PENDAHULUAN
Luas Kabupaten Nias adalah 3.495,40 Km2 dan merupakan daerah gugusan pulau
yang jumlahnya mencapai 132 pulau. Menurut Letak geografis pulau Nias terletak pada garis
0012-1032LU (Lintang Utara) dan 970-980BT (Bujur Timur) dekat dengan garis khatulistiwa.
Penelitian Arkeologi telah dilakukan di Pulau Nias sejak tahun 1999 dan hasilnya
ada yang dimuat di media masa menemukan bahwa sudah ada manusia di Pulau Nias
sejak 12.000 tahun silam yang bermigrasi dari daratan Asia ke Pulau Nias pada masa
paleolitik, bahkan ada indikasi sejak 30.000 tahun lampau kata Prof. Harry Truman
Simanjuntak dari Puslitbang Arkeologi Nasional dan LIPI Jakarta. Pada masa itu hanya
budaya Hoabinh, Vietnam yang sama dengan budaya yang ada di Pulau Nias, sehingga
diduga kalau asal usul Suku Nias berasal dari daratan Asia di sebuah daerah yang kini
menjadi negara yang disebut Vietnam.
Pulau yang memiliki luas wilayah 5.625 kilometer persegi ini memiliki keindahan
alam dan pantai yang begitu mempesona. Banyak objek wisata yang dapat dikunjung
dipulau Nias, Nias memiliki Pantai yang bias mengimbangi pantai pantai di Bali seperti
pantai pantai yang ada di Nias Utara, Nias Barat, dan Guning Sitoli. Wisata budaya juga
menjadi prioritas para pelancong baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Wisata
budaya yang ada di Nias terletak di Nias Selatan, Desa-desa tradisional di Pulau Nias
yang masih menyimpan sejumlah peninggalan budaya dan para penutur sejarah dapat
menjadi pilihan utama wisata budaya di Nias. Wisata budaya yang terkenal dari Nias
adalah Tari Perang dan Lompat Batu atau Hombo Batu. Wisata yang mampu menarik
minat wisatawan ini akan saya bahas dalam wacana kali ini. Selain menjalankan roda
perekonomian, kegiatan pariwisata budaya ini mampu mengembalikan kecintaan akan
nilai-nilai tradisi yang diwariskan oleh para leluhur.
Tari Moyo atau disebut juga dengan tari Elang yang terus
mengepakkan sayapnya dengan lembut tanpa mengenal lelah,
menaklukkan sesuatu yang bermakna bagis esamanya dan dirinya sendiri.
Tarian ini melambangkan keuletan dan semangat secara bersama dalam
mewujudkan sesuatu yang dicita-citakan. Tari Moyo ini kadang
dilaksanakan setelah atau sebelum acara atau perayaan perayaan atas
hari tertentu, bahkan untuk menyambut tamu di Nias sendiri.
BUDAYA NIAS
Suku Nias adalah masyarakat yang hidup dalam lingkungan adat dan kebudayaan yang
masih tinggi. Hukum adat Nias secara umum disebut fondrak yang mengatur segala segi
kehidupan mulai dari kelahiran sampai kematian. Dari sejarah kebiasaan berperang antar
desa kemudian timbul kesenian Tari Perang dan lompat batu (Fahombe). Acara lompat
batu ini dahulu dikhususkan untuk persiapan perang. Karena biasanya setiap desa
membentengi dirinya dengan pagar bambu setinggi dua meteran, maka para pria desa di
latih untuk bisa melompati pagar itu dengan cara melompati batu. Lompat batu merupakan
salah satu contoh budaya yang paling terkenal dan unik, dimana seorang pria melompat
diatas sebuah tumpukan batu dengan ketinggian lebih dari 2 meter. Lompatan itu untuk
menunjukkan kedewasaan seorang pria, terutama tersebut di desa Bawomatolua,
Hilisimaetano atau didesa sekitarnya walaupun hal ini sangat berbahaya.
1. Kosmologi Masyarakat Nias
Dalam masyarakat Nias sebelum masuknya agama menganut kepercayaan akan
adanya 3 (tiga) dunia, yakni :
Dunia atas atau dunia leluhur;
Dunia manusia dan
Dunia bawah.
1. Transportasi
2. Saran Pengembangan Pabrik ES untuk pengaweran ikan
3. Saran Pengembangan Parbik Pengeolahan Tepung ikan
4. Wisata Bahari
5. RTNH ( Ruang terbuka non hijau yang di kembangkan untuk kegiatan budaya dan
adat)
6. Penataan Vegetasi
7. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan juga menata lebih rapi kebiasaan mata
pencaharian masyarakat pesisir
8. Pengembangan Kebiasaan Masyarakat
9. Pengolahan Air Bersih dari Air Laut
10. Pengolahan Limbah
TARGET
1. Menambahkan Kesejahteraan
2. Meningkatkan Ekonomi
3. Menarik perhatian dan Mengundang Wisatawan
4. Kesenangan Masyarakat Pesisir
RANCANGAN TAMBAHAN