Laporan TPT Revisi PDF
Laporan TPT Revisi PDF
i
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
ii
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini dinyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah menyelesaikan Laporan Tugas
Perencanaan Transportasi Laut dan telah disetujui serta disahkan oleh dosen pembimbing.
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
iii
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas segala karunia yang diberikan Tugas Perencanaan Transportasi Laut penyusun yang
berjudul Perencanaan Transportasi Laut Pupuk: Studi Kasus Gresik - Semarang -
Balikpapan - Ambon ini dapat terselesaikan dengan baik.
Tanpa bantuan pihak lain, penyusun tidak akan mampu menyelesaikan tugas dan
penyusunan laporan ini, oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Tri Achmadi, Ph.D selaku dosen pembimbing I Tugas Perencanaan
Transportasi Laut.
2. Bapak Ferdhi Zulkarnaen, S.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing II Tugas
Perencanaan Transportasi Laut.
3. Seluruh Dosen Jurusan Transportasi Laut yang telah banyak memberikan arahan
dalam pengerjaan Tugas Perencanaan Transportasi Laut dan atas bimbingan serta
ilmu yang telah diberikan.
4. Kedua orang tua penyusun yang senantiasa mendoakan dan memberi dukungan tiada
henti dalam mengerjakan tugas ini.
5. Teman-teman Jurusan Transportasi Laut angkatan 2010, 2011, 2012, 2013 dan
lainnya atas bantuan, dorongan serta motivasi yang telah diberikan.
6. Pihak-pihak yang tidak dapat ditulis satu persatu yang telah banyak membantu
penyelesaian tugas ini. Semoga segala kebaikan yang diterima penyusun menjadi
amal baik dan mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini belumlah sempurna, dan penyusun meminta
maaf jika ada penulisan nama yang kurang tepat. Untuk itu saran dan kritik yang membangun
dari pembaca sangat diharapkan. Atas saran dan kritiknya, penyusun ucapkan terima kasih.
Tim Penyusun
iv
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
ABSTRAK
Pupuk merupakan komoditas terpenting dalam pertanian. Pada beberapa wilayah di
Indonesia membutuhkan pupuk untuk perkembangan tanaman. Gresik merupakan salah satu
produsen pupuk terbesar di Indonesia. Produk yang dihasilkan yaitu pupuk non subsidi.
Pupuk merupakan muatan yang memiliki sifat higroskopis sehingga pengangkuta nnya
dibutuhkan kapal yang sesuai, dimana moda yang dapat digunakan adalah kapal jenis Bulk
Carrier, Self Propelled Barge, dan General Cargo. Model perencanaan transportasi laut
yang sesuai untuk memenuhi daerah distribusi yang dilayani oleh Gresik yaitu Semarang,
Balikpapan, dan Ambon yaitu dengan metode optimasi penugasan ukuran dan jenis kapal
dengan mempertimbangkan efisiensi waktu serta biaya yang paling optimum. Didapatkan
distribusi pupuk dengan pola port to port, dari Gresik ke Semarang menggunakan kapal
General Cargo dengan payload 1364 ton, ke Balikpapan menggunakan kapal Bulk Carrier
dengan payload 3345 ton, dan ke Ambon menggunakan kapal Self-Propelled Barge dengan
payload 6978 ton. Total Unit cost yang dihasilkan adalah Rp543.043. Pelabuhan yang
didesain adalah salah satu pelabuhan tujuan yaitu Pelabuhan Balikpapan dilengkapi dengan
alat bongkar Grab Ship Unloader dengan produktifitas 250 ton per jam dan conveyor dengan
produktifitas 250 ton per jam, fasilitas penyimpanan berupa 2 unit silo masing-ma s ing
berkapasitas 857 ton.
v
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
DAFTAR ISI
vi
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
vii
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
viii
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Rute Gresik Semarang ....................................................................................... 4
Gambar 2 Rute Gresik Balikpapan ..................................................................................... 4
Gambar 3 Rute Gresik Ambon ........................................................................................... 5
Gambar 4 Rute Semarang Balikpapan................................................................................ 5
Gambar 5 Rute Semarang - Ambon....................................................................................... 6
Gambar 6 Rute Balikpapan Ambon.................................................................................... 6
Gambar 7 General Cargo ...................................................................................................... 8
Gambar 8 Kapal Bulk Carrier ............................................................................................... 8
Gambar 9 self-propeller barge .............................................................................................. 9
Gambar 10 Diagram Alir Metodologi Penelitian ................................................................ 12
Gambar 11 Hasil Regresi TCH dengan DWT ..................................................................... 21
Gambar 12 Skema Alternatif Rute ...................................................................................... 22
Gambar 13 solver parameters ............................................................................................. 27
Gambar 14 perbandingan total cost ..................................................................................... 31
Gambar 15 perbandingan total unit cost.............................................................................. 32
ix
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1 kebutuhan pupuk per hari.............................................................................................15
Tabel 2 Waktu tunggu pelabuhan .............................................................................................15
Tabel 3 Kecepatan Bongkar Muat.............................................................................................16
Tabel 4 Tarif Pelabuhan Gresik ................................................................................................17
Tabel 5 Tarif Pelabuhan Semarang ...........................................................................................18
Tabel 6 Tarif Pelabuhan Balikpapan .........................................................................................19
Tabel 7 Tarif Pelabuhan Ambon ...............................................................................................20
Tabel 8 Tarif Bongkar Muat .....................................................................................................21
Tabel 9 Time Charter Rates .....................................................................................................21
Tabel 10 Harga Bahan Bakar....................................................................................................22
Tabel 11 Kompabilitas Kapal ...................................................................................................23
Tabel 12 Hasil optimasi model port to port ...............................................................................29
Tabel 13 Hasil optimasi model hub Semarang ...........................................................................29
Tabel 14 hasil optimasi model hub Balikpapan ..........................................................................30
Tabel 15 Hasil optimasi model hub Ambon ...............................................................................30
Tabel 16 Penjadwalan di Pelabuhan Semarang ..........................................................................33
Tabel 17 Penjadwalan di Pelabuhan Balikpapan ........................................................................34
Tabel 18 Penjadwalan di Pelabuhan Ambon ..............................................................................35
Tabel 19 Jarak antar Fender .....................................................................................................39
Tabel 20 Bitt and Bollard.........................................................................................................39
x
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani. Pada sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting di
Indonesia, dikarenakan pada sektor tersebut mampu mendukung perkembangan pada sektor
industri baik industri hulu maupun industri hilir. Terkait dengan masalah tersebut pupuk
merupakan salah satu faktor produksi yang penting bagi pertanian, dikarenakan pengguana n
pupuk yang dilakukan secara tepat dan cermat akan menghasilkan produksi pertanian yang
akan berkualitas dan dengan kuantitas yang tinggi.
Petrokimia Gresik merupakan perusahaan pupuk yang masih aktif dan berperan penting
dalam pendistribusian pupuk di Indonesia. Pupuk yang diproduksi sebesar 150.000 ton/tahun.
Wilayah distribusi pupuk Petrokimia Gresik antara lain Semarang dengan jumlah kebutuhan pupuk
50.000 ton/tahun, Balikpapan dengan jumlah kebutuhan pupuk 40.000 ton/tahun, dan Ambon dengan
jumlah kebutuhan pupuk 60.000 ton/tahun. Dikarenakan kebutuhan pupuk urea pada tiga wilayah
tersebut berbeda, maka dibutuhkan sistem pendistribusian dengan jenis dan ukuran moda transportasi
serta pola operasi yang optimum guna memenuhi kebutuhan pupuk pada tiap daerah setiap harinya.
Rumusan masalah dalam penulisan Tugas Perencanaan Transportasi Laut ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana rute dan pola pengiriman yang optimum serta biaya total minimum yang
ditimbulkan untuk memenuhi supply dan demand pupuk ke wilayah Semarang,
Balikpapan, dan Ambon ?
2. Berapa ukuran, dan jumlah kapal yang optimum untuk memenuhi supply dan demand
pupuk ke wilayah Semarang, Balikpapan, dan Ambon ?
3. Bagaimana desain layout pelabuhan yang sesuai dengan spesifikasi kapal terpilih?
1
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan Tugas Perencanaan Transportasi Laut ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui rute dan pola pengiriman yang optimum serta biaya total minimum yang
ditimbulkan untuk memenuhi supply dan demand pupuk ke wilayah Semarang,
Balikpapan, dan Ambon.
2. Mendapatkan ukuran, dan jumlah kapal yang optimum untuk memenuhi supply dan
demand pupuk ke wilayah Semarang, Balikpapan, dan Ambon.
3. Mendapatkan desain layout pelabuhan yang sesuai dengan spesifikasi kapal terpilih.
Batasan masalah dalam penulisan Tugas Perrencanaan Transportasi Laut ini antara
lain:
1. Kapal yang digunakan dalam pendistribusian pupuk dari Gresik ke wilayah Semarang,
Balikpapan, dan Ambon adalah kapal General Cargo dan/atau kapal Bulk Carrier
dan/atau Self-Propelled Barge.
2. Penulis hanya memilih jenis dan ukuran kapal yang tepat untuk melayani
pendistribusian pupuk ke wilayah Semarang, Balikpapan, dan Ambon berdasarkan
kebutuhan masing- masing kota yang dituju.
3. Desain konseptual yang akan direncanakan adalah desain layout pelabuhan yang dapat
melayani kapal untuk bongkar muat pupuk.
4. Desain konseptual pelabuhan yang dibuat adalah pelabuhan asal.
1.5 Hipotesis
Hipotesis dari Tugas Perencanaan Transportasi ini adalah didapatkannya model
perencanaan transportasi supply dan demand pupuk dari Gresik ke wilayah Semarang,
Balikpapan, dan Ambon menggunakan model pengiriman port to port.
2
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Distribusi merupakan salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan
sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaia n
barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga tujuan distribusi adalah
membawa barang dalam jumlah tepat, pada waktu yang tepat, dan dengan biaya serendah
mungkin. (Kotler, 2005)
2.1.1 Pupuk
Pupuk merupakan muatan yang cukup fleksibel dari segi pengangkutananya. Pupuk
dapat diangkut dengan berbagai macam metode pengangkutan. Untuk jenis pupuk yang
sama dan diangkut secara loss, sedangkan muatan yang berbeda-beda dan jenis muatan yang
beragam dapat diangkut melalui sling bag dan untuk muatan yang kecil dapat dimasukkan
ke dalam sak tanpa pemaketan ataupun dapat dimuat didalam container. Secara umum sifat
pupuk adalah higroskopis, yaitu menyerap air. Oleh karena itu butuh penanganan ekstra ketat
agar muatan pupuk tidak menjadi rusak (Habara & Nugroho, 2012).
Pupuk termasuk kedalam jenis muatan curah kering. Dalam pengangkutannya pupuk
dapat diangkut dengan berbagai cara, akan tetapi pengangkutan pupuk perlu penanganan dan
persiapan sedemikian rupa sehingga agar saat muatan dikirim, muatan tidak mengala mi
kerusakan. Oleh karena itu ada beberapa batasan-batasan dari pengiriman yang disesuaika n
dengan sifat-sifat pupuk.
3
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
4
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
5
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
2.2 Transportasi
Pada dasarnya Transportasi adalah kegiatan perpindahan orang atau barang dari satu
tempat ke tempat lain. Transportasi menjadi faktor penting bagi suatu negara sebagai
penggerak roda perekonomian. Pengelolaan sistem transportasi yang baik, dipastikan dapat
memberikan kontribusi yang baik bagi negara dan masyarakat (Pangemanan, 2015). Secara
khusus model transportasi berkaitan dengan masalah pendistribusian barang-barang dari
pusat pusat pengiriman atau sumber ke pusat-pusat penerimaan atau tujuan. Persoalan yang
ingin dipecahkan oleh model transportasi adalah penentuan distribusi barang yang akan
meminimumkan biaya total distribusi.
6
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
Transportasi sendiri dibagi menjadi tiga yaitu, transportasi darat, laut, dan udara.
Dalam melakukan suatu proses transportasi pasti menimbulkan suatu keuntungan yang
berupa terdistribusikannya barang hasil produksi serta kerugian yang berupa biaya
tranportasi. Biaya transprtasi dipengaruhi leh beberapa faktor, diantaranya adalah jarak
pengiriman, waktu, dan moda transportasi yang digunakan.
Transportasi laut semakin penting bagi Indonesia karena Indonesia menganut konsep
Wawasan Nusantara yang memandang pulau dan laut yang ada diantaranya sebagai satu
kesatuan yang utuh. Laut adalah prasarana penghubung antar pulau dan dalam
menghubungkan beberapa pulau tersebut memerlukan alat transportas yang sesuai agar
dapat mendistribusikan kebutuhan di berbagai pulau.
Dalam kasus Tugas Transportasi ini, diberikan satu sumber muatan (supply) dengan
tiga tujuan. Masing-masing tujuan memiiki demand yang berbeda. Persoalan menjadi rumit
karena biaya angkut persatuan barang dari sumber ke masing- masing tujuan berbeda. Oleh
karena itu, model harus bisa menentukan distribusi yang akan meminimumkan biaya total
distribusi dan tidak melampaui kapasitas sumber (supply), memenuhi permintaan tiga
pelabuhan tujuan.
Kapal merupakan kendaraan penumpang maupun barang dengan jalur laut, sungai
ataupun danau. Terdapat berbagai jenis barang yang diangkut dalam kapal, baik berupa
barang dalam kemasan ataupun dalam bentuk curah. Begitu pula dengan pengiriman pupuk
yang dapat dikirim dengan tiga jenis kapal, yaitu General Cargo, Bulk Carrier, dan Self-
Propelled Barge.
7
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
8
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
2.4 Optimasi
Optimasi berasal dari kata optimalisasi. Namun, seiring perkembangan zaman, kata
optimasi lebih sering digunakan daripada optimalisasi. Secara umum permasalahan optimasi
biasanya terdiri dari dua tujuan, yaitu memaksimalkan dan meminimumkan. Pengertian dari
optimasi sendiri adalah suatu proses untuk memaksimumkan atau meminimumkan fungs i
objektif dengan mempertimbangkan batas-batasnya (Santosa & Willy, 2011). Optimasi
banyak memberi manfaat dalam mengambil keputusan (Firmansyah, 2011) dan dapat
diterapkan dalam berbagai bidang ilmu baik ilmu teknik, ekonomi, kepolisian, politik, sosial,
dan lain sebagainya. Contoh penggunaan optimasi dalam industri adalah untuk
meminimumkan biaya produksi, mempercepat produksi, dan memperoleh keuntungan yang
banyak.
9
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
Optimasi terbagi menjadi dua bagian, yaitu optimasi yang tak terbatas yang hanya
dikalikan dengan fungsi objektif yang tak terbatas dan tidak memiliki pembatas, dan
optimasi terbatas yang memiliki fungsi objektif yang terbatas atau persyaratan tertentu yang
membuat masalah lebih rumit dan memerlukan algoritma yang berbeda untuk diselesaika n.
Terdapat banyak teknik optimasi yang telah dikembangkan sampai saat ini, diantaranya
adalah linear programming, goal programming, integer programming, nonlinear
programming, dan dynamic programming. Penggunaan teknik optimasi tersebut tergantung
dari permasalahan yang akan diselesaikan. Pada tugas perencanaan transportasi ini
menggunakan teknik optimasi linear programming.
Guna mendalami karakteristik kapal, maka terdapat beberapa ragam faktor penentu,
baik dari segi material, fungsi dan operasi dari kapal, yaitu antara lain:
Bahan material kapal yang dipakai: baja, kayu, fero semen, fiberglass, dsb.
Fungsi kapal sebagai: kapal penumpang, kapal barang umum, kapal curah, kapal
peti kemas, kapal tanker, kapal tunda, kapal ikan, dsb.
Sistem dan penggerak kapal: mekanik, semi otomatik, otomatik, diesel sebagai
kekuatan penggerak utama dsb.
Daerah operasi kapal: jarak dekat/sedang, jauh, disesuaikan pula dengan
keadaan peraiaran laut.
VC = FC + PD + TP
10
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
Keterangan:
VC = Voyage Cost
FC = Fuel Cost (biaya bahan bakar)
b. Biaya Pelabuhan
Pada saat kapal berada dipelabuhan biaya-biaya yang dikeluarkan meliputi port dues
dan services charges. Port dues adalah biaya yang dikenakan atas penggunaan fasilitas
pelabuhan berupa fasilitas dermaga, tambatan, kolam labuh, dan infrastruktur lainnya yang
besarannya tergatung volume cargo, berat cargo, gross tonnage dan net tonnage. Services
charge meliputi jasa yang dipakai kapal selama dipelabuhan termasuk pandu dan tunda.
11
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
12
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
13
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
14
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHANSAN
4.2 Asumsi-asumsi
Penelitian transportasi laut tidak lepas dengan komponen-konponen biaya yang
diterimanya. Dalam penelitian ini konponen-komponen biaya dan operasional dalam
pelabuhan tersebut diasumsikan dikarenakan data yang tidak dapat ditemukan. Namun
asumsi-asumsi tersebut tidak jauh dari harga dan operasional yang sebenarnya.
15
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
Pada tabel di atas di ketahui bahwa waiting time 1.5 jam, approaching time 1.5 jam,
dan iddle time 1 jam, sehingga total dari waktu tunggu di pelabuhan yaitu 4 jam. Nilai 4 jam
merupakan nilai dari masing- masing waktu tunggu pada pelabuhan asal maupun semua
pelabuhan tujuan.
Penangan muatan ketika berada di pelabuhan harus dilakukan dengan cepat. Hal
tersebut bertujuan untuk meminimalisir biaya yang dikenakan ketika berada di pelabuhan.
Penangan pada muatan pupuk dilakukan dengan alat yang berbeda-beda sesuai dengan
kemasan yang ada pada pupuk tersebut. Ketika pupuk dikemas dengan karung maka
digunakan harbour mobile crane (HBC) atau dengan crane dermaga. Berbeda dengan
penangan muatan curah yang dapat dilakukan dengan menggunakan grab crane.
Tabel 3 Kecepatan Bongkar Muat
Loading Unloading
No Pelabuhan
(Ton/Jam) (Ton/Jam)
Pada kecepatan bongkar muat pada tabel merupakan kecepatan bongkar muat
pelabuhan, tiap pelabuhan diasumsikan memiliki kecepatan yang sama yaitu 100 ton/jam.
16
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
2 JASA TAMBAT
Dermaga Beton Rp 120 Per GT/Etmal
3 JASA PANDU
Tetap Rp 400.000 Per Kapal/2 Gerakan (In-Out)
Variabel Rp 28 Per GT Kapal
4 JASA TUNDA
Tarif Tetap (GT Kapal)
0 3500 Rp 681.385 Per kapal yang Ditunda/jam
3501 8000 Rp 895.559 Per kapal yang Ditunda/jam
8001 14000 Rp 1.600.502 Per kapal yang Ditunda/jam
14001 18000 Rp 2.035.783 Per kapal yang Ditunda/jam
18001 26000 Rp 3.390.704 Per kapal yang Ditunda/jam
26001 40000 Rp 4.512.306 Per kapal yang Ditunda/jam
40001 75000 Rp 5.180.137 Per kapal yang Ditunda/jam
75001 Tak hingga Rp 5.900.828 Per kapal yang Ditunda/jam
Tarif Variabel (GT Kapal)
0 75000 Rp 17 Per GT Kapal
75001 Tak Hingga Rp 17 Per GT Kapal
17
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
2 JASA TAMBAT
Dermaga Beton Rp 65 Per GT/Etmal
3 JASA PANDU
Tetap Rp 379.750 Per Kapal/2 Gerakan (In-Out)
Variabel Rp 33 Per GT Kapal
4 JASA TUNDA
Tarif Tetap (GT Kapal)
0 3500 Rp 705.250 Per kapal yang Ditunda/jam
3501 8000 Rp 1.247.750 Per kapal yang Ditunda/jam
8001 14000 Rp 1.736.000 Per kapal yang Ditunda/jam
14001 18000 Rp 2.278.500 Per kapal yang Ditunda/jam
18001 26000 Rp 2.929.500 Per kapal yang Ditunda/jam
26001 40000 Rp 3.255.000 Per kapal yang Ditunda/jam
40001 75000 Rp 3.689.000 Per kapal yang Ditunda/jam
75001 Tak hingga Rp 4.448.500 Per kapal yang Ditunda/jam
Tarif Variabel (GT Kapal)
0 75000 Rp 5 Per GT Kapal
75001 Tak Hingga Rp 5 Per GT Kapal
18
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
2 JASA TAMBAT
Dermaga Beton Rp 58 Per GT/Etmal
3 JASA PANDU
Tetap Rp 200.000 Per Kapal/2 Gerakan (In-Out)
Variabel Rp 40 Per GT Kapal
4 JASA TUNDA
Tarif Tetap (GT Kapal)
0 3500 Rp 350.000 Per kapal yang Ditunda/jam
3501 8000 Rp 933.333 Per kapal yang Ditunda/jam
8001 14000 Rp 1.385.416 Per kapal yang Ditunda/jam
14001 18000 Rp 1.822.916 Per kapal yang Ditunda/jam
18001 26000 Rp 2.673.611 Per kapal yang Ditunda/jam
26001 40000 Rp 2.673.611 Per kapal yang Ditunda/jam
40001 75000 Rp 2.673.611 Per kapal yang Ditunda/jam
75001 Tak hingga Rp 3.609.375 Per kapal yang Ditunda/jam
Tarif Variabel (GT Kapal)
0 75000 Rp 5,34 Per GT Kapal
75001 Tak Hingga Rp 4,89 Per GT Kapal
19
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
2 JASA TAMBAT
Dermaga Beton Rp 92,84 Per GT/Etmal
3 JASA PANDU
Tetap Rp 67.267 Per Kapal/2 Gerakan (In-Out)
Variabel Rp 20,64 Per GT Kapal
4 JASA TUNDA
Tarif Tetap (GT Kapal)
0 3500 Rp 546.260 Per kapal yang Ditunda/jam
3501 8000 Rp 771.456 Per kapal yang Ditunda/jam
8001 14000 Per kapal yang Ditunda/jam
14001 18000 Per kapal yang Ditunda/jam
18001 26000 Per kapal yang Ditunda/jam
26001 40000 Per kapal yang Ditunda/jam
40001 75000 Per kapal yang Ditunda/jam
75001 Tak hingga Per kapal yang Ditunda/jam
Tarif Variabel (GT Kapal)
0 75000 Rp 10 Per GT Kapal
75001 Tak Hingga Per GT Kapal
Sumber : PT Pelindo IV
20
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
Dari data di atas kemudian dilakukan regresi untuk mengetahui time charter per
DWT nya. Hasil regresi sebagai berikut :
Maka diperoleh persamaan hasil regresi DWT terhadap Time Charter Hire nya
adalah Y = 0,2151 . X + 4074,6269. Variabel x merupakan DWT kapal. Nilai TCH
kali ini diasumsikan sama untuk semua jenis kapal.
21
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
Sema ra ng Gres i k
Gres i k Gres i k
Ambon
Sema ra ng
Sema ra ng Ba l i kpa pa n
Ba l i kpa pa n Ambon
22
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
Kedalaman Max T
No Pelabuhan Asal/Tujuan
LWS (m) (m)
Waktu pelabuhan / port time merupakan waktu yang dibutuhkan kapal ketika berada
di pelabuhan. Port time dapat dihitung berdasarkan pada penjumlahan waktu muat atau
waktu bongkar, dan waktu tunggu. Waktu pelabuhan dihitung pada tiap pelabuhan yang
disinggahi oleh kapal yang sandar.
Waktu pelayaran / sea time merupakan waktu yang dibutuhkan kapal ketika berada
di laut. Sea time dapat dihitung berdasarkan pada jarak antara pelabuhan dibagi dengan
kecepatan. Waktu pelayaran pada round trip dihitung pada penjumlahan waktu pelayaran ke
daerah tujuan dan kembali ke daerah asal.
23
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
3 15
( . . + . . )
Minimum Unit Cost = =1 =1
3 15
(. . . )
=1 =1
Batasan =
15
1. ( . . . ) 1 (batasan 1)
1
=1
15
2. ( . . . ) 2 (batasan 2)
2
=1
15
3. ( . . . ) 3 3 (batasan 3)
=1
24
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
15
4. 1 = 1 (batasan 4)
=1
15
5. 2 = 1 (batasan 5)
=1
15
6. 3 = 1 (batasan 6)
=1
7. K1,K2,K3, . . . K15 =
K1,K2,K3, . . . K15 =
( . . . ) 1 = ( . . . )
=1 =2 =1
15 3 15 3
( . . . ) 1 ( . . .) =
=1 =2 =1 =1
Nomen Kelatur =
25
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
n = Ruas ke - 1, 2, 3
Dn = Demand di ruas ke -n
Voyage Cost =
1. Biaya bahan bakar = ( 2 ( ) )
=1
= ( 2 + ( ) )
=1
2. Biaya Pelabuhan
= ( ( )) + ( / ( ))
=1
Biaya Pelabuhan = Biaya pandu + Biaya Tunda + Biaya Labuh + Biaya Tambat
26
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
4.9 Optimasi
Proses optimasi dilakukan untuk menetukan model dan rute mana yang memiliki unit
cost terkecil. Setelah biaya pelayaran, frekuensi dalam satu tahun, dan unit cost semua kapal
didapatkan, akan dipilih model dan rute yang paling optimum. Untuk sarat kapal, seluruh
alternatif kapal sudah memenuhi sarat maksimal pada tiap pelabuhan. Pilihan kapal tiap
model dan rute masing- masing 5 kapal tiap jenis kapal. Setelah diketahui biaya, frekuensi
dan unit cost tiap rute tiap kapal kemudian dioptimasi untuk mencari model dan rute apa
yang terpilih. Optimasi ini dilakukan empat kali pada setiap model pengiriman. Optimasi
yang dilakukan yaitu dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel dengan fungsi solver
yang telah tersedia. Berikut solver parameters yang dimasukkan :
Optimasi unit cost yang akan didapatkan berdasarkan pada beberapa parameter.
Parameter tersebut antara lain set objective, changing variable cells, dan subject to the
constraints. Set objective berdasarkan pada unit cost, dan unit cost yang didapatkan harus
bernilai minimum. Changing variable cells berdasarkan pada penugasan kapal, dan
penugasan kapal yang didapat akan menentukan kapal dan rute mana yang sesuai untuk
pengiriman pupuk pada tiap daerah tujuan. Adapun data yang merupakan subject to the
constraints antara lain :
27
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
28
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
Tabel di atas merupakan hasil optimasi model hub Semarang, tabel tersebut menunjukkan bahwa kapal yang terpilih yaitu Self Propelled
Barge 2 dengan pada rute Gresik Semarang unit cost Rp197.388 per ton, kapal General Cargo 2 pada rute Semarang Balikpapan dengan unit
cost Rp608.913 per ton, dan kapal Self Propelled Barge 2 pada rute Semarang Ambon dengan unit cost Rp.530.241 per ton. Total muatan yang
dibawa 154.638 ton dengan total biaya Rp87.960.242.817. Jadi total unit cost yang dikeluarkan adalah Rp568.813 per ton.
29
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
Tabel di atas adalah hasil optimasi dari model hub Balikpapan, kapal yang terpilih adalah General Cargo 5 pada rute Gresik Balikpapan
dengan unit cost Rp247.996 per ton, kapal Bulk 1 pada rute Balikpapan Semarang dengan unit cost Rp566.674 per ton, dan kapal Bulk 4 pada
rute Balikpapan Ambon dengan unit cost Rp464.816 per ton. Total muatan yang dapat dibawa 151.389 ton dengan total biaya Rp93.924.773.304.
Jadi total unit cost yang dikeluarkan adalah Rp620.419 per ton.
Tabel di atas adalah hasil optimasi dari model hub Ambon, kapal yang terpilih adalah Self Propelled Barge 2 pada rute Gresik Ambon
dengan unit cost Rp502.863 per ton, kapal General Cargo 3 pada rute Ambon Semarang dengan unit cost Rp639.516 per ton, dan kapal General
Cargo 2 pada rute Ambon Balikpapan dengan unit cost Rp636.983 per ton. Total muatan yang dibawa 154.638 ton dengan total biaya
Rp137.726.342.960. Jadi total unit cost yang dikeluarkan adalah Rp890.637 per ton.
30
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
Total Cost
Rp160.000.000.000
Rp140.000.000.000
Rp120.000.000.000
Rp100.000.000.000
Rp80.000.000.000
Rp60.000.000.000
Rp40.000.000.000
Rp20.000.000.000
Rp-
port to port hub semarang hub balikpapan hub ambon
Gambar 15 perbandingan total cost
Total cost merupakan komponen dari fixed cost dan variable cost. Dimana fixed cost
merupakan perkalian dari biaya time charter dengan jumlah unit kapal terpilih, sedangkan
variable cost merupakan penjumlahan dari biaya bahan bakar, biaya pelabuhan dan biaya
cargo handling dikalikan dengan jumlah trip kapal dalam satu tahun. Pada hasil perhitunga n
yang telah dilakukan dengan menggunakan asumsi-asumsi biaya dan operasional, maka
didapatkan total cost pada tiap alternatif rute dengan jenis dan jumlah kapal terpilih.
Pada grafik di atas terdapat selisih antara total cost untuk rute port to port dan hub
port. Pada model port to port menghasilkan total cost Rp83,29 miliar. Pada model hub
Semarang menghasilkan total cost Rp87,96 miliar. Pada model hub Balikpapan
menghasilkan total cost Rp93,92 miliar. Pada hub Ambon menghasilkan total cost Rp137,72
miliar. Jadi dari hasil optimasi yang sudah dilakukan, dilihat dari total cost model
pengiriman yang paling optimum adalah port to port.
31
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
Total unit cost diperoleh dari total cost (Rp) yang dibagi dengan total jumlah muatan
(ton). Total unit cost diperoleh dari masing-masing model pengiriman. Total unit cost yang
diperoleh kemudian dibandingkan untuk mengetahui alternatif rute total unit cost terbesar
dan total unit cost terkecil.
Pada model port to port diperoleh total unit cost Rp543.043, pada model hub
Semarang diperoleh total unit cost Rp568.814, pada model hub Balikpapan diperoleh total
unit cost Rp620.420 dan pada model hub Ambon diperoleh total unit cost Rp890.637. Jadi
dari hasil optimasi yang sudah dilakukan, model pengiriman yang paling optimum adalah
model pengiriman port to port.
32
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
dalam jumlah pupuk yang akan digunakan dalam beberapa waktu mendatang. Pada
penjadwalan pengiriman perlu diperhatikan tingkat kebutuhan/penggunaan pupuk di
masing- masing daerah tujuan dan ukuran kapal yang mengangkut pupuk tersebut.
Penjadwalan untuk keseluruhan kegiatan dilampirkan pada bab lampiran.
33
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
Terdapat 37 kali pengiriman muatan pupuk rute Gresik Semarang dengan kapal
General Cargo yaitu kapal TRIJAYA ABADI dengan payload 1.364 ton. Semarang
memiliki permintaan 50.000 ton pupuk dalam satu tahun. Pemuatan muatan di gudang
dihitung setiap kapal bersandar di Semarang, sehingga total untuk hari pertama kedatangan
kapal yaitu 1.364 ton. Pada hari terakhir kapal beroperasi, penumpukan gudang sebanyak
468 ton.
Balikpapan
34
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
Ambon
Pengiriman Pupuk Konsumsi pupuk Stock pupuk
Tanggal
ke - masuk (ton) tiap bulan (ton) (Ton)
1 14-Jan-17 6978 6667 311
2 23-Feb-17 6978 6667 623
3 04-Apr-17 6978 6667 934
4 14-Mei-17 6978 6667 1245
5 16-Jun-17 6978 6667 1557
6 26-Jul-17 6978 6667 1868
7 04-Sep-17 6978 6667 2179
8 13-Okt-17 6978 6667 2491
9 22-Nov-17 6978 6667 2802
35
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
BAB V
PEMBUATAN DESAIN PELABUHAN
- Kolam Labuh
Kolam labuh merupakan lokasi tempat di mana kapal berlabuh, berolah gerak,
melakukan aktivitas bongkar muat, mengisi perbekalan yang terlindung dari ombak dan
mempunyai kedalaman yang cukup untuk kapal yang beroperasi dipelabuhan itu. Agar
terlindung dari ombak biasanya kolam pelabuhan dilindungi dengan pemecah gelombang.
36
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
Dalam penelitian ini kolam labuh yang dihitung merupakan kolam labuh pada pelabuhan
Balikpapan yang merupakan pelabuhan tujuan untuk distribusi muatan pupuk.
D = 1,1 x 5,5 m
D = 6,05 ~ 6,1 m
P = 1,25 x LOA
P = 1,25 x 72 m
P = 90 m
L = 1,25 x B
L = 1,25 x 14 m
L = 17,5 m
3. Kolam Putar
Db = 2 x LOA
Db = 2 x 72 m
Db = 144 m
37
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
yang harus di desain antara lain dermaga, lapangan penumpukan, dan fasilitas pendukung
seperti lahan terbuka hijau, jalan raya, kantor, gudang, dan sebagainya.
- Dermaga
H=3m~4m
Kebutuhan tambatan
/
=
/
x = 1 Unit
Panjang Dermaga
= . + + 1 . 10%
38
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
Dimana,
d= panjang dermaga
L = Loa Kapal
Maka untuk pelabuhan Balikpapan dengan jumlah kapal yang tambat sebanyak 1
unit, maka panjang dermaganya didapat sepanjang 87- 90 m.
Lebar dermaga
Jarak antar fender sebagai fungsi kedalaman air (OCDI 1991, Bambang Triadmojo)
Tabel 19 Jarak antar Fender
39
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
- Lapangan Penumpukan
Untuk penanganan muatan curah harus dilakukan pada dermaga yang kusus
digunakan untuk bongkar-muat barang curah yang biasanya menggunakan ban berjalan
(conveyor belt). Pada kegiatan pembongkaran muatan dilakukan dengan alat berat grab ship
unloader.
Lapangan penumpukan untuk muatan curah pupuk yaitu dilakukan pada gudang.
Penentuan luasan gudang yang akan didesain pada pelabuhan hub Balikpapan harus sesuai
dengan muatan yang masuk dan keluar hingga penumpukan maksimum. Muatan yang
ditimbun dalam lapangan penumpukan dibantu dengan buldozer. Buldozer tersebut
merupakan jenis peralatan konstruksi (biasa disebut alat berat atau construction equipment)
bertipe traktor menggunakan track/rantai serta dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan
blade) yang terletak di depan.
Volume gudang penumpukan merupakan akumulasi dari pola distribusi pupuk yang
dikirimkan ke Balikpapan. Jumlah maksimum pupuk di gudang penumpukan setelah
penjadwalan operasional kapal adalah 28.966 ton.
Beragam tipe dari gudang penumpukan dapat dirancang berdasarkan bentuk dan
ukuran dari storage area. Pada umumnya tipe dari gudang berbentuk memanjang, namun
apabila ada batasan tinggi dari alat penumpukan. Terdapat perumusan matematis untuk
menghitung jumlah pupuk dalam gudang (UNCTAD, 1985)
Pada penentuan luas gudang, gudang yang digunakan adalah silo dengan ketinggia n
silo 30 m dan berdasarkan pada muatan maksimal yang datang di Balikpapan.
= 2
Keterangan :
= phi (3,14)
r = jari-jari silo
t = tinggi silo
40
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
Keterangan :
Vp = Volume stok pupuk
Sp = Stok pupuk maksimal
= densitas pupuk
Gudang yang direncanakan adalah silo dengan tinggi 17 m dan diameter 13 m. Jadi
volume satu silo 2143 m3 . Satu silo berkapasitas 857 ton. Jadi silo yang dibutuhkan adalah
2 buah silo.
2. Perencanaan fasilitas
- Fasilitas umum
41
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
dengan jarak yang minimal pula. Sehingga dengan didesainnya fasilitas yang ada, maka
dapat diperkirakan biaya dalam pembuatan atau pengadaan semua fasilitas penunjang
kegiatan bongkar-muat yang ada.
Jumlah pupuk di gudang penumpukan dipengaruhi oleh pola operasional kapal, dan
jumlah kapal yang datang dengan keperluan untuk pengiriman muatan dari daerah supply.
Proses pemuatan pupuk dilakukan langsung dari gudang diambil dengan truck.
42
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Kapal terpilih adalah kapal general cargo untuk rute Gresik Semarang, bulk carrier
untuk rute Gresik Balikpapan, dan self-propelled barge untuk rute Gresik Ambon.
Berikut ukuran utama kapal yang terpilih :
Untuk rute Gresik Ambon perlu dikaji ulang karena menurut optimasi yang
sudah dilakukan kapal yang terpilih adalah self propelled barge. Padahal rute tersebut
merupakan rute yang terjauh diantara rute yang lain. Kapal yang lebih sesuai yaitu
general cargo karena dinilai lebih aman untuk rute Gresik Ambon.
2. Rute operasional pengiriman pupuk yaitu dengan model port to port dengan rute antara
lain Gresik Semarang, Gresik Balikpapan, Gresik - Ambon. Terdapat biaya total
yang ditimbulkan untuk memenuhi supply dan demand pupuk ke wilayah Semarang,
Balikpapan dan Ambon. Total cost sebesar Rp 83,29 miliar dan unit cost sebesar Rp
543.043.
43
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
3. Total cost yang ada pada setiap alternatif memiliki nilai yang berbeda-beda, dalam
pencarian nilai tersebut total jarak yang ditempuh, ukuran kapal yang dipilih terhadap
ukuran kapal pembanding, serta jenis kapal yang akan dibangun dapat mempenga r uhi
kemungkinan nilai total cost pada alternatif tersebut bernilai kecil atau malah
sebaliknya akan menjadi besar.
4. Pelabuhan yang terpilih merupakan pelabuhan tujuan pada kota Balikpapan dan
terdapat infrastruktur pelabuhan yang direncanakan untuk menunjang pendistribus ia n
pupuk adalah sebagai berikut :
Dermaga (90 m x 20 m)
Gudang penumpukan muatan berbentuk silo 2 unit. (kapasitas 857 ton/unit)
Satu unit grab ship unloader. (produktivitas 250 ton/jam)
Conveyor belt sepanjang dermaga. (produktivitas 250 ton/jam)
Area parkir truk (600 m2 ), area dengan fasilitas umum (70 m2 ) dan area kantor
(625 m2 ).
44
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Biro Klasifikasi Indonesia. 2014. Rules for The Classification and Construction of Seagoing Steel
Ships. Volume II. Rules for Hull. Jakarta: Biro Klasifikasi Indonesia.
Parsons. Michael G. 2001. Parametric Design. Chapter 11. University of Michigan. Departement of
Naval Architecture and Marine Engineering.
Lewis. Edward V. 1980. Principles of Naval Architecture Second Revision. Volume II. Resistance.
Propulsion and Vibration. Jersey City. NJ : The Society of Naval Architects & Marine
Engineers.
Tamin, O.Z. (2001). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Edisi ke 1. Bandung: ITB.
Tamin, O.Z. (2003). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Edisi ke 2. Bandung: ITB.
Schneekluth. H and V. Bertram. (1998). Ship Design Efficiency and Economy. Second Edition.
Oxford. UK: Butterworth Heinemann.
45
JURUSAN TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Email: seatrans@its.ac.id
LAMPIRAN
1. Studi Kasus
2. Alternatif Kapal
3. Ringkasan Hasil Optimasi
4. Grafik Penyimpanan Pupuk di Pelabuhan Tujuan
5. Layout Desain Konseptual Pelabuhan
46