BAB 1
RINGKASAN EKSEKUTIF
2
c. Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.
Road Map ini berisi rencana kerja rinci dan berkelanjutan yang menggambarkan
pelaksanaan reformasi birokrasi di Kementerian Kesehatan sampai dengan tahun
2014. Selain rencana pelaksanaan kegiatan, Road Mapini juga menjelaskan
informasi penting lain yang mencakup: penanggungjawab, pelaksana, dukungan
yang diperlukan, anggaran yang diperlukan serta target atau indikator
pencapaiannya.
Road Map ini disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah dan diharapkan dapat menjadi pedoman dalam implementasi Reformasi
3
Birokrasi di lingkungan Kementerian Kesehatan sehingga berhasil mencapai
berbagai indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan
terkait dengan area perubahan Akuntabilitas Kinerja adalah :
4
perencanaan, pemantauan dan evaluasi kinerja di level Kementerian
sampai ke unit eselon 1 dan 2 belum optimal.
b) Evaluasi kinerja hanya dilakukan pada akhir tahun tanpa adanya sistem
pemantauan kinerja. Hal ini menyebabkan kualitas dari capaian kinerja
tidak dapat diperbaiki jika ada kinerja yang masih belum tercapai.
c) Penyusunan laporan kinerja cenderung untuk pemenuhan formalitas
pelaporan, dan kurang berisikan analisis kinerja.
1.1.4. Perundang-undangan
Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan
terkait area perubahan Perundang-undangan adalah :
5
a) Penyusunan peraturan perundang-undangan belum terintegrasi antar
Unit sehingga memungkinkan terjadinya tumpang tindih dan
inkonsistensi.
b) Pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan
belum efektif.
c) Proses penyusunan dan manajemen peraturan perundang-undangan
belum didukung oleh ICT
d) Belum terbentuknya peraturan perundang-undangan yang kondusif
untuk menunjang pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik.
1.1.5. Pengawasan
Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan
terkait area perubahan Pegawasan adalah :
Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan
terkait area perubahan Sumber Daya Manusia Aparatur adalah :
6
c) Belum adanya Sistem Informasi Manajemen SDM yang terintegrasi
untuk menunjang proses / kegiatan manajemen SDM.
d) Sistem remunerasi dan kesejahteraan pegawai belum sesuai dengan
bobot, kompleksitas, kondisi pekerjaan, dan kinerja.
Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan
terkait area perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja adalah :
a) Disiplin pegawai dalam bekerja masih kurang, antara lain disiplin jam
kerja dan perjalanan dinas.
b) Profesionalisme pegawai dalam bekerja masih kurang, antara lain
disiplin jam kerja, kejujuran, akuntabilitas, dan kompetensi.
c) Efektivitas proses kerja masih belum optimal (kurang komitmen dan
konsistensi).
d) Komunikasi dan kerjasama antar Unit belum optimal.
1.1.8. Organisasi
Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan
terkait area perubahan Organisasi adalah :
7
1.2. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI
2012-2014
Pada dasarnya rencana program dan kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan 2011-2014 ini merupakan rencana pembenahan atas kondisi dan
permasalahan nyata yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan. Adapun rencana
Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2012-2014
tersebut adalah sebagai berikut.
8
1.2.3. Program Penataan Tatalaksana
Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penataan
Tatalaksana adalah:
a) Penguatan unit tatalaksana sesuai dengan kebutuhan (strategic, fokus
pada proses bisnis). Lihat area perubahan Organisasi.
b) Pemetaan proses bisnis.
c) Penyusunan SOP Pelaksanaan Tugas dan Fungsi (berdasarkan proses
bisnis).
d) Audit Kepatuhan terhadap Proses secara Periodik. Lihat area
perubahan Pengawasan.
e) Program perbaikan (improvement) proses bisnis.
f) Penguatan unit yang bertanggung jawab untuk data, informasi, dan
teknologi informasi.
g) Pengembangan kebijakan dan NSPK terkait data, informasi, dan
teknologi informasi.
h) Pembangunan atau Pengembangan e-Government.
9
1.2.5. Program Penguatan Pengawasan
Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penguatan
Pengawasan adalah:
a) Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada
Kementerian Kesehatan.
b) Peningkatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
sebagai Quality Assurance dan Consulting Agent.
c) Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan Masyarakat
Terpadu.
10
c) Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen Perubahan dalam Rangka
Reformasi Birokrasi.
d) Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif,
Efektif, Bersih).
e) Penyusunan Code of Conduct Kementerian Kesehatan.
f) Penyusunan Delegation of Authority di Kementerian Kesehatan.
g) Pemutakhiran mekanisme reward & punishment untuk
meningkatkan disiplin pegawai, termasuk proses pengawasannya.
11
a. Penyusunan Strategi Manajemen Perubahan Kementerian
Kesehatan
12
1.3 ANGGARAN
Seluruh Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan akan
dilaksanakan dari tahun 2011 sampai 2014 dengan estimasi total anggaran sebesar
Rp 657.326.330.492 (Enam ratus lima puluh tujuh milyar, tiga ratus dua puluh
enam juta, tiga ratus tiga puluh ribu, empat ratus sembilan puluh dua rupiah).
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Penerapan
standar
500.000.000 1.123.030.000 646.525.000 700.000.000
pelayanan pada
Puskesmas
2. Penerapan
standar
pelayanan pada
500.000.000 1.100.000.000 600.000.000 700.000.000
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan (Balai
Kesehatan)
13
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
3. Penerapan
standar
pelayanan pada 500.000.000 1.000.000.000 600.000.000 700.000.000
Perijinan Rumah
Sakit Kelas A &
PMA
4. Penerapan
standar 500.000.000 412.890.000 813.510.000 1.000.000.000
pelayanan di Unit
Layanan Terpadu
5. Penerapan
standar
pelayanan
30.000.000 1.107.360.700 1.122.980.000 1.235.278.000
informasi
(Perpustakaan
,PTRC, dan Pojok
Informasi)
6. Peningkatan
partisipasi
masyarakat dalam 10.000.000 1.080.000.000 990.000.000 990.000.000
penyelenggaraan
pelayanan
kesehatan
14
B. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Penyusunan
Laporan
Akuntabilitas - 177.120.000 - 40.000.000
Kinerja Tingkat
Eselon 2
2. Pendampingan
penyusunan
laporan
Akuntabilitas - 199.160.000 - 40.000.000
Kinerja
Kementerian
dan Eselon 1
3. Sinkronisasi
SAKIP dengan - 82.140.000 700.000.000 150.000.000
RENSTRA
15
C. Program Penataan Tatalaksana
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Pemetaan proses
bisnis. - 145.560.000 - -
2. Penyusunan SOP
Pelaksanaan
Tugas dan Fungsi 99.160.000 290.875.000 -
(berdasarkan
proses bisnis)
3. Program
perbaikan
- 14.175.000 75.040.000 190.050.000
(improvement)
proses bisnis.
4. Penguatan unit
yang bertanggung
jawab untuk data,
- 145.290.000 - -
informasi, dan
teknologi
informasi.
5. Pengembangan
kebijakan dan
NSPK terkait data,
- 2.056.232.500 322.387.500 -
informasi, dan
teknologi
informasi
6. Pembangunan
atau
2.900.000.000 16.506.606.900 4.550.000.000 -
Pengembangan e-
Government.
16
D. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Penataan
berbagai
peraturan
perundang-
- 14.485.000.000 14.485.000.000 14.485.000.000
undangan yang
dikeluarkan oleh
Kementerian
Kesehatan.
2. Pengembangan
Sistem Informasi
Manajemen
- 250.000.000 1.000.000.000 1.400.000.000
untuk Peraturan
Perundang-
undangan.
3. Penyebarluasan
informasi,
advokasi dan
sosialisasi - 600.000.000 1.000.000.000 1.900.000.000
peraturan
perundang-
undangan.
17
E. Program Penguatan Pengawasan
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Penerapan
Sistem
Pengendalian
Intern 13.653.980.00
- 8.114.920.000 13.653.980.000
Pemerintah 0
(SPIP) pada
Kementerian
Kesehatan
2. Peningkatan
Peran Aparat
Pengawasan
Intern
36.527.183.00
Pemerintah - 37.634.393.000 36.527.183.000
0
(APIP) sebagai
Quality
Assurance dan
Consulting Agent
3. Pengembangan
Sistem
Pengelolaan 16.315.000.00
- 1.065.000.000 16.315.000.000
Pengaduan 0
Masyarakat
Terpadu
18
F. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Penataan Sistem
Rekrutmen - 8.253.000.000 8.253.000.000 8.253.000.000
pegawai
2. Penyusunan
Standar
- 610.995.000 639.770.000 658.995.000
Kompetensi
Jabatan
3. Assessment
Individu
180.000.000 865.364.000 895.364.000 1.085.364.000
berdasarkan
Kompetensi
4. Penerapan Sistem
Penilaian Kinerja - 1.044.275.000 580.375.000 561.385.000
Individu
5. Pembangunan/
Pengembangan 132.700.000 787.750.000 557.750.000 459.750.000
database pegawai
6. Pengembangan
pendidikan dan
53.094.562.99
pelatihan pegawai 62.334.689.093 73.619.809.911 88.343.771.894
4
berbasis
kompetensi
7 Pengembangan
Pola Karir 420.690.000 420.690.000 420.690.000 -
53.827.952.99
Total Estimasi 74.316.763.093 84.966.758.911 99.362.265.894
4
Anggaran Untuk
Keseluruhan Kegiatan 312.473.740.892
19
G. Program Manajemen Perubahan
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Pembentukan Tim
AdHoc
- 904.575.000 1.185.000.000 1.405.000.000
Manajemen
Perubahan
2. Penyusunan
Pedoman
- 991.227.000 1.140.000.000 1.305.000.000
Manajemen
Perubahan
3. Sosialisasi dan
Internalisasi
Manajemen
- 795.571.000 935.000.000 1.090.000.000
Perubahan dalam
Rangka Reformasi
Birokrasi.
4. Penjabaran Nilai-
nilai Budaya
Organisasi (Pro- 1.800.000.00
- 250.000.000 -
Poor, Inklusif, 0
Responsif, Efektif,
Bersih)
5. Penyusunan
Code of
Conduct - 400.000.000 950.000.000 -
Kementerian
Kesehatan
6. Penyusunan
Delegation of
Authority di - - 1.900.000.000 -
Kementerian
Kesehatan.
7 Pemutakhiran
mekanisme
reward &
punishment
untuk - 1.650.000.000 - -
meningkatkan
disiplin pegawai,
termasuk proses
pengawasannya.
20
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
21
H. Program Penataan dan Penguatan Organisasi
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Restrukturisasi/Pe
nataan tugas dan
fungsi unit kerja
pada
Kementerian
Kesehatan 89.000.000 4.410.000.000 5.725.000.000 5.730.000.000
berdasarkan
evaluasi
organisasi, proses
bisnis dan analisis
beban kerja.
2. Penguatan unit
kerja yang mena-
ngani fungsi
organisasi,
tatalaksana, 642.000.000 5.065.057.000 8.325.000.000 8.330.000.000
kepegawaian dan
diklat pada
Kementerian
Kesehatan.
3. Penguatan unit
kerja yang
menangani fungsi
pelayanan publik 50.000.000 4.160.000.000 13.940.000.000 13.970.000.000
pada
Kementerian
Kesehatan.
22
I. Program Monitoring dan Evaluasi
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Monitoring
pelaksanaan
setiap kegiatan
Reformasi 140.000.000 425.000.000
Birokrasi
Kementerian
Kesehatan
2. Evaluasi
pelaksanaan
setiap kegiatan
Reformasi 140.000.000 475.000.000
Birokrasi
Kementerian
Kesehatan
3. Evaluasi
Menyeluruh
atas
pelaksanaan
setiap kegiatan 160.000.000
Reformasi
Birokrasi
Kementerian
Kesehatan
23
Keterangan :
Estimasi Anggaran untuk Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi atas setiap kegiatan
Reformasi Birokrasi sudah dialokasikan ke dalam Estimasi Anggaran di masing-masing
kegiatan terkait. Angaran untuk persiapan pelaksanaan Evaluasi Menyeluruh (pada tahun
2012 dan 2013) sudah tercakup dalam anggaran untuk kegiatan Evaluasi
24
1.4. OPTIMALISASI ANGGARAN DAN RENCANA PENGHEMATAN
Adapun efisiensi/optimalisasi anggaran dan rencana penghematan yang
diharapkan dengan adanya penerapan Reformasi Birokrasi di Kementerian
Kesehatan adalah:
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
1. Penerapan standar Sosialisasi Biaya perjalanan Rp. 200,000,000
pelayanan pada dilakukan per dinas berkurang
Puskesmas regional
25
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
perijinan Rp. 66
juta/bulan .
(100 org klien x
30.000 x 22 hr
kerja).
5. Penerapan standar Merubah Mengurangi biaya Dari sisi publik ,
pelayanan pelayanan perjalanan dengan e-book
informasi (PTRC, perpustakaan masyarakat ke akan menghemat
Pojok Informasi, manual menjadi perpustakaan biaya fotocopy dan
dan Perpustakaan) online transport publik
datang ke
perpustakaan
sebesar Rp. 45
juta/bulan.
( 2000 pengunjung
online/bln x Rp.
15.000 dan 300
pengunjung datang
x Rp. 50.000).
26
B. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja
27
MEKANISME PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/ MANFAAT YANG PENGHEMATAN
NO
KEGIATAN OPTIMALISASI DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
anggaran
Potensi
penggunaan
waktu untuk
aktivitas yang
lebih produktif,
misal analisis
Laporan
Potensi
perolehan skor
minimal berada
pada grade B
28
C. Program Penataan Tatalaksana
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
1. Pemetaan proses Rp 1,5 milyar
Terpetakannya Masing-masing
bisnis. tugas dan fungsi unit kerja jelas (eselon II Pusat
Kemenkes sesuai tugas dan 52, dan 100
visi dan misi fungsinya, UPT) dengan
organisasi sehingga
mengurangi
asumsi kegiatan
kegiatan Rakon 1 x 10 juta
pertemuan/ per-tahun
rapat koordinasi
2. Penyusunan SOP Rp 1,6 milyar
Penyederhanaan Pelaksanaan
Pelaksanaan Tugas prosedur/ tugas/ (penyusunan
dan Fungsi birokrasi pelayanan tidak kebijakan
(berdasarkan tergantung salah menjadi lebih
proses bisnis) satu bidang/
pejabat/
cepat) dengan
pegawai asumsi 8 unit
Pelaksanaan
utama x 200 juta
tugas fleksibel per-tahun
Penyederhaaan
pelaksanaan
tugas dan fungsi
3. Program Rp 500 juta
Evaluasi Proses Efisiensi dan
perbaikan Bisnis (analisis efektivitas (mengurangi
(improvement) dan perbaikan system, proses waktu
proses bisnis. tatalaksana) dan prosedur pertemuan/
kerja yang jelas
dan terukur konsinyasi/rapat
berdasarkan
waktu yang
tertera dalam
SOP)
29
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
informasi. Membangun diimplementasi dari Rp.
Sistem yang kan akan 690.000.000,-
interoperable bermanfaat (pelatihan), + Rp.
dan terintegrasi antara lain 1.028.000,-
dengan sistem dalam hal (pengadaan
pencatatan dan kemudahan komputer dan
pelaporan mengorganisir
perangkatnya)
Puskesmas, RS SDM IT di unit di
dan dinas unit-unit yg
kesehatan yg bertanggungjaw
terpadu (SIKDA ab terhadap
Generik) data, informasi
dan teknologi
informasi
Capacity
building
terhadap SDM
terpadu
Penghematan
untuk
pengadaan
software,
hardware dan
infrastruktur
Output Data
menjadi satu
pintu yang
realtime, akurat
dan akuntable
Pengembangan
Membuat PP System yang
kebijakan dan SIK terintegrasi
NSPK terkait data,
informasi, dan Membuat
Roadmap SIK
teknologi
informasi Membuat
Pedoman SIK
Pembangunan
Membangun Pembangunan
atau Aplikasi eOffice dan
Pengembangan e- penggunaan
30
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
Government. eGovernment
Membagun
akan
master plan
menghasilkan
eGov
transparansi,
Memperluas efisiensi,
dan cepat, efektif,
menstabilkan akuntabilitas
koneksi online dan
terstandarisasi
dalam proses
penyelenggara
an
pemerintahan
di
kementerian
kesehatan
Kemudahan
Akses
Dengan
penyusunan
Master plan
memudahkan
pelaksanaan
analisis
kepentingan
berbagai
sistem aplikasi
yang
direncakanan
sehingga
anggaran
dapat
diutamakan
untuk
pengembanga
n system
aplikasi yang
lebih prioritas
Selain itu
pengembanga
n dan
31
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
pemanfaatan
system aplikasi
dalam eGov
dapat
meningkatkan
penghematan
sumber daya
di berbagai
satker,
misalnya
dalam hal
penggunaan
alat
penghematan
tulis, kertas,
dan sarana
lainnya.
Namun hal ini
baru dapat
dirasakan
setelah
aplikasi selesai
dibangun dan
dimanfaatkan
secara
optimal.
Tabel 1.12 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan
Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan
Tatalaksana
32
D. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
1. Penataan berbagai Penyusunan Mengurangi biaya 4.000.000.000
peraturan Peraturan rapat dan
perundang- perundang konsinyering
undangan yang undangan yang
dikeluarkan oleh lebih baik dan
Kementerian sistematis, akan
Kesehatan. terjadi
penghematan dari
biaya pembahasan
yang lebih singkat
2. Pengembangan Pengembangan e- Mengurangi 200.000.000
Sistem Informasi library biaya fotokopi
Manajemen untuk dan lemari arsip
Peraturan Efisiensi tempat
Perundang-
undangan.
3. Penyebarluasan Pengiriman Mengurangi biaya 600.000.000
informasi, peraturan dalam fotokopi dan
advokasi dan bentuk CD cetakan
sosialisasi peraturan
peraturan perundang-
perundang- undangan
undangan.
33
E. Program Penguatan Pengawasan
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
1. Penerapan Sistem - Pembentukan - Pelaksanaan - Penghematan 5
Pengendalian ULP kegiatan 10%
Intern Pemerintah - Penerapan Zona dilakukan sesuai
(SPIP) pada Integritas dengan
Kementerian menuju WBK peraturan,
Kesehatan efektif & efisien
2. Peningkatan Peran - Penerapan join - Pelaksanaan - Penghematan 5
Aparat audit kegiatan 10%
Pengawasan - Konsultasi dilakukan sesuai
Intern Pemerintah pengadaan dengan
(APIP) sebagai barang/jasa peraturan,
Quality Assurance efektif & efisien
dan Consulting
Agent
3. Pengembangan - Penerapan Sistim - Pelaksanaan - Penghematan 5
Sistem Informasi Dumas kegiatan 10%
Pengelolaan Terpadu dilakukan sesuai
Pengaduan dengan
Masyarakat peraturan,
Terpadu efektif & efisien
34
F. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
1. Penataan Sistem Perubahan Adanya Perlu kesepakatan
Rekrutmen mekanisme dari pengurangan besaran anggaran
pegawai manual menjadi anggaran untuk dasar tahun 2013.
online pengadaan ATK,
berkurangnya
potensi terjadinya
KKN.
2. Penyusunan (tidak diperlukan pengurangan Rp. 91 milyar
Standar diklat Diklat biaya rekrutmen) (asumsi rekrutmen
Kompetensi Karena dapat (pengurangan pegawai dikurangi
Jabatan menunjuk pejabat pembayaran gaji) menjadi 1000
yang sesuai (Pengurangan orang dari 4000)*
dengan anggaran diklat)
kompetensinya)
(Rekrutmen
pegawai sesuai
kompetensi yang
dibutuhkan
organisasi (lebih
sedikti))
35
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
kepegawaian
36
G. Program Manajemen Perubahan
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
1. Pembentukan Tim a. Rapat Terbentuknya tim Pelaksanaan
AdHoc Manajemen koordinasi yang dapat sosialisasi dan
Perubahan pembentukan membantu internalisasi RB lebih
tim mempermudah efektif dan efisien
b. Penentuan kerja tim reformasi
kriteria birokrasi
c. Pemilihan
anggota tim
d. Penetapan SK
tim Adhoc
2. Penyusunan a. Rapat Pelaksanaan Pelaksanaan
Pedoman koordinasi tim Manajemen perubahan lebih
Manajemen MP Perubahan lebih efektif dan efisien
Perubahan b. Pengumpulan terstruktur.
bahan
c. Penyusunan
draft
d. Pembahasan
draft pedoman
MP
e. Penetapan
Pedoman
f. Pencetakan
pedoman MP
g. Sosialisasi
Pedoman MP
3. Sosialisasi dan a. Rapat Adanya pemahaman Rendahnya resistensi
Internalisasi koordinasi tentang perubahan yang terjadi dalam
Manajemen b. Pengumpulan dalam Reformasi pelaksanaan
Perubahan dalam bahan Birokrasi reformasi birokrasi
Rangka Reformasi c. Penyusunan
Birokrasi. bahan sosialisasi
d. Pembahasan
strategi
sosialisasi
e. Sosialisasi
4. Penjabaran Nilai- a. Rapat Perubahan sikap dan 205,293,227,717.95*
nilai Budaya koordinasi perilaku )
Organisasi (Pro-Poor, b. Pengumpulan
37
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
Inklusif, Responsif, bahan
Efektif, Bersih) c. Penyusunan
draft
penjabaran
nilai-nilai
d. Pembahasan
draft
penjabaran
nilai-nilai
e. Penetapan
penjabaran
nilai-nilai
f. Pencetakan
penjabaran
nilai-nilai
g. Sosialisasi
penjabaran
nilai-nilai
5. Penyusunan Code a. Rapat Peningkatan disiplin 10,602,150,000**)
of Conduct koordinasi pegawai
Kementerian b. Pengumpulan
Kesehatan bahan
c. Penyusunan
draft Code of
Conduct
d. Pembahasan
draft Code of
Conduct
e. Penetapan
Code of
Conduct
f. Pencetakan
Code of
Conduct
g. Sosialisasi
penjabaran
nilai-nilai
6. Penyusunan a. Rapat Adanya kejelasan Pelaksanaan
Delegation of koordinasi dalam wewenang kebijakan
Authority di b. Pengumpulan pendelegasaian lebih efektif dan
Kementerian bahan wewenang efisien
38
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
Kesehatan. c. Penyusunan
draft
Delegation of
Authority
d. Pembahasan
draft
Delegation of
Authority
e. Penetapan
Delegation of
Authority
Pencetakan
Delegation of
Authority
f. Sosialisasi
Delegation of
Authority
7 Pemutakhiran Pemberian reward Peningkatan kinerja 1,179,380,944,000**
mekanisme reward dan punishment organisasi yang *)
& punishment didasarkan atas disebabkan
untuk meningkatkan prestasi kerja tingginya prestasi
disiplin pegawai, pegawai kerja pegawai
termasuk proses
pengawasannya.
Keterangan :
* = diukur berdasarkan temuan hasil audit APF
** = Diperoleh dari estimasi 30% x 5437 x 2,5 jam x 5 hari x 52 minggu x Rp. 10.000
( 30% asumsi pegawai yang terlambat X jumlah pegawai kemkes pusat X asumsi
jumlah jam terlambat X 5 hari kerja X jumlah minggu dalam 1 tahun X standar
uang lembur golongan I )
*** = 30% x Rp. 3.931.269.812.000 (belanja pegawai)
Belanja pegawai akibat righsizing (organisasi yg tepat dengan jabatan dan jumlah
pegawai yang tepat)
39
H. Program Penataan dan Penguatan Organisasi
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
1. Restrukturisasi/P 1. Melakukan 1. Efisiensi dan Rp. 20 Milyar
enataan tugas analisis efektifitas
dan fungsi unit terhadap struktur
kerja pada tugas dan organisasi
Kementerian fungsi unit Kemenkes
Kesehatan kerja dan yang right
berdasarkan menggabung sizing
evaluasi kan /
organisasi, merampingk
proses bisnis dan an struktur /
analisis beban unit kerja
kerja. yang
memiliki
beban kerja
rendah Besaran anggaran
dengan 2. Hasil ABK disesuaikan
fungsi yang terkait dengan
mirip jumlah perhitungan
dan/untuk kebutuhan Pokja Penguatan
menghindari pegawai yang SDM Aparatur
tugas dan ideal dapat
fungsi yang menjadi
tumpang dasar
tindih. penghemata
2. Melakukan n biaya
ABK secara belanja
simultan pegawai
40
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
untuk unit
kerja yang
serumpun
41
I. Program Monitoring dan Evaluasi
42
MEKANISME PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/ MANFAAT YANG PENGHEMATAN
NO
KEGIATAN OPTIMALISASI DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
sebesar 10%
43
MEKANISME PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/ MANFAAT YANG PENGHEMATAN
NO
KEGIATAN OPTIMALISASI DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
sebesar 10%
44
MEKANISME PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/ MANFAAT YANG PENGHEMATAN
NO
KEGIATAN OPTIMALISASI DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
anggaran
pelaksanaan
seluruh
kegiatan
sebesar 10%
45
1.5 Kriteria Keberhasilan
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
1. Penerapan 1. Tersusunnya pedoman Tersosialisasinya Pedoman
standar pelayanan akreditasi Puskesmas Akreditasi di 33 provinsi
pada Puskesmas 2. Tersusunnya
instrument standar
akreditasi Puskesmas
3. Tersusunnya jadwal
pelaksanaan sosialisasi
akreditasi Puskesmas
2. Penerapan 1. Tersusunnya standar Terimplementasinya
standar pelayanan pelayanan pada seluruh standar pelayanan pada
pada Fasilitas Fasyankes seluruh Fasilitas
Pelayanan 2. Tersusunnya jadwal dan Pelayanan Kesehatan
Kesehatan (Balai terlaskananya sosialisasi (Balai Kesehatan)
Kesehatan) standar pelayanan
3. Tersedianya pedoman
monitoring dan evaluasi
penerapan standar
pelayanan
46
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
4. Penerapan Tersedianya pedoman Terimplementasinya standar
standar pelayanan standar pelayanan. pelayanan pada Unit Layanan
di Unit Layanan Terpadu
Terpadu (ULT)
5. Penerapan Tersedianya pedoman standar Terimplementasinya standar
standar pelayanan pelayanan pelayanan dalam pelayanan
informasi (PTRC, informasi (PTRC, Pojok
Pojok Informasi, & Informasi, dan Perpustakaan)
Perpustakaan).
6. Peningkatan 1. Tersedianya pedoman Adanya kerjasama dengan
partisipasi kerjasama masyarakat masyarakat dalam pelayanan
masyarakat dalam 2. Tersedianya pedoman publik, terutama pada proses
penyelenggaraan monitoring dan evaluasi perencanaan dan
pelayanan terhadap kerjasama dengan pengawasan pelayanan.
kesehatan masyarakat
47
B. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
1. Penyusunan 1. Tersedianya pedoman Tersusunnya LAKIP Tingkat
Laporan LAKIP Eselon 2 sesuai dengan
Akuntabilitas 2. Tersedianya jadwal Permenpan No. 29 Tahun
Kinerja Tingkat kegiatan evaluasi 2010 dan mengacu pada
Eselon 2 penyusunan LAKIP Permenpan No. 35 Tahun
2011.
2. Pendampingan 1. Tersedianya pedoman Tersusunnya LAKIP
penyusunan LAKIP Kementerian dan Eselon 1
laporan 2. Tersedianya jadwal sesuai dengan Permenpan
Akuntabilitas kegiatan evaluasi No. 29 Tahun 2010 dan
Kinerja penyusunan LAKIP mengacu pada Permenpan
Kementerian dan No. 35 Tahun 2011 dengan
Eselon 1 disertai proses
pendampingan penyusunan
LAKIP Triwulan dan proses
pendampingan penilaian
evaluasi tengah tahun untuk
Tingkat Eselon 1
1. Terbentuknya Terbangunnya Sistem
3. Sinkronisasi pedoman standar Manajemen Kinerja
SAKIP dengan manajemen kinerja Organisasi yang
RENSTRA 2. Tersusunnya kegiatan terintegrasi dengan
evaluasi sistem RENSTRA, RAP, RAK dan
manajemen kinerja tersusunnya Petunjuk
Pelaksanaan Sistem
Manajemen Kinerja
Kementerian Kesehatan,
yang mencakup proses
perencanaan,
pemantauan dan evaluasi
kinerja .
48
C. Program Penataan Tatalaksana
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
1. Penguatan unit 1. Terbentuknya unit Berfungsinya unit
tatalaksana sesuai tatalaksana sesuai tatalaksana sesuai
dengan kebutuhan kebutuhan (baik kebutuhan yang dapat
(strategic, fokus secara level organisasi, dilihat dari hasil output
pada proses maupun kualitas dan dan kinerja unit terkait
bisnis). Lihat area kuantitas SDM).
perubahan
Organisasi.
2. Pemetaan proses 1. Tersedianya dan Berfungsinya bisnis level 0
bisnis tersosialisasikannya dan 1 di semua Staker
proses bisnis level 0
dan level 1 ke semua
Satker.
3. Penyusunan SOP 1. Tersedianya dan Terinformasikannya SOP
Pelaksanaan Tugas tersosialisasikannya SOP ke semua pegawai di
dan Fungsi berdasarkan proses bisnis Kementerian
(berdasarkan ke semua pegawai
proses bisnis)
4. Audit Kepatuhan 1. Tersedianya rencana audit Terlaksananya Audit sesuai
terhadap Proses dan terlaksananya audit rencana dan target
secara Periodik. sesuai dengan yang
Lihat area direncanakan
perubahan
Pengawasan
5. Program perbaikan 1. Tersedianya program Terlaksananya program
(improvement) perbaikan (improvement) perbaikan tersebut disertai
proses bisnis proses bisnis penyesuaian SOP terkait.
6. Penguatan unit 1. Tersedianya pedoman Meningkatnya SDM IT
yang bertanggung penguatan SDM secara kualitas dan
jawab untuk data, 2. Tersusunnya jadwal kuantitas, untuk dapat
informasi, dan pelatihan, diklat bagi SDM menjawab kebutuhan
teknologi informasi 3. Tersedianya pedoman berkaitan dengan data,
evaluasi kegiatan informasi, dan teknologi
penguatan unit dan SDM informasi
7. Pengembangan 1. Tersedianya kebijakan dan Tersosialisasikannya
49
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
kebijakan dan NSPK berkaitan dengan kebijakan dan NSPK
NSPK terkait data, data, informasi, dan berkaitan dengan data,
informasi, dan teknologi informasi informasi, dan teknologi
teknologi informasi informasi
8. Pembangunan atau 1. Tersedianya aplikasi e- Terimplementasikannya e-
Pengembangan e- government yang government secara
Government direncanakan dan menyeluruh di
terintegrasi. Kementerian
50
D. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
1. Penataan 1. Tersedianya pedoman 1. Teridentifikasinya dan
berbagai penyusunan peraturan terpetakannya produk
peraturan perundang-undangan Hukum dan Peraturan
perundang- 2. Tersedianya jadwal Perundang-undangan
undangan yang penyusunan peraturan yang tidak sinkron dan
dikeluarkan oleh perundang-undangan tidak harmonis.
Kementerian 3. Tersusunnya jadwal 2. Terlaksananya regulasi
Kesehatan. sosialisasi peraturan dan deregulasi
perundang-undangan peraturan perundang
undangan pada
Kementerian
Kesehatan.
2. Pengembangan 1. Tersedianya dan Pemanfaatan Sistem
Sistem terimplementasinya Informasi Manajemen
Informasi Sistem Informasi untuk kegiatan
Manajemen Manajemen untuk penyusunan peraturan
untuk Peraturan peraturan perundang- perundang-undangan
Perundang- undangan. meningkat .
undangan
2. Penyebarluasan 1. Terbentuknya tim Terinformasikannya
informasi, sosialisasi dan peraturan perundang-
advokasi dan internalisasi undangan di bidang
sosialisasi 2. Tesusunnya jadwal kesehatan secara
peraturan kegiatan dan evaluasi efektif.
perundang- kegiatan
undangan
51
E. Program Penguatan Pengawasan
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
1. Penerapan Sistem 1. Tersedianya Tersedianya Pedoman
Pengendalian pedoman umum Umum Penyelenggaran
Intern Pemerintah penyelenggaraan SPIP Kementerian
(SPIP) pada SPIP Kesehatan, dan terjadinya
Kementerian 2. Tersusunnya jadwal peningkatan ketaatan,
Kesehatan sosialisasi penerapan efisiensi dan efektivitas
SPIP pelaksanaan tugas dan
3. Tersedianya fungsi di seluruh jajaran
pedoman monitoring Kementerian
dan evaluasi
penerapan SPIP
52
F. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
Penataan Sistem Terumuskan sistem seleksi Diperolehnya para pegawai
Rekrutmen pegawai (seleksi administrasi, tes baru maupun yang sedang
tertulis, wawancara, tes berkarir yang memiliki
psikologi, sistem penilaian, dll). tingkat kompetensi yang
Tersedianya sistem seleksi dipersyaratkan oleh
dengan menuju pada jabatan.
penerapan sistem online.
Tersusunnya program orientasi
pegawai baru untuk
Kementerian Kesehatan.
Penyusunan Standar Tersedianya Standar Tersedianya profil
Kompetensi Jabatan Kompetensi bagi seluruh kompetensi untuk masing-
Jabatan di lingkungan masing jabatan di dalam
Kementerian Kesehatan. organisasi.
Tersusunnya sistem standar
kompetensi jabatan di
database (online).
Assessment Individu Tersedianya informasi peta Tersedianya informasi profil
berdasarkan profil kompetensi individu kompetensi individu secara
Kompetensi secara komprehensif dan komprehensif dan akurat.
akurat.
Penerapan Sistem Tersedianya sistem pengukuran Terwujudnya sistem penilaian
Penilaian Kinerja kinerja individu yang obyektif, kinerja individu yang objektif,
Individu transparan dan akuntabel. transparan dan akuntabel.
Pembangunan/ Tersedianya sistem Aplikasi Berjalannya sistem informasi
Pengembangan Online yang terintegrasi pegawai yang objektif,
database pegawai sehingga tersedia data yang transparan dan akuntabel.
akurat, up-dated dan mampu
memberikan informasi sesuai
kebutuhan organisasi.
Pengembangan Tersusunnya program Diklat Berjalannya sistem
pendidikan dan berbasis kompetensi secara pendidikan dan pelatihan
pelatihan pegawai optimal dan berdasarkan pada pegawai yang mengurangi
berbasis kompetensi hasil assessment/kebutuhan kesenjangan antara
untuk mengurangi kesenjangan kompetensi yang dimiliki oleh
53
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
kompetensi pegawai. seorang pegawai dan
kompetensi yang
dipersyaratkan oleh jabatan.
Pengembangan Pola Tersusunnya pola karir untuk Berjalannya pengembangan
Karir Kementerian Kesehatan. karir yang efektif dan optimal
bagi jajaran Kementerian
Kesehatan.
54
G. Program Manajemen Perubahan
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
1. Pembentukan Tim 1. Tersedianya Berfungsinya Tim AdHoc
AdHoc Manajemen pedoman Manajemen Perubahan
Perubahan pembentukan tim dalam melaksanakan
AdHoc strategi komunikasi untuk
2. Tersedianya jadwal setiap kegiatan Reformasi
kegiatan tim AdHoc Birokrasi
2. Penyusunan Tersusunnya Pedoman Digunakannya Pedoman
Pedoman Manajemen Perubahan Manajemen Perubahan
Manajemen Kementerian. untuk melaksanakan
Perubahan perubahan.
3. Sosialisasi dan 1. Terbentuknya tim Peningkatan pengetahuan
Internalisasi sosialisasi dan dan pemahaman
Manajemen internalisasi reformasi birokrasi di
Perubahan dalam 2. Tesusunnya jadwal Lingkungan Kementerian
Rangka Reformasi kegiatan dan evaluasi Kesehatan
Birokrasi kegiatan
4. Penjabaran Nilai- 1. Tersusunnya nilai Budaya Penerapan nilai-nilai
nilai Budaya Organisasi Kementerian Kementerian Kesehatan
Organisasi (Pro- dan pedoman penerapan dalam budaya kerja
Poor, Inklusif,
Responsif, Efektif,
Bersih)
55
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
7. Pemutakhiran 1. Tersusunnya pedoman Penerapan mekanisme
mekanisme peraturan dan sistem reward and punishment.
reward & reward and punishment
punishment untuk
meningkatkan
disiplin pegawai,
termasuk proses
pengawasannya
56
H. Program Penataan dan Penguatan Organisasi
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
1. Restrukturisasi/Pen 1. Tersedianya peta 1. Meningkatknya
ataan tugas dan tugas dan fungsi efisiensi birokrasi pada
fungsi unit kerja serta kewenangan Kementerian
pada Kementerian unit kerja yang Kesehatan ( dapat
Kesehatan tepat fungsi dan diukur dengan IKU,
berdasarkan tepat ukuran (right ABK, Indeks Kepuasan
evaluasi organisasi, sizing), yang disusun Konsumen/Stakeholde
proses bisnis dan berdasarkan hasil r)
analisis beban evaluasi organisasi
kerja. terhadap pedoman
evaluasi tugas dan
fungsi, proses bisnis
dan ABK pada
organisasi
Kementerian
Kesehatan
57
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
publik pada mendukung tercapainya berhubungan dengan
Kementerian tujuan dan sasaran pelayanan publik
Kesehatan reformasi birokrasi serta meningkatknya
tingkat kepuasan
pelayanan publik .
58
I. Program Monitoring dan Evaluasi
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
1. Monitoring Tersedianya Laporan
pelaksanaan Monitoring pelaksanaan atas
setiap kegiatan setiap kegiatan Reformasi
Reformasi Birokrasi Kementerian
Birokrasi Kesehatan
Kementerian
Kesehatan
2. Evaluasi Tersedianya Laporan Evaluasi Pelaksanaan kegiatan
Reformasi Birokrasi
pelaksanaan Tahunan atas pelaksanaan
Kementerian Kesehatan yang
setiap kegiatan setiap kegiatan Reformasi sesuai dengan Rencana Aksi
Reformasi Birokrasi Kementerian yang telah disusun agar
Birokrasi Kesehatan diperoleh hasil/outcome dari
Kementerian masing-masing kegiatan
Kesehatan Reformasi Birokrasi sesuai
yang telah ditetapkan dalam
3. Evaluasi Tersedianya Laporan Evaluasi
kriteria keberhasilan
Menyeluruh atas Lima Tahunan atas pelaksanaan
pelaksanaan keseluruhan kegiatan Reformasi
setiap kegiatan Birokrasi Kementerian
Reformasi Kesehatan
Birokrasi
Kementerian
Kesehatan
59
61
Pada dasarnya, reformasi birokrasi merupakan suatu proses perubahan yang
dilaksanakan secara bertahap, sistematis dan berkesinambungan dalam rangka
menciptakan tata kelola yang bersih dan meningkatkan pelayanan publik. Proses
perubahan ini dapat dipandang sebagai perubahan dari kondisi saat ini menuju ke
kondisi yang diinginkan dalam lingkup Reformasi Birokrasi. Terkait dengan proses
perubahan ini, maka perlu dilakukan pemetaan terhadap kondisi saat ini dan
kondisi yang diinginkan dalam rangka reformasi birokrasi.
Berikut ini akan dipaparkan tentang berbagai kondisi nyata birokrasi saat ini di
Kementerian Kesehatan yang mencakup masalah-masalah yang dihadapi dan juga
kondisi yang diinginkan dalam rangka Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan.
Berdasarkan pemahaman dan analisis terhadap kondisi dan permasalahan ini,
maka dapat dipaparkan langkah-langkah pembenahan yang akan dilakukan dalam
rangka Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan.
62
2.1 KONDISI BIROKRASI YANG TERKAIT DENGAN 8 (DELAPAN)
AREA PERUBAHAN
63
2.1.2. Area Perubahan Terkait Akuntabilitas Kinerja
Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel
berikut ini.
64
2.1.3. Area Perubahan Terkait Tata Laksana
Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel
berikut ini.
Unit pengelola tatalaksana masih Adanya unit tatalaksana yang kompeten dan
belum berfungsi secara optimal berkapasitas, dengan wewenang yang cukup
dalam hal pengelolaan proses untuk mengelola proses bisnis.
bisnis organisasi.
Unit pengelola data, informasi, Adanya unit pengelola data, informasi, dan
dan teknologi informasi masih teknologi informasi yang memadai untuk
belum berfungsi secara optimal. memastikan optimalnya pengelolaan data,
informasi, dan teknologi informasi di
Kementerian Kesehatan.
Pemanfaatan data dari ICT belum Berbagai data dan informasi yang diperoleh
optimal untuk menyusun dari sistem ICT dimanfaatkan sepenuhnya
kebijakan pembangunan untuk mengambil keputusan dan menyusun
kesehatan. kebijakan pembangunan kesehatan.
65
2.1.4. Area Perubahan Terkait Perundang-undangan
Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel
berikut ini.
66
2.1.5. Area Perubahan Terkait Pengawasan
Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel
berikut ini.
67
2.1.6. Area Perubahan Terkait Sumber Daya Manusia Aparatur
Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel
berikut ini.
68
2.1.7. Area Perubahan Terkait Pola Pikir dan Budaya Kerja
Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel
berikut ini.
Disiplin pegawai dalam bekerja masih Pegawai Kesehatan secara aktif dan
kurang, antara lain disiplin jam kerja bertanggung jawab melaksanakan
dan perjalanan dinas. tugas dan fungsinya, serta mematuhi
berbagai aturan yang berlaku.
Profesionalisme pegawai dalam
bekerja masih kurang, antara lain
disiplin jam kerja, kejujuran,
akuntabilitas, dan kompetensi.
Komunikasi dan kerjasama antar Unit Terjadinya sinergi yang baik antara
belum optimal. Unit yang ada di Kementerian
Kesehatan.
69
2.1.8. Area Perubahan Terkait Organisasi
Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel
berikut ini.
Organisasi belum diisi oleh sumber Organisasi yang tepat ukuran dan tepat
daya manusia yang tepat kuantitas dan fungsi.
kualitasnya.
70
2.2 PERMASALAHAN KRITIS TERKAIT DELAPAN AREA
PERUBAHAN
71
2.2.3. Area Perubahan Terkait Tata Laksana
Permasalahan kritis yang terdapat pada area perubahan tata laksana yaitu :
72
2.2.4. Area Perubahan Terkait Perundang-undangan
Pada area terkait peraturan perundang-undangan, area kritis yang perlu
diperhatikan adalah belum tertatanya peraturan perundang-undangan yang
dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Penataan peraturan perundang-
undangan menjadi penting karena peraturan adalah landasan hukum dari fungsi
dan tanggungjawab yang dilakukan Kementerian. Peraturan perundangan
berfungsi sebagai pandauan bagi Kementerian untuk bertindak dan disisi lain
sebagai payung hukum atas kegiatan/ tindakan. Selain itu, dengan tertatanya
peraturan perundang-undangan, kinerja Kementerian akan semakin baik karena
fungsi dan tanggungjawab terpapar dengan jelas.
73
Kedua area kritis diatas menjadi fokus pada area pengawasan mengingat fungsi
kontrol pokja pengawasan agar proses kegiatan berlangsung transaparan dan
accountable dalam melayani publik.
74
Birokrasi, penjabaran nilai budaya perlu dilakukan untuk menciptakan
Kementen yang berkualitas dan mampu memberikan pelayanan berkualitas
pada publik.
75
2.3 RENCANA UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN KRITIS
TERKAIT 8 (DELAPAN) AREA PERUBAHAN
Gap analysis
Training Penyusunan Dokumen
Penyusunan Dokumen Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu
Penyusunan Instruksi Kerja dan Rencana mutu
Implementasi ISO 9001:2008
Pelatihan dan praktek audit Internal
Manajemen Review
Sertifikasi & Pendampingan audit Sertifikasi
Penyusunan pedoman akreditasi puskesmas
Penyusunan instrumen akreditasi puskesmas
Ujicoba
Penyempurnaan pedoman dan instrumen akreditasi puskesmas
Pembentukan tim akreditasi puskesmas
Sosialisasi pedoman dan instrumen akreditasi puskesmas di 33 provinsi
Pembentukan tim
Penyusunan jadwal pendampingan dan
evaluasi triwulan dan semester
76
Pelaksanaan pendampingan sekaligus bedah
laporan dan evaluasi capaian
Pelaksanaan evaluasi tengah tahun
Koordinasi penyusunan disertai pendampingan penyusunan unit eselon 1
pada unit eselon 2 dan UPTnya
Fasilitasi penyusunan bersama secara regional
Koordinasi pelaporan hasil penyusunan untuk laporan akuntabilitas kinerja
tingkat eselon 1 dan Kementerian
2. Belum terjadinya sinkronisasi SAKIP dengan Renstra. Sehubungan dengan area
kritis ini, langkah-langkah yang perlu dilakukan sebagai berikut :
77
2. Pembangunan atau Pengembangan e-Government. Langkah-langkah yang
perlu dilakukan:
78
Penyediaan infrastruktur jaringan system informasi dan data
center serta pengembangannya, 2012-dst
Perlunya peningkatan kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan. Dalam hal ini
adalah penerapan SPIP dan peningkatan peran APIP. Langkah-langkah yang perlu
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain :
Sosialisasi
Pelatihan
Pemetaan & pendampingan pelaksanaan
Pembentukan unit layanan pengadaan ULP
Monitoring & Evaluasi
Pembentukan tim konsultasi pengadaan barang/jasa
Pembentukan tim penyelesaian kerugian negara
Peningkatan Kompetensi SDM Pengawasan
Pendampingan penyusunan LK
Reviu LK
Inventarisasi BMN
Pelaksanaan Audit berbasis resiko
79
Percepatan penyelesaian TL LHP & penyelesaian TPTGR
Selain itu, terdapat area kritis lain yaitu pengembangan sistem pengaduan
masyarakat terpadu. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi area kritis
tersebut yaitu :
Pembentukan tim pengelolaan
Penyusunan Pedoman
Sosialisasi Pedoman
Pelatihan
Penanganan Dumas
Selanjutnya, untuk mengatasi area kritis dalam penerapan Sistem Penilaian Kinerja
Pegawai (SKP), perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
80
2.3.7. Area Perubahan Terkait Pola Pikir dan Budaya Kerja
Terdapat dua area kritis yang dalam area perubahan ini, yaitu :
1. Belum tersusunnya penyusunan Pedoman Manajemen Perubahan. Langkah-
langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasinya adalah :
81
2.3.8. Area Perubahan Terkait Organisasi
Pada area ini terdapat dua area kritis yang menjadi perhatian yaitu :
1. Perlunya dilakukan evaluasi tugas dan fungsi Unit Kerja di Lingkungan
Kemenkes/UPT. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasinya
adalah :
Penyusunan pedoman evaluasi tugas dan fungsi
Pelaksanaan evaluasi secara bertahap
Workshop hasil evaluasi
Penyusunan peta tugas dan fungsi
82
83
Bab 3 ini merupakan substansi dari Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan, yaitu konsolidasi Rencana Aksi dari setiap Program dan Kegiatan
Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan dalam rangka membenahi kondisi saat
ini dan permasalahan nyata yang dihadapi serta juga mencapai kondisi yang
diinginkan dalam rangka Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan. Pembahasan
Rencana Aksi secara lebih detil juga disajikan dalam lampiran, yaitu Rencana Aksi
dari setiap kegiatan Birokrasi Kementerian Kesehatan.
84
KEGIATAN PADA DESKRIPSI
NO. STATUS
AREA PERUBAHAN KEADAAN
1 Penerapan standar Standar teknis rumah sakit dalam hal
pelayanan pada Rumah pelayanan, sarana prasarana, dan SDM
Sakit (PIC : BUKR) sudah diterapkan. Hijau
Pedoman akreditasi dan klasifikasi
rumah sakit sudah digunakan.
2 Penerapan standar Sudah ada standarisasi pelayanan
pelayanan pada Puskesmas, tapi Pedoman Akreditasi Kuning
Puskesmas (PIC : BUKD) Puskesmas dalam Proses
3 Penerapan standar Sudah ada standarisasi pelayanan di
pelayanan pada Fasilitas Balai Kesehatan, namun instrumen
Pelayanan Kesehatan akreditasi belum seluruhnya ada Kuning
(Balai Kesehatan) (PIC :
BUKR)
4 Penerapan standar Standar pelayanan di Laboratorium
pelayanan pada Fasilitas Kesehatan sudah ada dan sudah
Pelayanan Kesehatan diterapkan. Hijau
(Laboratorium Kesehatan)
(PIC : BUKR)
5 Penerapan standar Standard Operating Procedure untuk
pelayanan pada Perijinan pelayanan perijinan rumah sakit masih
Kuning
Rumah Sakit Kelas A & dalam proses penyusunan
PMA (PIC : BUKR)
6 Penerapan standar Standard Operating Procedure untuk
pelayanan pada Perijinan pelayanan perijinan kefarmasian dan
Kefarmasian dan Alat alat kesehatan sudah ada dan sudah Hijau
Kesehatan (PIC : Binfar & diimplementasikan.
Alkes)
7 Penerapan standar Standard Operating Procedure belum
pelayanan di Unit Layanan ada secara keseluruhan. Kuning
Terpadu (PIC : Puskom)
8 Penerapan standar Standard Operating Procedure belum
pelayanan informasi ada secara keseluruhan.
(PTRC, Pojok Informasi, Kuning
dan Perpustakaan) (PIC :
Puskom)
9 Partisipasi masyarakat Keterlibatan masyarakat dalam proses
dalam penyelenggaraan pembuatan kebijakan pelayanan, Kuning
pelayanan kesehatan (PIC : pelaksanaan pelayanan, dan
85
KEGIATAN PADA DESKRIPSI
NO. STATUS
AREA PERUBAHAN KEADAAN
Promkes, PP&PL, Puskom) pengawasan pelayanan sudah dilakukan,
namun belum optimal sesuai dengan
harapan masyarakat.
Keterangan:
Status Hijau berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai
dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program
dan kegiatan reformasi birokrasi
Status Kuning berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau
sedang dilaksanakan
Status Merah berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan
dilaksanakan.
86
NAMA MANFAAT YANG
NO
KEGIATAN DIRASAKAN
2. Penerapan standar 1. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
pelayanan pada Fasilitas kesehatan kepada masyarakat.
Pelayanan Kesehatan 2. Tertatanya sistem pelayanan laboratorium
(Laboratorium Kesehatan) kesehatan di internal laboratorium kesehatan
87
3.1.3. Kriteria Keberhasilan
Berikut ini adalah Kriteria Keberhasilan yang digunakan untuk mengukur
pencapaian kegiatan-kegiatan di atas.
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
1. Penerapan 1. Tersusunnya pedoman Tersosialisasinya Pedoman
standar pelayanan akreditasi Puskesmas Akreditasi di 33 provinsi
pada Puskesmas 2. Tersusunnya
instrument standar
akreditasi Puskesmas
3. Tersusunnya jadwal
pelaksanaan sosialisasi
akreditasi Puskesmas
2. Penerapan 1. Tersusunnya standar Terimplementasinya
standar pelayanan pelayanan pada seluruh standar pelayanan pada
pada Fasilitas Fasyankes seluruh Fasilitas
Pelayanan 2. Tersusunnya jadwal dan Pelayanan Kesehatan
Kesehatan (Balai terlaskananya sosialisasi (Balai Kesehatan)
Kesehatan) standar pelayanan
3. Tersedianya pedoman
monitoring dan evaluasi
penerapan standar
pelayanan
88
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
di Unit Layanan Terpadu
Terpadu (ULT)
5. Penerapan Tersedianya pedoman standar Terimplementasinya standar
standar pelayanan pelayanan pelayanan dalam pelayanan
informasi (PTRC, informasi (PTRC, Pojok
Pojok Informasi, & Informasi, dan Perpustakaan)
Perpustakaan).
6. Peningkatan 1. Tersedianya pedoman Adanya kerjasama dengan
partisipasi kerjasama masyarakat masyarakat dalam pelayanan
masyarakat dalam 2. Tersedianya pedoman publik, terutama pada proses
penyelenggaraan monitoring dan evaluasi perencanaan dan
pelayanan terhadap kerjasama dengan pengawasan pelayanan.
kesehatan masyarakat
89
SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 2012 2013 2014
90
SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 2012 2013 2014
kesehatan PTM)
AGENDA
NO PERTIMBANGAN
PRIORITAS
1 Penerapan standar 1. Banyak keluhan masyarakat terhadap pelayanan
pelayanan di Unit Layanan perijinan.
Terpadu (ULT) 2. Belum ada sasaran mutu pelayanan sesuai
91
AGENDA
NO PERTIMBANGAN
PRIORITAS
harapan pelanggan
2 Penerapan standar Banyaknya keluhan masyarakat tentang pelayanan
pelayanan pada kesehatan yang belum memenuhi standar
Puskesmas
Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah
ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:
NAMA KEGIATAN LANGKAH-LANGKAH
NO
AGENDA PRIORITAS YANG PERLU DILAKUKAN
1 Penerapan standar Proses ISO 9001 : 2008 :
pelayanan di Unit Layanan
Terpadu (ULT). - Gap analysis
- Training Penyusunan Dokumen
- Penyusunan Dokumen Kebijakan Mutu, Sasaran
Mutu
- Penyusunan Instruksi Kerja dan Rencana mutu
- Implementasi ISO 9001:2008
- Pelatihan dan praktek audit Internal
- Manajemen Review
- Sertifikasi & Pendampingan audit Sertifikasi
2 Penerapan standar - Penyusunan pedoman akreditasi puskesmas
pelayanan pada - Penyusunan instrumen akreditasi puskesmas
Puskesmas - Ujicoba
- Penyempurnaan pedoman dan instrumen
akreditasi puskesmas
- Pembentukan tim akreditasi puskesmas
- Sosialisasi pedoman dan instrumen akreditasi
puskesmas di 33 provinsi
92
3.1.5 Waktu Pelaksanaan, Tahapan Kerja, Penanggung Jawab dan
Rencana Anggaran
Rencana aksi program pelayanan publik yang diterbitkan oleh Kementerian
Kesehatan adalah Pengembangan sistem pelayanan publik pada Kementerian
Kesehatan dan Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik
pada Kementerian Kesehatan.
Dari Rencana Aksi Kegiatan dapat disimpulkan bahwa estimasi anggaran yang
dibutuhkan untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan untuk Area Perubahan/Program pelayanan publik adalah
sebagai berikut:
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Penerapan
standar
500.000.000 1.123.030.000 646.525.000 700.000.000
pelayanan pada
Puskesmas
2. Penerapan
standar
pelayanan pada
500.000.000 1.100.000.000 600.000.000 700.000.000
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan (Balai
Kesehatan)
3. Penerapan
standar
pelayanan pada 500.000.000 1.000.000.000 600.000.000 700.000.000
Perijinan Rumah
Sakit Kelas A &
PMA
4. Penerapan
standar 500.000.000 412.890.000 813.510.000 1.000.000.000
pelayanan di Unit
Layanan Terpadu
5. Penerapan
standar
30.000.000 1.107.360.700 1.122.980.000 1.235.278.000
pelayanan
informasi
(Perpustakaan
93
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
,PTRC, dan Pojok
Informasi)
6. Peningkatan
partisipasi
masyarakat dalam 10.000.000 1.080.000.000 990.000.000 990.000.000
penyelenggaraan
pelayanan
kesehatan
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
1. Penerapan standar Sosialisasi Biaya perjalanan Rp. 200,000,000
pelayanan pada dilakukan per dinas berkurang
Puskesmas regional
94
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
Fasilitas Pelayanan kesehatan perjalanan dinas. (13 Balai
Kesehatan (balai digabung melalui kesehatan)
kesehatan) pertemuan teknis .
lainnya
Pertemuan Pertemuan:
Mengurangi
sosialisasi Rp. 250.000.000 /
biaya
digabungkan paket meeting.
pertemuan dan
dengan
perjalanan
pertemuan
dinas.
teknis lainnya
95
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
( 2000 pengunjung
online/bln x Rp.
15.000 dan 300
pengunjung datang
x Rp. 50.000).
96
3.2. PROGRAM PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA
Keterangan:
Status Hijau berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai
dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program
dan kegiatan reformasi birokrasi
Status Kuning berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau
sedang dilaksanakan
Status Merah berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan
dilaksanakan.
97
Pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi yang dilakukan telah memberikan
beberapa manfaat yang dirasakan oleh kementerian seperti:
NAMA
MANFAAT YANG
NO KEGIATAN
DIRASAKAN
(Status Hijau)
1. Penyusunan Indikator 1. Menjadi sumber utama penetapan kegiatan
Kinerja Utama (IKU) 2. Menjadi acuan pencapaian target dalam
Kementerian. pelaksanaan kegiatan
98
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
1. Penyusunan 1. Tersedianya pedoman Tersusunnya LAKIP Tingkat
Laporan LAKIP Eselon 2 sesuai dengan
Akuntabilitas 2. Tersedianya jadwal Permenpan No. 29 Tahun
Kinerja Tingkat kegiatan evaluasi 2010 dan mengacu pada
Eselon 2 penyusunan LAKIP Permenpan No. 35 Tahun
2011.
2. Pendampingan 1. Tersedianya pedoman Tersusunnya LAKIP
penyusunan LAKIP Kementerian dan Eselon 1
laporan 2. Tersedianya jadwal sesuai dengan Permenpan
Akuntabilitas kegiatan evaluasi No. 29 Tahun 2010 dan
Kinerja penyusunan LAKIP mengacu pada Permenpan
Kementerian dan No. 35 Tahun 2011 dengan
Eselon 1 disertai proses
pendampingan penyusunan
LAKIP Triwulan dan proses
pendampingan penilaian
evaluasi tengah tahun untuk
Tingkat Eselon 1
1. Terbentuknya Terbangunnya Sistem
3. Sinkronisasi pedoman standar Manajemen Kinerja
SAKIP dengan manajemen kinerja Organisasi yang
RENSTRA 2. Tersusunnya kegiatan terintegrasi dengan
evaluasi sistem RENSTRA, RAP, RAK dan
manajemen kinerja tersusunnya Petunjuk
Pelaksanaan Sistem
Manajemen Kinerja
Kementerian Kesehatan,
yang mencakup proses
perencanaan,
pemantauan dan evaluasi
kinerja .
99
Sasaran Pencapaian yang Realistis
Berikut akan dipaparkan mengenai tahapan pencapaian sasaran pertahun dalam
kegiatan pokja Akuntabilitas Kinerja:
100
SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 2012 2013 2014
Eselon II evaluasi evaluasi kegiatan
serta UPT tengah tahun tengah tahun evaluasi
(100%) bersama Itjen bersama Itjen tengah tahun
di unit eselon di unit eselon bersama
I (100%) I (100%) Itjen di unit
eselon I
(100%)
3. Sinkronisasi 1. Terkumpul- 1. Terkumpulnya 1. Tersusunnya 1. Terimplemen
SAKIP dengan nya informasi Juklak SIM e_Gov
informasi tamba-han Kinerja di Manajemen
RENSTRA
inventarisasi inventarisasi lingkungan Kinerja
masalah masalah Kementerian (100%)
SAKIP (50%) SAKIP hasil Kesehatan 2. Tersusunnya
midterm (100%) Juklak
review 2. Persiapan Evaluasi
renstra pelaksanaan Sistem e_Gov
(100%) e_Gov SIM Manajemen
2. Terlaksana- Manajemen Kinerja
nya kegiatan Kinerja (100%)
koordinasi (100%) 3. Terevaluasi-
antar unit 3. Pelaksanaan nya Sistem
eselon I e_Gov Manajemen
(Internalisasi Manajemen Kinerja
Kementerian) Kinerja (50%) secara
dan periodik
benchmark (75%)
dengan
Kementerian/
Lembaga lain
(100%)
3. Terkumpulny
a bahan dasar
penyusunan
Juklak SIM
kinerja
(100%)
101
3.2.4. Agenda Prioritas
Selaras dengan paparan pada butir 3.2.2 tentang Rencana Kegiatan, maka kegiatan
prioritas dalam Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2012-2014 terkait
Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja adalah sebagai berikut:
AGENDA
NO PERTIMBANGAN
PRIORITAS
1 Pendampingan Pelaksanaan pendampingan sekaligus evaluasi
Penyusunan dan evaluasi secara periodic (triwulan, semester dan akhir tahun)
laporan akuntabilitas akan mempermudah unit melaksanakan penyusunan
kinerja unit eselon 1 laporan secara komprehensif, benar dan saling
terintegrasi serta diperolehnya pengawasan dan
capaian kinerja yang akurat
2 Penyusunan laporan Pelaksanaan penyusunan laporan unit esselon 2 dan
akuntabilitas kinerja unit mandiri yang benar dan akurat sesuai tahapan
tingkat eselon 2 dan unit akan memberi dampak positif bagi peningkatan
mandiri kualitas akuntabilitas kinerja tingkat eselon I dan
Kementerian Kesehatan
3 Pelaksanaan sinkronisasi Pengintegrasian serta koreksi dari hasil kegiatan
SAKIP dengan Renstra sinkronisasi SAKIP dengan sistem perencanaan,
penganggaran, dan sistem evaluasi akan memberi
kemudahan dan tertatanya sistem yang baik,
sekaligus kehadiran dan integrasi sistem dengan
kementerian/lembaga lain akan mewujudkan
pelaksanaan sistem terpadu yang tidak berulang.
Hasil pelaksanaan kegiatan ini juga dapat menjadi
bahan dasar penyusunan Renstra Kemenkes
berikutnya
Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah
ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:
102
NAMA KEGIATAN LANGKAH-LANGKAH
NO
AGENDAPRIORITAS YANG PERLU DILAKUKAN
1 Pendampingan 1. Pembentukan tim
penyusunan dan evaluasi 2. Penyusunan jadwal pendampingan dan
laporan akuntabilitas evaluasi triwulan dan semester
kinerja eselon 1 3. Pelaksanaan pendampingan sekaligus bedah
laporan dan evaluasi capaian
4. Pelaksanaan evaluasi tengah tahun
2 Penyusunan laporan 1. Koordinasi penyusunan disertai pendampingan
akuntabilitas kinerja unit penyusunan unit eselon 1 pada unit eselon 2 dan
eselon 2 dan UPT UPTnya
2. Fasilitasi penyusunan bersama secara regional
3. Koordinasi pelaporan hasil penyusunan untuk
laporan akuntabilitas kinerja tingkat eselon 1 dan
kementerian
3 Sinkronisasi SAKIP dengan 1. Pengumpulan daftar inventarisasi masalah hasil
Renstra evaluasi
2. Koordinasi dengan unit eselon 1 dan unit
penanggungjawab sistem (sistem perencanaan
dan sistem evaluasi serta kementerian/ lembaga
terkait)
3. laporan persiapan ke pimpinanan
4. Pelaksanaan kegiatan koordinasi sinkronisasi
5. Penyampaian dan penyebarluasan hasil
sinkronisasi
6. Penyampaian bahan rekomendasi pada tim
penyusun Renstra dan tim evaluasi (itjen/tim yang
dibentuk khusus)
103
Dari Rencana Aksi Kegiatan dapat disimpulkan bahwa estimasi anggaran yang
dibutuhkan untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan untuk Area Perubahan/Program Akuntabilitas Kinerja
adalah :
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Penyusunan
Laporan
Akuntabilitas - 177.120.000 - 40.000.000
Kinerja Tingkat
Eselon 2
2. Pendampingan
penyusunan
laporan
Akuntabilitas - 199.160.000 - 40.000.000
Kinerja
Kementerian
dan Eselon 1
3. Sinkronisasi
SAKIP dengan - 82.140.000 700.000.000 150.000.000
RENSTRA
104
MEKANISME PENGHEMAT-AN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/ MANFAAT YANG PENGHEMATAN
NO
KEGIATAN OPTIMALI-SASI DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
1. Penyusunan Penyusunan Mengurangi
Laporan laporan secara tingkat
Akuntabilitas bersama dengan kesalahan
Kinerja Tingkat sistem regional substansi
Eselon 2 dan fasilitasi penyusunan
penyusunan , laporan dan
akan terdapat pengiriman
penghematan
anggaran
kesalahan dan
pengiriman
105
MEKANISME PENGHEMAT-AN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/ MANFAAT YANG PENGHEMATAN
NO
KEGIATAN OPTIMALI-SASI DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
Pemanfaatan Kualitas Laporan 8,8 M ( dari 17 M
sistem e-gov Akunta-bilitas menjadi 8,2 M) *)
untuk Kinerja rincian terlampir
Manjemen terstandard
Kinerja akan dengan adanya
mengurangi Juklak yang
pengeluaran integrated dan
dalam rangka Tim
penyusunan Pendampingan
LAKIP Proses
Penyusunan dan
Evaluasi
Penilaian
Potensi
penggunaan
waktu untuk
aktivitas yang
lebih produktif,
misal analisis
Laporan
Potensi
perolehan skor
minimal berada
pada grade B
106
Berikut ini adalah rincian penghematan anggaran yang dihasilkan dari program
Akuntabilitas.
Data Penghematan :
1. Dengan Proses Pendampingan :
Rata-rata penyusunan per satker = 155 satker x 100.000.000 = 15,5
M/tahun
Jika dengan proses pendampingan penyusunan maka akan ada
pemotongan tahapan kegiatan sbb:
a. Penyusunan draft = 33 jt ( dilakukan di satkernya)
b. Pembahasan = 10 jt ( dengan sistem pendampingan regional
dari 33 jt menjadi 10 jt )
c. Finalisasi = 33 jt ( dilakuan di satkernya)
Maka akan terjadi penghematan dari anggaran 100 jt 76 jt = 24 jt/thn
Dari 24 jt x 155 satker = 3,7 M/thn
2. Dengan Sistem e-Gov
107
Alokasi Anggaran tanpa Alokasi Anggaran dengan
Sistem E-Gov Manajemen Kinerja Sistem E-Gov Manajemen Kinerja
finalisasi) Rp 100 Rapat Monitoring
juta Triwulanan (4 x 40
Total terdapat 155 org x Rp 10 jt= 1,6
Satker M)
Honor Tim
Pengelolaan
Sistem (10 or x Rp
6 jt=60 jt)
Pendampingan
Monitoring
KInerja ke Satker
(100 satker x 4 or
x Rp 10 jt=4 M )
Finalisasi
penyusunan LAKIP
(Rp 40jt/Satker
155 Satker)(Rp
620 jt)
1. GIZI KIA :
satker di pusat = 100 jt
satket di daerah = 75 juta
2. BUK
satker di pusat = 200 jt
satket di daerah = 50 - 75 juta
108
3. P2PL
satker di pusat = 100 jt
satket di daerah = 75 juta
4. PPSDM
satker di pusat = 200 jt
satket di daerah = 50 juta
5. Litbang
satker di pusat = 100 jt
satket di daerah = 75 juta
6. Binfar Alkes
satker di pusat = 200 jt
satket di daerah = 100 juta
7. Setjen
satker di pusat = 100 jt
8. Itjen
satker di pusat = 100 jt
109
3.3 PROGRAM PENATAAN TATALAKSANA
110
KEGIATAN PADA DESKRIPSI
NO. STATUS
AREA PERUBAHAN KEADAAN
9 Penyusunan SOP Seluruh Unit Utama Kemenkes sudah
penyelenggaraan tugas berproses, dan terus dalam perbaikan
dan fungsi dengan menggunakan dasar PermenPan
No. 21/2008 tentang Pedoman
Penyusunan SOP AP dan Permenkes
Kuning
1626 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyusunan SOP-AP di lingkungan
Kemenkes (belum berdasarkan proses
bisnis yang terpetakan sesuai dengan
PermenPAN No. 12 tahun 2011).
Keterangan:
Status Hijau berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai
dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program
dan kegiatan reformasi birokrasi
Status Kuning berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau
sedang dilaksanakan
Status Merah berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan
dilaksanakan.
111
NAMA MANFAAT YANG
NO
KEGIATAN DIRASAKAN
- Membantu pegawai lebih menjadi lebih mandiri
dan tidak tergantung pada intervensi
manajemen.
- Menjamin konsistensi pelayanan kepada
masyarakat baik dari sisi mutu, waktu dan
prosedur.
- Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas.
112
3.3.3. Kriteria Keberhasilan
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
1. Penguatan unit 1. Terbentuknya unit Berfungsinya unit
tatalaksana sesuai tatalaksana sesuai tatalaksana sesuai
dengan kebutuhan kebutuhan (baik kebutuhan yang dapat
(strategic, fokus secara level organisasi, dilihat dari hasil output
pada proses maupun kualitas dan dan kinerja unit terkait
bisnis). Lihat area kuantitas SDM).
perubahan
Organisasi.
2. Pemetaan proses 1. Tersedianya dan Berfungsinya bisnis level 0
bisnis tersosialisasikannya dan 1 di semua Staker
proses bisnis level 0
dan level 1 ke semua
Satker.
3. Penyusunan SOP 1. Tersedianya dan Terinformasikannya SOP
Pelaksanaan Tugas tersosialisasikannya SOP ke semua pegawai di
dan Fungsi berdasarkan proses bisnis Kementerian
(berdasarkan ke semua pegawai
proses bisnis)
4. Audit Kepatuhan 1. Tersedianya rencana audit Terlaksananya Audit sesuai
terhadap Proses dan terlaksananya audit rencana dan target
secara Periodik. sesuai dengan yang
Lihat area direncanakan
perubahan
Pengawasan
5. Program perbaikan 1. Tersedianya program Terlaksananya program
(improvement) perbaikan (improvement) perbaikan tersebut disertai
proses bisnis proses bisnis penyesuaian SOP terkait.
6. Penguatan unit 1. Tersedianya pedoman Meningkatnya SDM IT
yang bertanggung penguatan SDM secara kualitas dan
jawab untuk data, 2. Tersusunnya jadwal kuantitas, untuk dapat
informasi, dan pelatihan, diklat bagi SDM menjawab kebutuhan
teknologi informasi 3. Tersedianya pedoman berkaitan dengan data,
evaluasi kegiatan informasi, dan teknologi
113
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
penguatan unit dan SDM informasi
7. Pengembangan 1. Tersedianya kebijakan dan Tersosialisasikannya
kebijakan dan NSPK berkaitan dengan kebijakan dan NSPK
NSPK terkait data, data, informasi, dan berkaitan dengan data,
informasi, dan teknologi informasi informasi, dan teknologi
teknologi informasi informasi
8. Pembangunan atau 1. Tersedianya aplikasi e- Terimplementasikannya e-
Pengembangan e- government yang government secara
Government direncanakan dan menyeluruh di
terintegrasi. Kementerian
114
SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 2012 2013 2014
115
SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 2012 2013 2014
bangan Patient
Master Index
Patient
Index
AGENDA
NO PERTIMBANGAN
PRIORITAS
1 Pemetaan Proses Bisnis - Memberikan panduan dan arah strategis bagi
Kebijakan Kementerian
- Terpetakannya proses bisnis Kemenkes
berdasarkan visi, misi dan Renstra Kemenkes
akan menjadi dasar pelaksanaan tugas dan
fungsi yang akan dilaksanakan oleh Kemenkes
2 Pembangunan atau - Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses
Pengembangan e- bisnis Kementerian
Government - Meningkatkan kinerja Kementerian dalam
pelayanan publik
3 Pengembangan kebijakan - Memberikan pedoman dan memperlancar
dan NSPK terkait data, kegiatan proses bisnis
informasi, dan teknologi
informasi
116
Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah
ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:
117
NAMA KEGIATAN LANGKAH-LANGKAH
NO
AGENDAPRIORITAS YANG PERLU DILAKUKAN
pengembangannya, 2012-dst
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Pemetaan proses
bisnis. - 145.560.000 - -
2. Penyusunan SOP
Pelaksanaan
Tugas dan Fungsi 99.160.000 290.875.000 -
(berdasarkan
proses bisnis)
3. Program
perbaikan
- 14.175.000 75.040.000 190.050.000
(improvement)
proses bisnis.
4. Penguatan unit
yang bertanggung
jawab untuk data,
- 145.290.000 - -
informasi, dan
teknologi
informasi.
5. Pengembangan
kebijakan dan
NSPK terkait data,
- 2.056.232.500 322.387.500 -
informasi, dan
teknologi
informasi
118
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
6. Pembangunan
atau
2.900.000.000 16.506.606.900 4.550.000.000 -
Pengembangan e-
Government.
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
1. Pemetaan proses Rp 1,5 milyar
Terpetakannya Masing-masing
bisnis. tugas dan fungsi unit kerja jelas (eselon II Pusat
Kemenkes sesuai tugas dan 52, dan 100
visi dan misi fungsinya, UPT) dengan
organisasi sehingga
mengurangi
asumsi kegiatan
kegiatan Rakon 1 x 10 juta
pertemuan/ per-tahun
rapat koordinasi
2. Penyusunan SOP Rp 1,6 milyar
Penyederhanaan Pelaksanaan
Pelaksanaan Tugas prosedur/ tugas/ (penyusunan
dan Fungsi birokrasi pelayanan tidak kebijakan
(berdasarkan tergantung salah menjadi lebih
proses bisnis) satu bidang/
pejabat/
cepat) dengan
pegawai asumsi 8 unit
119
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
utama x 200 juta
Pelaksanaan
tugas fleksibel per-tahun
Penyederhaaan
pelaksanaan
tugas dan fungsi
3. Program Rp 500 juta
Evaluasi Proses Efisiensi dan
perbaikan Bisnis (analisis efektivitas (mengurangi
(improvement) dan perbaikan system, proses waktu
proses bisnis. tatalaksana) dan prosedur pertemuan/
kerja yang jelas
dan terukur
konsinyasi/rapat
berdasarkan
waktu yang
tertera dalam
SOP)
Capacity
building
terhadap SDM
120
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
terpadu
Penghematan
untuk
pengadaan
software,
hardware dan
infrastruktur
Output Data
menjadi satu
pintu yang
realtime, akurat
dan akuntable
Pengembangan
Membuat PP System yang
kebijakan dan SIK terintegrasi
NSPK terkait data,
informasi, dan Membuat
Roadmap SIK
teknologi
informasi Membuat
Pedoman SIK
Pembangunan
Membangun Pembangunan
atau Aplikasi eOffice dan
Pengembangan e- penggunaan
Government. Membagun
eGovernment
master plan
akan
eGov
menghasilkan
Memperluas transparansi,
dan efisiensi,
menstabilkan cepat, efektif,
koneksi online akuntabilitas
dan
terstandarisasi
dalam proses
penyelenggara
an
pemerintahan
di
kementerian
kesehatan
Kemudahan
Akses
121
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
Dengan
penyusunan
Master plan
memudahkan
pelaksanaan
analisis
kepentingan
berbagai
sistem aplikasi
yang
direncakanan
sehingga
anggaran
dapat
diutamakan
untuk
pengembanga
n system
aplikasi yang
lebih prioritas
Selain itu
pengembanga
n dan
pemanfaatan
system aplikasi
dalam eGov
dapat
meningkatkan
penghematan
sumber daya
di berbagai
satker,
misalnya
dalam hal
penggunaan
alat
penghematan
tulis, kertas,
dan sarana
lainnya.
Namun hal ini
122
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
baru dapat
dirasakan
setelah
aplikasi selesai
dibangun dan
dimanfaatkan
secara
optimal.
Tabel 3.24 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan
Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan
Tatalaksana
123
3.4 PROGRAM PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Keterangan:
Status Hijau berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai
dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program
dan kegiatan reformasi birokrasi
Status Kuning berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau
sedang dilaksanakan
Status Merah berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan
dilaksanakan.
124
Manfaat yang Dirasakan atas Pelaksanaan Kegiatan Reformasi Birokrasi
Saat Ini
Adapun manfaat yang dirasakan/diperoleh dari kegiatan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan yang telah dilakukan (status kuning) adalah:
125
3.4.3. Kriteria Keberhasilan
Berikut ini adalah kriteria keberhasilan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan
kegiatan dalam area penataan perundang-undangan:
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
1. Penataan 1. Tersedianya pedoman 1. Teridentifikasinya dan
berbagai penyusunan peraturan terpetakannya produk
peraturan perundang-undangan Hukum dan Peraturan
perundang- 2. Tersedianya jadwal Perundang-undangan
undangan yang penyusunan peraturan yang tidak sinkron dan
dikeluarkan oleh perundang-undangan tidak harmonis.
Kementerian 3. Tersusunnya jadwal 2. Terlaksananya regulasi
Kesehatan. sosialisasi peraturan dan deregulasi
perundang-undangan peraturan perundang
undangan pada
Kementerian
Kesehatan.
2. Pengembangan 1. Tersedianya dan Pemanfaatan Sistem
Sistem terimplementasinya Informasi Manajemen
Informasi Sistem Informasi untuk kegiatan
Manajemen Manajemen untuk penyusunan peraturan
untuk Peraturan peraturan perundang- perundang-undangan
Perundang- undangan. meningkat .
undangan
2. Penyebarluasan 1. Terbentuknya tim Terinformasikannya
informasi, sosialisasi dan peraturan perundang-
advokasi dan internalisasi undangan di bidang
sosialisasi 2. Tesusunnya jadwal kesehatan secara
peraturan kegiatan dan evaluasi efektif.
perundang- kegiatan
undangan
126
Sasaran Pencapaian yang Realistis
Sasaran pencapaian yang realistis dari setiap rencana kegiatan yang akan dilakukan
dalam area perubahan Penataan Peraturan Perundang-Undangan adalah sebagai
berikut:
127
Tabel 3.28 Sasaran Pencapaian Kegiatan yang Realistis
dalam Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
AGENDA
NO PERTIMBANGAN
PRIORITAS
1 Penataan berbagai - Agar terindentifikasi peraturan perundang-
peraturan perundang- undangan yang diterbitkan oleh Kementerian
undangan yang kesehatan.
dikeluarkan oleh - Agar tersedia peta peraturan perundang-
Kementerian Kesehatan. undangan yang harmonis atau sinkron di
lingkungan Kementerian Kesehatan .
- Agar terlaksananya regulasi dan deregulasi
peraturan perundang undangan pada
Kementerian Kesehatan yang kondusif untuk
menunjang pelaksanaan tata kelola pemerintahan
yang baik.
Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah
ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:
NAMA KEGIATAN LANGKAH-LANGKAH
NO
AGENDAPRIORITAS YANG PERLU DILAKUKAN
1 Penataan berbagai - Inventarisasi, pemetaan dan kajian peraturan
peraturan perundang- perundang-undangan.
undangan yang - Melakukan perencanaan regulasi peraturan
dikeluarkan oleh perundang-undangan bidang kesehatan.
Kementerian Kesehatan.
128
NAMA KEGIATAN LANGKAH-LANGKAH
NO
AGENDAPRIORITAS YANG PERLU DILAKUKAN
2 Pengembangan Sistem - Peningkatan sistem jaringan dan dokumentasi
Informasi Manajemen hukum
untuk Peraturan - Analisis terhadap sistem ICT yang akan
Perundang-undangan. dikembangkan.
- Pengadaan Sistem Informasi Manajemen untuk
Peraturan Perundang-undangan ICT
(Information and Communication Technology).
- Peningkatan sumberdaya manusia sebagai
tenaga pelaksana
3 Penyebarluasan informasi, - Peningkatan informasi peraturan perundang-
advokasi dan sosialisasi undangan yang efektif dan efisien .
peraturan perundang- - Peningkatan advokasi dan sosialisasi peraturan
undangan. perundang-undangan agar dapat
terimplementasi dengan baik.
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Penataan
berbagai
peraturan
perundang- - 14.485.000.000 14.485.000.000 14.485.000.000
undangan yang
dikeluarkan oleh
Kementerian
129
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
Kesehatan.
2. Pengembangan
Sistem Informasi
Manajemen
- 250.000.000 1.000.000.000 1.400.000.000
untuk Peraturan
Perundang-
undangan.
3. Penyebarluasan
informasi,
advokasi dan
sosialisasi - 600.000.000 1.000.000.000 1.900.000.000
peraturan
perundang-
undangan.
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
1. Penataan berbagai Penyusunan Mengurangi biaya 4.000.000.000
peraturan Peraturan rapat dan
perundang- perundang konsinyering
130
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
undangan yang undangan yang
dikeluarkan oleh lebih baik dan
Kementerian sistematis, akan
Kesehatan. terjadi
penghematan dari
biaya pembahasan
yang lebih singkat
2. Pengembangan Pengembangan e- Mengurangi 200.000.000
Sistem Informasi library biaya fotokopi
Manajemen untuk dan lemari arsip
Peraturan Efisiensi tempat
Perundang-
undangan.
3. Penyebarluasan Pengiriman Mengurangi biaya 600.000.000
informasi, peraturan dalam fotokopi dan
advokasi dan bentuk CD cetakan
sosialisasi peraturan
peraturan perundang-
perundang- undangan
undangan.
131
3.5 Program Penguatan Pengawasan
Keterangan:
Status Hijau berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai
dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program
dan kegiatan reformasi birokrasi
Status Kuning berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau
sedang dilaksanakan
Status Merah berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan
dilaksanakan.
132
NAMA MANFAAT YANG
NO
KEGIATAN DIRASAKAN
1. SPIP - Pengamanan Aset (Inventarisasi Aset)
- Hasil temuan pelanggaran menurun)
- Ketaatan dalam menindaklanjuti temuan
hasil audit meningkat
- Laporan Keuangan dapat diandalkan
(accountable; status dari disclaimer ke WDP)
- Keterbukaan informasi pengadaan
Barang/Jasa,
- Efisiensi pelaksanaan pengadaan barang/jasa
2. Peningkatan Peran APIP - Laporan Keuangan dapat diandalkan
(accountable; status dari disclaimer ke WDP)
- Hasil survei Integritas Pelayanan Publik
- Hasil Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PM)
- Kemudahan dalam konsultasi Pengadaan
Barang/Jasa
133
3.5.3. Kriteria Keberhasilan
Berikut ini adalah kriteria keberhasilan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan
kegiatan dalam area Pengawasan:
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
1. Penerapan Sistem 1. Tersedianya Tersedianya Pedoman
Pengendalian pedoman umum Umum Penyelenggaran
Intern Pemerintah penyelenggaraan SPIP Kementerian
(SPIP) pada SPIP Kesehatan, dan terjadinya
Kementerian 2. Tersusunnya jadwal peningkatan ketaatan,
Kesehatan sosialisasi penerapan efisiensi dan efektivitas
SPIP pelaksanaan tugas dan
3. Tersedianya fungsi di seluruh jajaran
pedoman monitoring Kementerian
dan evaluasi
penerapan SPIP
134
Sasaran Pencapaian yang Realistis
Selain kegiatan pengembangan SPIP, pokja penguatan pengawasan pada kegiatan
Reformasi Birokrasi mengadakan sasaran pencapaian sebagai berikut :
135
SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 2012 2013 2014
laporan laporan laporan - Terlaksananya
keuangan keuangan keuangan Audit
(100%) (100%) (100%) Berbasis
- Terlaksanany - Terlaksanan - Terlaksanany Resiko (RBIA)
a Audit ya Audit a Audit (100%)
Berbasis Berbasis Berbasis - Terbentuknya
Resiko (RBIA) Resiko Resiko tim konsultasi
(50%) (RBIA) (RBIA) (85%) pengadaan
- Terbentuknya (75%) - Terbentukny barang/jasa
tim konsultasi - Terbentukn a tim (100%)
pengadaan ya tim konsultasi - Terlaksananya
barang/jasa konsultasi pengadaan konsultasi
(100%) pengadaan barang/jasa laporan
barang/jasa (100%) keuangan,
- Terlaksanany (100%) - Terlaksanany pengadaan
a konsultasi - Terlaksanan a konsultasi barang/jasa,
lapo-ran ya laporan penyelesaian
keuangan, konsultasi keuangan, tindak lanjut
pengadaan laporan pengadaan hasil audit &
barang/jasa, keuangan, barang/jasa, penyelesaian
penyelesaian pengadaan penyelesaia TPTGR (100%)
tindak lanjut barang/jasa n tindak
hasil audit & , lanjut hasil
penyelesaian penyelesaia audit &
TPTGR n tindak penyelesaia
(100%) lanjut hasil n TPTGR
audit & (100%)
penyelesaia
n TPTGR
(100%)
3. Pengembangan - Penyusunan - Tersedianya - Tertanganin - Sosialisasi
Sistem pedoman pedoman ya SIM
Pengelolaan pengelolaan pengelolaa Pengaduan Investigasi
Pengaduan pengaduan n masyarakat - Tertanganinya
Masyarakat masyarakat pengaduan secara Pengaduan
Terpadu terpadu masyarakat terpadu Masyarakat
terpadu 100% secara
- Sosialisasi - Tersedianya terpadu
dan uji Sistem (100%)
coba Informasi - Reviu
Pedoman Manajemen Pedoman
136
SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 2012 2013 2014
Pe- Investigasi Pengelolaan
ngelolaan - Membangun Pengaduan
Pengaduan Whistleblow Masyarakat
Masyarakat er System Terpadu
Terpadu
- Terbentukn
ya Tim
Penangana
n
Pengaduan
Masyarakat
terpadu
Kementeria
n
Kesehatan
- Tertanganin
ya
Pengaduan
Masyarakat
yang
dikirimkan
ke
Inspektorat
Jenderal
137
AGENDA
NO PERTIMBANGAN
PRIORITAS
1 Penerapan SPIP - Mengamankan aset
- Meningkatan Kepatuhan
- Meningkatkan efisiensi
- Meningkatkan keandalan laporan keuangan
2 Peningkatan Peran APIP - Meningkatkan keandalan laporan keuangan
sbg QA & CA - Meningkatkan Hasil Integritas Pelayanan
Publik
- Meningkatkan Hasil Penilaian Inisiatif Anti
Korupsi (PM)
- Kemudahan dalam konsultasi Pengadaan
Barang/Jasa
3 Pengembangan Sistem - Percepatan penanganan pengaduan lebih
Pengelolaan Dumas komprehensif
Terpadu
Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah
ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:
NAMA KEGIATAN LANGKAH-LANGKAH
NO
AGENDA PRIORITAS YANG PERLU DILAKUKAN
1 Penerapan SPIP - Sosialisasi
- Pelatihan
- Pemetaan & pendampingan pelaksanaan
- Pembentukan unit layanan pengadaan ULP
- Monitoring & Evaluasi
2 Peningkatan Peran APIP - Pembentukan tim konsultasi pengadaan
sbg QA & CA barang/jasa
- Pembentukan tim penyelesaian kerugian negara
- Peningkatan Kompetensi SDM Pengawasan
- Pendampingan penyusunan LK
- Reviu LK
- Inventarisasi BMN
- Pelaksanaan Audit berbasis resiko
- Percepatan penyelesaian TL LHP & penyelesaian
TPTGR
3 Pengembangan Sistem - Pembentukan tim pengelolaan
138
NAMA KEGIATAN LANGKAH-LANGKAH
NO
AGENDA PRIORITAS YANG PERLU DILAKUKAN
Pengelolaan Dumas - Penyusunan Pedoman
Terpadu - Sosialisasi Pedoman
- Pelatihan
- Penanganan Dumas
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Penerapan
Sistem
Pengendalian
Intern 13.653.980.00
- 8.114.920.000 13.653.980.000
Pemerintah 0
(SPIP) pada
Kementerian
Kesehatan
2. Peningkatan
Peran Aparat
Pengawasan
Intern
36.527.183.00
Pemerintah - 37.634.393.000 36.527.183.000
0
(APIP) sebagai
Quality
Assurance dan
Consulting Agent
139
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
3. Pengembangan
Sistem
Pengelolaan 16.315.000.00
- 1.065.000.000 16.315.000.000
Pengaduan 0
Masyarakat
Terpadu
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
1. Penerapan Sistem - Pembentukan - Pelaksanaan - Penghematan 5
Pengendalian ULP kegiatan 10%
Intern Pemerintah - Penerapan Zona dilakukan sesuai
(SPIP) pada Integritas dengan
Kementerian menuju WBK peraturan,
Kesehatan efektif & efisien
2. Peningkatan Peran - Penerapan join - Pelaksanaan - Penghematan 5
Aparat audit kegiatan 10%
Pengawasan - Konsultasi dilakukan sesuai
Intern Pemerintah pengadaan dengan
(APIP) sebagai barang/jasa peraturan,
Quality Assurance efektif & efisien
dan Consulting
140
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
Agent
141
3.6 PROGRAM PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR
142
NO. KEGIATAN URAIAN STATUS
(terlampir)
4 Standar Kompetensi Belum ada standar kompetensi jabatan.
Jabatan
Kamus standar kompetensi dasar dan
bidang baru akan dibuat 2012. Kuning
143
NO. KEGIATAN URAIAN STATUS
Keterangan:
Status Hijau berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai
dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program
dan kegiatan reformasi birokrasi
Status Kuning berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau
sedang dilaksanakan
Status Merah berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan
dilaksanakan.
144
NAMA MANFAAT YANG
NO
KEGIATAN DIRASAKAN
tanggung jawabnya (kelas dan harga jabatannya)
dan tidak ada lagi pelaksanaan tugas yang tumpang
tindih karena masing-masing jabatan sudah ada
tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
145
3.6.3. Kriteria Keberhasilan
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
Penataan Sistem Terumuskan sistem seleksi Diperolehnya para pegawai
Rekrutmen pegawai (seleksi administrasi, tes baru maupun yang sedang
tertulis, wawancara, tes berkarir yang memiliki
psikologi, sistem penilaian, dll). tingkat kompetensi yang
Tersedianya sistem seleksi dipersyaratkan oleh
dengan menuju pada jabatan.
penerapan sistem online.
Tersusunnya program orientasi
pegawai baru untuk
Kementerian Kesehatan.
Penyusunan Standar Tersedianya Standar Tersedianya profil
Kompetensi Jabatan Kompetensi bagi seluruh kompetensi untuk masing-
Jabatan di lingkungan masing jabatan di dalam
Kementerian Kesehatan. organisasi.
Tersusunnya sistem standar
kompetensi jabatan di
database (online).
Assessment Individu Tersedianya informasi peta Tersedianya informasi profil
berdasarkan profil kompetensi individu kompetensi individu secara
Kompetensi secara komprehensif dan komprehensif dan akurat.
akurat.
Penerapan Sistem Tersedianya sistem pengukuran Terwujudnya sistem penilaian
Penilaian Kinerja kinerja individu yang obyektif, kinerja individu yang objektif,
Individu transparan dan akuntabel. transparan dan akuntabel.
Pembangunan/ Tersedianya sistem Aplikasi Berjalannya sistem informasi
Pengembangan Online yang terintegrasi pegawai yang objektif,
database pegawai sehingga tersedia data yang transparan dan akuntabel.
akurat, up-dated dan mampu
memberikan informasi sesuai
kebutuhan organisasi.
Pengembangan Tersusunnya program Diklat Berjalannya sistem
pendidikan dan berbasis kompetensi secara pendidikan dan pelatihan
pelatihan pegawai optimal dan berdasarkan pada pegawai yang mengurangi
berbasis kompetensi hasil assessment/kebutuhan kesenjangan antara
untuk mengurangi kesenjangan kompetensi yang dimiliki oleh
146
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
kompetensi pegawai. seorang pegawai dan
kompetensi yang
dipersyaratkan oleh jabatan.
Pengembangan Pola Tersusunnya pola karir untuk Berjalannya pengembangan
Karir Kementerian Kesehatan. karir yang efektif dan optimal
bagi jajaran Kementerian
Kesehatan.
147
SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 2012 2013 2014
148
SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 2012 2013 2014
AGENDA
NO PERTIMBANGAN
PRIORITAS
1 Penerapan sistem (penilaian kinerja pegawai menjadi transparan
penilaian kinerja pegawai dan obyektif)
setiap pegawai mempunyai target kinerja dan
tanggungjawab atas apa yang dikerjakan sesuai
tugas dan fungsinya di organisasi.
Sebagai dasar pemberian Reward & Punishment
termasuk untuk Promosi/rotasi dan Diklat.
149
AGENDA
NO PERTIMBANGAN
PRIORITAS
Sehingga pegawai terpacu untuk terus
meningkatkan kinerja
2 Penyusunan standar Agar ada kejelasan dan ketegasan tentang
kompetensi jabatan standar kompetensi yang diperlukan untuk
setiap jabatan/posisi di Kementerian Kesehatan
sehigga tiap orang punya kesempatan untuk
menduduki jabatan/posisi tersebut.
Agar proses pengangkatan pejabat dan pegawai
dapat disesuaikan dengan kompetensi yang
dibutuhkan untuk jabatan dan posisi yang akan
diisi.
Sebagai dasar untuk perencanaan kebutuhan
pegawai sesuai kompetensi yang diperlukan
dalam menjalankan tugas organisasi
TNA bagi pegawai yang menduduki jabatan
tertentu dapat dilakukan lebih akurat setelah
dibandingkan dengan kompetensi individu yang
bersangkutan
Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah
ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:
150
Selain kegiatan prioritas di tahun 2012-2014 diatas, ada beberapa kegiatan lainnya
yang disarankan untuk dilakukan pada periode reformasi birokrasi selanjutnya,
yaitu :
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Penataan Sistem
Rekrutmen - 8.253.000.000 8.253.000.000 8.253.000.000
pegawai
2. Penyusunan
Standar
- 610.995.000 639.770.000 658.995.000
Kompetensi
Jabatan
3. Assessment
Individu
180.000.000 865.364.000 895.364.000 1.085.364.000
berdasarkan
Kompetensi
151
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
4. Penerapan Sistem
Penilaian Kinerja - 1.044.275.000 580.375.000 561.385.000
Individu
5. Pembangunan/
Pengembangan 132.700.000 787.750.000 557.750.000 459.750.000
database pegawai
6. Pengembangan
pendidikan dan
53.094.562.99
pelatihan pegawai 62.334.689.093 73.619.809.911 88.343.771.894
4
berbasis
kompetensi
7 Pengembangan
Pola Karir 420.690.000 420.690.000 420.690.000 -
53.827.952.99
Total Estimasi 74.316.763.093 84.966.758.911 99.362.265.894
4
Anggaran Untuk
Keseluruhan Kegiatan 312.473.740.892
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
1. Penataan Sistem Perubahan Adanya Perlu kesepakatan
Rekrutmen mekanisme dari pengurangan besaran anggaran
pegawai manual menjadi anggaran untuk dasar tahun 2013.
online pengadaan ATK,
berkurangnya
152
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
potensi terjadinya
KKN.
2. Penyusunan (tidak diperlukan pengurangan Rp. 91 milyar
Standar diklat Diklat biaya rekrutmen) (asumsi rekrutmen
Kompetensi Karena dapat (pengurangan pegawai dikurangi
Jabatan menunjuk pejabat pembayaran gaji) menjadi 1000
yang sesuai (Pengurangan orang dari 4000)*
dengan anggaran diklat)
kompetensinya)
(Rekrutmen
pegawai sesuai
kompetensi yang
dibutuhkan
organisasi (lebih
sedikti))
153
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
7 Pengembangan Penerapan alur Penempatan
Pola Karir karir sesuai dengan
kompetensi
Peningkatan
kinerja organisasi
154
3.7 PROGRAM MANAJEMEN PERUBAHAN
Keterangan:
Status Hijau berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai
dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program
dan kegiatan reformasi birokrasi
Status Kuning berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau
sedang dilaksanakan
Status Merah berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan
dilaksanakan.
155
NAMA MANFAAT YANG
NO
KEGIATAN DIRASAKAN
1. Pembentukan Tim a. Memudahkan koordinasi antar Pokja dalam
Manajemen Perubahan Tim Reformasi Birokrasi
b. Memudahkan sosialisasi dan internalisasi
Reformasi Birokrasi di Lingkungan
Kementerian Kesehatan
c. Memastikan rencana dan pelaksanaan
perubahan sesuai yang ditetapkan
(perubahan pola pikir, cara kerja dan budaya
kerja)
156
6. Penyusunan Delegation of Authority di Kementerian Kesehatan
7. Pemutakhiran mekanisme reward & punishment untuk meningkatkan
disiplin pegawai, termasuk proses pengawasannya
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
1. Pembentukan Tim 1. Tersedianya Berfungsinya Tim AdHoc
AdHoc Manajemen pedoman Manajemen Perubahan
Perubahan pembentukan tim dalam melaksanakan
AdHoc strategi komunikasi untuk
2. Tersedianya jadwal setiap kegiatan Reformasi
kegiatan tim AdHoc Birokrasi
2. Penyusunan Tersusunnya Pedoman Digunakannya Pedoman
Pedoman Manajemen Perubahan Manajemen Perubahan
Manajemen Kementerian. untuk melaksanakan
Perubahan perubahan.
3. Sosialisasi dan 1. Terbentuknya tim Peningkatan pengetahuan
Internalisasi sosialisasi dan dan pemahaman
Manajemen internalisasi reformasi birokrasi di
Perubahan dalam 2. Tesusunnya jadwal Lingkungan Kementerian
Rangka Reformasi kegiatan dan evaluasi Kesehatan
Birokrasi kegiatan
4. Penjabaran Nilai- 1. Tersusunnya nilai Budaya Penerapan nilai-nilai
nilai Budaya Organisasi Kementerian Kementerian Kesehatan
Organisasi (Pro- dan pedoman penerapan dalam budaya kerja
Poor, Inklusif,
Responsif, Efektif,
Bersih)
157
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
5. Penyusunan Code 1. Tersusunnya nilai Code of
of Conduct Conduct Kementerian Penerapan Code of
Kementerian dan pedoman penerapan Conduct dengan tepat dan
Kesehatan 2. Tersusunnya jadwal menyeluruh di
sosialisasi Kementerian termasuk UPT
6. Penyusunan 1. Adanya pedoman Penerapan Delegation of
Delegation of Delegation of Authority Authority secara tepat dan
Authority di yang menjadi pedoman terarah
Kementerian bagi seluruh jajaran dalam
Kesehatan pelaksanaan tugas dan
fungsi
7. Pemutakhiran 1. Tersusunnya pedoman Penerapan mekanisme
mekanisme peraturan dan sistem reward and punishment.
reward & reward and punishment
punishment untuk
meningkatkan
disiplin pegawai,
termasuk proses
pengawasannya
158
SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 2012 2013 2014
Perubahan Integritas
(UPbI) serta
Tim Agen
Perubahan
(Agent of
Change)
2. Penyusunan Tersusunnya Tersusunny Tersusunnya Tersusunnya
Pedoman draft awal a final pengembangan pengembangan
Manajemen pedoman pedoman pedoman pedoman
Perubahan Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen
Perubahan Perubahan Perubahan Perubahan
3. Sosialisasi dan Tersusunnya Dilaksanakann Dilaksanakanny Dilaksanakanny
Internalisasi bahan rencana ya sosialisasi a sosialisasi dan a sosialisasi dan
Manajemen sosialisasi dan internalisasi internalisasi
Perubahan dalam internalisasi Manajemen Manajemen
Rangka Reformasi Manajemen Perubahan Perubahan
Birokrasi. Perubahan dalam Rangka dalam Rangka
dalam Rangka Reformasi Reformasi
Reformasi Birokrasi Birokrasi
Birokrasi
4. Penjabaran Nilai- Tersusunnya Tersusunnya Pelaksanaan Pelaksanaan
nilai Budaya konsep rencana dan Penjabaran dan Evaluasi
Organisasi (Pro- Penjabaran pelaksanaan Nilai-nilai Penjabaran
Poor, Inklusif, Nilai-nilai Penjabaran Budaya Nilai-nilai
Responsif, Efektif, Budaya Nilai-nilai Organisasi (Pro- Budaya
Bersih) Organisasi (Pro- Budaya Poor, Inklusif, Organisasi (Pro-
Poor, Inklusif, Organisasi Responsif, Poor, Inklusif,
Responsif, (Pro-Poor, Efektif, Bersih) Responsif,
Efektif, Bersih) Inklusif, Efektif, Bersih)
Responsif,
Efektif,
Bersih)
5. Penyusunan Tersusunnya Penetapan, Pelaksanaan Pelaksanaan
Code of draft Code of sosialisasi dan dan dan evaluasi
Conduct Conduct pelaksanaan Pengembangan Code of
Kementerian Kementerian Code of Code of Conduct
Kesehatan Kesehatan Conduct Conduct Kementerian
Kementerian Kementerian Kesehatan
Kesehatan Kesehatan
159
SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 2012 2013 2014
AGENDA
NO PERTIMBANGAN
PRIORITAS
1 Disiplin Pegawai masih Disiplin pegawai merupakan salah satu hal yang
kurang penting sebagai indikator kinerja organisasi dalam
melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik
2 Penjabaran Nilai-nilai Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi merupakan
Budaya Organisasi (Pro- norma dasar untuk lebih meningkatkan kualitas pola
Poor, Inklusif, Responsif, pikir, cara kerja dan budaya kerja di Kementerian
Efektif, Bersih) Kesehatan
160
Tabel 3.53 Agenda Prioritas dalam Program Manajemen
Perubahan
Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah
ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:
NAMA KEGIATAN LANGKAH-LANGKAH
NO
AGENDA PRIORITAS YANG PERLU DILAKUKAN
1 Disiplin pegawai masih a. Sosialisasi peraturan pemerintah tentang
kurang disiplin pegawai
b. Pemberlakuan sistem absensi dengan elektronik
c. Penerapan code of conduct
d. Penerapan reward and punishment
2 Penjabaran Nilai-nilai a. Rapat Pembahasan Draft awal Penjabaran Nilai-
Budaya Organisasi (Pro- nilai Budaya Organisasi di Lingkungan Pokja I RB
Poor, Inklusif, Responsif, b. Pembahasan draft Penjabaran Nilai-nilai Budaya
Efektif, Bersih) Organisasi antar Pokja RB di Kemenkes
c. Finalisasi, sosialisasi dan implementasi
Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi
d. Evaluasi implementasi Penjabaran Nilai-nilai
Budaya Organisasi
Dari Rencana Aksi Kegiatan dapat disimpulkan bahwa estimasi anggaran yang
dibutuhkan untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan untuk Area Perubahan/Program Pola Pikir dan Budaya
Kerja (Manajemen Perubahan) adalah sebagai berikut.
161
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Pembentukan Tim
AdHoc
- 904.575.000 1.185.000.000 1.405.000.000
Manajemen
Perubahan
2. Penyusunan
Pedoman
- 991.227.000 1.140.000.000 1.305.000.000
Manajemen
Perubahan
3. Sosialisasi dan
Internalisasi
Manajemen
- 795.571.000 935.000.000 1.090.000.000
Perubahan dalam
Rangka Reformasi
Birokrasi.
4. Penjabaran Nilai-
nilai Budaya
Organisasi (Pro- 1.800.000.00
- 250.000.000 -
Poor, Inklusif, 0
Responsif, Efektif,
Bersih)
5. Penyusunan
Code of
Conduct - 400.000.000 950.000.000 -
Kementerian
Kesehatan
6. Penyusunan
Delegation of
Authority di - - 1.900.000.000 -
Kementerian
Kesehatan.
7 Pemutakhiran
mekanisme
reward &
punishment
untuk - 1.650.000.000 - -
meningkatkan
disiplin pegawai,
termasuk proses
pengawasannya.
162
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
163
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
draft
d. Pembahasan
draft pedoman
MP
e. Penetapan
Pedoman
f. Pencetakan
pedoman MP
g. Sosialisasi
Pedoman MP
3. Sosialisasi dan a. Rapat Adanya pemahaman Rendahnya resistensi
Internalisasi koordinasi tentang perubahan yang terjadi dalam
Manajemen b. Pengumpulan dalam Reformasi pelaksanaan
Perubahan dalam bahan Birokrasi reformasi birokrasi
Rangka Reformasi c. Penyusunan
Birokrasi. bahan sosialisasi
d. Pembahasan
strategi
sosialisasi
e. Sosialisasi
4. Penjabaran Nilai- a. Rapat Perubahan sikap dan 205,293,227,717.95*
nilai Budaya koordinasi perilaku )
Organisasi (Pro-Poor, b. Pengumpulan
Inklusif, Responsif, bahan
Efektif, Bersih) c. Penyusunan
draft
penjabaran
nilai-nilai
d. Pembahasan
draft
penjabaran
nilai-nilai
e. Penetapan
penjabaran
nilai-nilai
f. Pencetakan
penjabaran
nilai-nilai
g. Sosialisasi
penjabaran
nilai-nilai
164
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
5. Penyusunan Code a. Rapat Peningkatan disiplin 10,602,150,000**)
of Conduct koordinasi pegawai
Kementerian b. Pengumpulan
Kesehatan bahan
c. Penyusunan
draft Code of
Conduct
d. Pembahasan
draft Code of
Conduct
e. Penetapan
Code of
Conduct
f. Pencetakan
Code of
Conduct
g. Sosialisasi
penjabaran
nilai-nilai
6. Penyusunan a. Rapat Adanya kejelasan Pelaksanaan
Delegation of koordinasi dalam wewenang kebijakan
Authority di b. Pengumpulan pendelegasaian lebih efektif dan
Kementerian bahan wewenang efisien
Kesehatan. c. Penyusunan
draft
Delegation of
Authority
d. Pembahasan
draft
Delegation of
Authority
e. Penetapan
Delegation of
Authority
Pencetakan
Delegation of
Authority
f. Sosialisasi
Delegation of
Authority
165
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
7 Pemutakhiran Pemberian reward Peningkatan kinerja 1,179,380,944,000**
mekanisme reward dan punishment organisasi yang *)
& punishment didasarkan atas disebabkan
untuk meningkatkan prestasi kerja tingginya prestasi
disiplin pegawai, pegawai kerja pegawai
termasuk proses
pengawasannya.
Keterangan :
* = diukur berdasarkan temuan hasil audit APF
** = Diperoleh dari estimasi 30% x 5437 x 2,5 jam x 5 hari x 52 minggu x Rp. 10.000
( 30% asumsi pegawai yang terlambat X jumlah pegawai kemkes pusat X asumsi
jumlah jam terlambat X 5 hari kerja X jumlah minggu dalam 1 tahun X standar
uang lembur golongan I )
*** = 30% x Rp. 3.931.269.812.000 (belanja pegawai)
Belanja pegawai akibat righsizing (organisasi yg tepat dengan jabatan dan jumlah
pegawai yang tepat)
166
3.8 PROGRAM PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI
Keterangan:
Status Hijau berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai
dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program
dan kegiatan reformasi birokrasi
Status Kuning berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau
sedang dilaksanakan
167
Status Merah berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan
dilaksanakan.
168
Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan tahun 2012 sampai 2014 ini akan
disusun rencana kegiatan tersebut, yaitu sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
1. Restrukturisasi/Pen 1. Tersedianya peta 1. Meningkatknya
ataan tugas dan tugas dan fungsi efisiensi birokrasi pada
fungsi unit kerja serta kewenangan Kementerian
pada Kementerian unit kerja yang Kesehatan ( dapat
Kesehatan tepat fungsi dan diukur dengan IKU,
berdasarkan tepat ukuran (right ABK, Indeks Kepuasan
evaluasi organisasi, sizing), yang disusun Konsumen/Stakeholde
proses bisnis dan berdasarkan hasil r)
analisis beban evaluasi organisasi
kerja. terhadap pedoman
evaluasi tugas dan
fungsi, proses bisnis
dan ABK pada
organisasi
169
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
Kementerian
Kesehatan
170
SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 2012 2013 2014
171
3.8.4. Agenda Prioritas
Selaras dengan paparan pada butir 3.8.2 tentang Rencana Kegiatan, maka kegiatan
prioritas dalam Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2012-2014 terkait
Program Penataan dan Penguatan Organisasi adalah sebagai berikut.
AGENDA
NO PERTIMBANGAN
PRIORITAS
1 Evaluasi Tugas dan Fungsi - Agar didapatkan gambaran organisasi saat ini
Unit Kerja di Lingkungan sebagai acuan bentuk organisasi Kementerian
Kemenkes/UPT Kesehatan yang tepat fungsi dan tepat ukuran.
2 Penguatan unit kerja yang - Agar pelaksanaan tugas di unit kerja yang
menangani fungsi menangani fungsi organisasi, tatalaksana,
organisasi, tatalaksana, kepegawaian dan diklat serta pelayanan publik
kepegawaian dan diklat menjadi lebih efektif dan efisien
serta pelayanan publik
pada Kementerian
Kesehatan.
Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah
ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:
172
Tabel 3.62 Langkah-langlah Pelaksanaan Kegiatan dalam
Program Penataan dan Penguatan Organisasi
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Restrukturisasi/Pe
nataan tugas dan
fungsi unit kerja
pada
Kementerian
Kesehatan 89.000.000 4.410.000.000 5.725.000.000 5.730.000.000
berdasarkan
evaluasi
organisasi, proses
bisnis dan analisis
beban kerja.
2. Penguatan unit
kerja yang mena-
ngani fungsi
organisasi,
tatalaksana, 642.000.000 5.065.057.000 8.325.000.000 8.330.000.000
kepegawaian dan
diklat pada
Kementerian
Kesehatan.
3. Penguatan unit
kerja yang
menangani fungsi 50.000.000 4.160.000.000 13.940.000.000 13.970.000.000
pelayanan publik
pada
173
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
Kementerian
Kesehatan.
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
1. Restrukturisasi/P 1. Melakukan 1. Efisiensi dan Rp. 20 Milyar
enataan tugas analisis efektifitas
dan fungsi unit terhadap struktur
kerja pada tugas dan organisasi
Kementerian fungsi unit Kemenkes
Kesehatan kerja dan yang right
berdasarkan menggabung sizing
evaluasi kan /
organisasi, merampingk
proses bisnis dan an struktur /
analisis beban unit kerja
yang
174
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
kerja. memiliki
beban kerja
rendah
dengan 2. Hasil ABK Besaran anggaran
fungsi yang terkait disesuaikan
mirip jumlah dengan
dan/untuk kebutuhan perhitungan
menghindari pegawai yang Pokja Penguatan
tugas dan ideal dapat SDM Aparatur
fungsi yang menjadi
tumpang dasar
tindih. penghemata
2. Melakukan n biaya
ABK secara belanja
simultan pegawai
untuk unit
kerja yang
serumpun
175
MEKANISME
PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/
NO MANFAAT YANG PENGHEMATAN
KEGIATAN OPTIMALISASI
DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
Kesehatan. pelayanan publik pelayanan
publik, dengan
adanya SDM
yang kompeten,
penggunaan
aplikasi secara
on line,
menurangi
penggunaan ATK
dan FC, dll
176
3.9 PROGRAM MONITORING DAN EVALUASI
Keterangan:
Status Hijau berarti program dan kegiatan yang dinilai sudah selesai
dilaksanakan, dengan hasil yang sesuai dengan yang dimandatkan dalam program
dan kegiatan reformasi birokrasi
Status Kuning berarti program dan kegiatan yang dinilai masih berlangsung atau
sedang dilaksanakan
Status Merah berarti bahwa program dan kegiatan yang dinilai belum atau akan
dilaksanakan.
177
Manfaat yang Dirasakan atas Pelaksanaan Kegiatan Reformasi Birokrasi
Saat Ini
178
Evaluasi pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
KELUARAN HASIL
(OUTPUT) (OUTCOME)
1. Monitoring Tersedianya Laporan
pelaksanaan Monitoring pelaksanaan atas
setiap kegiatan setiap kegiatan Reformasi
Reformasi Birokrasi Kementerian
Birokrasi Kesehatan
Kementerian
Kesehatan
2. Evaluasi Tersedianya Laporan Evaluasi Pelaksanaan kegiatan
Reformasi Birokrasi
pelaksanaan Tahunan atas pelaksanaan
Kementerian Kesehatan yang
setiap kegiatan setiap kegiatan Reformasi sesuai dengan Rencana Aksi
Reformasi Birokrasi Kementerian yang telah disusun agar
Birokrasi Kesehatan diperoleh hasil/outcome dari
Kementerian masing-masing kegiatan
Kesehatan Reformasi Birokrasi sesuai
yang telah ditetapkan dalam
3. Evaluasi Tersedianya Laporan Evaluasi
kriteria keberhasilan
Menyeluruh atas Lima Tahunan atas pelaksanaan
pelaksanaan keseluruhan kegiatan Reformasi
setiap kegiatan Birokrasi Kementerian
Reformasi Kesehatan
Birokrasi
Kementerian
Kesehatan
179
Tabel 3.66 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program
Monitoring dan Evaluasi
Sasaran pencapaian yang realistis dari setiap rencana kegiatan yang akan dilakukan
dalam Program Monitoring dan Evaluasi atas keseluruhan kegiatan Reformasi
Birokrasi Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut.
180
SASARAN PENCAPAIAN YANG REALISTIS
NAMA
NO
KEGIATAN
2012 2013 2014
kegiatan
Reformasi
Birokrasi
Kementerian
Kesehatan
3. Evaluasi Terlaksananya
Menyeluruh evaluasi
atas menyeluruh atas
pelaksanaan setiap kegiatan
setiap Reformasi
kegiatan Birokrasi
Reformasi Kementerian
Birokrasi Kesehatan
Kementerian
Kesehatan
AGENDA
NO PERTIMBANGAN
PRIORITAS
1 Monitoring pelaksanaan Karena kegiatan monitoring pelaksanaan atas setiap
setiap kegiatan Reformasi kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian
Birokrasi Kementerian Kesehatan merupakan kegiatan yang penting untuk
Kesehatan dapat memantau dan memastikan pelaksanaan
kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan yang sesuai dengan Rencana Aksi yang
telah disusun agar diperoleh hasil/outcome dari
181
AGENDA
NO PERTIMBANGAN
PRIORITAS
masing-masing kegiatan Reformasi Birokrasi sesuai
yang telah ditetapkan dalam kriteria keberhasilan
2 Evaluasi pelaksanaan Karena kegiatan evaluasi pelaksanaan atas kegiatan
setiap kegiatan Reformasi Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
Birokrasi Kementerian merupakan kegiatan yang penting untuk dapat
Kesehatan mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan dapat diperoleh
hasil/outcome dari masing-masing kegiatan
Reformasi Birokrasi sesuai yang telah ditetapkan
dalam kriteria keberhasilan
Sedangkan langkah-langkah yang memadai yang sesuai dengan prioritas yang telah
ditetapkan di atas adalah sebagai berikut:
182
NAMA KEGIATAN LANGKAH-LANGKAH
NO
AGENDAPRIORITAS YANG PERLU DILAKUKAN
pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan
Penyusunan Pedoman dan Prosedur Monitoring
Penyusunan Tool/Perangkat Monitoring
Persiapan bahan Bimbingan Teknis/pembekalan
Pedoman dan Perangkat Monitoring pelaksanaan
setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan
Koordinasi jadwal Bimbingan Teknis Pedoman
dan Perangkat Monitoring pelaksanaan setiap
kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan
Pembekalan tentang Monitoring pelaksanaan
setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan kepada Tim Monev
Bimbingan Teknis tentang Monitoring
pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan kepada Tim Monev
Penyempurnaan Prosedur dan Pedoman
Monitoring pelaksanaan setiap kegiatan
Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
Monitoring pelaksanaan setiap kegiatan
Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
Pelaporan Hasil Monev terkait Monitoring
2 Evaluasi pelaksanaan Penyusunan Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan
setiap kegiatan Reformasi Pembentukan Tim Pelaksana Monitoring dan
Birokrasi Kementerian Evaluasi (Monev) terkait Evaluasi untuk setiap
Kesehatan kegiatan Reformasi Birokrasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan
Pemahaman lebih mendalam tentang Metodologi
Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi pelaksanaan
setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan
Koordinasi rencana Evaluasi pelaksanaan setiap
kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan
Pengumpulan Data terkait Evaluasi pelaksanaan
setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian
183
NAMA KEGIATAN LANGKAH-LANGKAH
NO
AGENDAPRIORITAS YANG PERLU DILAKUKAN
Kesehatan
Analisis Data dan Kebutuhan akan Evaluasi
pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan
Penyusunan Pedoman Evaluasi pelaksanaan
Penyusunan Tool/Perangkat Evaluasi
pelaksanaan
Persiapan bahan Bimbingan Teknis/Pembekalan
Pedoman dan Perangkat Evaluasi pelaksanaan
setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan kepada Tim Monev
Koordinasi jadwal Bimbingan Teknis Pedoman
dan Perangkat Evaluasi pelaksanaan seluruh
kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan
Pembekalan/Bimbingan Teknis tentang Prosedur
dan Pedoman Evaluasi pelaksanaan setiap
kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan kepada Tim Monev
Penyempurnaan Prosedur dan Pedoman Evaluasi
pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan
Evaluasi pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi
Birokrasi Kementerian Kesehatan
Pelaporan hasil Monev terkait Evaluasi
184
Dari Rencana Aksi Kegiatan dapat disimpulkan bahwa estimasi anggaran yang
dibutuhkan untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan untuk Program Monitoring dan Evaluasi adalah sebagai
berikut.
ANGGARAN
NAMA
NO
KEGIATAN
2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)
1. Monitoring
pelaksanaan
setiap kegiatan
Reformasi 140.000.000 425.000.000
Birokrasi
Kementerian
Kesehatan
2. Evaluasi
pelaksanaan
setiap kegiatan
Reformasi 140.000.000 475.000.000
Birokrasi
Kementerian
Kesehatan
3. Evaluasi
Menyeluruh
atas
pelaksanaan
setiap kegiatan 160.000.000
Reformasi
Birokrasi
Kementerian
Kesehatan
185
Keterangan :
Estimasi Anggaran untuk Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi atas setiap kegiatan
Reformasi Birokrasi sudah dialokasikan ke dalam Estimasi Anggaran di masing-masing
kegiatan terkait. Angaran untuk persiapan pelaksanaan Evaluasi Menyeluruh (pada tahun
2012 dan 2013) sudah tercakup dalam anggaran untuk kegiatan Evaluasi
186
MEKANISME PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/ MANFAAT YANG PENGHEMATAN
NO
KEGIATAN OPTIMALISASI DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
penghematan optimalisasi
yang dapat anggaran
diperoleh Target
adalah penghematan
penurunan yang dapat
anggaran diperoleh
pelaksanaan adalah
Monitoring penurunan
sebesar 10% anggaran
pelaksanaan
seluruh
kegiatan
sebesar 10%
2. Evaluasi Pelaksanaan Adanya Evaluasi
pelaksanaan evaluasi dapat pembekalan/pe pelaksanaan setiap
setiap kegiatan dilakukan latihan tentang kegiatan Reformasi
Reformasi secara simultan Monitoring dan Birokrasi
Birokrasi untuk kegiatan Evaluasi dan Kementerian
Kementerian Reformasi penyusunan Kesehatan
Kesehatan Birokrasi yang pedoman dan
masih saling perangkat
terkait dan Monev,
dalam waktu sehingga
pelaksanaan adanya
yang sama optimaliasi
dalam program pelaksanaan
Reformasi evaluasi
Birokrasi yang pelaksanaan
sama, sehingga kegiatan
dapat Reformasi
mengoptimalka Birokrasi di
n penggunaan Kementerian
anggaran Kesehatan yang
evaluasi juga
Target berdampak
penghematan pada
yang dapat optimalisasi
187
MEKANISME PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/ MANFAAT YANG PENGHEMATAN
NO
KEGIATAN OPTIMALISASI DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
diperoleh anggaran
adalah Target
penurunan penghematan
anggaran yang dapat
pelaksanaan diperoleh
Evaluasi adalah
sebesar 10% penurunan
anggaran
pelaksanaan
seluruh
kegiatan
sebesar 10%
3. Evaluasi Pelaksanaan a) Adanya Evaluasi
Menyeluruh atas evaluasi pembekalan/pe Menyeluruh atas
pelaksanaan menyeluruh latihan tentang pelaksanaan setiap
setiap kegiatan dapat Monitoring dan kegiatan Reformasi
Reformasi dilakukan Evaluasi dan Birokrasi
Birokrasi secara simultan penyusunan Kementerian
Kementerian karena pedoman dan Kesehatan
Kesehatan dilakukan perangkat
bersamaan Monev,
pada semester sehingga
2 tahun 2014 adanya
untuk kegiatan optimaliasi
Reformasi pelaksanaan
Birokrasi evaluasi
dalam area menyeluruh
perubahan atas
yang sama, pelaksanaan
sehingga dapat kegiatan
mengoptimalka Reformasi
n penggunaan Birokrasi di
anggaran Kementerian
evaluasi Kesehatan yang
menyeluruh juga
Target berdampak
penghematan pada
188
MEKANISME PENGHEMATAN/ BESARAN
NAMA EFISIENSI/ MANFAAT YANG PENGHEMATAN
NO
KEGIATAN OPTIMALISASI DIPEROLEH ANGGARAN (Rp.)
ANGGARAN
yang dapat optimalisasi
diperoleh anggaran
adalah secara
penurunan keseluruhan
anggaran b) Target
pelaksanaan penghematan
Evaluasi yang dapat
Menyekuruh diperoleh
sebesar 10% adalah
penurunan
anggaran
pelaksanaan
seluruh
kegiatan
sebesar 10%
189
3.10 Keterkaitan Agenda Prioritas
190
produktivitas aparatur, meningkatnya kesejahteraan pegawai negeri dan berbagai
hasil pembangunan secara nyata dirasakan oleh seluruh masyarakat. Kondisi
tersebut akan dicapai melalui berbagai upaya antara lain dengan penerapan quick
wins.
Melalui quick wins atau disebut juga low hanging fruit diharapkan didapatkan
momentum awal yang positif dan juga kepercayaan diri untuk selanjutnya
melaksanakan reformasi birokrasi secara konsisten dan berkelanjutan. Keluaran
dari pelaksanaan quick wins adalah perbaikan sistem dan mekanisme kerja atau
produk utama Kementerian Kesehatan yang sesuai dengan peran, tupoksi dan
karakteristik masing-masing. Untuk mengawal dan memandu pelaksanaan quick
wins, maka perlu disusun pedoman pelaksanaannya.
Karena ini, program quick wins harus memenuhi kriteria berikut ini:
191
Beberapa prinsip yang perlu diikuti dalam pemilihan program quick wins adalah:
Berikut ini adalah penjelasan rinci tentang ketiga program Quick Wins tersebut.
192
QUICK WINS
Peningkatan dalam
Pusat Tanggap dan Respon Cepat (PTRC)
I. LATAR BELAKANG
193
Aspek kinerja utama dari PTRC, sesuai dengan namanya, adalah mampu
memberikan informasi yang berkualitas dengan cepat (deliver the quality
information promptly) kepada publik peminta informasi (user). Saat ini, walaupun
upaya tanggapan telah dilakukan, namun belum ada suatu mekanisme untuk
mengetahui kualitas dari tanggapan yang disampaikan oleh PTRC. Fokus PTRC pada
Quick Wins adalah untuk melakukan peningkatan (improvement) terhadap kualitas
tanggapan, yang mencakup dua hal: (1) waktu respons dan (2) kesesuaian
tanggapan dengan inquiry yang disampaikan oleh user.
II. TUJUAN
Tujuan dari Quick Wins ini adalah pemberdayaan Pusat Tanggap dan Respon Cepat
untuk memastikan agar informasi yang diterima user dari PTRC sesuai dengan
pemintaan (inquiry) yang disampaikan serta diperoleh dalam tenggat waktu yang
layak, sesuai dengan jenis inquiry-nya.
III. SASARAN
Masyarakat akan:
194
IV. KELUARAN
195
VI. KRITERIA KEBERHASILAN
Tolok ukur keberhasilan dari Quick Wins Peningkatan dalam Pusat Tanggap
Respon Cepat dapat dipilah ke dalam dua fase, yakni (1) fase pengembangan
sistem dan (2) fase implementasi sistem.
196
i. Tingkat kemajuan penggarapan pekerjaan dibandingkan
dengan milestone proyek (target: 90 %)
197
3) Fase Implementasi Sistem
Pada Fase Implementasi Sistem, yang menjadi tolok ukur keberhasilan
adalah efektifitas dari tanggapan yang disampaikan dalam memenuhi
kebutuhan informasi kesehatan dari masyarakat. Berikut adalah tolok ukur
yang akan digunakan
info@depkes.go.id
198
b) Tingkat kualitas tanggapan yang disampaikan
Tolok ukur ini mengukur perspesi masyarakat terhadap kualitas
tanggapan yang mereka terima. Penggunaan tolok ukur
keberhasilan ini untuk menyeimbangkan persepsi antara PTRC dan
masyarakat atas kualitas tanggapan. Kriteria keberhasilan yang
digunakan adalah sbb.:
Skor Makna
Rencana kerja yang menggambarkan pelaksanaan Quick Wins ini sejak tahap
persiapan hingga terpenuhinya seluruh deliverables ada di dalam Lampiran.
199
QUICK WINS
Peningkatan Mutu Proses Layanan
pada Unit Layanan Terpadu (ULT)
I. LATAR BELAKANG
(3). Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan
nepotisme
Salah satu bentuk layanan publik dari Kementerian Kesehatan adalah layanan yang
diberikan oleh Unit Layanan Terpadu (ULT). Terdapat 8 jenis layanan yang
diberikan, diantaranya: pelayanan upaya kesehatan, layanan kepegawaian, dan
pengaduan dan permohonan informasi. ULT sendiri sudah beroperasi mulai tgl. 26
April 2010, dan diresmikan oleh Ibu Menkes RI pada tgl. 3 Desember 2011. Setelah
200
beroperasi lebih dari satu tahun, dan dari hasil evaluasi yang dilakukan, diperoleh
sejumlah isu yang dinilai mengurangi efektivitas layanan yang diberikan ULT, yakni:
(1). Kurang disiplinnya petugas loket sehingga pelayanan tidak tepat waktu.
(2). Pada saat jam sibuk, kapasitas tempat duduk tidak memadai, sehingga
client berdiri atau menunggu diluar.
(3). Petugas loket kurang menguasai substansi dan tidak semua permintaan
dapat sepenuhnya diselesaikan di ULT, sehingga masih memerlukan
rujukan ke unit terkait. Unit belum sepenuhnya berkeinginan kuat
menyelesaikan dokumen melalui ULT.
II. TUJUAN
Tujuan dari Program Quick Wins Peningkatan Mutu Proses Layanan pada Unit
Layanan Terpadu (ULT) adalah untuk menstandarisasi seluruh layanan yang
diberikan pada ULT sehingga layanan yang diberikan bersifat tepat mutu, tepat
waktu dan tepat biaya. Dengan adanya standarisasi, maka customer dapat
memperoleh kepastian terhadap 3 aspek layanan tersebut.
III. SASARAN
Sasaran dari Program Quick Wins Peningkatan Mutu Proses Layanan pada Unit
Layanan Terpadu (ULT) adalah sebagai berikut:
201
a. memiliki Unit Layanan Terpadu dengan layanan yang
komprehensif dan pemenuhan mutu (quality) yang konsisten.
IV. KELUARAN
202
f. Masyarakat dapat mengandalkan Unit Layanan Terpadu sebagai one-stop
service place untuk seluruh jenis layanan yang menjadi cakupannya.
Tolok ukur keberhasilan dari Quick Wins Peningkatan Mutu Proses Layanan pada
Unit Layanan Terpadu (ULT) dapat dipilah ke dalam dua fase, yakni (1) Fase
Pengembangan Standard Layanan dan (2) Fase Implementasi Standard Layanan.
4) Fase Pengembangan Standard Layanan
Pada fase pengembangan sistem, tolok ukur dilihat dari kemajuan
(progress) pengembangan standarisasi layanan ULT. Berikut adalah butir
pekerjaan yang akan digarap dalam Fase Pengembangan Standard
Layanan:
203
kompetensi yang memadai. Dengan demikian, perlu
dikembangkan suatu bentuk training untuk membekali pesertanya
agar dapat menmberikan layanan sesuai dengan standard ISO.
Aspek pelatihan yang tidak kalah pentingnya adalah pelatihan
kepada para trainer yang mengajarkan standard layanan tersebut.
Kriteria keberhasilan dari butir pekerjaan ini adalah:
204
iii. Diperoleh deliverables berupa perangkat survei kepuasan
pelanggan
i. Reliability
ii. Assurance
iii. Tangible
iv. Empathy
v. Responsiveness
205
yang fleksibel di dalam memenuhi variasi permintaan. Fleksibilitas
kecepatan layanan memiliki dua komponen, yakni waiting time
(waktu yang dilalui seorang pelanggan untuk menunggu dilayani)
dan processing time (waktu untuk memproses seorang pelanggan).
206
QUICK WINS
Rekruitmen Secara Online
I. LATAR BELAKANG
207
pelaksanaan program-program lainnya, dengan karakteristik yang lebih kompleks,
yang tercakup dalam Road Map Reformasi Birokrasi dari Kementerian/Lembaga.
II. TUJUAN
Tujuan dari Program Quick Wins Rekrutmen Online adalah untuk memperoleh
CPNS, dokter/dokter gigi/bidan PTT, TKHI (Tenaga Kesehatan Haji) yang terampil
dan kompeten (berdasarkan merit) melalui mekanisme rekruitmen yang bersifat
transparan, akuntabel, efektif dan efisien serta mudah diakses. Sifat rekrutmen
yang semacam itu didapat dari pemanfaatan teknologi informasi.
III. SASARAN
Sasaran dari Program Quick Wins Rekrutmen Online adalah sebagai berikut:
208
c. memiliki suatu evidence bahwa salah satu upaya untuk
memberangus kolusi dan nepotisme telah termanifestasikan
dalam wujud rekrutmen pegawai
IV. KELUARAN
209
c. Masyarakat, terutama kandidat yang melamar, dapat memastikan bahwa
mereka memiliki kesetaraan dalam proses rekrutmen dan mereka dapat
secara legawa memahami bahwa hanya kandidat terbaiklah yang pada
akhirnya akan direkrut
Tolok ukur keberhasilan dari Quick Wins Rekrutmen Online dapat dipilah ke dalam
dua fase, yakni (1) Fase Pengembangan Sistem dan (2) Fase Implementasi Sistem.
210
ii. Tingkat penggunaan anggaran pekerjaan dibandingkan
dengan rencana (target: 90 % dan 100 %)
c. Penyempurnaan Juklak/Juknis
Inti dari kegiatan ini adalah melakukan penyempurnaan terhadap
seluruh Juklak dan Juknis yang menjadi landasan pengoperasian
SRO. Termasuk yang menjadi garapan di sini adalah menyusun
peta proses (proses mapping) dari layanan Rekrutmen Online. Peta
proses akan menggambarkan alur proses secara komprehensif,
211
diawali dengan diaksesnya situs Rekrutmen Online oleh pelamar
hingga yang bersangkutan menerima konfirmasi bahwa lamaran
yang di-upload sudah terekam dalam database SRO. Selanjutnya,
sang pelamar akan menerima pemberitahuan tentang proses
berikutnya yang akan dijalani dalam tenggat waktu yang sudah
ditentukan (timely manner).
Kriteria keberhasilan dari butir pekerjaan ini adalah:
212
Persentase Pemenuhan
No. Tingkat Keberhasilan
Waktu Rekrutmen
2 80 % hingga 90 % Cukup
3 70 % hingga 80 % Kurang
4 < 70 % Buruk
3 75 % hingga 85 % Cukup
4 65 % hingga 75 % Kurang
5 < 65 % Buruk
*)
Catatan: Indeks Kualitas Recruitee dipangkas (capping) pada angka 110%
213
VII. RENCANA KERJA
Rencana kerja dari Quick Wins Rekrutmen Online ada di dalam Lampiran.
214