Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gerakan Revolusi Hijau yang dijalankan di negara negara berkembang dan
Indonesia dijalankan sejak rezim Orde Baru berkuasa. Gerakan Revolusi Hijau
sebagaimana telah umum diketahui di Indonesia tidak mampu untuk menghantarkan
Indonesia menjadi sebuah negara yang berswasembada pangan secara tetap, tetapi hanya
mampu dalam waktu lima tahun, yakni antara tahun 1984 1989. Disamping itu,
Revolusi Hijau juga telah menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi dan sosial
pedesaan karena ternyata Revolusi Hijau hanyalah menguntungkan petani yang memiliki
tanah lebih dari setengah hektare, dan petani kaya di pedesaan, serta penyelenggara
negara di tingkat pedesaan. Sebab sebelum Revolusi Hijau dilaksanakan, keadaan
penguasaan dan pemilikan tanah di Indonesia sudah timpang, akibat dari gagalnya
pelaksanaan Pembaruan Agraria yang telah mulai dilaksanakan pada tahun 1960 sampai
dengan tahun 1965.
Revolusi hijau mendasarkan diri pada empat pilar penting: penyediaan air melalui
sistem irigasi, pemakaian pupuk kimia secara optimal, penerapan pestisida sesuai dengan
tingkat serangan organisme pengganggu, dan penggunaan varietas unggul sebagai bahan
tanam berkualitas. Melalui penerapan teknologi non-tradisional ini, terjadi peningkatan
hasil tanaman pangan berlipat ganda dan memungkinkan penanaman tiga kali dalam
setahun untuk padi pada tempat-tempat tertentu, suatu hal yang sebelumnya tidak
mungkin terjadi.
Revolusi hijau mendapat kritik sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan
kelestarian lingkungan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh
para pendukungnya, kerusakan dipandang bukan karena Revolusi Hijau tetapi karena
ekses dalam penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah
ditentukan. Kritik lain yang muncul adalah bahwa Revolusi Hijau tidak dapat menjangkau
seluruh strata negara berkembang karena ia tidak memberi dampak nyata di Afrika.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan revolusi hijau?
2. Apa manfaat adanya revolusi hijau?
3. Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh revolusi hijau?
4. Tuliskan contoh tanaman revolusi hijau!
5. Bagaimana perkembangan revolusi hijau di Indonesia?

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah:


1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
2. Mengetahui isi apa saja yang terdapat dalam isi tentang revolusi hijau
3. Mengetahui latar belakang revolusi hijau
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Revolusi Hijau


Revolusi Hijau adalah istilah untuk perubahan secara cepat dalam bidang pertanian
(yang dapat berupa peralatan pertanian, cara bercocok tanam, perubahan rotasi tanaman,
atau sistem pengairan.) dari tradisional ke modern dengan peran ilmu pengetahuan dan
tekhnologi dalam upaya meningkatkan produksi pangan.
Revolusi hijau atau Revolusi Agraria di tandai makin berkurangnya ketergantungan
petani pada cuaca dan alam. Pengertian ini merujuk juga pada sebuah kondisi dimana
para pakar tekhnologi pertanian melakukan persilangan (breeding) antar jenis tanaman
tertentu sehingga menghasilkan jenis tanaman unggul yang mempunyai ciri ; berumur
pendek, memberikan hasil produksi berlipat ganda, dan mudah beradaptasi dalam
lingkungan apapun.

B. Manfaat Revolusi Hijau


Revolusi hijau adalah proses keberhasilan pada teknologi pertanian dalam melakukan
persilangan (breeding) antar jenis tanaman tertentu sehingga menghasilkan jenis tanaman
unggul untuk meningkatkan produksi bahan pangan.
Mudah beradaptasi dengan lingkungan jika tersedia cukup air, pemupukan teratur,
tersedia obat-obatan kimia untuk memberantas hama dan penyakit
Manfaat revolusi hijau antara lain sebagai berikut:
a. Penggunaan bibit unggul

2
b. Pemupukan yang teratur
c. Pengairan yang cukup
d. Pemberantasan hama
e. Teknik penanaman yang teratur

Di dalam meningkatkan produksi pertanian, maka pemerintah melaksanakan usaha


pokok yang meliputi hal-hal berikut:
Intensifikasi pertanian, yaitu usaha untuk meningkatkan pertanian dengan
menerapkan pancausaha tani
Ekstensifikasi pertanian, yaitu usaha untuk meningkatkan pertanian dengan
menerapkan pancausaha tani penangkapan ikan dan penanaman rumput
Diversifikasi pertanian yaitu upaya meningkatkan produksi pertanian dengan
keanekaragaman usaha tani
Rehabilitasi pertanian yaitu usaha meningkatkan produksi pertanian dengan
pemulihan kemampuan daya produktivitas sumber daya pertanian yang sudah
kritis.

C. Dampak Revolusi Hijau


Hasil dari suatu metode tentunya mempunyai dampak positif dan negatif, begitu juga
dengan Revolusi hijau berikut ini merupakan dampak positif dan negatif dari revolusi
hijau
- Dampak positif revolusi hijau
Produksi padi dan gandum meningkat sehingga pemenuhan pangan (karbohidrat)
meningkat. Salah satu contohnya bagi bangsa indonesia sendiri adalah Indonesia yang
tadinya pengimpor beras menjadi mampu swasembad beras.
- Dampak Negatif Revolusi Hijau
1. Penurunan produksi protein, dikarenakan pengembangan serealia (sebagai
sumber karbohidrat) tidak diimbangi pengembangan pangan sumber protein dan
lahan peternakan diubah menjadi sawah.
2. Penurunan keanekaragaman hayati.
3. Penggunaan pupuk terus menerus menyebabkan ketergantungan tanaman pada
pupuk.
4. Penggunaan peptisida menyebabkan munculnya hama strain baru yang resisten.

3
Revolusi hijau juga mendapatkan kritik dari pihak pihak yang mempunyai
kesadaran akan kelestarian lingkungan karena telah mengakibatkan kerusakan
lingkungan yang parah. Oleh mereka yang mendukung revolusi industri, mereka
menyebutkan bahwa kerusakan tersebut bukan karena revolusi industri tapi karena
akses dalam penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah
ditentukan.
Revolusi hijau mendapat kritik sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan
kelestarian lingkungan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh
para pendukungnya, kerusakan dipandang bukan karena Revolusi Hijau tetapi karena
ekses dalam penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah
ditentukan. Selain kritik tersebut di atas masih ada kritik lain lagi yitu Revolusi Hijau
tidak dapat menjangkau seluruh strata negara berkembang karena ia tidak memberi
dampak nyata di wilayah Afrika.

D. Contoh Revolusi Hijau


Membudidayakan pertanian dengan penggunaan teknologi atau di Indonesia terkenal
dengan nama Panca Usaha Tani yang terdiri dari:
Pengolahan tanah yang baik
Pengairan/irigasi yang teratur
Pemilihan bibit unggul
Pemupukan
Pemberantasan hama dan penyakit tanaman

Seiring dengan perkembangan, Panca Usaha Tani kemudian berubah menjadi Sapta
Usaha Tani dengan penambahan 6. Pasca Panen dan 7. Pemasaran. Membudidayakan
pertanian dengan empat pilar penting: penyediaan air melalui sistem irigasi, pemakaian
pupuk kimia secara optimal, penerapan pestisida sesuai dengan tingkat serangan
organisme pengganggu, dan penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam
berkualitas.

E. Perkembangan Revolusi Hijau Di Indonesia


Sejak orde baru berkuasa telah banyak perubahan yang dicapai oleh bangsa indonesia
melalui tahap-tahap pembangunan di segala bidang. Pemerintah orde baru berusaha

4
meningkatkan peran negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu,
langkah yang dilakukan oleh pemerinth Orde Baru adalah menciptakan stabilitas ekonomi
politik. Tujuan perjuangan Orde Baaru adalah menegakkan tata kehidupan bernegara
yang didasarkan atas kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945. Pada Sidang
Umum IV MPRS diambil suatu keputusan untuk menugaskan Jenderal Soeharto selaku
pengemban Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar, yang sudah ditingkatkan
menjadi ketetapan MPRS No.IX/MPRS 1996 untuk membentuk kabinet baru.
Pembentukan kabinet baru ini dinamakan Kabinet Ampera. Kabinet Ampera
ditugaskan untuk menciptakan stabilitas ekonomi dan politik sebagai persyaratan untuk
melaksanakan pembangunan nasional. Salah satu program yang dibebankan kepada
Kabinet Ampera adalah untuk memperbaiki kehidupan rakyat terutama di bidang sandang
dan pangan. Atas program tersebut maka dilaksanakanlah berbagai upaya untuk
meningkatkan ketersediaan pangan atau jumlah produksi pangan melalui gerakan revolusi
hijau.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh pemerintah Orde Baru adalah produksi pangan
yang tidak seimbang dengan kepadatan penduduk yang terus meningkat. Oleh karena itu
pemerintah Orde Baru memasukkan Revolusi Hijau dalam program Pelita
Konsep Revolusi Hijau yang di Indonesia dikenal sebagai gerakan Bimas (bimbingan
masyarakat) adalah program nasional untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya
swasembada beras. Tujuan tersebut dilatarbelakangi mitos bahwa beras adalah komoditas
strategis baik ditinjau dari segi ekonomi, politik dan sosial. Gerakan Bimas berintikan tiga
komponen pokok, yaitu penggunaan teknologi yang sering disabut Panca Usaha Tani,
penerapan kebijakan harga sarana dan hasil reproduksi serta adanya dukungan kredit dan
infrastruktur. Gerakan ini berhasil menghantarkan Indonesia pada swasembada beras.
Gerakan Revolusi Hijau sebagaimana telah umum diketahui di Indonesia tidak
mampu untuk menghantarkan Indonesia menjadi sebuah negara yang berswasembada
pangan secara tetap, tetapi hanya mampu dalam waktu lima tahun, yakni antara tahun
1984 1989. Revolusi hijau mendasarkan diri pada empat pilar penting:
1. penyediaan air melalui sistem irigasi,
2. pemakaian pupuk kimia secara optimal,
3. penerapan pestisida sesuai dengan tingkat serangan organisme pengganggu, dan
4. penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam berkualitas.

5
Melalui penerapan teknologi non-tradisional ini, terjadi peningkatan hasil tanaman
pangan berlipat ganda dan memungkinkan penanaman tiga kali dalam setahun untuk padi
pada tempat-tempat tertentu, suatu hal yang sebelumnya tidak mungkin terjadi.
Kebijakan modernisasi pertanian pada masa Orde baru atau Revolusi Hijau
merupakan perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional ke cara modern.
Revolusi Hijau (Green Revolution) merupakan suatu revolusi produksi biji-bijian dari
hasil penemuan-penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari berbagai varietas,
gandum, padi, dan jagung yang mengakibatkan tingginya hasil panen komoditas tersebut.
Tujuan Revolusi hijau adalah mengubah petani-petani gaya lama (peasant) menjadi
petani-petani gaya baru (farmers), memodernisasikan pertanian gaya lama guna
memenuhi industrialisasi ekonomi nasional. Revolusi hijau ditandai dengan semakin
berkurangnya ketergantungan para petani pada cuaca dan alam karena peningkatan peran
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peningkatan produksi bahan makanan.
Perkembangan revolusi hijau yang semakin bertambah pesat, juga berpengaruh
terhadap masyarakat Indonesia. Dengan tumbuhnya kesadaran akan pentingnya
meningkatkan ekonomi dari sektor pertanian yang disebabkan oleh kesadaran akan
kebutuhan penduduk yang meningkat dengan pesat, tingkat produksi pertanian yang
masih sangat rendah, dan karena produksi pertanian belum mampu memenuhi seluruh
kebutuhan penduduk, maka upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk
menggalakan revolusi hijau ditempuh dengan cara :

1. Intensifikasi Pertanian

Kegiatan pengembangan produksi hasil pertanian yaitu dengan menerapkan teknologi


tepat guna ( panca usaha Tani) untuk tiap luas tanah pertanian.

Intensifikasi Pertanian di Indonesia dikenal dengan nama Panca Usaha Tani yang
meliputi :

a. Pemilihan Bibit Unggul


b. Pengolahan Tanah yang baik
c. Pemupukan
d. Irigasi
e. Pemberantasan Hama

2. Ekstensifikasi Pertanian

6
Ekstensifikasi pertanian, yaitu Memperluas lahan tanah yang dapat ditanami dengan
pembukaan lahan-lahan baru (misal mengubah lahan tandus menjadi lahan yang
dapat ditanami, membuka hutan, dsb).

3. Diversifikasi Pertanian

Usaha penganekaragaman jenis tanaman pada suatu lahan pertanian melalui sistem
tumpang sari. Usaha ini menguntungkan karena dapat mencegah kegagalan panen
pokok, memperluas sumber devisa, mencegah penurunan pendapatan para petani.

4. Rehabilitasi Pertanian

Merupakan usaha pemulihan produktivitas sumber daya pertanian yang kritis, yang
membahayakan kondisi lingkungan, serta daerah rawan dengan maksud untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Usaha pertanian tersebut
akan menghasilkan bahan makanan dan sekaligus sebagai stabilisator lingkungan.

Sedangkan proses penerapan revolusi hijau di Indonesia dilakukan dengan berbagai


upaya yang diatur oleh pemerintah diantaranya :
1. Pemerintah memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada petani.
2. Kegiatan pemasaran hasil produksi pertanian berjalan lancar sering
perkembangan teknologi dan komunikasi.
3. Tumbuhan yang ditanam terspesialisasi atau yang dikenal dengan monokultur,
yaitu menanami lahan dengan satu jenis tumbuhan saja.
4. Pengembangan teknik kultur jaringan untuk memperoleh bibit unggul yang
diharapkan yang tahan terhadap serangan penyakit dan hanya cocok ditanam di
lahan tertentu.
5. Petani menggunakan bibit padi hasil pengembagan Institut Penelitian Padi
Internasional (IRRI=International Rice Research Institute) yang bekerjasama
dengan pemerintah, bibit padi unggul tersebut lebih dikenal dengan bibit IR.
6. Pola pertanian berubah dari pola subsistensi menjadi pola kapital dan
komersialisasi.
7. Negara membuka investasi melalui pembangunan irigasi modern dan
pembagunan industri pupuk nasional.
8. Pemerintah mendirikan koperasi-koperasi yang dikenal dengan KUD (Koperasi
Unit Desa).

7
Selain usaha-usaha pertanian diatas, pemerintah juga melakukan berbagai macam
penelitian benih tanaman. Maka berbagai macam penelitian yang dilakukan di Indonesia
bertujuan untuk mendapatkan varietas tanaman pertanian yang unggul yang sesuai
dengan kondisi alam Indonesia. Disamping melakukan penelitian dengancara menanam
varietas-varietas unggul, penelitian juga diikuti pengolahan lahan-lahan pertnian atau
perluasan lahan pertanian yang disusul dengan program transmigrasi dari daerah daerah
yang padat ke daerah-daerah yang masih jarang penduduknya.
Sejak tahun 1950, pemerintah Indonesia berupaya untuk memindahkan penduduk dari
pulau Jawa ke daerah-daerah yang masih jarang penduduknya seperti ke pulau Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya. Pemindahan penduduk ini masih tetap berlanjut
sampai sekarang dan merupakan suatu upaya pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat, selain untuk meningkatkan produksi pertanian.
Dengan menggunakan varietas-varietas unggul dan melaksanakan program
transmigrasi, harapan masyarakat dan bangsa indonesia dalam peningkatan produksi
pertanian semakin cerah. Penghasilan petani mulai mengalami peningkatan dibandingkan
dengan ahun0tahun sebelumnya. Oleh karena itu revolusi hijau sangat besar peran serta
manfaatnya dalam mencapai peningkatan hasil produksi pertanian.

F. Gambar Revolusi Hijau

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Revolusi Hijau adalah sebutan
tidak resmi yang dipakai untuk menggambarkan perubahan fundamental dalam
pemakaian teknologi budidaya pertanian yang dimulai pada tahun 1950-an hingga 1980-
an di banyak negara berkembang, terutama di Asia. Hasil yang nyata adalah tercapainya
swasembada (kecukupan penyediaan) sejumlah bahan pangan di beberapa negara yang
sebelumnya selalu kekurangan persediaan pangan (pokok), seperti India, Bangladesh,
Tiongkok, Vietnam, Thailand, serta Indonesia, untuk menyebut beberapa negara.
Revolusi hijau diawali oleh Ford dan Rockefeller Foundation, yang mengembangkan
gandum di Meksiko (1950) dan padi di Filipina (1960).
Dalam waktu yang cukup lama yaitu sekitar 20 tahun, program revolusi hijau juga
telah berhasil mengubah kebiasaan dan sikap para petani Indonesia yang awalnya
memakai sistem bertani secara tradisional menjadi sistem bertani yang modern dimana
para petani mulai menggunakan teknologi-teknologi pertanian yang ditawarkan oleh
program revolusi hijau.
Dari judul serta isi makalah ini kami selaku penyusun dicukupkan sekian dan
terima kasih. Tidak lupa kepada Guru dan teman-teman pendengar sekalian kami tidak
menutup kemungkinan menerima masukan/kritik serta saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang.

B. Saran

9
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, dan kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://widiyaka.blogspot.co.id/2013/02/makalah-revolusi-hijau.html diakses 30/10/2016


pukul 17.46
http://ferdiand08.blogspot.co.id/2013/02/revolusi-hijau_7275.html- diakses 30/10/2016 pukul
17.48
https://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Hijau diakses 30/10/2016 pukul 17.50
http://marharjono.blogdetik.com/2012/09/18/revolusi-hijau/ diakses 30/10/2016 pukul 30.53
http://ridwanaz.com/umum/biologi/revolusi-hijau-pengertian-revolusi-hijau-dan-dampak-nya/
diakses 30/10/2016 pukul 17.56
http://anggitawigi357.blogspot.co.id/2016/03/pengertian-dan-contoh-revolusi-hijau.html
diakses 30/10/2016 pukul 18.08
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim ....

Alhamdulillahirobbilalamin, kami mengucapkan rasa syukur kepada Allah Swt,


karena berkat rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.

Terimakasih kepada guru kami yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan
makalah ini. Dan tidak lupa kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu mengerjakan makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Adapun makalah yang akan membahas tentang Revolusi Hijau ini kiranya dapat
bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca. Walaupun kami mengetahui bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami akan senang hati menerima kritik dan
saran agar kami dapat membuat makalah lebih baik lagi.

Stabat, Oktober 2016

Penulis

11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2

C. Tujuan dan Manfaat........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

A. Pengertian Revolusi Hijau..............................................................................................3

B. Manfaat Revolusi Hijau.................................................................................................3

C. Dampak Revolusi Hijau.................................................................................................4

D. Contoh Revolusi Hijau...................................................................................................5

E. Perkembangan Revolusi Hijau Di Indonesia.................................................................5

F. Gambar Revolusi Hijau..................................................................................................9

BAB III PENUTUP..................................................................................................................10

A. Kesimpulan..................................................................................................................10

12
B. Saran.............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11

13

Anda mungkin juga menyukai