Ukuran spline untuk berbagai kondisi operasi telah ditetapkan dalam standar
SAE dan dapat dilihat pada tabel 4.1.
(2)
Tabel 4.1 Spesifikasi spline untuk berbagaikondisi operasi .
No. of All fits Permanent fits To slide when not To slide when
under load
Spline W under load
H D H D h D
4 0,241 D 0,075 D 0,850 D 0,125 D 0,750 D - -
6 0,250 D 0,050 D 0,900 D 0,075 D 0,850 D 0,100 D 0,800 D
2
Sumber : Sularso dan Kiyokatsu Suga, 1994.
h = 0,070D
d = 0,860D
23
w = 0,156D
Dari perhitungan poros pada bab 3 diperoleh diameter poros 80 mm, dimana
harga ini adalah sama dengan diameter dalam (d) dari spline. Dengan memasukkan
harga ini kedata diatas diperoleh.
d
D
0,86
80
0,86
D 93 mm
h = 0,070xD
= 0,070 x 93
h = 6,5 mm
w = 0,156 x D
= 0,156 x (93)
w = 14,508mm
24
M p = F x rm
Dimana F = gaya yang bekerja pada spline ( N )
Mp = momen puntir ( N.mm), dari perhitungan pada Bab 3 diperoleh
Mp = 41879,565 N.mm
rm = jari-jari rata spline ( mm )
dengan memasukkan harga Mp dan rm kepersamaan diatas diperoleh:
Mp
F
rm
40287,3269
F
43,25
931,5 N
b
bahan untuk poros, yaitu baja jenis S55C-D dengan kekuatan tarik = 91 N/mm2.
t g
kegagalan, yaitu oleh tegangan tumbuk dan kegagalan oleh tegangan geser .
25
t
dimana: = tegangan tumbuk ( N/mm2)
F = gaya yang bekerja pada spline ( N )
i = jumlah spline
L = panjang spline ( mm )
h = tinggi spline ( mm )
maka besar tegangan tumbuk yang bekerja adalah:
931,5
t 0,358 N/mm 2
10 x 3,662 x 71
t ti
Jika tegangan tumbuk yang bekerja ( ) lebih kecil dari tegangan tumbuk izin ( )
maka spline yang direncanakan adalah aman terhadap tegangan tumbuk. Tegangan
tumbuk untuk bahan S 55 C-D yang diizinkan adalah:
b
ti
i
(4-6)
91
ti
10
9,1 N/mm 2
Dari hasil diatas diperoleh harganya adalah jauh lebih besar dibandingkan
t ti
dengan tegangan tumbuk kerjanya ( ), sehingga spline aman dari kegagalan
tegangan tumbuk.
26
F
g
ixwxL
(4-7)
g
dimana: = tegangan tumbuk ( N/mm2)
F = gaya yang bekerja pada spline ( N )
i = jumlah spline
L = panjang spline ( mm )
w= lebar spline ( mm)
Maka, besar tegangan geser yang bekerja adalah :
931,5
g 0.16 N/mm 2
10 x8,162 x 71
gi g
jika tegangan geser izin ( ) lebih besar dari tegangan geser kerjanya ( ), maka
spline yang direncanakan adalah aman terhadap tegangan geser. Tegangan geser izin
untuk bahan S55C-D adalah:
g i ti
=0,577 x (4-8)
gi
= 0,577 x 9,1
gi
= 5,25 N/mm2
Tegangan geser untuk bahan S55C-D jauh lebih besar dari tegangan geser
gi g
kerjanya ( ), sehingga spline aman dari tegangan geser.
27
Kadang-kadang ukuran spline dan naaf disamakan dalam suatu rancangan,
namun dalam kondisi yang sebenarnya terdapat perbedaan ukuran yang sangat kecil
antara spline dan naaf. Walaupun perbedaannya adalah kecil tetapi dapat menjadi
sangat berpengaruh apabila mesin tersebut memerlukan ketelitian yang tinggi atau
bekerja pada putaran tinggi. Oleh karena pertimbangan kemungkinan putaran mesin
yang tinggi, maka ukuran naaf akan dihitung sendiri berdasarkan pada ukuran spline
dalam bab sebelumnya.
28
4.2.2. Pemilihan Naaf
Sesuai dengan spesifikasi spline yang telah ditentukan pada bab sebelumnya,
maka data untuk ukuran naaf adalah
h = 0,070 D
d = 0,860 D
w = 0,156 D
Dari data ukuran spline yang telah diketahui, lebar gigi naaf dapat diperoleh dari:
Ds iw s
w
i
(4-9)
dimana :
w = lebar gigi naaf ( mm )
Ds = diameter luar spline,dari perhitungan sebelumnya diperoleh 52,325 mm
Ws= lebar spline,dari perhitungan sebelumnya diperoleh sebesar 8,162 mm
i = jumlah gigi naaf, yaitu 10 (sepuluh) buah
(93) 10.(8,162))
w 21,04 mm
10
maka:
dengan memasukkan harga w = 21,04 mm ke data diatas diperoleh:
w
D
0.156
21.04
0.156
D 134,87 mm
h = 0,070 D
= 0.070 x 134,87
h = 9,441 mm
29
d = 0,86 x D
= 0,86x 134,87
d = 115,98 mm
bn D d 134,87 115,98 18,89mm
Mp = F.rm
Dimana:
F =Gaya yang bekerja pada naaf ( N )
Mp =Momen puntir yang bekerja pada poros, dari perhitungan
sebelumnya diperoleh sebesar 41879,565 N.mm.
rm = Jari-jari rata naaf ( mm )
30
41879,565
F 1699,312 N
24,645
b 91 N/mm 2
jenis S55C-D dengan kekuatan tarik .
4.2.5. Pemeriksaan Kekuatan Naaf
Seperti pada spline maka pemeriksaan kekuatan untuk naaf juga dilakukan
t
terhadap dua jenis kemungkinan kegagalan, yaitu kegagalan oleh tegangan tarik
g
dan kegagalan oleh tegangan geser .
4.2.5.1. Pemeriksaan Terhadap Tegangan Tumbuk
F
t
i.h.L
t
dimana: = tegangan tumbuk ( N/mm2)
F = gaya yang bekerja pada naaf ( N )
i = jumlah gigi naaf yaitu 10 (sepuluh) buah
L = panjang naaf ( mm )
h = tinggi naaf ( mm )
maka besar tegangan tumbuk yang bekerja adalah:
1699,312
t 0,639 N/mm 2
10 x3,71x71,66
31
Dari perhitungan sebelumnya tegangan tumbuk izin untuk bahan S 55C-D adalah
ti 9,1 N/mm 2
, dimana harganya adalah jauh lebih besar bila dibandingkan dengan
t ti
tegangan tumbuk kerjanya, , sehingga naaf yang direncanakan aman dari
kegagalan akibat tegangan tumbuk.
g
dimana: = tegangan geser ( N/mm2)
F = gaya yang bekerja pada naaf ( N )
i = jumlah gigi naaf, yaitu 10 (sepuluh) buah
L = panjang naaf ( mm )
w= lebar gigi naaf ( mm)
dari perhitungan sebelumnya diperoleh tegangan geser izin untuk bahan S55C-D
gi 5,25 N/mm 2
adalah dimana harganya jauh lebih besar dari tegangan geser
gi g
kerjanya ( ), maka naaf yang direncanakan adalah aman terhadap tegangan
geser.
32