Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN GERIATRIC

A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI
1. Identitas diri klien
- Nama lengkap : Hj. Hauria Panigoro
- Tempat tanggal lahir : Gorontalo, 9 Mei 1952
- Jenis kelamin : Perempuan
- Status perkawinan : Janda
- Agama : Islam
- Suku bangsa : Indonesia
- Pendidikan terakhir : SPG
- Diagnosa medis : Osteoartritis
- Alamat : Jl. HB Jassin ex Agus Salim No. 432 Kel.
Dulalowo Kec. Kota Tengah Kota Gorontalo
2. Keluarga atau orang lain yang penting/dekat yang dapat
dihubungi
- Nama : Fonny Ismail
- Alamat : Jl. HB Jassin ex Agus Salim No. 432 Kel.
Dulalowo Kec. Kota Tengah Kota Gorontalo
- No. Telepon : 082344280879
- Hubungan dengan klien: Anak kandung
3. Riwayat Pekerjaan
- Pekerjaan saat ini : Pensiunan PNS
- Pekerjaan sebelumnya: PNS
- Sumber pendapatan : Klien mengatakan sumber pendapatan dari
gaji pensiunannya
- Kecukupan pendapatan: Klien mengatakan pendapatan untuk
sehari-hari sudah cukup

4. Aktivitas rekreasi
- Hobi : Klien setiap harinya menonton berita saat
sedang santai dan saat mulai bosan klien akan bermain tabletnya
- Bepergian/wisata : Klien jarang bepergian/wisata karena
kesulitan untuk berjalan jauh dan duduk terlalu lama akibat
penyakitnya
- Keanggotaan organisasi: Klien tidak mengikuti organisasi apapun
dilingkungannya
- Lain-lain : Tidak ada
5. Riwayat keluarga
a. Saudara kandungan
- Nama : Hj. Mies T. Panigoro
- Umur : 74 Tahun
- Keadaan saat ini : Sehat

- Nama : Hj. Lin Panigoro


- Umur : 72 Tahun
- Keadaan saat ini : Sehat

- Nama : Rosmiyati Panigoro


- Umur : 55
- Keadaan saat ini : Sehat

- Nama : Saripa Panigoro


- Umur : 53
- Keadaan saat ini : Sehat

b. Riwayat kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir)


- Nama : Tidak ada
- Umur :-
- Penyebab kematian : -
B. POLA KEBIASAAN SETIAP HARI
1. Nutrisi
- Frekuensi makan : Klien mengatakan sering makan 3
kali sehari yaitu pada pagi hari pukul 08.00, pada siang hari setelah
shalat Dzuhur dan malam hari setelah shalat magrib
- Nafsu makan : Klien mengatakan kadang nafsu
makan meningkat dan kadang klien tidak memiliki nafsu makan.
- Jenis makanan : Klien mengatakan sering makan
makanan yang mudah untuk dicerna seperti roti, buah pepaya,
pisang, nasi, sayuran dan lauk pauk
- Kebiasaan sebelum makan : Klien mengatakan sebelum makan
ia akan minur air putih 1 gelas dan mencuci tangan
- Makanan yang tidak disukai : Klien mengatakan tidak ada
makanan yang tidak disukai
- Alergi terhadap makanan : Klien mengatakan tidak memiliki
alergi terhadap makanan
- Pantangan makanan : Klien mengatakan memiliki
pantangan makanan seperti makanan yang bersantan, terong, udang
dan gorengan.
- Keluhan berhubungan dengan makanan: Klien mengatakan saat
klien makan makanan yang bersantan ataupun yang menjadi
pantangan untuk di makan, klien akan merasakan nyeri pada
lututnya.
2. Eliminasi
a. BAK
- Frekuensi dan waktu : Klien mengatakan sering buang air
kecil
- Kebiasaan BAK malam hari : Klien mengatakan sering BAK pada
malam hari sebanyak 2 kali
- Keluhan yang berhubungan BAK : Klien mengatakan tidak
memiliki keluhan yang berhubungan dengan BAK
b. BAB
- Frekuensi dan waktu : Klien mengatakan sering BAB 2
kali sehari
- Konsistensi :
- Keluhan berhubungan BAB : Tidak ada
- Pengalaman memakai obat pencahar/laxantif: Klien mengatakan
pernah menggunakan obat pencahar karena susah untuk BAB
3. Personal hygiene
a. Mandi
- Frekuensi dan waktu mandi : Klien mengatakan sering mandi 2
kali sehari, yaitu pada pagi hari dan sore hari
- Pemakaian sabun (ya/tidak) : Klien mengatakan sering
menggunakan sabun pada saat mandi
b. Oral hygiene
- Frekuensi dan gosok gigi : Klien mengatakan sering gosok gigi
2 kali sehari
- Menggunakan pasta gigi : Klien mengatakan pada saat
menggosok gigi menggunakan pasta gigi
- Memeriksakan gigi ke klinik : Klien mengatakan jarang
memeriksakan gigi ke klinik
c. Cuci rambut
- Frekuensi : Klien mengatakan sering mencuci
rambutnya 2 kali sehari
- Penggunaan Shampoo : Klien mengatakan pada saat
mencuci rambut menggunakan shampoo
d. Kuku tangan
- Frekuensi gunting kuku : Klien sering memotong kukunya 3
kali dalam seminggu
- Kebiasaan cuci tangan : Klien sering mencuci tangannya
sebelum dan sesudah makan, setelah melakukan aktivitas dan
sebelum tidur

4. Istirahat dan tidur


- Lama tidur malam : Klien mengatakan tidur pada
malam hari kurang lebih 5 jam 30 menit yaitu pada pukul 23.00
sampai 04.30 WITA
- Lama tidur siang : Klien mengatakan tidur pada siang
hari kurang lebih 1 jam 30 menit yaitu pukul 12.30 sampai 14.00
WITA
- Keluhan berhubungan dengan tidur : Klien mengatakan kadang
tidurnya terganggu akibat nyeri yang timbul mendadak
5. Kebiasaan mengisi waktu luang : Klien mengatakan kebiasaannya
saat mengisi waktu luang yaitu mengaji, mengajar kepada cucunya
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan (jenis/frekuensi/jumlah/lama
pakai)
- Merokok : Klien mengatakan tidak merokok
- Minuman keras : Klien mengatakan tidak minum
minuman keras
- Ketergantungan obat : Klien mengatakan tidak memiliki
ketergantungan pada obat-obatan
7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari
- Jenis kegiatan : Klien mengatakan sehari-hari sering
membantu pekerjaan rumah yang ringan saja seperti melipat
pakaian, mengupas bawang dan memberi makan hewan peliharaan.
- Lama waktu kegiatan : Klien mengatakan mengerjakan
pekerjaannya kurang lebih 2 jam dan setelah itu akan beristirahat.
C. STATUS KESEHATAN
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : Klien mengeluh nyeri lutut
b. Gejala yang dirasakan : Klien mengatakan gejala yang
dirasakan seperti kaku dan adanya hambatan pergerakan pada sendi
c. Faktor pencetus : Klien mengatakan pada saat
beraktivitas lama seperti duduk di kursi dalam waktu yang lama
d. Timbul keluhan :
e. Waktu mulai timbulnya keluhan : 3 tahun yang lalu
f. Upaya mengatasi
- Pergi ke RS/klinik pengobatan :
- Pergi ke bidan atau perawat :
- Mengonsumsi obat sendiri :
- Mengonsumsi obat tradisional :
- Lain-lain :
2. Riwayat kesehatan masa lalu
a. Penyakit yang pernah diderita : Klien mengatakan tidak
memiliki riwayat penyakit sebelumnya
b. Riwayat alergi : Klien mengatakan tidak ada
pantangan / alergi terhadap obat, makanan, binatang maupun
lingkungan.
c. Riwayat kecelakaan yang dialami : Klien mengatakan tidak
pernah memiliki riwayat kecelakaan sebelumnya
d. Riwayat dirawat di RS : Klien mengatakan tidak
pernah dirawat di RS sebelumnya
e. Riwayat pemakaian obat :
3. Pengkajian/pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
- Tingkat Kesadaran : Compos mentis
- TTV
TD :
Nadi :
Respirasi :
Suhu Badan :
b. Berat badan/tinggi badan :
c. Rambut (inspeksi dan palpasi)
- Jenis rambut :
- Warna rambut : Hitam dan beruban
- Kebersihan rambut/kulit kepala : Kulit kepala bersih, tidak
berbau, tidak ada lesi
d. Mata
- Fungsi penglihatan : Penglihatan klien
- Palpebra :
- Ukuran Pupil : isokhor
- Konjungtiva :
- Lensa/iris :
- Oedema palpebra :-
- Pupil : 3 mm (normal)
- Reflex cahaya : Positif. Pupil mengecil
e. Telinga
- Fungsi pendengaran :
- Fungsi keseimbangan :
- Kebersihan :
- Daun telinga :
- Mastoid :
- Secret :
- Warna secret :
f. Mulut, gigi dan bibir
- Membrane mukosa :
- Kebersihan mulut :
- Keadaan gigi :
- Tanda radang (bibir, gusi, lidah) :
- Kesulitan menelan :
g. Dada
(Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi):
h. Abdomen
(Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi):
i. Kulit
- Warna kulit :
- Kelembapan :
- Turgor kulit :
- Edema :
j. Ekstremitas atas dan bawah :

D. HASIL PENGKAJIAN KHUSUS (Format Terlampir)


1. Masalah kesehatan kronis :
2. Fungsi kognitif :
3. Status psikologis (skala depresi) :
4. Dukungan keluarga : suami, anak, dan keluarga
lainnya
E. LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL
1. Kebersihan dan kerapian ruangan :
2. Penerangan :
3. Sirkulasi udara :
4. Keadaan kamar mandi dan WC : Bersih
5. Pembuangan air kotor :
6. Sumber Air minum :
7. Pembuangan sampah :
8. Sumber pencemaran :
9. Penataan halaman :
10. Privasi :
11. Resiko injury :
Resume

Ny. H umur 64 tahun, mengeluh nyeri lutut. Nyeri dirasakan sejak 3


tahun yang lalu setelah pensiun dari pekerjaannya. Biasanya nyeri
bertambah dikarenakan gerakan dan sedikit berkurang bila istirahat.
Klien juga mengeluh adanya kekakuan sendi. kaku sendi dapat timbul
setelah duduk lama di kursi, di mobil, bahkan setelah bangun tidur.
Klien berjalan menggunakan bantuan tongkat dan kadang duduk di
kursi roda.

F. DIAGNOSA MEDIK : Osteoartritis


G. ANALISA DATA
- Nama : Hj. Hauria Panigoro
- Alamat : Jl. HB Jassin ex Agus Salim
No. 432 Kel. Dulalowo Kec. Kota Tengah Kota Gorontalo
- Diagnosa medis : Osteoartritis

Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
1 DS : Umur
- Klien mengeluh nyeri
lutut yang dirasakan sejak Penurunan fungsi tulang rawan
3 tahun yang lal sendi
- Nyeri bertambah karena
adanya gerakan
Penurunan kadar proteoglikan
DO :

Osteoartritis

Erosi tulang rawan

Penyempitan rongga sendi


Nyeri ketika bergerak

Inflamasi

Memicu pengeluaran mediator


kimia

Dipersepsikan menjadi nyeri

Nyeri Kronis
2 DS : Umur
DO :
Penurunan fungsi tulang rawan
sendi

Penurunan kadar proteoglikan

Osteoartritis

Kerusakan tulang dan kartilago

Tendon dan ligamen melemah

Mudah luksasi dan sublukasi

Kekakuan sendi

Hambatan Mobilitas Fisik


3 DS : Umur
DO :
Penurunan fungsi tulang rawan
sendi

Penurunan kadar proteoglikan

Osteoartritis

Kerusakan tulang dan kartilago

Tendon dan ligamen melemah

Hilangnya kekuatan otot

Resiko Jatuh

H. Diagnosa Keperawatan
I. Intervensi
J.

K.
L. Diagnosa Keperawatan M. NOC N. NIC O. Rasional
No
P. Q. Nyeri Kronis (00133) AD. NOC AK. Observasi: AV. Observasi:
R. Domain 12 : Kenyamanan 1. Kaji keluhan nyeri, catat 1. Membantu dalam menentukan
1 1. Kepuasan Klien: Manajemen
S. Kelas 1 : Kenyamanan Fisik
lokasi dan intensitas (skala 0 kebutuhan managemen nyeri
T. Definisi: Pengalaman sensori Nyeri: Tingkat persepsi positif
10). Catat faktor-faktor dan keefektifan program.
dan emosi yang tidak menyenangkan mengenai asuhan keperawatan
2. Penggunaan obat dalam jangka
yang mempercepat dan
akibat adanya kerusakan jaringan yang untuk meredakan nyeri
waktu yang panjang diduga
2. Nyeri: Respons Simpang tanda-tanda rasa sakit non
aktual atau potensial atau digambarkan
dapat menjadi faktor nyeri
Psikologis: Keparahan respons verbal.
dengan istilah kerusakan (International 3. Hal ini untuk membantu
2. Kaji dan dokumentasikan
simpang kognitif dan emosi
Association for The Study of Pain); perawat dalam melaksanakan
efek jangka panjang
yang dapat diamati atau
awitan yang tiba-tiba atau perlahan intervensi kepada klien
penggunaan obat
dilaporkan terhadap nyeri fisik
dengan intensitas ringan sampai berat 3. Tentukan dampak AW.
3. Pengendalian Nyeri: Tindakan
dengan akhir yang dapat diatasi atau pengalaman nyeri pada AX. Mandiri:
personal untuk meredakan nyeri
dapat diramalkan durasinya lebih dari 4. Nyeri: Efek merusak: kualitas hidup 4. Meningkatkan
enam bulan. Keparahan dampak negatif nyeri AL. elaksasi/mengurangi tegangan
U. Batasan Karakteristik:
kronis yang dapat diobservasi AM. Mandiri: otot.
V. Mengungkapkan secara verbal
atau dilaporkan pada fungsi 4. Tawarkan tindakan AY.
atau dengan isyarat atau menunjukkan
bukti sebagai berikut sehari-hari meredakan nyeri untuk 5. Matras yang lembut/empuk,
5. Tingkat nyeri: Keparahan nyeri
W. Subjektif: membantu pengobatan nyeri ( bantal yang besar akan
yang tampak atau dilaporkan
1. Depresi mis, umpan balik psikologis, mencegah pemeliharaan
2. Keletihan AE.
tekhnik relaksasi, dan masase kesejajaran tubuh yang tepat,
3. Takut kembali cedera
AF. Tujuan:
4. Nyeri punggung) menempatkan setres pada
AG. Setelah dilakukan tindakan 5. Berikan matras atau kasur
X. Objektif: sendi yang sakit. Peninggian
keperawatan x24 jam diharapkan keras, bantal kecil. Tinggikan
5. Perubahan kemampuan untuk linen tempat tidur menurunkan
terjadi penurunan tingkat nyeri linen tempat tidur sesuai
meneruskan aktivitas sebelumnya tekanan pada sendi yang
6. Anoreksia AH. kebutuhan.
terinflamasi / nyeri.
7. Atrofi kelompok otot yang 6. Biarkan pasien mengambil
AI. Kriteria Hasil: 6. Pada penyakit berat, tirah
terlibat posisi yang nyaman pada
1. Pasien akan menyatakan secara baring mungkin diperlukan
8. Perubahan pola tidur
waktu tidur atau duduk di
9. Wajah topeng (mis, mata kurang verbal pengetahuan tentang cara untuk membatasi nyeri atau
kursi. Tingkatkan istirahat di
bersinar, tampak kelelahan, alternatif untuk meredakan nyeri cedera sendi.
2. Pasien akan melaporkan bahwa tempat tidur sesuai indikasi 7. Mencegah terjadinya
gerakan rapi atau tidak terarur,
7. Dorong untuk sering
tingkat nyeri pasien kelelahan umum dan kekakuan
dan meringis)
mengubah posisi. Bantu
10. Perilaku melindungi dipertahankan pada ____ atau sendi. Menstabilkan sendi,
11. Iritabilitas pasien untuk bergerak di
kurang (pada skala nyeri 0-10) mengurangi gerakan/rasa sakit
12. Perilaku protektif yan dapat
3. Pasien akan tetap produktif di tempat tidur, sokong sendi
pada sendi.
diamati
tempat kerja atau sekolah yang sakit di atas dan di 8. Panas meningkatkan relaksasi
13. Penurunan interaksi dengan orang
4. Pasien akan melaporkan
bawah, hindari gerakan yang otot dan mobilitas,
lain
14. Gelisah menikmati aktivitas sengggang menyentak. menurunkan rasa sakit dan
15. Berfokus pada diri sendiri 5. Pasien akan melaporkan 8. Anjurkan pasien untuk mandi
melepaskan kekakuan di pagi
16. Respons yang dimediasi oleh
kesejahteraan fisik dan air hangat atau mandi
hari. Sensitifitas pada panas
saraf simpatis (mis, suhu, dingin,
psikologis pancuran pada waktu bangun.
dapat dihilangkan dan luka
perubahan posisi tubuh, dan 6. Pasien mampu mengenali
Sediakan waslap hangat
dermal dapat disembuhkan.
hipersentivitas) faktor-faktor yang
untuk mengompres sendi- 9. Membantu meminimalisir
17. Perubahan berat badan
meningkatkan nyeri dan
sendi yang sakit beberapa nyeri
Y.
melakukan tindakan pencegahan AZ.
kali sehari. Pantau suhu air
Z. Faktor yang berhubungan: BA.
nyeri
kompres, air mandi. BB.
AA. Ketunadayaan fisik atau 7. Pasien mampu menggunakan
9. Dorong penggunaan teknik BC.
psikososial kronis (mis, kanker, pereda nyeri analgesik dan non-
manajemen stress misalnya BD.
metastasis, cedera neurologis, analgesik secara tepat
relaksasi progresif sentuhan BE. Health Education
AJ.
arthritis)
terapeutik bio feedback, 10. Agar klien dan keluarga tidak
AB.
visualisasi, pedoman merasa depresi apabila nyeri
AC.
imajinasi hipnotis diri dan muncul kembali
11. Agar klien maupun keluarga
pengendalian nafas.
dapat melakukan cara untuk
AN.
meredakan nyeri secara
AO. Health Education:
mandiri di rumah
10. Beritahu pasien bahwa
BF.
peredaan nyeri secara total
tidak akan dapat dicapai BG. Kolaborasi
11. Mengajarkan cara alternatif
12. Hal ini untuk mencegah
untuk meredakan nyeri
terjadinya nyeri yang
AP.
berlebihan ketika beraktivitas
AQ. 13. Kolaborasi dengan dokter
AR. dalam pemberian obat
AS. analgesik
14. Hal ini untuk memudahkan
AT. Kolaborasi:
klien atau keluarga untuk
12. Beri obat sebelum aktivitas
mendapatkan perawatan yang
atau latihan yang
lebih baik
direncanakan sesuai petunjuk
BH.
seperti asetil salisilat
13. Adakan pertemuan
multidisipliner untuk
merencanakan asuhan
keperawatan pasien
14. Pertimbangkan rujukan untuk
pasien, keluarga, dan orang
terdekat pasien ke kelompok
pendukung atau sumber lain,
bila perlu.
AU.
BI. BJ. Hambatan Mobilitas Fisik BT. NOC BZ. Observasi CM. Observasi
1. Pantau tingkat inflamasi/rasa 1. Nyeri atau rasa sakit
(00085) 1. Ambulasi: Kemampuan untuk
BK. Domain 4 : sakit pada sendi berpengaruh terhadap
berjalan dari suatu tempat ke
2. Kaji kebutuhan terhadap
Aktivitas/Istirahat hambatan mobilitas yang
tempat lain secara mandiri
BL. Kelas 2 : Aktivitas/Latihan bantuan pelayanan kesehatan
terjadi pada klien. Pemantauan
BM. dengan atau tanpa alat bantu
di rumah dan kebutuhan
BN. Definisi: Keterbatasan dalam 2. Keseimbangan: Kemampuan ini dilakukan untuk
terhadap peralatan
pergerakan fisik mandiri dan terarah untuk mempertahankan menentukan jenis tindakan
pengobatan yang lama
pada tubuh atau satu ekstremitas atau keseimbangan tubuh yang tepat dilakukan sesuai
3. Tentukan tingkat motivasi
3. Performa mekanika tubuh:
lebih kondisi pasien
pasien untuk
BO. Tindakan personal untuk 2. Agar perawat dapat
BP. Batasan Karakteristik: mempertahankan atau
mempertahankan dan untuk menentukan lama dari
BQ. Objektif
mengembalikan mobilitas
1. Penurunan waktu reaksi mencegah ketegangan otot perawatan yang akan diberikan
2. Kesulitan membolak-balik posisi sendi dan otot 3. Hal ini dilakukan untuk
skeletal
CA.
tubuh 4. Pergerakan terkoordinasi: meningkatkan kemauan pasien
CB.
3. Asyik dengan aktivitas lain
Kemampuan otot untuk bekerja CC. dalam mempertahankan dan
sebagai pengganti pergerakan CD.
bersama secara volunter dalam mengembalikan mobilitas fisik
CE.
(mis, peningkatan perhatian CN.
menghasilkan gerakan yang CF.
terhadap aktivitas orang lain, CO. Mandiri
bertujuan. CG. Mandiri
perilaku mengendalikan, berfokus 5. Pergerakan sendi: Pasif: Gerakan 4. Agar pasien dapat dengan
pada kondisi sebelum sakit atau sendi dengan bantuan 4. Bantu klien dengan rentang mudah melakukan latihan
6. Mobilitas: Kemampuan untuk
ketunadayaan aktivitas) gerak aktif/pasif dan latihan ROM aktif maupun pasif
4. Dispnea saat beraktivitas bergerak secara bertujuan dalam 5. Meningkatkan fungsi sendi,
resistif dan isometric jika
5. Perubahan cara berjalan (mis,
lingkungan sendiri secara kekuatan otot dan stamina
memungkinkan.
penurunan aktivitas dan
mandiri dengan atau tanpa alat 5. Bantu bergerak dengan umum.
kecepatan berjalan, kesulitan 6. Memaksimalkan fungsi sendi
bantu bantuan seminimal mungkin
untuk memulai berjalan, langkah 7. Status neurologis: Pengendalian 6. Dorong klien dan mempertahankan
kecil, berjalan dengan menyeret pusat motorik: Kemampuan mempertahankan postur mobilitas.
7. Menghindari cedera akibat
kaki, pada saat berjalan badan sistem saraf pusat untuk tegak, duduk tinggi, berdiri
kecelakaan seperti jatuh
mengayun ke samping) mengkoordinasikan aktivitas dan berjalan
8. Menghindari cedera akibat
6. Pergerakan menyentak 7. Berikan lingkungan yang
otot skeletal untuk gerakan
7. Keterbatasan kemampuan untuk jatuh atau terpeleset
aman dan menganjurkan
tubuh
melakukan keterampilan motorik CP.
8. Fungsi skeletal: Kemampuan untuk menggunakan alat
halus 8. Awasi seluruh upaya CQ.
tulang untuk menyokong tubuh
8. Keterbatasan kemampuan untuk
mobilitas, dan bantu jika CR.
dan memfasilitasi gerakan
melakukan keterampilan motorik
diperlukan CS.
BU.
kasar
CH. CT.
9. Tremor yang diinduksi oleh BV. Tujuan
CI. Health Education CU. Health Education
pergerakan BW. Setelah dilakukan
10. Ketidakstabilan postur tubuh (saat 9. Ajarkan pasien bagaimana 9. Agar tidak terjadi cidera yang
tindakan keperawatan x24
melakukan rutinitas aktivitas menggunakan postur dan tidak diinginkan ketika
jam diharapkan hambatan
kehidupan sehari-hari) mobilitas fisik dapat mekanika tubuh yang benar melakukan aktivitas
11. Melambatnya pergerakan 10. Agar ke depannya, pasien dan
berkurang saat melakukan aktivitaas
12. Gerakan yang tidak teratur atau
10. Ajarkan pasien tentang keluarga sudah mengetahui
BX.
tidak terkoordinasi
penggunaan alat bantu tentang cara penggunaannya
BY. Kriteria Hasil:
BR.
mobilitas secara mandiri
1. Pasien dapat meminta bantuan
BS. Faktor yang berhubungan: 11. Ajarkan dan bantu pasien 11. Agar klien maupun keluarga
untuk aktivitas mobilisasi, jika
13. Intoleransi aktivitas dalam proses berpindah (mis, dapat melakukan tindakan
14. Perubahan metabolisme sel diperlukan
dari tempat tidur ke kursi) tersebut secara mandiri ketika
15. Ansietas 2. Pasien dapat melakukan
CJ.
16. Indek massa tubuh di atas jauh dari jangkauan perawat
aktivitas sehari-hari dengan atau
CK.
persentil ke-75 usia CV.
tanpa alat bantu
17. Kelemahan CL. Kolaborasi
3. Pasien dapat menyangga badan CW. Kolaborasi
18. Penurunan kekuatan, kendali atau
4. Pasien dapat berjalan dengan 12. Rujuk ke ahli terapi fisik
12. Perlu dilakukan latihan ROM
massa otot
menggunakan langkah-langkah untuk program latihan
19. Kaku sendi atau kontraktur untuk mempertahankan atau
13. Berikan analgesik sebelum
20. Hilangnya integritas struktur yang benar sejauh ___ (sebutkan
mengembalikan kembali
memulai latihan fisik
tulang jarak)
fungsi dan kekuatan otot
21. Gangguan Muskulokeletal 5. Pasien dapat berpindah dari dan
22. Nyeri maupun sendi
ke kursi atau kursi roda
23. Program pembatasan gerakan 13. Agar klien tidak merasakan
nyeri yang hebat ketika
melakukan aktivitas yang
dapat berpengaruh pada proses
latihan
CX. CY. Risiko jatuh DI. NOC DP.Observasi DX. Observasi
(00155) 1. Trauma risk for 1. Lakukan pengkajian risiko 1. Untuk mencegah agar pasien
2. Injury risk for
CZ. Domain 11 : jatuh pada pasien tidak jatuh.
DJ.
2. Pantau cara berjalan, 2. Untuk mengetahui apakah
Keamananan / perlindungan
DK. Tujuan :
keseimbangan, dan tingkat ada perubahan cara berjalan,
DA. Kelas 2 :
DL. Setelah
keletihan pada saat ambulasi keseimbangan dan tingkat
Cedera fisik
dilakukan tindakan
DQ. keletihan pada saat ambulasi
DB.
keperawatan selama.x 24
DR. Mandiri atau latihan
DC. Definisi :
jam diharapkan pasien tidak
3. Mengindentifikasi perilaku DY.
Rentan terhadap peningkatan risiko
beresiko jatuh
dan factor yang DZ. Mandiri
jatuh yang dapat menyebabkan bahaya
DM.
mempengaruhi risiko jatuh 3. Untuk mengetahui perilaku
fisik dan gangguan kesehatan
DN. Kriteria hasil: 4. Mengidentifikasi
dan factor yang
DD.
1. Gerakan terkoordinasi : karakteristik lingkungan
mempengaruhi risiko jatuh
DE. Faktor resiko :
kemampuan otot untuk bekerja yang dapat meningkatkan 4. Untuk mencegah terjadinya
DF.Fisiologis
sama secara volunter untuk potensi untuk jatuh resiko jatuh
1. Arthritis 5. Side rail berfungsi mencegah
melakukan gerakan yang (misalnya lantai yang licin
2. Gangguan mobilitas
pasien jatuh dari tempat tidur
3. Kesulitan gaya berjalan bertujuan dan tangga terbuka)
6. Untuk membantu pasien
4. Penurunan kekuatan 2. Perilaku pencegahan jatuh : 5. Memasang side rail tempat
DG. dalam berjalan
tindakan individu atau pemberi tidur
7. Untuk mencegah pasien jatuh
DH. 6. Mendorong pasien untuk
asuhan untuk meminimalkan menggunakan tongkat atau selama melakukan transfer
8. Untuk memudahkan dalam
factor resiko yang dapat memicu alat pembantu berjalan
7. Kunci roda dari kursi roda, menstransfer dari kursi roda,
jatuh dilingkungan individu
tempat tidur, atau brankar tempat tidur, toilet
DO.
9. Rel sisi panjang yang sesuai
selama transfer
8. Gunakan tehnik yang tepat tinggi untuk mencegah jatuh
untuk mentransfer pasien ke dari tempat tidur
10. Untuk memudahkan pasien
dan dari kursi roda, tempat
ke toilet
tidur, toilet dan sebagainya
9. Gunakan rel sisi panjang EA.
yang sesuai dan tinggi untuk EB. Health education
mencegah jatuh dari tempat 11. Agar pasien dapat
tidur, sesuai kebutuhan menghindari posisi terjatuh
10. Membantu ke toilet
yang dapat menimbulkan
seringkali, interval
cedera
dijadwalkan 12. Agar keluarga mengetahui
DS.
bahwa pentingnya pegangan
DT. Health Education
tangan untuk kamar mandi
11. Ajarkan pasien bagaimana
tangga dan membantu pasien
posisi terjatuh yang dapat
agar tidak jatuh
meminimalkan cedera EC.
12. Instruksikan keluarga pada ED. Kolaborasi
pentingnya pegangan tangan 13. Untuk mencegah efek
untuk kamar mandi tangga samping obat yang
DU. menyebabkan jatuh
14. Untuk memperbaiki
DV. Kolaborasi
mobilitas, keseimbangan dan
13. Berkolaborasi dengan
kekuatan.
anggota tim kesehatan lain
untuk meminimalkan efek
samping obat yang dapat
menyebabkan jatuh
(misalnya hipotensi
ortostatik, dan gaya berjalan
yang sempoyongan)
14. Lakukan perujukan ke ahli
fisioterapi untuk latihan cara
berjalan dan latihan fisik
untuk memperbaiki
mobilitas, keseimbangan,
dan kekuatan
DW.
EE.

Anda mungkin juga menyukai