Acidi Alkalimetri Jadi
Acidi Alkalimetri Jadi
DASAR TEORI :
Acidi Alkalimetri sering disebut Titrasi asam basa. Titrasi asam basa yang sering
disebut titrasi asidimetri alkalimetri menyangkut realsi dengan asam dan / atau basa
diantaranya :
1. Asam kuat Basa kuat, misalnya :
NaOH + HCl NaCl + H2O
Reaksi ionnya : H+ + OH - H2O
Karena larutan yag terbentuk pada saat titik ekivalen itu larutan NaCl, suatu
garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat maka larutan tersebut netral. Dengan
perkataan lain [H+] = [OH-] = 10-7 pada 25 0C. Kenetralan ini juga nyata dari reaki ion
titrasi yang menyatakan bahwa yang sebenarnya berealsi adalah ion ion H + dan OH- dan
hasilnya H2O. Maka konstanta kesetimbangan reaksi titrasi ini ialah :
H 2 O H 2O
1
56 x1014 atau
K=
H OH
Kw
1
K= K 1014
H 2 O
Bila reaksi 100% sempurna, maka tak tersisa ion H+ maupun OH-; dengan
perkataan lain konsentrasi kedua ion itu harus 0. Tetapi berdasar kesetimbangan, masih
didapati ion H+ dan OH- masing masing 10-7 M. Bila semua titrant maupun titrat 0,1
mol per liter berarti (10-7/0,1) x 100% dari titrat maupun titrant tidak bereaksi. Ini berarti
kesempurnaan reaksinya 99,9999%. Sebaliknya seandainya titrant dan titrat semula
hanya 10-2 M, maka jumlah yang tidak bereaksi menjadi sepuluh kalinya atau 0,001% dan
kesempurnaan titrasi hanya 99,999%. Jadi kesempurnaan turun walaupun K tetap.
Penurunan ini merupakan akibat knsentrasi titrant dan titrat yang lebih kecil.
1
H 2 O NH 4 OH , maka
K=
H NH 4 OH dan apabila K dikalikan
OH
Kb
K= H 2 O dalam hal ini = 5,6 x 1016
Kw
1
Atau K = K = 10 9
H 2O
Dari rumus K yang terhitung di atas, jelas pula bahwa semakin lemah basa yang
dititrasi semakin kecil K itu; dengan perkataan lain makin kurang sempurna
Dalam titrasi asam kuat basa lemah, dihitung sisa ion H + yang tak bereaksi dari
pH larutan pada TE. Larutan saat itu hanya berisi garam yang terjadi dari asam kuat dan
Kw
basa lemah. Berdasar rumus : [H +] = c9 dan andaikan asam dan basa masing-
Kb
masing 0,1 M san basa 90 ml sehingga c9 = 0,05 M, kita dapat menghitung konsentrasi
ion H+ tersebut.
3. Asam Kuat Garam dari asam lemah, misalnya :
HCl + NH4BO2 HBO2 + NH4Cl
Reaksi ionnya : H+ + BO2- HBO2
K terlihat merupakan harga respirok dari Ka asam norat (Ka = 5,8 x 10 -10)
maka K = 1,7 x 109. Jelas bahwa makin kemah asam pembentuk garam yang dititrasi
makin sempurna titrasinya.
4. Asam Lemah Basa Kuat
Berlaku penghitungan dan kesimpulan serupa no.2, hanya mengganti Kb dengan Ka
dan asam dengan basa dan sebaliknya.
5. Basa Kuat Garam dari basa lemah
Dalam percobaan ini digunakan indikator asam-basa. Indikator asam-basa ialah
zat yang dapat berubah warna apabila pH lingkungannya berubah. Indikator yang
digunakan dalam percobaan ini adalah MO dan PP
2
- pipet volume - pipet tetes
- labu ukur - spatula
- erlenmeyer - neraca
BAHAN
CARA KERJA :
3
Diambil 10 ml NaOH 0,1 M yang telah dibuat dengan pipet volume dan
dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 2 tetes indikator MO
Dititrasi dengan HCl yang telah dibuat sampai merah muda
Langkah di atas dilakukan triplo
Dihitung molaritas NaOH
4
Dititrasi dengan HCl 0,1 M sampai warna merah tepat hilang
Dicatat volume HCl yang dibutuhkan untuk titrasi
Ditambahkan 2 tetes indikator MO dan titrasi dilanjutkan sampai warna tepat
merah muda
Dicatat volume HCl yang dibutuhkan untuk titrasi
Dihitung kadar Na2CO3 dan NaHCO3 dalam campuran tersebut
5
Maka [HCl] = 0,5236 / 5,967 = 0,08775 M
6
5. Penetapan kadar asam cuka dapur
Kadar asam cuka dapur = 25%
10 ml larutan cuka + 2 tetes pp
I II III
Vol cuka dapur (ml) 10 10 10
Vol NaOH awal (ml) 10 18 26
Vol NaOH akhir (ml) 17,3 25,3 35,3
Vol NaOH terpakai (ml) 7,3 7,3 7,3
Volume rata-rata = 7,3 ml
[NaOH] = 0,0818 M
mmol NaOH bereaksi = 0,0818 M 7,3 ml = 0,597 mmol
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
mmol NaOH = mmol CH3COOH = 0,597 mmol
M CH3COOH = 0,597 / 10 = 0,0597 M
[CH3COOH] mula2 25 % = 25 gram dalam 100cc
25 x1000
M CH3COOH mula2 = = 4,1667 M
60 x100
Diencerkan 10x sehingga M CH3COOH = 0,4167 M
% Kadar Asam Cuka Dapur = 0,0597 / 0,4167 X 100% = 14,33 %
I II III
Vol larutan (ml) 10 10 10
Vol HCl awal (ml) 10 25 20
Vol HCl akhir (ml) 17,3 32,5 27,3
Vol HCl terpakai (ml) 7,3 7,5 7,3
Volume rata-rata = 7,37 ml
Reaksi: 2 HCl + Na2CO3 2 NaCl + H2O + CO2
[HCl] = 0,059 M
n HCl = 0,059 M 7,37 ml = 0,4348 mmol
nl Na2CO3 = 0,4348 mmol = 0,2174 mmol
massa Na2CO3 = 0,2174.10-3 mol x 106 = 0,023 gram dalam 10 ml larutan
massa Na2CO3 dalam 100 ml larutan = 100/10 X 0,023 = 0,23 gram
% kadar Na2CO3 dalam soda kristal = 0,23 / 0,4 X 100 % = 57,61 % (w/w)
Rumus molekul soda kristal: Na2CO3.nH2O
MR soda kristal = 0,4 / 0,23 X 106 = 184,35
Maka MR nH2O = 184,35 106 = 78,35
Jumlah molekul H2O = 78,35 / 18 = 4,35 = 4
Sehingga rumus molekul soda kristal: Na2CO3.4 H2O
7
7. Penentuan campuran NaOH dan Na2CO3 (menggunakan standarisasi 2, V rata-rata
HCl=8,8 ml , [HCl]=0,059)
a. 10 ml campuran + 2 tetes PP warna tepat hilang
I II III
Vol campuran (ml) 10 10 10
Vol HCl awal (ml) 25 0 20
Vol HCl akhir (ml) 46,9 21,5 41,1
Vol HCl terpakai (ml) 21,9 21,5 21,1
Volume rata-rata = 21,3 ml
8
Volume rata-rata = 5,9 ml
b. Dengan MO:
NaHCO3 + HCl NaCl + H2O + CO2 (NaHCO3 mula-mula)
NaHCO3 + HCl NaCl + H2O + CO2 (Hasil reaksi dgn Na2CO3+ HCl)
n Na2CO3 = n HCl (I) = 5,9ml . 0,059 M = 0,3481 mmol (dalam 10ml)
% Kadar Na2CO3 = (0,3481x10-3/10)x106 = (3,6899x10-3/10) x 100% = 0,04 % (W/V)
n NaHCO3 = ( 11,2 5,9 ) ml . 0,059 M = 0,3127 mmol
% Kadar NaHCO3 = (0,3127x10-3/10) x 106= *(3,3146x10-3/10) x 100% = 0,03% (w/v)
9
2,045
-0,5720 -1,1441
0,5720 0,9009
KESIMPULAN :
10
DAFTAR PUSTAKA
Harjadi W, 1986 , Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT Gramedia
11