Anda di halaman 1dari 7

HIERARKI DAN MANAJEMEN DATA

Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke dalam suatu hierarki field-field
data yang bergabung untuk membentuk record, dan record yang bergabung untuk
membentuk file. Field data adalah unit data yang terkecil; mencerminkan jumlah data
terkecil yang akan ditarik dari computer pada satu waktu. Record adalah suatu koleksi field-
field data yang saling berhubungan. File adalah koleksi record yang saling berhubungan.
Basis data adalah sekumpulan file. Definisi umum dari basis data adalah kumpulan dari
seluruh data berbasis komputer sebuah perusahaan. Dalam artian yang lebih sempit, basis
data merupakan kumpulan data yang berada di bawah kendali peranti lunak sistem
manajemen basis data.
1. KEBANGKITAN ERA BASIS DATA
Pada era sebelum dipergunakannya basis data, terdapat kendala pada medium
penyimpanan, dimana record pada pita magnetik harus diproses secara berurutan. Oleh
karenanya dicari jalan keluar dengan cara mengarah ke organisasi logis (logical
organization) yaitu mengintegrasikan data dari beberapa lokasi fisik yang berbeda dan
merupakan cara pengguna melihat data. Selanjutnya berbagai cara dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan menggunakan integrasi logis, yaitu
menggunakan inverted files dan linked list.
Inverted file adalah suatu file yang disimpan dalam suatu urutan tertentu dan dirancang
untuk memecahkan masalah yang berupa permintaan manajer atas suatu laporan yang hanya
mendaftarkan record-record tertentu dari file.
Linked list adalah suatu field yang berisi link atau pointer. File yang berisi link field
disebut linked list dan berfungsi menghindari penggunaan indeks untuk mendapatkan akses
yang lebih cepat.
Inverted file dan linked list memberikan suatu cara untuk mengintegrasikan secara
logis record-record yang tersebar secara fisik dalam satu file.
Integrasi logis antara beberapa file. Suatu modifikasi bahasa pemrograman COBOL
dengan menggunakan link untuk saling menghubungkan record-record dalam satu file
dengan record-record yang berhubungan secara logis di file-file lain. Sistem ini disebut IDS
(integrated data store) dan merupakan langkah awal menuju satu basis data terintegrasi dari
beberapa file.
2. KONSEP DAN STRUKTUR BASIS DATA
A. Konsep Basis data
Basis data adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi,
diorganisasikan dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan
kembali. Integrasi logis dari record-record dalam banyak file ini disebut konsep
basis data yang bertujuan untuk meminimumkan pengulangan data (duplikasi data
artinya data yang sama disimpan dalam beberapa file) dan mencapai independensi
data (kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat
perubahan pada program yang memproses data).
Independensi data diperoleh dengan menempatkan spesifikasi data dalam
tabel data dan kamus yang terpisah secara fisik dari program. Program mengacu
pada tabel untuk mengakses data. Hirarkhi data dalam konsep sistem basis data
yaitu Basis data, File, Record, dan Elemen Data.
B. Struktur Basis Data
Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data
menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu
sistem manajemen basis data. Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah
suatu aplikasi peranti lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri,
hubungan di antara data di dalam basis data, dan nama-nama formulir, jenis-jenis
data, angka di belakang desimal, jumlah karakter, nilai-nilai default, dan seluruh
uraian field lainnya. Inilah sebabnya mengapa basis data yang dikendalikan oleh
suatu sistem manajemen basis data disebut sekumpulan data terhubung yang dapat
menjelaskan dirinya sendiri (self-describing set of related data).
Macam-macam Struktur Basis data :
(1) Struktur Basis Data Hierarkis
Struktur Basis data Hierarkis (Hierarchical Basis data Structure), yaitu
struktur kelompok data, subkelompok data dan subkelompok yang lebih kecil
lagi menyerupai cabang-cabang pohon. Seperti cabang sebuah pohon, untuk
mendapatkan satu record dari satu cabang ke satu cabang lainnya
mengharuskan sistem manajemen basis data tersebut menavigasi kembali ke
persimpangan umum dari cabang-cabang tersebut. Struktur hierarkis untuk
basis data pada awalnya popular karena ia bekerja dengan baik pada sistem
pemrosesan transaksi yang melakukan tugas-tugas seperti pengendalian
persediaan, entri pesanan, piutang, dan utang dagang. Tugas-tugas akuntansi
seperti di atas adalah beberapa di antara operasi-operasi bisnis pertama yang
dikomputerisasikan. Alasan lain di balik kepopulerannya adalah karena
struktur hierarkis memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien saat
sebagian besar catatan dalam basis data akan digunakan dalam aplikasi.
(2) Sruktur Basis Data Jaringan
Struktur basis data jaringan (network basis data structure) dikembangkan
untuk memungkinkan penarikan record-record tertentu. Ia memungkinkan
satu record tertentu menunjuk pada semua record lainnya di dalam basis data.
Gugus Tugas Basis Data yang merupakan subkomite dari CODASYL
(Committee on Data Systems Language) atau Komite Bahasa Sistem Data,
mengeluarkan spesifikasinya untuk struktur basis data jaringan pada tahun
1971.
Struktur jaringan memecahkan permasalahan keharusan untuk kembali ke
tempat asal percabangan basis data. Secara konseptual, setiap record dalam
basis data dapat memiliki penunjuk ke semua record lain di dalam basis data.
(3) Struktur Basis Data Relasional
Munculnya terobosan dari riset dasar mempergunakan aljabar relasional
yang dilakukan secara independen oleh C.J. Date dan E. F. Codd. Pekerjaan
mereka yang erat kaitannya dengan struktur basis data relasional yang
merupakan struktur yang saat ini paling umum dipergunakan oleh organisasi-
organisasi bisnis. Struktur sistem manajemen relasional merupakan sistem
yang menyerupai tabel-tabel. Konsep dari suatu struktur basis data yang
terdiri atas tabel-tabel di mana relasi terbentuk secara implisit dengan
mencocokkan nilai-nilai dalam field data yang sama, akan mudah untuk
dipergunakan dan dipahami. Struktur mirip tabel dari sistem manajemen basis
data relasional adalah sebuah format yang dapat dipahami secara cepat oleh
manajer maupun staf professional. IBM, Microsoft, Oracle Corporation, dan
banyak perusahan lain menyediakan peranti lunak sistem manajemen basis
data relasional.
3. MENCIPTAKAN BASIS DATA DAN MENGGUNAKAN BASIS DATA
A. MENCIPTAKAN BASIS DATA
Proses menciptakan basis data mencakup tiga tahap, yaitu menentukan
kebutuhan data, menjelaskan data, dan memasukkan data ke dalam basis data.
a) Menentukan kebutuhan data.
Mendefinisikan kebutuhan data adalah langkah kunci dalam CBIS. Ada
dua pendekatan dalam tahap ini yaitu pendekatan berorientasi proses dengan
cara mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan yaitu mendefinisikan
masalah, menetapkan data untuk diproses sebagai informasi kemudian
mendefinisikan informasi yang diperlukan selanjutnya memproses dan
mengolah informasi, dan proses terakhir adalah mengambil keputusan dalam
pemecahan masalah. Yang kedua adalah pendekatan model perusahaan.
Pendekatan ini untuk mengatasi kelemahan pendekatan yang pertama (sukar
mengaitkan data suatu sistem ke data sistem lain). Oleh karenanya diatasi
dengan menentukan seluruh kebutuhan data perusahaan dan kemudian
menyimpan data tersebut dalam basis data.
b) Menjelaskan data.
Setelah elemen-elemen data yang diperlukan ditentukan, maka elemen
data tersebut dijelaskan dalam bentuk kamus data (data dictionary). Kamus
data adalah suatu ensiklopedi dari informasi yang berkenaan dengan data
organisasi/perusahaan, dan penjelasan ini dikomunikasikan kepada komputer
melalui data description language - DDL, yang menghasilkan skema.
Subskema mencerminkan kebutuhan para pemakai individual.
c) Memasukkan data.
Setelah skema dan subskema diciptakan data dapat dimasukkan kedalam
basis data. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan data langsung ke
dalam DBMS, membaca data dari pita atau piringan atau menscan data secara
optis. Data siap untuk digunakan setelah berada dalam basis data.
B. MENGGUNAKAN BASIS DATA
Kita biasanya berinteraksi dengan sebuah basis data dari sebuah komputer
pribadi meskipun data tersebut berada di tempat lain dalam jaringan. Formulir,
laporan, dan query adalah metode-metode umum yang dipergunakan untuk
mengakses basis data yang disimpan dalam suatu sistem manajemen basis data.
Laporan dan Formulir
Mayoritas interaksi pengguna dengan basis data adalah melalui laporan
dan formulir. Perbedaan terbesar antara formulir dan laporan adalah dalam
formatnya. Formulir (Forms) secara tipikal menampilkan satu record saja
dalam satu waktu dan tidak memberikan ikhtisar data serta biasanya tidak
melakukan agregasi data dari banyak tabel basis data. Formulir dapat
digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi record-record
basis data. Laporan (reports) adalah data teragregasi dari basis data yang
diformat dengan cara yang akan membantu pengambilan keputusan.
Query
Query adalah suatu permintaan kepada basis data untuk menampilkan
record-record yang dipilih. Sistem manajemen basis data biasanya
memberikan antarmuka yang mudah untuk digunakan bagi para pengguna.
Query pada umumnya memilih field data dalam jumlah terbatas dan
kemudian membatasi record-record yang ditampilkan berdasarkan satu
kumpulan kriteria tertentu.

Format seperti ini disebut query-by-example (QBE), karena piranti


lunak sistem manajemen basis data menyajikan satu format terstandarisasi
yang kemudian dilengkapi oleh pengguna sehingga sistem tersebut dapat
menghasilkan satu query yang sebenarnya. Konsep Query-by-example adalah
suatu hal yang signifikan karena pentingnya arti seorang manajer dapat
melakukan akses langsung atas nilai-nilai basis data. Manajer dapat
memanfaatkan QBE untuk dapat dengan cepat menemukan data tertentu untuk
memecahkan masalah.

Bahasa Query Terstruktur


Bahasa query Terstruktur atau Structured Query Language (SQL) adalah
kode yang digunakan oleh sistem manajemen basis data relasional untuk
mengerjakan pekerjaan-pekerjaan basis data-nya.
Pemrosesan Basis Data Lanjutan
Pemrosesan analitis on-line atau on-line analytical processing (OLAP)
telah menjadi hal yang semakin umum dalam peranti lunak sistem manajemen
basis data. Vendor-vendor memasukkan fitur ini untuk memungkinkan
dilakukannya analisis data yang mirip dengan statistic cross-tabulation.
Data mining, data marts dan data werehousing mengacu pada
kelompok konsep yang melihat data perusahaan sebagai sebuah peti harga
yang harus dibuka, diperiksa dan dikuasai. Ketiganya memusatkan perhatian
pada metodologi yang menawarkan akses yang cepat kepada para pengguna.
Knowledge discovery (penemuan pengetahuan) adalah konsep menarik
lainnya. Dengan berkembangnya basis data dan semakin banyaknya jumlah
data yang disimpan, bagaimana para pengguna dapat mengetahui seluruh
relasi diantara data? Apakah terdapat data yang penting dalam bais data yang
tidak dipergunakan? Knowledge mencoba untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan diatas dengan menganalisis pengguna data dan kesamaan data
diantara table-tabel berbeda.

Tujuh langkah dalam DBMS :


a. Data Manipulation Language (DML) menentukan DBMS data apa yang
diperlukan.
b. DBMS memeriksa skema dan subskema untuk menguji bahwa data ada dalam
basis data.
c. DBMS meneruskan permintaan data ke sistem operasi.
d. DBMS mengambil data dan memasukkannya ke dalam area penyimpanan
buffer khusus dalam penyimpanan primer.
e. Data tersebut ditransfer ke dalam area input program aplikasi.
f. DBMS mengembalikan pengendalian ke program aplikasi.
g. Program aplikasi menggunakan data.
REFERENSI

http://bangkit-kurniawan.blogspot.co.id/2012/12/struktur-basis data.html

Anda mungkin juga menyukai