Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Laboratorium Metalurgi I

Modul 1
Pengenalan Kominusi

Praktikan : Mohamad Agus Sulthon


NIM : 123.13.028
Tanggal Praktikum : 5 Desember 2015
Asisten praktikum : Albayruni Mostavan

PROGRAM STUDI TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL


INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG
KABUPATEN BEKASI
2016
Tujuan Percobaan

1. Memahami mekanisme peremukan dan cara kerja alat remuk

2. Memahami mekanisme penggerusan dan cara kerja alat gerus

3. Memahami mekanisme pengayakan dan cara kerja alat ayak

Tinjauan Pustaka
Secara umum, proses reduksi ukuran suatu bijih (kominusi) terdiri dari dua proses yaitu
proses peremukan (crushing) dan penggerusan (grinding). Terdapat dua jenis alat yang
digunakan untuk proses reduksi ukuran bijih (kominusi) yaitu :

1. Crusher

Crusher merupakan mesin yang dirancang untuk mengurangi besar batu ke batu
yang lebih kecil seperti kerikil atau debu. Crusher dapat digunakan untuk
mengurangi ukuran atau mengubah bentuk bahan tambang sehingga dapat diolah
lebih lanjut. Crusher merupakan alat yang digunakan dalam proses crushing,

Laporan Praktikum Laboratorium Metalurgi I Pengenalan kominusi


crushing merupakan proses yang bertujuan untuk meliberasi mineral yang
diinginkan dari mineral pengotornya. Crushing biasanya dilakukan dengan proses
kering, dan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Prymary crushing, secondary crushing,
dan fine crushing.

Primary crushing merupakan peremukan tahap pertama, alat peremuk yang


biasanya digunakan pada tahap ini adalah Jaw Crusher dan Gyratory Crusher.
Umpan yang digunakan biasanya berasal dari hasil penambangan dengan ukuran
sekitar 1500 mm., dengan ukurang setting antara 30 mm sampai 100 mm. Ukuran
terbesar dari produk peremukan tahap pertama biasanya kurang dari 200 mm.
Gambar proses primary crushing (dengan jaw crusher) adalah sebagai berikut :

2
Gambar 1. Jaw Crusher tunggal togle

Secondary crusher merupakan peremukan tahap kedua, alat peremuk yang


digunakan adalah Jaw Crusher ukuran kecil, Gyratory Crusher ukuran kecil, Cone
Crusher, Hammer Mill dan Roll Crusher. Umpan yang digunakan sekitar 150 mm,
dengan ukuran antara 12,5 mm sampai 25,4 mm. Produk terbesar yang dihasilkan
adalah 75 mm. Gambar proses secondary crushing (dengan roll crusher) adalah
sebagai berikut :

Laporan Praktikum Laboratorium Metalurgi I Pengenalan kominusi


Fine crushing merupakan peremukan tahap lanjut dari secondary crushing, alat
yang digunakan adalah Rolls, Dry Ball Mills, Disc Mills, dan Rings Mills. Umpan
yang biasanya digunakan kurang dari 25,4 mm. Untuk memperkecil material hasil
penambangan yang umumnya masih berukuran bongkah digunakan alat peremuk.
Material hasil peremukan kemudian dilakukan pengayakan atau screening yang
akan menghasilkan dua macam produk yaitu produk lolos ayakan yang disebut
undersize yang merupakan produk yang akan diolah lebih lanjut atau sebagai
produk akhir, dan material yang tidak lolos ayakan yang disebut oversize yang
merupakan produk yang harus dilakukan peremukan lagi.

3
2. Mill

Merupakan alat yang diguanakan dalam proses grinding yaitu tahap pengurangan
ukuran dalam batas ukuran halus yang diinginkan.

Tujuan Grinding :

- Mengadakan liberisasi mineral berharga

- Mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan industri

- Mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan proses selanjutnya

Penggerusan dimulai dari ukuran kasar hasil peremukan dengan menggunakan Mill
dan media penggerus seperti bola atau batang baja, porselen atau bijih itu sendiri
(autogeneous grinding). Operasi penggerusan ini dapat dengan cara basah bila
umpan berupa bijih yang bercampur air atau cara kering bila umpan berupa bijih
yang benar-benar kering.

Laporan Praktikum Laboratorium Metalurgi I Pengenalan kominusi


3. Reduction Ratio
Reduction Ratio adalah perbandingan antara ukuran umpan yang masuk dengan
produkta yang keluar

Reduction Ratio =

4
Prosedur Percobaan

Peremukan

Disiapkan Diukur open Jaw Crusher


bongkahan setting dan close dijalankan dan
batu setting Jaw diamati cara
Crusher kerjanya

Disiapkan roll Diamati hasil Dimasukkan


crusher dan diatur peremukan jaw umpan secara
gapenya crusher berupa perlahan dan
ukuran dan bentuk ditampung
bijih hasilnya

Roll Crusher Dimasukkan Diamati hasil


dijalankan dan produk jaw peremukan roll
diamati cara crusher sebagai crusher berupa
kerjanya umpan roll crusher ukuran dan bentuk
han dan bijih
Penggerusan ditampung
hasilnya
Dimasukkan Ball mill

Laporan Praktikum Laboratorium Metalurgi I Pengenalan kominusi


Diisi selinder
dengan bola umpan hasil roll dijalankan selama
gerus berukuran crusher 10 menit
2,5 cm dan 2 cm
hingga 50%
volume selinder Diamati hasil
penggerusan Ball
mill berupa ukuran
dan bentuk bijih

Pengayakan

Dilakukan Diamati hasil


pengayakan pengayakan
pada produk pada kedua
hasil roll proses tersebut
Crusher

5
Pengolahan Data

1. Crushing
Ukuran Bijih
Run Produk Jaw Ukuran
Hematite ukuran RR
No Crusher (inch) dlm (mm)
Fe2O3 (inch) dlm (mm)
1 20 508 4,8125 122,2375 4,15584416
2 18 457,2 11,25 285,75 1,6
3 18 457,2 6,875 174,625 2,61818182
4 15 381 4,375 111,125 3,42857143
5 17,5 444,5 4,5 114,3 3,88888889

Ukuran Bijih Hematite Fe2O3 = 4x5 inch =20 inch Ukuran dalam (mm)= 20x25,4=508
Produk Jaw crusher =1,75x2,75 inch =4,8125inch
Ukuran dalam (mm) = 4,8125x25,4=122,2375

Reduction Ratio (RR) = = , = 4,1558

2. Grinding

Ukuran Ukuran massa (gram) %berat


(Mesh) (mm) 15 menit 25 menit 15 menit 25 menit

Laporan Praktikum Laboratorium Metalurgi I Pengenalan kominusi


(+20) 0,85 50 50 5% 5%
(-20+35) 0,425 100 300 10% 30%
(-35+60) 0,25 150 200 15% 20%
(-60+100) 0,15 200 200 20% 20%
(100+150) 0,106 300 150 30% 15%
(-150) 200 100 20% 10%
total 1000 1000 100% 100%

%berat kumulatif
tertampung %berat kumulatif lolos berat kumulatif lolos
15 menit 25 menit 15 menit 25 menit 15 menit 25 menit
5% 5% 95% 95% 950 950
15% 35% 85% 65% 850 650
30% 55% 70% 45% 700 450
50% 75% 50% 25% 500 250
80% 90% 20% 10% 200 100
100% 100% 0% 0% 0 0

6
Untuk mendapatkan P80
KURVA P8 0 G RI NDI NG 1 5 ME NI T
dapat juga dengan cara tarik
0,9
0,8 y = 28,442x4 - 62,151x3 + 48,753x2 - 15,515x + 1,7106 garis saat 80% kemudian
0,7 R = 1
cari titik perpotonganganya
UKURAN AYAKAN

0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
-0,1 0% 20% 40% 60% 80% 100%
%BERAT KUMULATIF LOLOS

y = 28,442x4 - 62,151x3 + 48,753x2 - 15,515x + 1,7106


Kita ganti nilai variabel X dengan angka 80% sehingga menjadi:
28,442(0,8)4 - 62,151(0,8)3 + 48,753(0,8)2 - 15,515(0,8) + 1,7106= 0,3290512
jadi P80 didapatkan pada ukuran ayakan 0,3290512 mm atau ukuran 42 Mesh

P80 Ukuran Ayak

0,3290512 42 Mesh

Laporan Praktikum Laboratorium Metalurgi I Pengenalan kominusi


Kurva P80 Grinding 25 Menit
0,9
0,8 y = 0,3563x3 + 0,3855x2 + 0,1111x + 0,0912
0,7 R = 1
Ukuran Ayakan

0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0% 20% 40% 60% 80% 100%
%berat kumulatif lolos

P80 Ukuran Ayak

0,60923 28 Mesh

7
Pembahasan

Berikut pembahasan pada percobaan praktikum Pengenalan Kominusi :

1. Pembahasan cara kerja alat

a. Jaw Crusher

Menggerakkan salah satu jepit (Reversible Jaw), sementara jepit yang lain diam (fix
jaw). Kemudian batu sebagai feed dimasukkan ke dalam lubang masukan (17cm x
15cm). Reversible jaw akan menghancurkan feed, dan turun ke bawah sebagai
produkta dari jaw crusher.

b. Roll Crusher

Mereduksi ukuran dengan menekan material antara dua roll dengan diameter sama
yang berputar pada kecepatan sama dengan arah yang berlawanan. Dengan
memasukkan feed diantara dua roll dan produkta dari roll crusher adalah hasil
peremukan tadi yang turun ke bawah.

c. Ball mill

Laporan Praktikum Laboratorium Metalurgi I Pengenalan kominusi


Tabung selinder yang berisi bola-bola baja sampai 50% volume, kemudian feed
dimasukkan ke dalam mill. Bola-bola baja akan menggerus feed dan produkta dari
proses ini adalah berupa serbuk yang sangat halus.

2. Dalam penghitungan Reduction ratio didapatkan bahwa semakin kecil ukuran Bijih
yang dimasukkan dalam jaw crusher maka nilai Reduction rationya akan semakin kecil
juga. Hal ini dikarenakan nilai reduction ratio berbanding lurus dengan nilai ukuran
umpan yang diberikan (sesuai dengan rumus). Berikut adalah hasil reduction ratio dari
masing masing ukuran bijih, ukuran 20 mesh = 4,15584416 ; 18 mesh = 1,6 ; 17,5
mesh = 3,88888889 dan 15 mesh = 3,42857143 namun hasil ini juga dipengaruhi oleh
ukuran hasil produk peremukan dari jaw crusher itu sendiri.

3. Dari hasil pengolahan data pada proses grinding didapatkan hasil sebagai berikut:

No Waktu P80 Mesh

1 15 menit 0,3290512 42

2 25 menit 0,60923 28

8
Data tersebut diperoleh dari grafik yang menyatakan perbandingan % berat
kumulatif lolos dan ukuran besarnya ukuran mesh yang digunakan. Dapat diketahui
bahwa semakin besar ukuran ayakan maka meloloskan lebih banyak partikel dan
semakin kecil ukuran ayakan, partikel yang lolos juga menjadi lebih sedikit.

P80 grinding/15 menit = 0,3290512 mm; P80 grinding/25 menit = 0,60923 mm. semakin lama waktu
yang digunakan selama proses grinding maka butiran yang dihasilkanpun akan semakin
halus. Butiran yang halus inilah yang mengakibatkan nilai P80 grinding/25 menit lebih besar
jika dibandingkan dengan nilai P80 grinding/15 menit .

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

1. Salah satu metode kominusi adalah cushing yang bertujuan untuk mereduksi ukuran
bijih menjadi lebih kecil. Semakin kecil ukuran umpan yang diberikan maka nilai dari
reduction rationya juga akan semakin rendah.
ukuran 20 mesh = 4,15584416

Laporan Praktikum Laboratorium Metalurgi I Pengenalan kominusi


18 mesh = 1,6
17,5 mesh = 3,88888889
15 mesh = 3,42857143
2. Semakin lama proses grinding dilakukan maka ukuran butiran butiran yang
dihasilkanpun akan semakin halus sehingga nilai P80 yang dihasilkan juga akan semakin
besar.
P80 grinding/15 menit = 0,3290512 mm; P80 grinding/25 menit = 0,60923 mm

Saran

1. Sebaiknya variasi waktu yang diberikan ditambah agar keakuratan data dan hasil yang
diperoleh semakin akurat.

2. Sebaiknya tahun depan praktikan benar-benar melakukan percobaan dan tidak hanya
dikasih data saja.

3. Menjaga jarak saat melakukan percobaan kominusi karena dipastikan feed akan
beterbangan saat alat dioperasikan.

9
Daftar Pustaka

1. Kelly, Errrol dan David Spottiswood. Introduction to Mineral Processing. John Wiley
and Sons. 1982.

2. http://makalahal-teknik.blogspot.com/2014/01/metalurgi.html
(diakses tanggal 12 desember 2015)

Lampiran

Laporan Praktikum Laboratorium Metalurgi I Pengenalan kominusi


Gambar. Jaw Crusher yang diguanakan

Gambar. Roll Crusher yang digunakan

10

Anda mungkin juga menyukai