Disusun Oleh:
dr. Yusrina Adani
Dokter Pendamping:
dr. Zulia Nuraini
A. LATAR BELAKANG
mengurangi kehamilan yang tidak tepat waktunya misalnya kehamilan pada wanita yang
sangat muda dan pada wanita yang sudah tua. KB membantu menurunkan jumlah kehamilan
yang tidak diinginkan karena kehamilan yang tidak diinginkan selalu menjadi ancaman bagi
kesehatan wanita (World Health Organization, 2007).
Hasil SDKI 2012 menunjukkan bahwa angka kematian ibu masih tinggi yaitu 359 per
100.000 kelahiran hidup. Seringnya ditemukan 4 T (terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat
jarak antar kelahiran, dan terlalu banyak anak yang dilahirkan) merupakan salah satu faktor
yang berperan terhadap angka kematian ibu.
Penguatan pelayanan Keluarga Berencana merupakan salah satu upaya penting untuk
mendukung percepatan penurunan angka kematian ibu. Data menunjukkan bahwa cakupan
kesertaan KB aktif atau Contraceptive Prevalence Rate hanya meningkat 0,5% dari 57,4%
(SDKI 2012) menjadi 57,9%, angka kehamilan pada remaja atau Age Specific Fertility Rate
15-19 tahun masih tinggi, yaitu 48/1000 perempuan usia 15-19 tahun. Belum optimalnya
indikator-indikator yang tercapai tersebut berkontribusi pada stagnannya Total Fertility Rate
dan berdampak pada tingginya angka kematian ibu di Indonesia.
Pada dasarnya pelayanan kontrasepsi dapat dibagi sesuai dengan sasaran yang akan
dicapainya. Peserta wanita berumur di bawah 20 tahun dengan alasan menunda kehamilan
4
B. PERMASALAHAN
Menurut data di bagian KIA Puskesmas Mlati II Sleman, angka cakupan pelaksanaan
KB di masyarakat sebesar 75%. Pengunaan Kontrasepsi di Indonesia sudah diatas rata-rata
penggunaan kontrasepsi di ASEAN yaitu 61% dan pencapaian utama berasal dari puskesmas
sebesar 97,5%. Permasalahan yang muncul adalah sebagian besar masyarakat hanya
mengetahui metode kontrasepsi berupa pil dan suntik. Masyarakat belum banyak mengetahui
informasi metode kontrasepsi lain.
D. PELAKSANAAN
5
Dokter Pendamping
LAMPIRAN
Gb 2. Sesi tanya-jawab
Gb 5. Sesi tanya-jawab