Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan Hindu yang terletak di tepi Sungai
Brantas, Jawa Timur. Kerajaan yang berdiri pada abad ke-12 ini merupakan bagian dari
Kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan yang berdiri pada tahun 1042 ini merupakan
bagian dari kerajaan yang lebih besar, yaitu Kerajaan Mataram Kuno
(Wangsa Isyana), dan pusat kerajaannya terletak di tepi sungai Brantas
yang merupakan jalur pelayaran besar pada masa itu.
3. Kitab Lubdaka, ditulis oleh Empu Tan Akung. Kitab itu berisi kisah
Lubdaka sebagai seorang pemburu yang mestinya masuk neraka.
Karena pemujaannya yang istimewa, ia ditolong dewa dan rohnya
diangkat ke surga.
Selain karya sastra tersebut, masih ada karya sastra lain yang ditulis pada
zaman Kediri, antara lain sebagai berikut.
1. Kitab Kresnayana karangan Empu Triguna yang berisi riwayat Kresna
sebagai anak nakal, tetapi dikasihi setiap orang karena suka
menolong dan sakti. Kresna akhirnya menikah dengan Dewi
Rukmini.
2. Kitab Samanasantaka karangan Empu Managuna yang mengisahkan
Bidadari Harini yang terkena kutuk Begawan Trenawindu.
Adakalanya cerita itu dijumpai dalam bentuk relief pada suatu candi.
Misalnya, cerita Kresnayana dijumpai pada relief Candi Jago bersama relief
Parthayajna dan Kunjarakarna.
5. Masa Kejayaan Kerajaan Kediri
Sejarah tentang kerajaan Kediri diketahui dari beberapa peninggalan Kerajaan Kediri,
salah satunya dari prasasti Kerajaan Kediri. Berikut prasasti-prasastinya :