Anda di halaman 1dari 30

2.

1 RONA LINGKUNGAN HIDUP


2.1.1 Lokasi Rencana Kegiatan
Lokasi kegiatan Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta terletak di Desa
Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.

Adapun batas-batas lahan rencana lokasi kegiatan adalah sebagai berikut :


Sebelah Utara : Permukiman Penduduk Dusun
Nengahan
Sebelah Timur : Jalan Parangtritis
Sebelah Barat : Permukiman Penduduk Komplek
Perumahan Sewon Indah
Sebelah Selatan : Permukiman Penduduk Dusun
Ngireng-ireng

Secara Topografi lokasi Kampus ISI ini terletak di dataran dengan ketinggian berkisar
antara 25 - 100 meter diatas permukaan laut, bentuk permukaan relatif datar.
Berdasarkan Daftar sertifikat Tanah yang dimiliki Kampus ISI Yogyakarta memiliki luas
sekitar 19 Ha dengan status lahan milik Kampus ISI Yogyakarta sendiri.

Untuk lebih jelasnya mengenai lokasi kegiatan dapat dilihat pada Gambar 2.1 Peta Batas
Administrasi Lokasi Kegiatan.

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 1
Gambar 2.1 Peta Batas Administrasi Lokasi Kegiatan

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 2
2.2 KEGIATAN YANG TELAH BERJALAN
Kegiatan pendidikan di kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta sudah berjalan
sejak Tahun 1984, sehingga saat ini tahap kegiatannya sudah ada pada tahap
operasional. Lingkup kegiatan dalam penyusunan Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup
(DELH) meliputi komponen berikut ini :

2.2.1 Operasional Perkuliahan dan Perkantoran

Kegiatan operasional perkuliahan dan perkantoran meliputi komponen bangunan dan


gedung yang telah dibangun serta rekapitulasi luas penggunaan lahan Institut Seni
Indonesia (ISI) Yogyakarta yang dijelaskan pada Tabel .............dan Gambar ..... peta site
plan/ lay out kegiatan yang sudah berjalan.

Tabel ........Bangunan dan Gedung berdasarkan Luas dan Tahun Pembangunannya

Luas Tahun
Luas
No Nama Gedung % Lantai Bangun Pembangu
Lahan (M2)
an (M2) nan

1 Rektorat Baru 1.498 3 3.416 2010


2 Rektorat Lama 945,57 3 2.675,57 1987
3 Gedung Serbaguna 2.559,50 2 3.075,50 2010
4 Gedung Student Centre 377,00 1 314,00 2007
5 Mesjid Al-Mochtar 382,38 1 382,38
6 Concert Hall 3.435,00 3 6.513,50 2008
7 Laboratorium Seni 2014
8 Lapangan Tenis 949,00 1 949,00
9 Galeri 631,60 2.369,76 1996
10 Perpustakaan 637,84 2.276,70 1996
11 Asrama Putra 3336,04 3 4.777,14 2014
12 Asrama Putri 1.842,91 3 3.241,53 2014
13 Asrama Tamu 1.716,98 2 2.190,98 2014
14 Rumah Dinas/Pendopo 130,44 1 130,44
15 Dekanat Fakultas Seni Rekam Media 80,40 3 155,70 1994
16 Gedung Televisi 552,44 2 852,38 2001
17 Gedung Fotografi 484,18 3 1.323,79 1996
Dekanat Fakultas Seni Pertunjukan &
1.275,49 2 1.949,43 1998
18 Teater Arena
19 Auditorium Teater 3.495,09 2 3.971,40 1998
20 Ruang Kuliah teater 977,19 4 2.051,55 1998
21 Gedung Kuliah Umum 310,32 2 774,24 1998
22 Gedung Kuliah Etnomusikologi 1.167,00 2 2.355,00 2008

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 3
23 Auditorium Etnomusikologi 1.188,00 1 1.188,00 2008
24 Gedung Pedalangan 777,25 2 1.229,25 2008
25 Gedung Karawitan 741,00 2 1.518,00 2008
26 Pendopo Pedalangan dan Karawitan 489,00 1 489,00 2008
27 Pendopo Tari dan Peringitan 461,39 1 461,39 1993
28 Auditorium Tari 1.694,54 3 2.216,92 1993
29 Ruang Kuliah Seni Tari 848,90 4 2.441,38 1993
30 Ruang Kuliah Musik 1.505,75 4 2.987,75 1995
31 Auditorium Musik 1.062,89 1 1.062,89 1995
32 Gedung Dekanat Fakultas Seni Rupa 723,00 2 1.366,50 1998
Gedung Kuliah Umum & Ruang
721,42 2 1.248,93 2011
33 Pameran (FSR)
34 Gedung Jurusan Desain 1.706,75 3 5.175,25 1999
35 Gedung Jurusan Kriya 1.283,00 3 3.033,50 1997
36 Gedung Jurusan Kriya Seni 1.864,50 2 3.184,90 1999
37 Gedung Jurusan Seni Murni 2.325,25 3 6.076,75 1999
Studio Outdoor Diskom & Gudang
125,00 1 125,00 2001
38 Perkap
39 Studio Outdoor Pengecoran Patung 128,00 1 128,00 2001
40 Gedung BEM FSR ISI Yogyakarta 69,00 1 69,00
41 Rumah Gardu Listrik, Genset, Pompa 250,80 1 250,80 2010
Total

3 Fasilitas Pendukung Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Kecamatan


Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
A. Jaringan Jalan
Jaringan Jalan Utama/Jalan Primer

Jaringan jalan ini merupakan jalan koridor utama yang menghubungkan


langsung dengan Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Jaringan jalan utama yang sudah dibangun memiliki 2 lajur dan sebagian lagi
memiliki 1 jalur dengan masing-masing lajur memiliki lebar 4 meter dan total
panjang 875 meter, serta luasan 2.251 m dengan perkerasan hotmix. Jaringan
jalan utama ini dilengkapi dengan pembatas jalan/median dengan lebar 8 meter
yang dilengkapi dengan tanaman perdu, jalur hijau di sebelah kiri-kanan jalan
yang akan ditanami Angsana dan Glodogan. Setiap jarak 5 meter dipasang
lampu penerangan/lampu jalan dan lampu taman. Selain itu juga terdapat
pedestrian yang berada di atas saluran drainase yang berada di kiri-kanan jalan
dengan lebar masing-masing (kiri-kanan) sebesar 0,5 meter. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 4
Gambar 2.... Potongan Melintang Jalan Utama

Geometrik ruas jalan utama seperti yang terlihat pada Gambar 2...... meliputi :
- Damaja : 27,40 meter
- Median Jalan : 8,00 meter
- Lebar Lajur : 7,20 meter dan 5,5 meter
- Jumlah Lajur : 2 Lajur
- Jalur Hijau : 8,00 meter
- Drainase Jalan : 0,50 meter

Jaringan Jalan Sekunder


Jaringan jalan ini merupakan jalan penghubung utama yang menghubungkan
langsung antar gedung di dalam kampus Institut Seni Indonesia (ISI)
Yogyakarta.

Jaringan jalan penghubung utama yang dibangun memiliki 1 lajur dengan


masing-masing lajur memiliki lebar 3 meter dan panjang 1.726 meter dengan
paving block. Jaringan jalan penghubung utama ini dilengkapi dengan tanaman
perdu dan lampu penerangan/lampu jalan setiap jarak 5 meter. Selain itu juga
terdapat pedestrian yang berada di atas saluran drainase dengan lebar masing-
masing (kiri-kanan) sebesar 1,25 meter. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut.

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 5
Gambar 2..... Potongan Melintang Rencana Jalan Penghubung Utama

Geometrik ruas jalan penghubung utama seperti yang terlihat pada meliputi :
- Lebar Lajur : 3,00 meter
- Jumlah Lajur : 1 Lajur
- Bahu Jalan : 1,50 meter
- Drainase Jalan : 1,25 meter

Jaringan Jalan Lingkungan/ Jalan Tersier


Jaringan jalan lokal/lingkungan memiliki lebar 3 meter dan panjang 224 meter
tanpa pembatas/median, badan jalan ini semuanya menggunakan paving
block. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.21
Potongan Melintang Rencana Jalan Lokal/Lingkungan

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 6
Geometrik
ruas jalan
lokal/lingkungan seperti yang terlihat pada gambar meliputi :
- Lebar Lajur : 3,00 meter
- Jumlah Lajur : 1 Lajur
- Bahu Jalan : 1,00 meter
- Drainase Jalan : 1,25 meter

B. Jaringan Saluran Drainase


Jaringan saluran drainase di lokasi kegiatan di bagi menjadi 3 (tiga) yakni jaringan
drainase primer, jaringan drainase sekunder dan jaringan drainase tersier dengan
sistem drainase menggunakan sistem terbuka.
Jaringan Drainase Primer
Jaringan drainase primer yang dibangun memiliki lebar 2 meter, tinggi 2,5
meter dan panjang 450 meter dengan pasangan batukali yang dilengkapi
dengan siaran. Jaringan drainase ini dibangun disekeliling batas kampus ISI
yogyakarta yang menghubungkan langsung dengan saluran drainase kota.

1,50 m

2,50 m 2,10 m

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) 2,00 m


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 7
Gambar 2.22
Potongan Saluran Drainase Primer

Saluran drainase ini diperkeras dan mempunyai kelandaian minimum 0,5% dan
dengan lereng sisi saluran dari tanah dengan kelandaian maksimum 67% (1,5 :
1). Sementara untuk arah aliran air, dialirkan ke saluran drainase menuju
saluran induk kota.

Jaringan Drainase Sekunder


Jaringan drainase sekunder yang dibangun memiliki lebar 1,2 meter, tinggi 0,9
meter dan panjang 1.159 meter dengan pasangan batukali yang dilengkapi
dengan siaran. Jaringan drainase ini berada di kiri dan kanan tepi jalan
penghubung antar gedung. Jaringan drainase sekunder yang dibangun terdiri
dari drainase terbuka dan drainase tertutup.

Gambar 2.23
Potongan Saluran Drainase Sekunder Terbuka

Saluran drainase ini akan diperkeras dan mempunyai kelandaian minimum


0,5% dan dengan lereng sisi saluran dari tanah dengan kelandaian maksimum
67% (1,5 : 1). Sementara untuk arah aliran air, dialirkan ke saluran drainase
menuju saluran primer di area kampus ISI Yogyakarta.

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 8
Gambar 2.24
Potongan Saluran Drainase Sekunder Tertutup

Jaringan Drainase Tersier


Jaringan drainase tersier yang akan dibangun memiliki lebar 0,7 meter, tinggi
0,9 meter dan panjang 1.132 meter dengan pasangan batukali yang dilengkapi
dengan siaran. Jaringan drainase ini berada di kiri dan kanan tepi jalan
lokal/jalan lingkungan di dalam area Kampus Institut Seni Indonesia (ISI)
Yogyakarta.

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 9
Gambar 2.24
Potongan Saluran Drainase Tersier

Saluran drainase ini akan diperkeras dan mempunyai kelandaian minimum


0,5% dan dengan lereng sisi saluran dari tanah dengan kelandaian maksimum
67% (1,5 : 1). Sementara untuk arah aliran air, dialirkan ke saluran drainase
menuju saluran sekunder di area kampus ISI Yogyakarta.

C. Air Bersih
Pemenuhan kebutuhan air bersih kampus ISI Yogyakarta bersumber dari sumur
bor yang memiliki 5 buah sumur bor dengan debit 1 sumur bor sebesar 2,5 lt/detik
atau 216 m3/hr, Sehingga dengan 4 buah sumur bor debit yang dihasilkan
sebesar 864 m3/hr. Air yang dihasilkan dari sumur bor tersebut ditampung terlebih
dahulu dalam tandon air yang memiliki kapasitas 650 liter.

D. Jaringan Air Limbah


Sistem pengelolaan air limbah erat hubungannnya dengan sanitasi atau
kesehatan lingkungan, sehingga pengelolaan air limbah ini harus benar-benar
direncanakan dengan sebaik mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan yang berhubungan dengan sanitasi lingkungan masyarakatnya.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, arahan rencana pengelolaan air limbah di
kampus ISI Yogyakarta tetap dilakukan dengan menggunakan sistem pengolahan
setempat (on site system sanitation), yaitu dengan mengembangkan sistem
penggunaan tangki septik yang ada di tiap-tiap bangunan/gedung dengan lebih
meningkatkan kuantitas dan kualitasnya, serta dilengkapi dengan bidang resapan.
Mengingat penyedot WC (water closet) yang dilengkapi tangki septik tersedia
lahan yang cukup luas, maka dalam pengadaannya dibutuhkan berupa penyedot
WC.

Adanya tangki septik ini diharapkan kotoran zat-zat organik yang diendapkan
setelah beberapa waktu akan mengalami pembusukan yang tidak akan
mencemari lingkungan. Mengingat pemakaian tangki septik membutuhkan lahan
yang cukup luas, maka bagi daerah yang padat kedepannya dilakukan dengan
sistem perpipaan dahulu untuk seterusnya dialirkan menuju tangki septik komunal.
Tangki septik yang digunakan memilikikapasitas 2 m kemudian air limpasan dari

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 10
tangki septik dialirkan menggunakan pipa menuju bak resapan air yang memiliki
kapasitas 2 m.

Gambar 2.25 Tipikal Septick Tank Setiap Gedung

E. Jaringan Persampahan
Limbah domestik berasal dari semua aktivitas yang menghasilkan buangan limbah
padat yang lazim disebut sampah. Limbah domestik berupa garbage (sampah
organik) yaitu sampah berasal dari aktivitas perkantoran, jalan, daun dari
pepohonan, sisa buangan kantin dan sisa makanan dosen, karyawan dan
mahasiswa. Selain itu dihasilkan juga sampah anorganik berupa rubbish yang
terdiri dari sisa plastik pembungkus, kertas, kaleng bekas, gelas dan kaca pecah.
Pengelolaan sampah di kampus ISI Yogyakarta sudah sesuai dengan Undang-
Undang RI No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, dimana
pengumpulan sampah dilakukan dengan menggunakan tong sampah dan kantung
plastik berwarna hitam dan selanjutnya dibuang ke tempat penampung sementara
(TPS), kemudian sampah diangkut oleh petugas UPTD kebersihan pertamanan
dan pemakaman Kabupaten Bantul ke TPA. Pihak kampus tidak melakukan
pembakaran sampah dilokasi.

Truk sampah
TPS TPA
Sumber
Di dalam Piyungan
Sampah
Kampus ISI Di Kabupaten
Yogyakarta Bantul

UPTD Kebersihan pertamanan dan


pemakaman Kabupaten Bantul
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)
Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 11
Gambar 2.26
Bagan Alir Pengelolaan Limbah Padat

Jalur pengangkutan sampah di dalam kampus melewati jalan arteri sekunder ke


TPS yang disediakan oleh kampus kemudian diangkut ke Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) melalui jalan parangtritis dilakukan minimal 3 hari sekali. Kendala
yang dialami dilapangan karena akses jalan ke lokasi TPS yang agak sempit
menyebabkan terjadi penumpukan sampah dibeberapa lokasi TPS.

Tipikal TPS yang ada di lokasi Penumpukan sampah

F. Jaringan Listrik
Kampus ISI Yogyakarta telah dilengkapi oleh jaringan listrik. Adapun sumber listrik
yang digunakan untuk operasional kegiatan perkuliahan dan perkantoran berasal
dari PLN. Wilayah kampus juga berdekatan dengan gardu induk PLN.

G. Ruang Terbuka Hijau (RTH)


Rencana RTH meliputi rencana penataan RTH linier dan RTH non linier. Terkait
dengan rencana penataan ruang terbuka linier, penataan pada Kawasan
Perencanaan berupa penyediaan ruang bebas sejajar dengan jaringan jalan
dikedua sisi baik, berupa ruang terbuka aktif maupun pasif, penataan RTH berupa
jalur hijau sepanjang jalan. Sedangkan untuk rencana penataan RTH non linier
dapat berupa lapangan olahraga dan taman.

Selain fasilitas utama berupa gedung kantor dan fasilitas lainnya, pada masing-masing
gedung juga akan dilengkapi dengan fasilitas fasilitas pendukung. Adapun fasilitas-

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 12
fasilitas pendukung yang direncanakan akan dibangun pada tiap bangunan antara
lain :
Tandon air bersih
Tandon hydrant
Ruang pompa
Gudang
Ruang genset
Ruang panel
Septick tank
Depo sampah/TPS

4 Dosen dan Karyawan


Kegiatan operasional kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta melibatkan
tenaga kerja yang memiliki profesi dan keahlian khusus di bidangnya. Tenaga kerja
tersebut terdiri dari Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Tenaga Pendidik yang
dimaksud dalam hal ini adalah Dosen dan Guru Besar yang memiliki keahlian spesifik
di bidangnya masing-masing. Jumlah Dosen yang ada saat ini dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel ........Jumlah Dosen Beradarkan Tingkat Pendidikan

NO FAKULTAS JURUSAN/PRODI S1 S2 S3 JUMLAH

a. Tari 1 30 10 41
1 0 20 0 20
b. Karawitan
FAKULTAS SENI 3 42 8 53
c. Musik
PERTUNJUKAN (FSP)
d. Teater 0 17 4 21
e. Etnomusikologi 0 16 3 19
f. Pedalangan 0 9 5 14
Jumlah FSP 4 134 30 168
a. Seni Murni 6 28 4 38
2 b. Seni Kriya 4 28 4 36
FAKULTAS SENI RUPA c. Desain Interior 3 17 1 21
(FSR)
- Desain Komunikasi
visual 1 19 1 21

Jumlah FSR 14 92 10 116


3 FAKULTAS SENI MEDIA a. Fotografi 1 16 1 18
REKAM (FSMR) b. Televisi 2 18 0 20
Jumlah FSMR 3 34 1 38

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 13
Total FSR + FSP + FSMR 21 260 41 322
Sumber : Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, 2014

Berdasarkan Tabel diatas jumlah dosen saat ini yang ada mayoritas memiliki jenjang
pendidikan strata 2 (S2) sebanyak 260 orang. Sedangkan Jumlah dosen berdasarkan
jabatan fungsional ditunjukkan tabel berikut ini :

Tabel ........Jumlah Dosen Berdasarkan Jabatan Fungsional


TENAG ASSSIS LEKT GUR
N JURUSAN/PRO DOS A TEN LEKT OR U JUML
FAKULTAS
O DI EN PENGAJ OR KEPA BES AH
AHLI
AR LA AR
FAKULTAS a. Tari 1 0 3 22 12 3 41
1 SENI b. Karawitan 1 0 2 11 6 0 20
PERTUNJU c. Musik 2 0 11 23 14 3 53
KAN (FSP)
d. Teater 0 0 5 8 7 1 21
e.
0 0 1 8 10 0 19
Etnomusikologi
f. Pedalangan 0 0 1 8 4 1 14
JUMLAH FSP 4 0 23 80 53 8 168
a. Seni Murni 0 0 12 14 11 1 38
FAKULTAS b. Seni Kriya 0 0 8 21 7 0 36
2
SENI RUPA c. Desain
2 0 9 7 3 0 21
(FSR) Interior
-Desain
Komunikasi 3 0 6 9 3 0 21
visual
JUMLAH FSR 5 0 35 51 24 1 116
FAKULTAS a. Fotograf 0 0 6 10 1 1 18
SENI
3 MEDIA
REKAM 1 0 6 11 2 0 20
(FSMR) b. Televisi
JUMLAH FSMR 6 0 12 21 3 1 43
Total FSR + FSP + FSMR 10 0 70 152 80 10 322
Sumber : Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, 2014
Berdasarkan Tabel diatas jumlah dosen yang ada sebanyak 322 orang dengan
mayoritas memiliki fungsi jabatan sebagai Lektor sebanyak 152 orang. Selain tenaga
pendidik terdapat pula tenaga kerja sebagai tenaga kependidikan meliputi : Tenaga
Administrasi, Cleaning service dan Security. Jumlah tenaga administrasi ditunjukkan
oleh tabel berikut ini :

Tabel ........Jumlah Tenaga Administrasi


JENIS KELAMIN
N
UNIT KERJA LAKI- PEREMPUA JUMLAH
O
LAKI N

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 14
1 BAAKPSI 14 6 20
2 BAUK 50 19 69
3 FSP 28 8 36
4 FSR 37 8 45
5 FSMR 19 4 23
6 LEMBAGA PENELITIAN 5 0 5
LEMBAGA PENGABDIAN
7
MASYARAKAT 1 0 1
8 UPT. PERPUSTAKAAN 10 1 11
9 UPT PUSAT KOMPUTER 2 1 3
10 PUSTAKAWAN 6 6 12
TOTAL 172 53 225
Sumber : Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, 2014

Tabel ..Jumlah Tenaga Security dan Cleaning Service


N
STATUS JUMLAH
O
1 TENAGA SECURITY 18
2 TENAGA CLEANING SERVICE 71
TOTAL 89
Sumber : Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, 2014

Jumlah total tenaga administrasi di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta adalah 225
sedangkan untuk tenaga security dan Cleaning service diambil dari tenaga kerja lokal
melalui pihak ketiga jumlahnya sebanyak 89 orang. Sehingga jumlah total tenaga kerja
yang ada di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta adalah 636 orang.

5 Mahasiswa
Kegiatan operasional Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta utamanya
melibatkan mahasiswa yang terbagi menjadi beberapa fakultas dan program studi.
Jumlah mahasiswa yang ada di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ditunjukkan
oleh tabel berikut ini :

Tabel ........Jumlah Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta


JENIS KELAMIN
N JUMLA
FAKULTAS/PROGRAM STUDI LAKI- PEREMPUA
O H
LAKI N
SENI PERTUNJUKAN
1 Seni Tari 65 214 279

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 15
JENIS KELAMIN
N JUMLA
FAKULTAS/PROGRAM STUDI LAKI- PEREMPUA
O H
LAKI N
2 Seni Karawitan 65 38 103
3 Seni Musik 401 129 530
- Pengkajian Musik 23 17 40
- Pendidikan Musik 14 5 19
- Penciptaan Musik 5 5 10
- Penyajian Musik (Musik Barat) 25 7 32
4 Seni Teater 84 91 175
5 Etnomusikologi 212 31 243
6 Seni Pedalangan 35 3 38
7 Pendidikan Sendratasik 21 13 34
Total FSP 950 553 1503
SENI RUPA
1 Seni Rupa Murni 439 90 529
2 - Kriya Seni (Reguler) 155 163 318
- Kriya Seni (ISBI) 19 15 34
3 D3 Batik dan Fashion 6 43 49
4 - Desain Interior (Reguler) 126 130 256
- Desain Interior (Non Reguler) 61 52 113
5 - Desain Kom. Vis (Reguler) 209 87 296
- Desain Kom. Vis (Non
211 77 288
Reguler)
- Desain Kom. Vis (Lanjutan) 31 6 37
Total FSR 1257 663 1920
SENI MEDIA REKAM
1 Fotograf 222 91 313
2 Televisi (reguler) 222 182 404
Televisi (ISBI) 54 20 74
3 Animasi 16 31 47
Total FSMR 514 324 838
Total FSP + FSR + FSMR 2721 1540 4261
Sumber : Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, 2014

Berdasarkan tabel diatas total jumlah mahasiswa yang ada di kampus ISI Yogyakarta
sebanyak 4.261 orang. Kegiatan perkuliahan di kampus ISI Yogyakarta mengikuti
kalender akademik yang telah ditetapkan oleh universitas. Adapun Kalender Akademik
Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Tahun ajaran 2014/2015 ditunjukkan oleh
Tabel....... Berdasarkan Kalender Akademik tersebut masa perkuliahan aktif pada
bulan September Desember untuk semester ganjil dan bulan Februari Juni untuk
semester genap.

6 Kegiatan Perkuliahan

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 16
7 Sarana Utilitas

Utilitas yang ada di dalam kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta
meliputi operasional pengelolaan sampah, operasional STP, operasional
penyediaan air bersih dan operasional penyaluran air hujan.

Penyediaan Air Bersih


Kebutuhan air saat pengoperasian kampus Institut Seni Indonesia (ISI)
Yogyakarta tergantung pada jumlah total mahasiswa sejumlah 4.261 orang,
karyawan berjumlah 314 orang dan dosen berjumlah sekitar 322 orang.
Berdasarkan Sofyan Moh. Noer Bambang dan Takeo Morimora, 1993, untuk
Dosen dan karyawan sebesar 110 liter/orang/hari, mahasiswa sebesar 60
liter/orang/hari, mahasiswa yang tinggal di asrama 250 liter/orang/hari . Sumber
air bersih yang akan digunakan akan menggunakan beberapa alternatif, yakni:
Air tanah
Penampungan air hujan
Membeli air dari PDAM kemudian ditampung di penampungan sumber
air/tandon

Pengawasan kualitas air secara rutin sehingga suplai air bersih tetap aman dan
tidak menimbulkan gangguan/bahaya terhadap kesehatan. Prakiraan kebutuhan

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 17
air pada operasional Kampus ISI Yogyakarta disajikan pada Tabel 2.6. Sedangkan
neraca air disajikan pada Gambar 2.4.

Tabel 2.6 Prakiraan Kebutuhan Air Bersih

No Jumlah
Uraian Jumlah Kebutuhan Kebutuhan Sumber Air
.
(m3/hari)
1. Karyawan, dosen 636 org 110 L/org/hr 69,96 Sumber
Sumur bor
2. Mahasiswa 4.261 org 60 L/org/hr 255,66
4. Kantin dan bisnis centre 25% keb total 81,41 Sumber
Sumur bor
5. Masjid - - 56,4
dan
6. Pembersihan lantai - - 37,6 penampungan
air hujan
7. Penyiraman Tanaman - - 75,2
8. Cadangan Air/Hydrant 75,2
Jumlah 651,43
Sumber : Sofyan Moh. Noer Bambang dan Takeo Morimora, 1993 dan Hasil Perhitungan

Pemakaian Listrik
Sumber tenaga listrik yang utama diperoleh dari PLN (Gardu) dengan jaringan
sistem tegangan yang digunakan adalah 2200 KVA. Menurut SNI 03-1733-2004
tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan, kebutuhan
daya listrik membutuhkan gardu listrik tersendiri. Selain sumber tenaga listrik dari
PLN disediakan pula sumber tenaga listrik darurat dari generator dengan tenaga
diesel yang akan melayani kebutuhan tenaga listrik pada waktu terjadi gangguan
pada jaringan distribusi milik PLN dan UPS. UPS (Unitteruptible Power Supply)
digunakan untuk mengatasi adanya selang waktu berfungsinya genset dan
terputusnya aliran PLN. Pemakaian sumber tenaga listrik darurat akan dilayani
oleh unit generator dengan sistem otomatis dan dapat beroperasi pada waktu
jaringan distribusi PLN padam.

Penyediaan Gas
Pelayanan gas melalui sistem perpipaan belum menjangkau lokasi tapak. Pada
saat ini kebutuhan gas dipasok melalui penjualan eceran dengan menggunakan
tabung Elpiji 12 kg.

Pengelolaan Sampah

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 18
Sistem pengelolaan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan dan
pemusnahan sampah. Idealnya sampah dapat dikelola melalui sistem yang
mandiri yang mampu mengelola sendiri pengumpulan sampai pemusnahan
sampahnya ke dalam satu kegiatan yang berkesinambungan, dengan
mengupayakan agar sampah bisa semaksimal mungkin didaur ulang atau
dimanfaatkan kembali dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.

Dalam perencanaan, pengelolaan sampah dilakukan sampai pengumpulan dan


pengangkutan dari bak sampah ke TPS, selanjutnya dibuang ke TPA yang
ditunjuk pemerintah Kabupaten Bantul, sedangkan pengangkutan ke TPA akan
dilakukan petugas kebersihan UPT Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman
Kabupaten Bantul.

Sampah yang dihasilkan oleh kegiatan pada masing-masing fakultas


dikumpulkan dalam pewadahan sampah yang disediakan di dalam kampus. Bak
sampah pada zona yang dipasang berkapasitas 60-80 liter yang ditempatkan di
depan kaveling masing-masing. Bak terbuat dari pasangan batu bata, buis beton
atau dari beton.

Bak sampah dipilah menjadi tiga yaitu untuk sampah basah (sisa makanan,
sayuran, buah-buahan) dan sampah kering (kertas, plastik, logam, beling, kaleng,
dan lainnya) serta sampah B3 rumah tangga.

Berdasarkan SK. SNI03-3242-1994 jumlah timbulan sampah adalah 3,021


L/org/hr sehingga prakiraan jumlah timbulan sampah untuk 4.897 orang adalah
14,79 m3/hr.

Dimanfaatkan
kembali oleh
pihak ke-3
Sampah
an Petugas
organik Kebersihan
Sumber TPS UPT Kebersihan
Truk
Sampah Pemilahan Dilakukan Pertamanan dan
sampah
pengomposan Pemakaman Kabupaten
oleh Bantul
masyarakat
sekitar
Sampah
organik

Estate
Gambar .2.6 Manajemen
Bagan Alir Pengelolaan Limbah Padat

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 19
Pengelolaan Limbah Cair Domestik
Limbah domestik terdiri dari limbah buangan yang berasal dari WC, dan limbah
cair yang berasal dari kamar mandi, dapur dan tempat cuci. Dalam pelaksanaan
sistem sanitasi di dalam kampus, limbah cair domestik dipisahkan dengan saluran
drainase.

Limbah cair domestik dialirkan melalui sistem perpipaan untuk diolah di septick
tank. Air buangan dan air hujan disalurkan secara terpisah melalui dua saluran
berbeda. Air hujan disalurkan melalui saluran terbuka, sedangkan air buangan
disalurkan melalui saluran tertutup atau pipa tertutup. Hal ini dilakukan untuk
mencegah timbulnya bau yang diakibatkan oleh air buangan dan pencegahan
penyebaran penyakit akibat kontak dengan vektor.
Limbah dari WC
Pengelolaan limbah dari WC menggunakan sistem on site, berupa septic tank.
Setiap KM/WC pada bangunan-bangunan di dalam kampus, memiliki septik
tank yang menampung limbah tinja dari WC. Untuk menangani tinja dari setiap
gedung, maka akan dilakukan pengolahan secara biologi

Jumlah buangan air kotor diperkirakan sebesar 80% dari Jumlah kebutuhan air
domestik. Limbah cair domestik (black water) diolah dengan menggunakan
sistem STP (Sewage Treatment Plan) kemudian di bersihkan secara berkala.
Limbah cair (grey water) dialirkan ke kali Ngireng-ireng . Syarat buangan
(efluent) harus memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan sesuai Peraturan
Gubernur DI Yogyakarta Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Air di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk memenuhi standar baku mutu di
atas, maka air buangan yang harus mendapat pengolahan adalah air buangan
yang berasal dari toilet yaitu closet dan urinoir serta dapur.

Penyaluran Air Hujan


Sistem drainase di dalam tapak menggunakan sistem terpisah, yaitu memisahkan
pembuangan air hujan dan buangan limbah cair domestik. Dalam Pelaksanaan
saluran drainase dibangun secara terintegrasi dengan pola jaringan jalan dan
kondisi topografi di dalam kampus.

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 20
Pada analisis saluran drainase ini, aspek yang dibahas meliputi : pola saluran,
arah aliran air, tempat pembuangan air dan sistem saluran (saluran terbuka dan
tertutup). Air hujan yang dialirkan melalui saluran utama.

Daerah Kampus Institut Seni Indonesia merupakan daerah yang porositasnya


rendah, sehingga sistem penyaluran air hujan (air drainase) ketika terjadi hujan di
lokasi harus segera ditangani yaitu mengalirkan limpasan air hujan secepatnya ke
badan air penerima (sungai). Saluran drainase utama dibangun dengan dimensi
lebar saluran antara 15 - 50 cm dengan kedalaman berkisar 50 - 150 cm. Saluran
air pada kegiatan kampus mengalir pada badan air terdekat berupa saluran dan
kali/sungai.

8 PengendalianTanggap Darurat
Menyediakan sistem tanggap darurat untuk pencegahan bencana dan
kecelakaan di lingkungan kampus.
Menempatkan alat pemadam kebakaran (fire extinguisher) di setiap ruangan
strategis, meliputi ruang yang potensial terjadi kebakaran
Menyediakan peralatan P3K sebagai langkah awal antisipasi terjadinya
kecelakaan kerja di lokasi kegiatan.
Bagi seluruh karyawan akan diikutkan dalam program Jaminan/Asuransi
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan dari BPJS dan setiap 6 bulan sekali tenaga kerja
akan diperiksakan kesehatannya ke Poliklinik terdekat sebagai rujukan untuk
pemeriksaan kesehatan.
Penyediaan alat pemadam kebakaran (ringan dan menengah) serta pelatihan
tanggap darurat bahaya kebakaran.

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 21
Sedangkan material bangunan meliputi semen, koral, pasir beton, pasir gunung,
gunung batu, batu merah, batako, pasir urug, besi beton, paku, seng, kaca, kayu,
kusen dan lain sebagainya. Material tersebut berasal dari beberapa daerah di sekitar
Kota Manokwari, maupun luar wilayah Kota Manokwari.

9 Pembersihan Lahan (Land Clearing)


Pembersihan lahan yaitu membersihkan areal tapak dari tumbuhan belukar yang ada
di lokasi kegiatan. Kegiatan land clearing ini dilakukan secara mekanis dengan
menggunakan bantuan alat bulldozer. Luas lahan yang dibersihkan seluas kurang
lebih 40 Ha.

10 Pembangunan Fisik Gedung


Pembangunan Kawasan Pemerintahan Provinsi Papua Barat terdiri dari :
Pembangunan 1 unit Kantor Gubernur yang terdiri dari 6 lantai yang dilengkapi
dengan sarana pendukung antara lain ruang terbuka hijau dan area parkir
Pembangunan 1 unit Kantor Dinas Pekerjaan Umum yang terdiri dari 2 lantai.
Ruangan yang terdapat di kantor dinas ini antara lain 1 unit ruangan Kepala Dinas,
4 ruang Kepala Bidang, 4 unit ruang Kepala Sub Bidang, 4 ruang Kepala Seksi, dan

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 22
masing masing bidang memiliki 4 unit ruangan staf, area parkir dan ruang
terbuka hijau.
Pembangunan 1unit Gedung Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan
Bangunan (PI2B) yang terdiri dari 2 lantai.
Pembangunan Gedung Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Pembangunan Gedung Dinas Kelautan dan Perikanan
Pembangunan Gedung Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Pembangunan Dinas Perencanaaan Pembangunan Daerah ( Bappeda)
Pembangunan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD)
Pembangunan Gedung Inspektorat/ Badan Pewas Daerah
Pembangunan Gedung Pendidikan dan Pengajaran
Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan
Pembangunan Gedung Penelitian Teknologi Pangan
Pembangunan Gedung Pendapatan Daerah
Pembangunan Gedung Badan Pertanahan Nasional
Pembangunan Gedung Badan Narkotika
Pembangunan Gedung Pemuda dan Olah Raga
Pembangunan Gedung Kehutanan dan Perkebunan
Pembangunan Gedung Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan
Pembangunan Gedung PKK dan Audiotoriun ( Fasum dan Fasos)
Pembangunan Gedung Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD)
Pembangunan Gedung Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
Pembangunan Gedung Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat)
Pembangunan Gedung Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup
( Bapedalda)
Pembangunan Gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Pembangunan Gedung Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro serta Menengah
Pembangunan Gedung Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pembangunan Gedung Badan Pemberdayaan Masyarakat
Pembangunan Gedung Badan Pemberdayaan Perempuan
Pembangunan Gedung Dinas Sosial
Pembangunan Gedung Balai Budaya
Pembangunan Gedung Balai Juang
Pembangunan Gedung Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 23
Pembangunan Gedung Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
Pembangunan Gedung Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Daerah (LPJKD)

Untuk lebih jelasnya mengenai ukuran kavling dan site plan dari rencana kegiatan
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.31 dan Gambar 2.17.

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 24
Tabel 2.31
Intensitas Bangunan dari Masing-masing Gedung di Kawasan Pemerintahan Provinsi Papua Barat
Ukuran Kavling Ketinggian Luas RTH
Blok No Nama Kantor Panjan Lebar Luas KDB KLB KDH Bangunan Kawasan
g (m) (m) (m2) Terbangun
A 1 Kantor Gubernur Papua Barat 410,26 205,18 84.177 60 1,8 40 6 50.506 33.671

B 1 Dinas Pekerjaan Umum 159,96 52,91 8.463 50 1,2 50 2 4.232 4.232


2 Pusat Informasi Pengembangan Permukiman 71,47 50,51 3.610 50 1,2 50 2 1.805 1.805
dan Bangunan (PIP2B)
3 Dinas Kependudukan Tenaga Kerja dan 80,48 52,88 4.256 50 1,2 50 2 2.128 2.128
Transmigrasi
4 Dinas Kelautan dan Perikanan 86,52 70,30 6.082 50 1,2 50 2 3.041 3.041
5 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan 86,52 52,91 4.578 50 1,2 50 2 2.289 2.289
Informatika
6 Dinas Pertambangan dan Energi 86,52 65,97 5.708 50 1,2 50 2 2.854 2.854
7 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 91,55 65,97 6.040 50 1,2 50 2 3.020 3.020
(BP2D)
8 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 78,88 52,91 4.174 50 1,2 50 2 2.087 2.087
(BPBD)
9 Inspektorat/Badan Pengawas Daerah 91,55 70,30 6.436 50 1,2 50 2 3.218 3.218

C 1 Dinas Pendidikan dan Pengajaran 84,37 71,47 6.030 50 1,2 50 2 3.015 3.015
2 Dinas Kesehatan 93,64 71,47 6.692 50 1,2 50 2 3.346 3.346
3 Badan Penelitian Teknologi Pertanian 89,69 79,85 7.162 50 1,2 50 2 3.581 3.581
4 Dinas Pendapatan Daerah 76,23 73,88 5.632 50 1,2 50 2 2.816 2.816
5 Badan Pertanahan Nasional 92,55 67,69 6.265 50 1,2 50 2 3.132 3.132
6 Badan Narkotika 80,48 76,22 6.134 50 1,2 50 2 3.067 3.067
7 Dinas Pemuda dan Olahraga 80,48 79,36 6.387 50 1,2 50 2 3.193 3.193
8 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 86,52 65,72 5.686 50 1,2 50 2 2.843 2.843
9 Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan 86,52 66,96 5.793 50 1,2 50 2 2.897 2.897
Pangan
10 Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial/Gedung PKK 91,55 66,96 6.130 50 1,2 50 2 3.065 3.065
11 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 91,55 65,72 6.017 50 1,2 50 2 3.008 3.008
(BKAD)

D 1 Badan Kepegawaian Daerah (BKD) 67,23 65,73 4.419 50 1,2 50 2 2.210 2.210
2 Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) 68,96 67,23 4.636 50 1,2 50 2 2.318 2.318
3 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah 69,69 67,23 4.685 50 1,2 50 2 2.343 2.343
(Bapedalda)
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)
Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 25
Ukuran Kavling Ketinggian Luas RTH
Blok No Nama Kantor Panjan Lebar Luas KDB KLB KDH Bangunan Kawasan
g (m) (m) (m2) Terbangun
4 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 69,69 67,26 4.687 50 1,2 50 2 2.344 2.344
5 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil serta 69,96 67,26 4.706 50 1,2 50 2 2.353 2.353
Menengah
6 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 68,26 65,72 4.486 50 1,2 50 2 2.243 2.243
7 Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan 55,09 40,35 2.233 50 1,2 50 2 1.111 1.111
Masyarakat
8 Badan Pemberdayaan Masyarakat 55,09 40,35 2.233 50 1,2 50 2 1.111 1.111
9 Badan Pemberdayaan Perempuan 55,09 40,35 2.233 50 1,2 50 2 1.111 1.111
10 Dinas Sosial 55,09 40,35 2.233 50 1,2 50 2 1.111 1.111
11 Balai Budaya 215,40 126,60 27.270 50 2 50 2 13.635 13.635
12 Balai Juang / Veteran 107,70 85,77 9.237 50 2 50 2 4.619 4.619
13 Kantor Perpustakaan, Kearsipaan dan Dokumentasi 107,70 85,77 9.237 50 2 50 2 4.619 4.619
(PDE)
14 Kantor Lembaga Pengembangaan Jasa Konstruksi
Daerah (LPJKD)
15 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
Jumlah 285.93 151.383 134.547
0

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 26

Gambar : 2.17
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan (Oktober 2014) sebagian dari kantor/dinas
sudah berjalan/beroperasi di wilayah kompleks pemerintahan Provinsi Papua Barat
tersebut. (lihat Tabel 2.32).

Tabel 2.32
Status Gedung Dinas/Instansi di Kompleks Kantor Pemerintahan Provinsi Papua
Barat

Kode Nama Kantor Dinas/Instansi Keterangan


0 Kantor Gubernur Papua Barat Belum beroperasi
1 Dinas Pekerjaan Umum Sudah beroperasi, namun
terbakar.
2 Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan
Sudah beroperasi
Bangunan (PIP2B)
3 Dinas Pendidikan dan Pengajaran Sudah beroperasi
4 Dinas Kesehatan Sudah beroperasi
5 Badan Penelitian Teknologi Pertanian Belum beroperasi
6 Dinas Pendapatan Daerah Belum beroperasi
7 Badan Pertanahan Nasional Sudah beroperasi
8 Badan Narkotika Belum beroperasi
9 Dinas Pemuda dan Olah Raga Belum beroperasi
10 Dinas Kependudukan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Belum beroperasi

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 27
11 Dinas Kelautan dan Perikanan Belum beroperasi
12 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Belum beroperasi
13 Dinas Pertambangan dan Energi Belum beroperasi
14 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Sudah beroperasi
15 Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan Belum beroperasi
16 Gedung PKK dan Audotorium (Fasilitas Umum dan
Sudah beroperasi
Fasilitas Sosial)
17 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Sudah beroperasi
( BKAD)
18 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BP2D) Sudah beroperasi
19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Belum beroperasi
20 Inspektorat/ Badan Pengawas Daerah Belum beroperasi
21 Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Belum beroperasi
22 Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Belum beroperasi
23 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah
Belum beroperasi
( Bapedalda)
24 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Belum beroperasi
25 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil serta
Sudah beroperasi
Menengah
26 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Belum beroperasi
27 Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Belum beroperasi
Masyarakat
28 Badan Pemberdayaan Masyarakat Belum beroperasi
29 Badan Pemberdayaan Perempuan Belum beroperasi
30 Dinas Sosial Belum beroperasi
31 Balai Budaya Belum beroperasi
32 Balai Juang/ Veteran Belum beroperasi
33 Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi
Belum beroperasi
(PDE)
34 Kantor Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
Belum beroperasi
Daerah (LPJKD)
35 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Sat.Pol-PP) Belum beroperasi
36 Lapangan Olahraga dan Taman Rekreasi Belum beroperasi

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 28
Untuk gedung kantor Dinas Pekerjaan Umum, sebenarnya pembangunannya sudah
selesai dan bahkan sudah beroperasi, namun karena mengalami kebakaran, maka akan
dibangun gedung kantor Dinas Pekerjaan Umum yang baru yang lokasinya berada di
sebelah Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi (Kantor PDE).

10.1 KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN YANG TELAH DILAKUKAN


Kegiatan pengelolaan dan pemantauan yang telah dilakukan adalah :
A. Pengelolaan dan pemantauan Penerimaan Tenaga Kerja
Pengelolaan yang telah dilakukan dari mobilisasi tenaga kerja diantaranya :
Memberitahu kepada masyarakat setempat tentang adanya penerimaan tenaga kerja
untuk tahap konstruksi pada pembangunan Kompleks Pemerintahan Provinsi Papua
Barat
Menempatkan pekerjaan sesuai dengan keterampilan yang dimiliki
Memprioritaskan penerimaan tenaga kerja lokal
Memberikan kesempatan berusaha dengan membuka warung-warung makan
Melakukan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Manokwari

B. Pengelolaan dan pemantauan Keselamatan Pekerja dan Masyarakat


Pengelolaan yang telah dilakukan terhadap keselamatan pekerja dan masyarakat akibat
dari kegiatan mobilisasi alat dan material yaitu :
Menggunakan alat berat yang layak pakai
Pengawalan oleh petugas khusus terhadap unit trailler
Memasang rambu-rambu peringatan
Menempatkan petugas khusus yang mengatur lalu lintas terutama di pintu masuk
lokasi kegiatan
Menggunakan kendaraan yang tidak melebihi bobot jalan
Melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Manokwari

C. Pengelolaan dan pemantauan penurunan jumlah vegetasi, peningkatan erosi dan


stabilitas lahan.
Pengelolaan yang telah dilaksanakan adalah
Melaksanakan pembukaan lahan secara bertahap
Membuat saluran drainase di sekeliling lokasi kegiatan
Membuat bronjong / turap / dinding penahan tanah
Melaksanakan upaya pengendalian laju erosi

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 29
D. Pengelolaan yang telah dilakukan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja
Pengelolaan yang telah dilakukan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja akibat
dari kegiatan pembangunan fisik gedung dan fasilitas pendukung yaitu :
Melakukan prosedur kerja
Mewajibkan penggunaan APD terhadap semua karyawan saat melakukan
aktifitasnya
Mengasuransikan semua pekerja
Memasang papan dan rambu kesehatan
Menyiapkan perlengkapan P3K

E. Pengelolaan yang telah dilakukan terhadap sanitasi lingkungan tahap konstruksi


Pengelolaan yang telah dilaksanakan adalah
Menyiapkan tempat khusus untuk penampungan limbah konstruksi
Menyiapkan toilet khusus untuk aktifitas pekerja

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)


Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta II - 30

Anda mungkin juga menyukai