Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Latar Belakang
Penyakit gula atau yang sering lebih dikenal dengan Diabetes Mellitus merupakan
penyakit yang sangat berbahaya jika tidak segera ditangani. Diabetes Mellitus adalah
peningkatan kadar glukosa yang disertai oleh kelainan metabolik akibat gangguan
hormonal. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan
lainnya.
Selama 4 minggu kelompok praktek keperawatan dirawat inap interne RSUD Arosuka
jumlah pasien yang menderita diabetes melitus adalah 15 orang.
Agar penyakit ini tidak berakhir dengan kematian maka sangat penting sekali bagi
masyarakat umumnya dan pasien dan keluarga pasien khususnya untuk memahami
penyakit dan penatalaksanaan diabetes melitus
Oleh karena itu, kelompok merasa tertarik mengangkat penyakit diabetes melitus untuk
materi penyuluhan dirawat inap RSUD Arosuka Kab Solok.

B. Topik Penyuluhan
Penyakit Diabetes Melitus dan penatalaksanaanya rawat inap interne RSUD Aro Suka
Kab Solok.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan keluarga memahami
tentang penyakit diabetes melitus dan penatalaksanaannya.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu:
a Menjelaskan pengertian diabetes melitus
b Menjelaskan penyebab diabets melitus
c Menjelaskan tanda dan gejala penyakit diabetes melitus
d Menjelaskan penatalaksanaan pada pasien diabetes melitus
D. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik Penyuluhan
Penyakit Diabetes Melitus dan penatalaksanaanya
2. Sasaran
10-15 pasien dan keluarga pasien yang menemani selama dirawat.
3. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
4. Media dan Peralatan
Media: Infokus, laptop dan leaflet
5. Tempat
Di rawat inap Interne RSUD Arosuka Kab Solok
6. Waktu
Hari/ Tanggal :Jumat/13 Januari 2017
Jam :10.00 s/d 10.45 wib
7. Setting Tempat

Keterangan:
Penyaji
Moderator
fasilitator
Pembimbing
Peserta penyuluhan
Observer

G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan & Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Audien
.
1. Pembukaan Memberi salam Menjawab salam
(5 menit) Memperkenalkan Mendengarkan dan
anggota kelompok memperhatikan
dan pembimbing
Melakukan kontrak Menyepakati kontrak
waktu dan kontrak
bahasa yang akan
digunakan
Menjelaskan tujuan Memperhatikan dan
dan materi yang akan mendengarkan
diberikan
Menjelaskan tata
tertib selama
penyuluhan

2. Kegiatan Menggali Menanggapi dan


(35 menit) pengetahuan audien menjelaskan
tentangpengertian
penyakit DM
Memberikan
reinforcement positif
Menjelaskan tentang Memperhatikan dan
defenisi penyakit DM mendengarkan
Menggali Memperhatikan dan
pengetahuan audien mendengarkan
tentang penyebab
penyakit DM
Menjelaskan Memperhatikan dan
penyebab penyakit mendengarkan
DM
Menggali
pengeahuan audien Memperhatikan dan
tentang jenis penyakit mendengarkan
DM
Menjelaskan jenis Memberikan
penyakit DM pertanyaan
Mengali pengetahuan
audien tentang tanda Memperhatikan dan
gejala penyakit DM mendengarkan
Menjelaskan tanda Memberikan jawaban
gejala penyakit DM
Menggali
prengetahuan audien
tentang Memperhatikan dan
penatalaksanaan mendengarkan
penyakit DM
Menjelaskan
penatalaksanaan Memperhatikan dan
penyakit DM mendengarkan
Memberi kesempatan
audien untuk
bertanya
Memberikan
reinforcement positif
Memberikan
kesempatan pada
audien lain untuk
menjawab
Memberikan
reinforcement positif
dan meluruskan
konsep
Meminta masukan
dari pembimbing
akademik dan atau
pembimbing klinik
Penutup Evaluasi validasi Menyimak
(5 menit) Menyimpulkan Memperhatikan dan
bersama-sama mendengarkan
Mengucapkan terima Memperhatikan dan
kasih mendengarkan
Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup

E. Pengorganisasian
a. Penyaji : Trismawati S Kep
b. Moderator : Engli Yerma S Kep
c. Observer :Elvira Yuanita S Kep
d. Fasilitator :Rahmita Abdullah S Kep
Fauzia Maide Fitri
Oktavvia FittriannaYantce
I. Uraian Tugas
a. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan audien
- Menyampaikan kontrak waktu
- Merangkum semua audien sesuai kontrak
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
- Menganalisis penyajian
b. Penyaji
- Bertangung jawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Meexplore pengetahuan audien tentang penyakit gagal ginjal
- Menjelaskan penyakit gagal ginjal dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
audien
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
c. Fasilitator
- Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal acara.
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika
ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam mengajukan
pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
- Membagikan leaflet di akhir acara.
e. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
f. Pembimbing
- Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran penyuluhan.
- Mengevaluasi laporan dari observer.
J. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan adalah:
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H.Pelaksanaan
kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
c. Pasien dan keluarga 10 orang ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang disepakati.
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang penyakit DM dan
penatalaksanaanya
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit peserta mampu
a. 80% sasaran mampu menyebutkan pengertian gagal ginjal dengan benar
b. 60% sasaran mampu menjelaskan penyebab gagal ginjal dengan benar
c. 60% sasaram mampu menjelaskan tanda dan gejala gagal ginjal dengan benar
d. 60% sasaran mampu menjelaskan cara pemenuhan nutrisi pada pasien gagal ginjal
dengan benar

Lampiran materi
PENYAKIT DIABETES MELITUS DAN PENATALAKSANAANYA

a.Pengertian
Diabetes melitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan insulin baik absolut
maupun relatif
b.Penyebab
1.Autoimun
Penolakan tubuh terhadap insulin itu sendiri karena dianggap benda asing
2.Keturunan
3.Resistensi insulin
4.Kekurangan insulin
c.Jenis Penyakit DM
1.DM TIPE I
Penyebabnya Autoimun jarang terjadi
2.DM TIPE II
Penyebabnya keturunan,resistensi insulin,kekurangan insulin. Faktor
Resiko : Usia ( > 65 tahun ), obesitas.
d.Tanda dan gejala
Keluhan awal : poli pagi ( lapar berlebihan), poli dipsi ( haus berlebihan ), poli
Uri ( sering BAK )
Keluhan lanjut : badan letih, kesemutan pada tungkai, gatal-gatal, pandangan
Kabur, sakit kepala, luka pada tungkai sukar sembuh dengan pengobatan
Lazim,penurunan gairah seksual.
e.Komplikasi
1.Gangguan mata ( katarak), retinopati,glaukoma
2.Gangguan Jantung : jantung koroner, hipertensi
3.Gangguan Ginjal : gagal ginjal kronik
4.Gangguan Otak : Stroke, penurunan kesadaran
f.Penatalaksanaan
1.Diet ( makanan )
2.Pemantauan kadar gula darah secara teratur
3.Obat-obatan untuk DM secara rutin
4.Olah Raga secara teratur ( jalan kaki,lari,renang ) min 30 menit tanpa
Berhenti diluar aktifitas sehari-hari.
5.Pengelolaan stress
6.Istirahat yang cukup
7.Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
g.Perawatan kaki pada penderita DM
Kelainan pada kaki berupa kesemutan akibat adanya gangguan pada syaraf dan
peredaran darah sehingga sering terjadi luka yang tidak dirasakan.
Cara perawatan kaki :
1.Cucilah kaki setiap hari dengan air hangat kuku dan sabun yang lembut
2.Keringkan kaki dan sela jari kaki sampai benar-benar kering
3.Gunting kuku merata melintang
4.Oleskan lotion pada kaki,tapi tidak pada sela jari kaki
5.Pakai kaus kaki yang terbuat dari kaus atau katun, dan ganti setiap hari
6.Jangan berjalan tanpa alas kaki didalam maupun diluar rumah
7.Selalu gunakan sepatu yang pas dan bagian depannya tidak sempit serta
terbuat dari kulit
h.Hal yang mungkin terjadi jika kaki tidak dirawat
1.Timbul mata ikan atau ranjau batu
2.Bisa terjadi luka : sepatu yang sempit,tidak menggunakan alas kaki,air yang
digunakan terlalu hangat,kesalahan memotong kuku
3.Luka dapat bertambah besar sehingga perlu diamputasi
Lampiran Materi
PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK DAN PEMENUHAN NUTRISI

A. Pengertian
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi
renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan
sampah nitrogen lain dalam darah). (Brunner & Suddarth, 2001; 1448)

B. Penyebab
Infeksi misalnya pielonefritis kronik, glomerulonefritis
Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis
maligna, stenosis arteria renalis
Gangguan jaringan penyambung misalnya lupus eritematosus sistemik,
poliarteritis nodosa,sklerosis sistemik progresif
Gangguan kongenital dan herediter misalnya penyakit ginjal polikistik,asidosis
tubulus ginjal
Penyakit metabolik misalnya DM,gout,hiperparatiroidisme,amiloidosis
Nefropati toksik misalnya penyalahgunaan analgesik,nefropati timbal
Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas: kalkuli neoplasma,
fibrosis netroperitoneal. Saluran kemih bagian bawah: hipertropi prostat, striktur
uretra, anomali kongenital pada leher kandung kemih dan uretra.
Batu saluran kencing yang menyebabkan hidrolityasis

C. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala awal
Gangguan pada lambung : mual, muntah, tidak ada nafsi makan.
Banyak kencing dan kencing pada malam hari.
Darah tinggi dan nyeri dado,

Tanda dan gejala lanjut.


Gangguan pada kulit: gatal, pucat.
Kurang darah
Daya tahan tubuh menurun (mudah terserang penyakit seperti deman, flu, batuk)
Gangguan pada reproduksi : penurunan seks dan gangguan menstruasi
Tulang mudah rapuh / patah.
Kencing berdarah
Badan sembab
Sesak, sembab pada kaki
Pegal-pegal pada tungkai, kesemutan dan seperti terbakar khususnya pada telapak
kaki, lemah, gemetar dan kejang.
Daya ingat menurun.

D. Pemenuhan Nutrisi Pada Pasien Gagal Ginjal

2. Unsur-unsur gizi (nutrient) yang memiliki makna khusus dalam pengobatan conventional
yangdapat digunakan sebagai terapi pendamping sudah harus dilaksanakan dan memerlukan
pemantauanketat.
3. 1. Cairan dan Natrium
4. Gejala pertama pada keadaan gagal ginjal menahun adalah ketidakmampuan nefron yang
masih berfungsi itu untuk meningkatkan filtarat glomelurus secara baik dan mengatur
eksresi
natriumkedalam air seni, dengan semakin parahnya kegagalan ginjal dan men
urunnya glomerulus(GFR) hingga 10 % atau kurang dari nilai normlnya,
maka produksi air seni akan
menjadisedikit sehingga masukan air dan natrium dalam jumlah yang lazim t
idak dapat ditolerir.K e b u t u h a n p e n d e r i t a a k a n a i r d a p a t d i t e n t u k a n l e
w a t p e n g u k u r a n j u m l a h a i r s e n i y a n g dikeluarkan selama 24 jam dengan
memakai gelas silinder dan ditambah air 500 ml, ini akanmenganti jumlah kehilangan air yang
hilang dari dalam tubuh (volume urine + 500 ml).
5. 2. Natrium
6. Natrium perlu dibatasi karena natrium diperlukan di dalam tubuh
walaupun faal ginjal sudahmenurun. Hal ini penting bila terdapat hipertensi, edema dan
bendungan paru- paru. Parameter yang digunakan untuk menilai kecukupan natrium
adalah berat badan, kadar Na urine, serumdan laju filtrasi glomerulus. Pemberian natrium
harus diberikan dalam jumlah maksimal yangdapat ditolerir dengan tujuan untuk
mempertahankan volume cairan ekstraseluler terkendalinyaasupan natrium yang ditandai nya
terkontrolnya tekanan darah dan pembengkakan (oedema).
7.
8. 3.Protein
9. Asupan protein disesuaikan dengan derajat ganguan fungsi ginjal/ laju filtrasi
glomeruluskurang dari 25%, berdasarkan berbagai hasil- hasil penelitian di dapatkan
bahwa pada GGK di perlukan peranan asupan protein sampai 0,5-0,6 gr/kg BB/hari,
rata- rata 0,5 gr / kg BB/ hariagar tercapai keseimbangan metabolisme protein yangoptimal. Dari
protein 0,5 gr/kg BB/hari ini hendaknya diusahakan sekurang-kurangnya 60%atau
0,35 gr/kg BB/ hari berupa proteindengan nilai biologik tinggi. Protein denga
n nilai biologik tinggi adalah protein dengan susunan asam amino yang menyerupai atur
an aminoessensial dan pada umumnya berasal dari protein hewani (susu, telur, ikan, unggas, daging
tidak berlemak).
10. 4. Kalium
11. Kalium jarang meningkat pada GGK, bila terjadi hiperkalemia maka biasanya berkaitan
denganoliguri ( berkurangnya volume urine/, keadaan metabolic, obat- obatan y
ang mengandungkalium. Kadar kalium dalam dalam serum harus dijaga dalam suatu
kisaran yang sempit yaitu3,5 hingga 5 Eq/I untuk mencegah timbulnya kegawatan jantung karena
hiperkalmia.
12. 5. Kalori/ Energi
13. Asupan energi kebanyakan penderita GGK menunjukkan kurang gizi, hal ini disebabkan oleh
berbagaifactor metabolisme dan kurangnya asupan kalori. Kalori cukup tinggi di hasilkan
darisumber karbohidrat dan lemak merupakan hal yang
penting bagi penderita kronik pembatasan masukan protein yang diperlukan untuk m
emperbaiki keseimbangannitrogen, guna mencegah oksidasi protein. Untuk memp
roduksi energi disarankanmasukan kalori paling sedikit 35kkal/kg BB/hari, kebutuhan
asupan kalori penderitaGGK yang stabil adalah 35 kkal/kg BB/hari. Kebutuhan kalori harus
dipenuhi guna mencegah terjadinya pembakaran proteintubuh dan merangsang pengeluaran insulin.
14. 6. Lemak
15. Lemak terbatas, diutamakan pengguna lemak tak jenuh ganda. Lemak normal untuk
pasiendialisis 15-30 % dari kebutuhan energi total.7. VitaminDefisiensi asam folat, piridoksin dan
vitamin C dapat terjadi sehingga perlu suplemen vitamintersebut. diantaranya vitamin
larut lemak, kadar vitamin A meningkat sehingga harus dihindari pemberian vitamin A
pada GGK. Vitamin E dan K tidak membutuhkan suplementasi.
16.
17.
18.
19. 2.7.4 Tujuan Diet Penyakit Ginjal Kronik
20. 1.Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan
memperhitungkan sisa fungsiginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal.2.Mencegah dan
menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia).3.Mengatur keseimbangan
cairan dan elektrolit.4.Mencegah atau mengurangi progresifitas gagal ginjal, dengan
memperlambat turunnya lajufiltrasi glomerulus (Almatsier, 2006). Pada penderita GGK sering
terjadi mual, muntah, anoreksia, dan gangguan lain yang menyebabkanasupan gizi tidak adekuat/tidak
mencukupi. Syarat Pemberian Diet pada Gagal Ginjal Kronik Syarat pemberian diet pada gagal ginjal
kronik adalah (Almatsier 2006):
21. 1.Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.
22. 2.Protein rendah, yaitu 0,6 0,75 gr/kg BB. Sebagian harus bernilai biologik tinggi.
23. 3.Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan total energi, diutamakan lemak
tidak jenuhganda.
24. 4.Karbohidrat cukup, yaitu : kebutuhan energi total dikurangi yang
berasal dari protein danlemak.
25. 5.Natrium dibatsi apabila ada hipertensi, edema, acites, oliguria, atau anuria,
banyak natriumyang diberikan antara 1-3 g.
26. 6.Kalium dibatasi (60-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah > 5,5
mEq), oliguria,atau anuria.
27. 7.Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urine sehari ditambah dengan
pengeluaran cairanmelalui keringat dan pernapasan (500 ml).
28. 8.Vitamin cukup, bila perlu berikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C,
vitamin D.
29. 9.Ada tiga jenis diet yang diberikan menurut berat badan pasien, yaitu :
30. Diet Protein Rendah I : 30 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 50 kg.
31. Diet Protein Rendah II : 35 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 60 kg.
32. Diet Protein Rendah III : 40 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 65 kg.Karena
kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal kronik sangat bergantung pada keadaan dan
berat badan perorangan, maka jumlah protein yang diberikan dapat lebih tinggi atau lebih
rendah daripadastandar. Untuk protein dapat ditingkatkan dengan memberikan asam amino esensial
murni.
33.
34.
35.
36. 2.7.5 Menu diit yang dianjurkan
37. Pola Konsumsi Makanan Penderita Gagal Ginjal Yang Menjalani Hemodialisa
38. Pola konsumsi makanan merupakan gambaran mengenai jumlah jenis dan frekuensi bahan makananyang
dikonsumsi seseorang sehari-hari dan merupakan ciri khas pada suatu kelompok
masyarakattertentu. Konsumsi pangan merupakan faktor utama untuk memenuhi
kebutuhan gizi seseorang(Harper, 1985). Sedangkan menurut Suharjo (1996), pola
konsumsi pangan adalah cara seseorangatau sekelompok orang dalam memilih makanan
sebagai tanggapan terhadap pengaruh
fisiologis, psikologis, kebudayaan, dan sosial. Pengaturan diet atau makanan pada gagal g
injal sangat berpengaruh bagi penyakit ginjal.
39.
40. Contoh susunan bahan makanan sehari untuk pasien gagal ginjal yang menjalani
hemodialis

Waktu Bahan makanan berat URT


Pagi Beras 75 gr 1 gelas tim
Telur 50 gr 1 butir
Mezena 20 gr 4 sdm
Sayuran 50 gr gelas
Gula pasir 20 gr 2 sdm
Minyak 10 gr 1 sdm
Tepung susu whole 10 gr 2 sdm
Pukul Maizena 10 gr 2 sdm
10.00 Gula pasir 20 gr 2 sdm
Minyak 10 gr 1 sdm
Beras 75 gr 1 gelas tim
Daging 25 gr 1 potong kecil
Telur 25 gr butir
Siang Sayuran 75 gr gelas
Buah 100gr 1 potong pepaya
Minyak 10 gr 1 sdm
gula pasir 10 gr 1 sdm
Pukul 16.00 Maizena 10 gr 1 sdm
Gula pasir 20 gr 2 sdm
Minyak 10 gr 1 sdm
Sore Beras 75 gr 1 gelas tim
Daging 25 gr 1 potong kecil
Telur 25 gr butir
Sayuran 75 gr gelas
Buah 100 gr 1 potong papaya
Minyak 10 gr 1 sdm
Gula pasir 10 gr 1 sdm
Pukul 21.00 Tepung susu whole 20 gr 4 sdm
Gula pasir 20 gr 4 sdm
41. Sumber : Poli gizi RSUD dr. Pringadi Medan 2009

42.
43. Dimana energi = 2000 kal; protein 40 gr;diet rendah protein rendah garam

Pagi Siang Malam

< 10.00 10.00 < 16.00 16.00 < 20.00 20.00

Nasi Kue talam Nasi Agar-agar Nasi susu


Telur ceplok Teh manis Ikan Teh manis Daging bistik
Tumis labu panggang Sup sayur
siam Cah sayur Papaya
Susu Papaya Teh manis
Teh manis
44.

Anda mungkin juga menyukai