Anda di halaman 1dari 2

Si kancil dan gong ajaib

Di tengah hutan, terdapat sebuah pohon rindang. Daunnya subur, cabang-cabang dan
rantingnya sangat banyak. Di pohon itu banyak sekali tawon hutan yang bergerombol
membuat rumah. Di hari ke hari semakin bertambah jumlah tawon-tawon tersebut, ketika
tawon-tawon itu bergerombol di sarangnya, kelihatan seperti sebuah benda hitam yang
sedang bergantung di ranting pohon.
Ketika matahari sangat menyengat. Si Kancil berlari-lari kecil menuju pohon rindang itu. Ia
ingin berteduh sambil melepaskan lelah. Saat melihat ke atas, tiba-tiba matanya yang tajam
melihat ada benda yang tergantung diranting pohon tepat di atas kepalanya. Cukup lama dia
diam sambil mengawasi benda hitam tersebut, hingga akhirnya ketika ada beberpa tawon
yang berterbangan dan hinggap pada benda itu, ia baru mengetahui bahwa benda yang
bergantung itu tidak lain adalah tawon yang sedang bergerombolam.
Yakin benda itu adalah sarang tawon yang cukup besar dalam hatinya ingin sekali menikmati
madu yang ada di dalamnya. Tapi bagaimana cara mendapatkan madunya? Cukup lama si
Kancil berpikir untuk menemukan cara yang di anggapnya paling tepat untuk mengambil
madu. Pada saat yang sama tiba-tiba datang Harimau. Air liur Harimau keluar dari sela-sela
giginya yang tajam begitu melihat si Kancil yang kecil dan mulus.
Hem, pastilah dagingmu sangat lezat untuk makan siangku Kancil.gumam Harimau.
Kancil gemetar ketakutan, namun hewan cerdik itu menyembunyikan rasa takutnya.
Oh, kamu Harimau! sahut si Kancil. Sepertinya kamu kelaparan siang ini.
Benar Cil ! Dan relakah dirimu untuk kumakan.
Berarti kau akan membunuhku?
Itu sudah jelas!
Tapi tunggu dulukau harus dengar kata-kataku.
Apalagi Cil? Aku ini sudah sangat lapar. Dari pagi belum makan sama sekali.
Aku disini sedang menjalankan tugas! kata si Kancil setelah diam beberapa detik mencari
alasan untuk menyelamatkan diri.
Tugas apa itu Cil? Tanya Harmau penasaran.
Ini aku disuruh oleh Nabi Sulaiman untuk menjaga gongnya.
Apa? Kamu disuruh menjaga menjaga gongnya Nabi Sulaiman? Dimana gong itu?
Itu..! jawab si Kancil sambil menunjuk benda yang bergantung di ranting pohon.
Gongnya itu milik Nabi Sulaiman. Sedangkan beliau sedang pergi!
Apakah kamu sudah pernah mendengarkan bunyi gong itu Cil? Tanya Harimau.
Oh tentu kawan! jawab Kanci. Bunyinya sangat merdu sekali.
Coba kamu pukul Cil! Aku ingin mendengarnya, pinta Harimau.
Oh jangan..jangan! Sekali-sekali jangan di pukul, nanti aku mendapatkan marah dari
baginda Nabi Sulaiman. Aku tidak mau di hukum karena melanggar perintah..
Cuma sekali saja Cil. Masa kamu tidak mau! desak Harimau
Tidak.. aku tidak mau! jawab si kancil menolak.
Kalau begitu aku sendiri yang akan memukulnya. Pinta Harimau
Kamu juga tidak boleh tanpa ijin Nabi Sulaiman.
Kamu jangan macam-macam Cil! Kalo kamu tidak membiarkan aku memukul gong itu.
Maka sekarang juga kau aku terkam.
Jangan dong.
Jadi biarkan aku memukulnya.
Wah gawat!
Gawat gimana? Apa maksudnya?
Kancil berkata lirih, Sebenarnya gong ini bukan hanya bersuara merdu. Tapi siapa yang
memukulnya dan mendengar suaranya akan ditakuti semua binatang lain. Artinya dia akan
menjadi raja di hutan ini.
Mendengar keterangan itu Harimau makin penasaran. Ia mendengus dan siap menerkam si
kancill. Kacil ketakutan. Harimau tidak main-main. Baiklah kalau kamu tetap memaksa
kawan! Tapi tunggu dulu! Karena aku tidak mau kena hukuman Nabi Sulaiman, maka aku
harus pergi dulu. Baru setelah aku pergi jauh kamu boleh memukul gong itu.
Aku setuju Cil! jawab Harimau. Kalau begitu cepatlah kamu tinggalkan tempat ini.
Selamat tinggal kawan! Semoga kamu bisa menikmati suara merdunya suara gong itu,
kata si Kancil.
Setelah mengira si Kancil pergi cukup jauh. Harimau pun kemudian mengambil ranting kayu
kering yang bergeletak di tanah, tidak jauh dari tempatnya berdiri. Ia segera mendekati benda
hitam itu tanpa mengamat-amati terlebih dahulu dan langsung mengayunkan ranting tersebut.
Bukk..Buk! Dua kali Harimau memukulnya dengan keras. Saat itulah gong yang
dipukulnya bukan gong, tetapi rumah tawon. Tawon yang bergerombol itu langsung
mendengung marah.
Harimau terkejut bukan main. Ia baru menyadari yang dipukulnya itu bukan gong, tetapi
rumah tawon. Tawon-tawon itu dengan ganas menyerbu Harimau.

Anda mungkin juga menyukai