Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol. 8 No.

2 Agustus 2009, 69-73

PENGARUH PERLAKUAN DAUN DAN SUHU


TERHADAP WAKTU DISTILASI PADA ISOLASI MINYAK
CENGKEH MENGGUNAKAN SUPER-STEAM DISTILLATION

Sutijan*, Arief Budiman, dan Arie Yohanes


Process System Engineering Research Group
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada
Jalan Grafika 2 Yogyakarta
Email: sutijan@chemeng.ugm.ac.id

Abstrak

Minyak cengkeh umumnya diproduksi oleh para petani dari daun cengkeh dengan metode
steam distillation. Parameter yang paling berpengaruh pada biaya distilasi adalah waktu
distilasi, karena waktu distilasi akan berbanding lurus dengan biaya bahan bakar. Penelitian
ini bertujuan untuk mempelajari pemakaian super-steam distillation dimana uap air jenuh
yang digunakan untuk mendistilasi minyak cengkeh bersuhu lebih tinggi dari titik didih
normal air (100oC). Uap jenuh bersuhu tinggi dapat diperoleh dengan mendidihkan
campuran air dan gliserol atau pelarut lainnya yang bertitik didih tinggi dan larut sempurna
dalam air. Pemakaian uap jenuh bersuhu tinggi akan meningkatkan difusitivitas efektif
minyak cengkeh dalam jaringan sel tumbuhan, sehingga akan mempercepat waktu distilasi.
Pada penelitian ini digunakan variasi konsentrasi gliserol 0, 10, 25, 50 dan 75% volume.
Selain itu juga dipelajari pengaruh pencacahan daun cengkeh sebelum didistilasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa super-steam distillation dengan campuran gliserol dan air
dengan perbandingan volum 10-75% mampu memperpendek waktu distilasi sebesar 46-
72%. Besarnya nilai koefisien transfer massa dan diffusivitas efektif rerata untuk daun
cengkeh tanpa perlakuan adalah 2x10-4 detik-1 dan 3,6x10-4 m2/detik, sedangkan untuk daun
dengan pencacahan adalah 8,3x10-3 detik-1 dan 5,8x10-4 m2/detik.

Kata Kunci: Isolasi, Minyak Cengkeh, Super-Steam Distillation, Gliserol

Abstract

Clove oil was generally obtained from clove leaves by using steam distillation. Distillation
time was the most important factors in steam distillation as it was proportional to energy
cost. In this work, the use of high boiling compound to accelerate steam distillation was
studied in which steam distillation was conducted using temperature greater than 100oC.
High temperature saturated steam could be obtained by boiling glycerolwater mixture.
Glycerol was selected due to its properties in which it was completely water-soluble and high
boiling compound. High temperature increased mass transfer of oil in the water within cell
tissue of clove leaves, and hence shortened the distillation time. In this work, glycerol
concentrations of 0, 10, 25, 50 and 75% by volume were used. The treatment of clove leaves
was also investigated. The results showed that glycerol concentration of 10-75% by volum
resulted in distillation time reduction of 4672% compared to conventional steam
distillation. For natural clove leaves without treatment, the convective mass transfer
coefficient and effective molecular diffusivity were obtained to be 2x10-4 second-1 and
3,6x10-4 m2/second, whereas for chopped leaves these were 8,3x10-3 second-1 and 5,8x10-4
m2/second, respectively.

Keywords: Isolation, Clove Oil, Super-Steam Distillation, Glycerol

*korespondensi

69
Jurnal Teknik Kimia Indonesia, Vol. 8 No. 2 Agustus 2009

1. Pendahuluan sel daun atau ranting suatu bahan. Salah satu


Minyak atsiri merupakan salah satu cara untuk mempercepat kecepatan transfer
produk kimia yang memiliki nilai ekonomis massa secara difusi adalah dengan
yang tinggi. Penggunaannya selain untuk meningkatkan suhu sistem (biasanya dengan
campuran parfum, beberapa minyak atsiri uap air). Suhu steam dapat dinaikkan dengan
digunakan untuk berbagai macam keperluan cara memanfaatkan hubungan tekanan uap
seperti dalam industri kosmetik, farmasi dan suatu larutan terhadap titik didihnya. Distilasi
kesehatan, dan lain-lain. Pengambilan minyak dengan menggunakan steam dengan suhu
atsiri dapat dilakukan dengan alat-alat yang yang tinggi pada tekanan atmosferis disebut
sederhana dan metode yang mudah dilakukan Super Steam Distillation. Pada penelitian ini,
dengan biaya investasi yang relatif murah uap jenuh bersuhu tinggi diperoleh dengan
sehingga dapat memberikan keuntungan cara menguapkan campuran air-gliserol.
ekonomi yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
Saat ini banyak sekali bermunculan mempelajari pengaruh penambahan gliserin
industri-industri penyulingan minyak atsiri terhadap kecepatan distilasi minyak atsiri
yang menggunakan teknologi distilasi baik serta memperoleh parameter-parameter
yang untuk skala besar maupun skala kecil di kecepatan transfer massa yang dapat
Indonesia. Industri-industri ini jumlahnya digunakan pada perancangan alat yang
didominasi oleh industri-industri skala rakyat sebenarnya.
yang menggunakan teknologi distilasi (Fatoni,
2005; Hakiki, 2007; Nugraha, 2008; Yusnadi, Steam Distillation
2008). Industri skala rakyat ini biasanya Distilasi merupakan pemisahan
memerlukan waktu distilasi yang cukup lama. komponen-komponen dalam satu larutan
Waktu yang lama ini mengakibatkan berdasarkan distribusi substansi-substansi
konsumsi energi untuk distilasi menjadi pada fase gas dan fase cair dengan
sangat besar yang mengakibatkan keuntungan menggunakan perbedaan volatilitas dari
penyuling menjadi berkurang. komponen-komponennya yang cukup besar.
Usaha-usaha untuk memperbaiki unjuk Transfer massa minyak dari dalam butiran
kerja distilasi uap telah dilakukan. Hakiki padatan ke solvent meliputi dua proses seri,
(2007) menggunakan boiler berpenghalang yakni difusi dari dalam padatan ke permukaan
untuk memperpanjang waktu kontak uap butiran dan transfer massa dari permukaan
dengan daun cengkeh. Adanya waktu kontak padatan ke solven. Jika salah satu proses
yang lebih baik terbukti mampu mengurangi berlangsung lebih cepat, maka kecepatan
waktu distilasi yang cukup signifikan. Yusnadi perpindahan massa dikontrol oleh proses
(2008) mempelajari pengaruh kenaikan yang lebih lambat. Akan tetapi, jika proses
tekanan terhadap pengurangan waktu berlangsung dengan kecepatan yang tidak
distilasi. Metode-metode di atas, meskipun jauh berbeda, maka kecepatan perpindahan
terbukti dapat mengurangi waktu distilasi massa dipengaruhi oleh keduanya.
hingga 45% dibandingkan distilasi Kecepatan difusi ini dipengaruhi oleh
konvensional, tetapi menyebabkan tingkat beberapa faktor, antara lain susunan bahan
kesulitan yang lebih tinggi di dalam dalam ketel, suhu dan tekanan uap, berat jenis
pengoperasian distilasi uap. Pemasangan dan kadar air dari bahan, serta berat molekul
penghalang (baffle) dalam ketel akan dari komponen kimia dalam minyak.
menyebabkan kesulitan ketika memasukkan Difusi solut di dalam daun menuju ke
dan mengeluarkan daun cengkeh. Penggunaan permukaan bahan merupakan suatu fungsi
tekanan untuk menaikkan titik didih air dari suhu uap. Makin tinggi suhu uap, maka
menyebabkan kenaikan biaya alat karena makin tinggi kecepatan difusinya, sehingga
harus menggunakan peralatan yang lebih dapat diharapkan kecepatan distilasi akan
tebal agar tahan terhadap tekanan. semakin cepat.
Salah satu cara mempercepat waktu
distilasi adalah dengan cara mempercepat Kesetimbangan uap-cair biner
proses perpindahan massa minyak dari dalam Pada suatu campuran biner dimana
daun ke separating agent (steam). Kecepatan salah satu komponennya lebih volatile, maka
distilasi minyak atsiri pada umumnya titik didih larutan tersebut akan tercapai pada
dikontrol oleh kecepatan difusi molekul saat jumlah tekanan parsial kedua komponen
minyak atsiri di dalam air di dalam jaringan tersebut sama dengan tekanan atmosfer. Dari

70
Pengaruh Perlakuan Daun dan Suhu (Sutijan dkk.)

hubungan ini dapat dilihat bahwa komposisi simulasi. Penyelesaian dilakukan dengan
cairan dalam suatu larutan akan bantuan program komputer Matlab 7.1.
mempengaruhi titik didih larutan.
Berdasarkan hal diatas, maka bila 2. Metodologi
gliserol yang memiliki titik didih 287,85oC Bahan yang digunakan adalah daun
ditambahkan ke dalam air dengan komposisi cengkeh kasar yang diperoleh dari Pasar
tertentu maka titik didih air akan meningkat Kranggan, Yogyakarta. Daun cengkeh kasar
(berada di antara 100-287,85oC) yang yang dipergunakan, dipersiapkan dengan dua
berakibat pada suhu steam jenuh yang cara yang berbeda, yakni dicacah dan tidak
dihasilkan meningkat pula. dicacah. Gliserin untuk larutan pembangkit
uap diperoleh dari Jurusan Teknik Kimia UGM
Penyusunan Model Matematik dan dari CV General Labora. Larutan gliserin
Untuk evaluasi nilai parameter- yang dipergunakan adalah larutan gliserin
parameter perpindahan massa, perlu disusun dalam air dengan konsentrasi yang bervariasi
suatu model matematika yang dapat yakni 0%v, 10%v, 25%v, dan 75%v.
menggambarkan fenomena yang terjadi pada Daun cengkeh kasar diletakkan dalam
proses distilasi uap. tabung kaca berdiameter 5 cm dan panjang 43
Operasi distilasi uap yang merupakan cm. Uap dihasilkan dari labu leher tiga
fenomena transfer massa padatan gas, dapat berkapasitas 1L. Selama percobaan, suhu di
dilakukan dengan menyusun butiran padatan dalam labu leher tiga dipertahankan pada
dalam kolom fixed bed. Solven berupa uap air suhu didih larutan pembangkit uap dengan
jenuh dialirkan secara kontinu di antara cara menjaga tekanan pada kondisi
butiran padatan. Oleh karena padatan disusun atmosferik dan konsentrasi larutan di dalam
dalam kolom fixed bed, maka koefisien labu leher tiga dengan air make-up yang
transfer massanya lebih mudah dinyatakan disuplai dari corong pemisah.
dalam bentuk koefisien transfer massa Pengamatan dilakukan terhadap
volumetrik. volume minyak yang tertampung di dalam
Pada penyusunan model matematik buret pemisah dan terhadap suhu didih
diambil beberapa asumsi, yaitu ukuran larutan gliserin. Pengamatan dimulai ketika
padatan seragam, butiran padatan tetesan embunan dari uap telah terjadi di
terdistribusi merata dalam kolom, aliran condenser hingga waktu 120 menit dengan
solven mengikuti pola aliran plug flow, interval waktu setiap 10 menit.
perpindahan massa hanya berlangsung aksial,
isotermal serta rapat massa solven dianggap 3. Hasil dan Pembahasan
tetap karena kadar minyak dalam solven kecil. Untuk tiap-tiap data percobaan yang
Pemodelan peristiwa distilasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini, diperoleh
terjadi pada kolom fixed bed, ditinjau dari data jumlah minyak yang didapat secara
elemen volume tumpukan padatan dinyatakan akumulatif. Data-data tersebut
sebagai berikut: diklasifikasikan menjadi dua, yakni data untuk
percobaan untuk daun dengan perlakuan
  
 dicacah dan tanpa perlakuan apapun. Dari tiap
 +     klasifikasi data tersebut diklasifikasikan
  
 kembali menjadi empat, yakni untuk data tiap
= 1 konsentrasi (%volum) umpan boiler. Hasil

     percobaan dan simulasi berupa massa
= 2 tertampung setiap saat yang dinyatakan

dalam % recovery disajikan dalam Gambar 1
dan 2.
dengan kondisi batas:
Dari Gambar 1 dan 2 dapat terlihat
 = 0; z = z;  =  ;  =  bahwa pada konsentrasi gliserol yang
 = 0; z = z;  =  semakin tinggi, waktu distilasi (yakni sampai
 = 0; z = L;  =  ! 3 waktu dimana terjadi berat minyak konstan)
semakin cepat. Hal ini disebabkan karena
Nilai parameter transfer massa De dan pada konsentrasi gliserin yang semakin tinggi,
kca dievaluasi dengan meminimumkan nilai titik didih larutan pembangkit uap semakin
kuadrat dari beda nilai antara percobaan dan tinggi, sehingga suhu uap jenuh yang

71
Jurnal Teknik Kimia Indonesia, Vol. 8 No. 2 Agustus 2009

berfungsi sebagai solven juga semakin tinggi dengan penambahan gliserin sebanyak 10 %-
sebagaimana disajikan pada Tabel 1. Hal ini v adalah 46,5%, untuk penambahan 25 %-v
akan mengakibatkan difusi efektif dalam sel adalah 65,1%, dan untuk penambahan 75 %-v
dan jaringan daun meningkat, sehingga adalah 72,0%.
minyak lebih cepat terambil dari dalam daun. Untuk setiap data percobaan, dihitung
Hal ini juga mengindikasikan bahwa pada koefisien transfer massa volumetrik (kca) dan
peristiwa pengambilan minyak daun cengkeh difusivitas efektif (De) dengan cara optimasi.
dengan menggunakan distilasi uap, langkah Harga-harga konstanta tersebut diperoleh
yang mengontrol adalah difusi molekul dengan bantuan program komputer. Hasil
minyak dalam jaringan sel bahan, bukan perhitungan dapat dilihat pada Tabel 1.
perpindahan konveksi dari permukaan bahan
ke badan gas. Tabel 1. Harga konstanta-konstanta
perpindahan massa untuk berbagai variasi
percobaan.
Suhu, De, kca,
Daun oC
%v
(m2/dtk) (1/dtk)
100 0 8,76x10-4 0,80x10-4

Dicacah
102 10 10,03x10-4 1,70x10-4
104 25 5,09x10-4 0,38x10-4
108 75 5,84x10-4 83,43x10-4

Rata-rata 7,43x10-4 2,16x10-4

100 0 3,74x10-4 1,45x10-4


Alami

102 10 4,26x10-4 1,43x10-4


Gambar 1. Hubungan antara persen
recovery dengan waktu distilasi pada pada 104 25 1,92x10-4 2,98x10-4
berbagai konsentrasi gliserin untuk daun 108 75 4,68x10-4 2,15x10-4
cengkeh tidak dicacah.
Rata-rata 3,65x10-4 2,00x10-4

Dari hasil perhitungan seperti pada


Tabel 1, dapat terlihat bahwa nilai-nilai kca
untuk kedua jenis bahan relatif sama,
sedangkan nilai De dari bahan dicacah
teramati lebih tinggi dibanding bahan alami.
Jika ditinjau dari kecepatan difusi minyak
atsiri dalam air saja (dalam jaringan sel daun),
pada suhu yang sama, kecepatan difusinya
juga akan sama. Tetapi untuk daun dicacah,
karena ukuran bahan menjadi jauh lebih
Gambar 2. Hubungan antara persen pendek, waktu yang diperlukan oleh molekul
recovery dengan waktu distilasi pada pada minyak untuk mencapai permukaan bahan
berbagai konsentrasi gliserin untuk daun menjadi lebih singkat. Hal ini akan
cengkeh yang dicacah. mengakibatkan kecepatan teramatinya
menjadi lebih besar.
Dengan adanya penambahan gliserin
dalam boiler, distilasi uap dapat dipercepat 4. Kesimpulan
secara signifikan. Penambahan gliserin ini Dari penelitian yang dilakukan,
akan mengurangi waktu yang digunakan disimpulkan bahwa distilasi uap untuk
untuk distilasi sebagaimana tersaji dalam mengambil minyak cengkeh dapat dipercepat
Gambar 1 dan 2. Pengurangan waktu distilasi dengan cara menggunakan uap jenuh bersuhu
akan berbanding lurus dengan konsumsi tinggi. Uap jenuh bersuhu tinggi dapat
energi untuk pembangkitan steam dan diperoleh dengan cara menambahkan solven
sekaligus dengan biaya operasi. Besarnya bertitik didih tinggi seperti gliserin.
penghematan waktu yang dapat dicapai Penambahan gliserin sebanyak 10%v-75%v

72
Pengaruh Perlakuan Daun dan Suhu (Sutijan dkk.)

mampu menghemat waktu distilasi sebanyak Daftar Pustaka


46-72%, yang berarti pula penghematan
Fatoni, A., Pengambilan Minyak Atsiri Kayu
energi dan biaya operasi.
Manis Dengan Distilasi Uap, Laporan
Penelitian, Laboratorium Teknik Kimia
Daftar Notasi
Umum, Jurusan Teknik Kimia, UGM, 2005,
CA , CA * fraksi massa minyak dalam
Yogyakarta.
solven, fraksi massa dalam
kesetimbangan dengan padatan Hakiki, M. N., Pengaruh Penambahan Baffle
(gram minyak/gram solven) terhadap Waktu Distilasi pada Pengambilan
De konstanta difusivitas efektif Minyak dari Daun Cengkeh, Laporan
(cm2/menit) Penelitian, Laboratorium Operasi Teknik
G mass flow rate (gram Kimia, Jurusan Teknik Kimia, UGM, 2007,
solven/cm2.menit) Yogyakarta.
H konstanta Henry
Nugraha, K. A., Pemodelan Distilasi Uap Untuk
kca konstanta perpindahan massa
Pengambilan Minyak Atsiri Dari Beberapa Jenis
(1/menit)
Daun, Laporan Penelitian, Laboratorium
t waktu (menit)
Proses Pemisahan, Jurusan Teknik Kimia,
XA fraksi massa minyak dalam
UGM, 2008, Yogyakarta.
padatan (gram minyak/gram
padatan) Yusnadi, Pengaruh Kondisi Operasi terhadap
z panjang kolom (cm) Waktu Distilasi Pada Pengambilan Minyak
void fraction Atsiri Dari Daun Cengkeh, Laporan Penelitian,
S massa jenis solven (gram/cm3) Laboratorium Proses Pemisahan, Jurusan
B rapat massa bulk (gram/cm3) Teknik Kimia, UGM, 2008, Yogyakarta.

73

Anda mungkin juga menyukai