Anda di halaman 1dari 4

MIOMA UTERI

A. Pengertian mioma uteri


Mioma uteri adalah tumor jinak otot polos uterus yang terdiri dari sel-sel
jaringan otot polos, jaringan pengikat fibroid dan kolagen.Mioma uteri disebut
juga dengan leimioma uteri atau fibromioma uteri.Mioma ini berbentuk padat
karena jaringan ikat dan otot rahimnya dominan.Mioma uteri merupakan
neoplasma jinak yang paling umum dan sering dialami oleh wanita.Neoplasma ini
memperlihatkan gejala klinis berdasarkan besar dan letak mioma.
B. Klasifikasi Mioma Uteri
Berdasarkan

letaknya

mioma uteri
diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu:
1. Mioma Uteri Subserosum
Lokasi

tumor
di
sub serosa
korpus uteri. Dapat hanya sebagai tonjolan saja, dapat pula
sebagai satu massa yang dihubungkan dengan uterus melalui tangkai.
Pertumbuhan kearah lateral dapat
berada di dalam ligamentum latum, dan disebut sebagai mioma intraligamen.
Mioma yang cukup besar akan mengisi rongga peritoneum sebagai
suatu massa. Perlekatan
dengan ementum di

sekitarnya menyebabkan
sisten peredaran darah
diambil alih dari tangkai ke omentum.Akibatnya tangkai semakin mengecil dan
terputus, sehingga mioma terlepas dari uterus sebagai massa tumor yang bebas
dalam rongga peritoneum. Mioma jenis ini dikenal sebagai mioma jenis parasitik.

2. Mioma Uteri Intramural

Disebut juga sebagai mioma intraepitalial, biasanya multiple. Apabila


masih kecil, tidak merubah bentuk uterus, tapibila besar akan menyebabkan uterus
berbenjol-benjol, uterus bertambah besar dan berubah bentuknya. Mioma sering
tidak memberikan gejala klinis yang berarti kecuali rasa tidak enak karena adanya
massa tumor di daerah perut sebelah bawah.

3. Mioma Uteri Submukosum

Mioma yang berada di bawah lapisan mukosa uterus/endometrium dan


tumbuh kearah kavun uteri.Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan bentuk dan
besar kavum uteri.Bila tumor ini tumbuh dan bertangkai, maka tumor dapat keluar
dan masuk ke dalam vagina yang disebut mioma geburt.Mioma submukosum
walaupun hanya kecil selalu memberikan keluhan perdarahan melalui
vagina.Perdarahan sulit dihentikan, sehinggasebagai terapinya dilakukan
histerektomi.

C. Determinan mioma uteri

Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga
merupakan penyakit multifaktorial.Mioma merupakan sebuah tumor monoklonal
yang dihasilkan dari mutasi somatik darisebuah sel neoplastik tunggal.Tumbuh
mulai dari benih multiple yang sangat kecil dan tersebar pada miometrium sangat
lambat tetapi progresif. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mioma
uteri:
- Estrogen
- Progesterone
- Usia
- Paritas
- Genetic

D. Penatalaksanaan Medis Mioma Uteri


A. Pengobatan Konservatif
Dalam dekade terakhir ada usaha untuk mengobati mioma uterus dengan
Gonadotropin releasing hormone(GnRH) agonis. Pengobatan GnRH agonis
selama 16 minggu pada mioma uteri menghasilkan degenerasi hialin di
miometrium hingga uterus menjadi kecil. Setelah pemberian GnRH
agonisdihentikan mioma yang lisut itu akan tumbuh kembali di bawah pengaruh
estrogen oleh karena mioma itu masih mengandung reseptor estrogen dalam
konsentrasi tinggi.

B. Pengobatan Operatif
Tindakan operatif mioma uteri dilakukan terhadap mioma yang menimbulkan
gejala yang tidak dapat ditangani dengan pengobatan operatif, tindakan operatif
yang dilakukan antara lain :
- Miomektomi
Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus,
misalnya pada mioma submukosum pada mioma geburt dengan cara akstirpasi
lewat vagina. Apabila miomektomi dikerjakan karena keinginan memperoleh
anak, maka kemungkinan akan terjadi kehamilan 30-50%. Pengambilan sarang
mioma subserosum dapat dengan mudah dilaksanakan apabila tumor
bertangkai.Tindakan ini seharusnya hanya dibatasipada tumor dengan tangkai
yang jelas yang dengan mudah dapat dijepit dan diikat.Bila tidak mioma dapat
diambil dari uterus pada waktu hamil atau melahirkan, sebab perdarahan dapat
berkepanjangan dan terkadang uterus dikorbankan.
- Histerektomi
Histerektomi adalah pengangkatan uterus yang umumnya merupakan tindakan
terpilih.Tindakan ini terbaik untuk wanita berumur lebih dari 40 tahun dan tidak
menghendaki anak lagi atau tumor yang lebih besar dari kehamilan 12 minggu
disertai adanya gangguan penekanan atau tumor yang cepat
membesar.Histerektomi dapat dilaksanakan perabdomen atau pervaginum.
Adanya prolapsus uteri akan mempermudah prosedur pembedahan. Histerektomi
total umumnya dilakukan dengan alasan mencegah akan timbulnya karsinoma
serviks uteri. Histeroktomi supra vaginal hanya dilakukan apabila terdapat
kesukaran teknis dalam mengangkat uterus keseluruhan.

Daftar pustaka :
Achadiat CM. 2009. Prosedur tetap Obstetri dan ginekologi. Jakarta : EGC
Manuaba IBG. 2011. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetric dan
Ginekologi..Jakarta : EGC
Moore JG. 2011. Essensial obstetri dan ginekologi. Jakarta : Hipokrates

Anda mungkin juga menyukai