Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Radiologi adalah ilmu kedokteran untuk melihat bagian tubuh

manusia dengan menggunakan pancaran atau radiasi gelombang, baik

gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik. Pada awalnya

frekuensi yang dipakai berbentuk sinar-x namun kemajuan teknologi

modern memakai pemindaian computer tomography scanning (CT-Scan),

magnetic resonance imaging (MRI), ultrasonography (USG) dan

Kedokteran Nuklir (Indrayoni, 2013).


Pada ruangan radiologi dibagi menjadi 3 ruangan yaitu, ruang

penyinaran, ruang operator, dan kamar gelap. Pada ruangan penyinaran

disini dilakukan pekerjaan penyinaran terhadap pasien untuk pemeriksaan

diagnostik maupun pelayanan radioterapi.. Ruang operator disini

ditempatkan komponen pengendalian dari pesawat/alat pemancar radiasi

dan merupakan tempat operator melakukan tugasnya dalam mengendalikan

penyinaran pasien untuk diagnostik maupun terapi. Kamar gelap dapat

diartikan ruang khusus yang digunakan sebagai tempat pengolahan film

dimana proses pengolahan film tersebut terjadi proses pembangkitan sampai

terbentuknya radiograf (Jenkins, 1980). Pada kamar gelap berfungsi sebagai

tempat untuk mengeluarkan film dari dalam kaset dan memasukan ke dalam

kaset, tempat untuk proses film rontgen, baik secara manual maupun

otomatis, tempat perawatan dan penyimpanan kaset dan film agar tidak
terkena radasi, tempat untuk mempersiapkan larutan kimia yang digunakan

dalam proses pengolahan secara manual maupun otomatis (Jenkins, 1980).


Pada kamar gelap terdapat juga safety light sebagai berfungsi untuk

menyari daerah kamar gelap saat melakukan loading dan unloading. Pada

kamar gelap safety light sangat dibutuhkan karena membantu pencahayaan

agar tidak terjadi kesalahan saat memasukan film pada kaset atapun saat

melakukan processing film. Safety light sangat rentan terjadi kesalahan

seperti lampu safety light tiba-tiba mati, kebocoran safety light yang akan

mengakibatkan kerusakan pada film, safety light yang sudah tidak layak di

pakai, atau safety light yang sudah redup yang bisa mengakibatkan

radiografer tidak terlalu melihat saat melakukan loading dan unloading.


Safety light juga berfungsi sebagai pengontrol processing film yang

mempunyai 2 tipe yaitu: tipe langsung yang merupakan cahaya safety light

langsung mengenai area kerja ditempatkan minimal 1,2 meter di atas meja

kerja, cara ini merupakan tipe yang paling baik untuk loading dan

unloading kaset (Herman, 2010). Tipe tidak langsung merupakan

penerangan umum, safety light diarahkan ke enternity sehingga digunakan

adalah cahay refleksi yang ditempatkan pada 2.1 meter pada permukaan

lantai (Herman, 2010).

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengkaji

mengenai TATALAKSAN PEMBUATAN SAFETY LIGHT DARURAT

PADA LABORATORIUM RADIOLOGI STIKes WIDYA CIPTA

HUSADA MALANG.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Bagaimana pembuatan safety light darurat pada laboratorium

radiologi STIKes Widya Cipta Husada Malang.


2. Bagaimana cara pengujian safety light darurat pada laboratorium

radiologi STIKes Widya Cipta Husada Malang.


3. Apakah safety light darurat sudah layak di pakai pada laboratorium

radiologi STIKes Widya Cipta Husada Malang.


4. Bagaimana cara pemakaian safety light darurat sudah layak di

pakai pada laboratorium radiologi STIKes Widya Cipta Husada

Malang.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui cara pembuatan safety light darurat pada

laboratorium radiologi STIKes Widya Cipta Husada Malang.


2. Mengetahui cara pengujian safety light darurat pada laboratorium

radiologi STIKes Widya Cipta Husada Malang.


3. Mengetahui safety light darurat apakah sudah layak di pakai pada

laboratorium radiologi STIKes Widya Cipta Husada Malang.


4. Mengetahui cara pemakain safety light darurat pada laboratorium

radiologi STIKes Widya Cipta Husda Malang.


1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan penilitian ini adalah:
A. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang tatalaksana

pembuatan safety light darurat pada laboratorium radiologi STIKes

Widya Cipta Husda Malang..


B. Bagi Akademi
Sebagai bahan pustaka bagi pembaca tentang tatalaksana

pembuatan safety light darurat pada laboratorium radiologi STIKes

Widya Cipta Husda Malang.

Anda mungkin juga menyukai