baumemeter.
Beda halnya dengan proses perebusan garam, untuk proses pembuatan garam dengan metode perebusan
yang tradisional biasanya pertama kali yaitu dengan menggunakan garam yang masih kasar yang sudah jadi
lalu dilarutkan dengan air, setelah air sudah tercampur dan garam sudah terlarut air tersebut biasanya difilter
(disaring) agar air jernih, setelah melalui proses penyaringan air tersebut direbus dengan menggunakan bara
api sekitar 3 – 4 jam bahkan lebih, setelah itu jadilah garam rebus. Perbedaan garam rebus dengan
pembuatan garam yang mengunakan teknik penguapan panas matahari ialah jika garam rebus hasilnya lebih
halus sedangkan garam dengan menggunakan pemanasan matahari akan lebih kasar (Kristal garam).