Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan.1 Hernia didapat pada cacat kongenital atau akuisita dalam parietas muskuloaponeurotik dinding abdomen, yang normalnya tidak dapat dilewati. Hernia merupakan keadaan yang lazim terlihat oleh semua dokter, sehingga pengetahuan umum tentang manifestasi klinis, gambaran fisik dan penatalaksanaan hernia penting. 1,2 Hernia yang terjadi pada anak-anak, lebih disebabkan karena kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah zakar. Sementara pada orang dewasa, karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga abdomen dan karena faktor usia yang menyebabkan lemahnya otot dinding abdomen. 1,2 Pada tahun 1957 Gross melaporkan bahwa tidak dilakukan penundaan operasi hernia pada bayi sampai umur 1 tahun kecuali kalau ada kontraindikasi. Sekarang ini para pakar bedah anak berpendapat bahwa waktu operasi hernia pada bayi dan anak ialah segera stelah diagnosa ditegakkan tanpa memandang umur. Teknik operasi hernia inguinalis pada bayi dan anak dengan melakukan operasi plastik minimal, berupa penjahitan tepi kaudal muskulus oblikus abdominis internus bersama tepi kaudal aponeurosis muskulus oblikus abdominis eksternus dengan ligamentum inguinale, memberikan komplikasi pasca bedah berupa atrofia testis. Dengan demikian Nixon, H.H. dan Wooley 1979 tidak lagi melakukan plastik meskipun minimal. Pembebasan kantong dan pengikatan kantong hernia seproksimal mungkin tanpa melakukan plastik, baik dengan membuka atau tanpa membuka kanalis inguinalis adalah teknik operasi yang telah lama umum diterima. 1,2